Paper Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembentukan dasar
Disusun Oleh :
Erinyansyah
(223020210035)
2.1. Pengertian
Proses Pembentukan logam adalah proses-proses manufaktur di
mana bentuk benda kerja logam diubah bentuknya melalui deformasi
plastis. Deformasi tersebut dihasilkan dari penggunaan suatu
alat/perkakas, seperti “die” dan “roller“. Alat/perkakas tersebut
digunakan dengan cara memberikan tekanan kepada benda kerja yang
melebihi yield strength logam tersebut.
Tekanan yang diterapkan untuk merusak bentuk logam biasanya
bersifat menekan (compressive). Namun, terdapat sejumlah proses
pembentukan logam dengan cara meregangkan logam, membengkokkan
logam, dan memberikan tegangan geser pada logam.
• Teknik pengerjaan dasar benda kerja logam masif yaitu sebagai berikut.
1. Rolling
Ini adalah proses deformasi tekan di mana ketebalan pelat logam
dikurangi dengan dua alat silindris berlawanan yang disebut roller. Roller
berputar untuk menarik benda kerja ke dalam celah di antara roller
tersebut dan menekannya.
2. Forging
Dalam (forging) penempaan, benda kerja dikompresi di antara dua
cetakan yang berlawanan, sehingga bentuk cetakan diberikan ke pekerjaan.
Penempaan secara tradisional merupakan proses pengerjaan panas, tetapi
banyak jenis penempaan dilakukan dalam keadaan dingin.
3. Extrusion
Ini adalah proses kompresi di mana logam kerja dipaksa untuk
mengalir melalui bukaan cetakan, sehingga mengambil bentuk bukaan
sebagai penampang melintangnya sendiri.
4. Drawing
Dalam proses pembentukan ini, diameter kawat atau batang bundar
dikurangi dengan menariknya melalui lubang cetakan.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam kesimpulan, klasifikasi proses pembentukan logam menjadi beberapa
kategori utama membantu dalam memahami berbagai metode yang digunakan
dalam pembentukan logam. Proses-proses ini meliputi pembentukan mekanis,
termal, pembentukan bubuk, dan proses lainnya seperti metalurgi serbuk dan
cair.Sementara itu, klasifikasi logam berdasarkan komposisi kimia, struktur
kristal, sifat mekanis, dan metode pembentukan juga penting untuk memahami
karakteristik dan aplikasi berbagai jenis logam dalam industri.
Perkembangan pabrikasi logam di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat
seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan industri. Faktor-faktor seperti
pertumbuhan industri manufaktur, investasi dan teknologi, dukungan pemerintah,
peningkatan keterampilan tenaga kerja, diversifikasi produk, ketahanan
pasokan dan ramah lingkungan, serta pengembangan infrastruktur berkontribusi
pada perkembangan sektor ini.
Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif tentang klasifikasi
proses pembentukan logam dan klasifikasi logam, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan pabrikasi logam, menjadi kunci untuk memperkuat
industri logam dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di
Indonesia.