Dosen Pengampu :
Ir. Afdal, MT
Disusun Oleh :
Andika Putra Caniago
2110003423001
2. Proses Forming
Prinsip dasar pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan cara
memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis. Aplikasi
pembentukan logam ini dapat di lihat pada beberapa contohnya seperti
pengerolan(rolling), pembengkokan (bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding),
penarikan kawat (wire drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam
proses pembentukan logam, digunakan perkakas (tooling) yang fungsinya memberikan
gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya. Secara
makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan
bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas deformasi elastis dan deformasi plastis.
Deformasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang
bekerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan. Dengan kata lain bila beban
ditiadakan, maka benda akan kembali ke bentuk dan ukuran semula. Sedangkan
deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya
dihilangkan maka kondisi benda akan tetap berubah bentuknya sesuai dengan bentuk
yang dikenakan pada benda tersebut. Kemampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk
dari lembaran logam datar dengan laju produksi yang tinggi merupakan kemajuan
teknologi pembentukan pelat yang sedang mengalami perkembangan. Perkembangan ini
ditandai dengan digunakannya sistem hidrolik sebagai penggerak untuk proses
pembentukan. Penggunaan system hidrolik sebagai alat penekan atau (press) dalam
proses pembentukan ini sangat menguntungkan. Keuntungan ini diantaranya adalah
sistem hidrolik yang digunakan dapat dengan mudah dikontrol, baik tekanannya maupun
langkah - langkah penekan.
a. Squeezing (mengepres)
b. Bending (melengkungkan)
c. Shearing (memotong)
d. Drawing (menarik)
Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi proses pembuangan material (material
removal proces), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan fleksibilitas
(keluwesan) yang besar. Namun demikian proses ini cenderung menghasilkan sampah
dari proses pembuangan material tersebut secara sia-sia. Proses deformasi
memanfaatkan sifat beberapa material (biasanya logam) yaitu kemampuannya
“mengalir secara plastis“ pada keadaan padat tanpa merusak sifat-sifatnya. Dengan
menggerakkan material secara sederhana kebentuk yang kita inginkan (sebagai lawan
dari membuang bagian yang tidak diperlukan), maka sedikit atau bahkan tidak ada
material yang terbuang sia-sia. Namun demikian biasanya gaya yang diperlukan cukup
tinggi. Di samping itu, mesin-mesin dan perkakas yang diperlukan harganya mahal
sehingga jumlah produksi yang besar merupakan alasan pokok untuk membenarkan
pemilihan proses ini. Kegunaan material logam dalam masyarakat modern ditentukan
oleh mudah tidaknya material tersebut dibentuk (forming) kedalam bentuk yang
bermanfaat. Hampir semua logam mengalami deformasi sampai pada tingkat tertentu
selama proses pembuatannya menjadi produk akhir. Ingat dalam proses pengecoran,
strand dan slabs direduksi ukurannya dan diubah ke dalam bentuk-bentuk dasar seperti
plates, sheet, dan rod. Bentuk-bentuk dasar ini kemudian mengalami proses deformasi
lebih lanjut sehingga diperoleh kawat (wire) dan myriad (berjenis – jenis) produk akhir
yang dihasilkan melalui tempa (forging), ekstrusi, sheet metal forming dan sebagainya.
Deformasi yang diberikan dapat berupa aliran curah (bulk flow) dalam 3 dimensi,
geser sederhana (simple shearing), tekuk sederhana atau gabungan (simple or
compound bending) atau kombinasi dari beberapa jenis proses tersebut.
Pada dasarnya, suatu bentuk dihasilkan dari bahan lembaran datar dengan cara
peregangan dan penyusutan dimensi elemen volume pada tiga arah utama yang tegak
lurus sesamanya. Bentuk yang diperoleh merupakan hasil penggabungan dari
penyusutan dan peregangan lokal elemen volume tersebut. Usaha telah dilakukan untuk
menggolongkan berbagai macam bentuk yang mungkin pada pembentukan logam
menjadi beberapa kelompok tertentu, tergantung pada kontur produk – produk.