Disusun oleh :
MUHAMMAD IFAL MAULANA
Proses bending adalah suatu proses yang termudah dari sekian banyak
proses pembentukan pada sheet metal, dan dapat juga dilakukan dengan peralatan
yang cukup sederhana. Proses bending merupakan salah satu proses di dalam group
proses forming. Pada bagian ini bending dalam industri dijelaskan Bending adalah
proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya
sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan bantuan
tekanan piston pembentuk dan cetakan (die) Sepotong besi dapat menjadi bengkok
akibat tekanan mesin sederhana dengan menggunakan pres yang disebut bending.
Berdasarkan dari hasil proses Bending pada Sheet Metal yang dilakukan, maka
Logam. Dapat mengetahui langkah-langkah kerja dalam proses Bending pada Sheet
Metal diameter mm mulai dari tahap awal sampai tahap akhir. Mengetahui
Bending. Pada proses Bending sangat perlu diperhatikan mulai dari SOP dan
keselamatan kerja dan Check Quality pada saat pelaksanakan proses tersebut,
karena akan sangat mempengaruhi kinerja dan hasil produk yang dihasilkan oleh
2.1 Material
Material adalah bahan mentah yang belum di proses,tetapi kadang kala telah
hidupnya. Namun secara garis besar khusus nya pada bidang teknik, material
a) Logam
b) Non logam
Material non logam atau material bukan logam, yakni: polimer, dan
keramik.
c) Komposit
Diartikan sebagai gabungan beberapa bahan, dimana bahan-bahan
Sifat mekanis material selain kekuatan tarik dapat juga ditentukan dari nilai
kekerasan yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai kekerasan material maka semakin
Artinya bila kekuatan tarik material tinggi maka kekerasannya juga tinggi
Dari gambar 2.1.1. Terlihat bahwa kekerasan baja (steel), kuningan (brass)
dan besi tuang nodular (nodular cast iron) meningkat seiring dengan naiknya
kekuatan tarik masing-masing. Pada kekuatan tarik 1000 MPa, kekerasan baja
adalah 30 HRC kemudian ketika kekuatan tariknya naik menjadi 1500 MPa maka
kekuatan tarik 600 MPa, menjadi 275 Brinnel ketika kekuatan tarik naik ke angka
1000 MPa. Berdasarkan hubungan ini, maka untuk mengetahui kekuatan material,
(Hardness Tester).
kedudukan dari pengujian tarik karena pada dasarnya pengujian kekerasan adalah
plastis pada titik tertentu saja. Berbeda dengan pengujian tarik yang melihat
putus.
Kaitanya dengan uji tarik adalah, pada saat dilakukan penekukan maka sisi
yang lain dari suatu sheet metal akan tertarik, dan jika melebihi batas elastisitasnya
maka akan terjadi retakan dan bisa sampai menjadi patah pada Material Logam
tersebut. Maka hal ini perlu diperhatikan dengan teliti, agar pembentukan menjadi
sempurna.
memiliki konduktivitas listrik dan termal yang baik. Logam umumnya liat, yaitu
dapat ditempa atau ditekan permanen hingga berubah bentuk tanpa patah atau retak
dan juga fusibel (bisa dilelehkan) dan ulet (dapat ditarik hingga membentuk kawat
halus). Sekitar 91 dari 118 unsur dalam tabel periodik adalah logam, sisanya
adalah nonlogam atau metaloid. Beberapa unsur menunjukkan sifat baik logam dan
nonlogam sekaligus.
sebagai logam menjadi logam pada tekanan tinggi; ini terbentuk sebagai alotropi
perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara memberikan gaya luar sehingga
merupakan proses yang mengubah bentuk benda kerja. Proses pengerjaan panas,
plastis dalam pengerjaannya dan tidak untuk mencairkan logam benda kerja.
deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit
atau hampir tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan bantuan tekanan
piston pembentuk dan cetakan (die). Sepotong besi dapat menjadi bengkok akibat
ataupun piring.
Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan,
Pada proses bending gaya-gaya yang terjadi saling berlawanan arah, hampir
sama dengan proses cutting. Tetapi pada proses bending gaya gaya yang terjadi
terpisah jauh, apalagi pada V-bending. Pada proses cutting, jarak antara 2 gaya
adalah sebesar clearance, yaitu antara 4% sampai dengan 5% dari tebal sheet metal.
Sedangkan pada proses bending (U bending), jarak antara dua gaya adalah sebesar
tebal material+radius dari punch dan die. Pada proses bending, strees hanya terjadi
pada bagian radius yang dibentuk, sedangkan pada radius bagian dalam terjadi
proses, maka pada radius bagian luar akan terjadi crack dan kerutan pada bagian
dalam.
Angle bending adalah pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian
menekuk, dengan pekerjaan ini dapat memotong plat yang disisipkan dan juga
dapat membuat lengkungan dengan sudut sampai +- 150o pada lembaran logam.
c. dll
penekan dan sebuah cetakan (die). Proses ini membentuk plat yang diletakkan
diatas die lalu ditekan oleh penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil tekukan
yang serupa dengan bentuk die. Umumnya die berbentuk U, W, dan ada juga yang
3. Draw Bending
penekan dan cetakan. Roll yang berputar menekan plat dan terdorong kearah
cetakan. Pembentukan dengan draw bending ini sangat cepat dan menghasilkan
hasil banyak, tetapi kelemahannya adalah pada benda yang terjadi springback yang
4. Roll Bending
Roll bending yaitu bending yang biasanya digunakan untuk membentuk
silinder, atau bentuk-bentuk lengkung lingkaran dari pelat logam yang disisipkan
pada suatu roll yang berputar. Roll tersebut mendorong dan membentuk plat yang
5. Roll Forming
bagian dibengkokkan secara individual oleh roll. Untuk menekuk bahan yang
Dalam proses ini juga dikenal sebagai forming dengan membentuk kontur
kontur melalui pekerjaan dingin (cold working) dalam membentuk logam. Logam
roll umumnya terbuat dari besi baja karbon atau abu-abu dan dilapisi krom untuk
ketahanan aus.
bahan dasar lembaran logam . Tebal bahan sebelum maupun sesudah proses
Produk yang dihasilkan dari pengerjaan ini adalah saluran pipa, besi pipa, dll
6. Seaming
7. Straightening
Straightening merupakan proses yang berlawanan dengan bending ,
dilaksanakan sebelum benda kerja dibending. Proses ini menggunakan rol-rol yang
8. Flanging
Contoh hasil pekerjaan flanging yaitu cover cpu pada komputer, seng berpengait,
dll
1. Springback
dari elastisitas, perubahan logam diikuti dengan pemulihan lenting pada pulihan
lengkung akhir setelah diberi kekuatan tekanan/pembentukan lebih kecil dan radius
2. Sobek
Kegagalan ini disebabkan karena keelastisan benda yang kurang atau pada
saat pembentukan terjadi tumbukan yang terlalu besar sehingga benda yang
3. Patah
patah antara lain terlalu kerasnya benda yang dibentuk. Benda yang didorong atau
ditekan dalam cetakan tidak memiliki elastisitas yang cukup, sehingga tekanan yang
dilakukan bukan membentuk tapi mematahkan. Sebab lain yaitu berulang kalinya
penekukan yang dilakukan pada benda di titik tekukan yang sama. Tekukan
berulang kali yang diberikan tidak dapat diterima oleh logam yang dibentuk,
sehingga terjadilah patahan, bahkan untuk logam yang termasuk elastis, gagal patah
bisa terjadi
2.6 Perhitungan Tekukan
L = La + Lb + Lp
T Rn ,n.a°
r
180
Rn = Rd + X
La = Lb = L1 - (Rd + S)
Keterangan :
S = Tebal bahan
Balian C Rd
St. 37/St. 50 0,5 0,5 .S
Tembaga 0,25 0,25 .S
Kuning an 0,35 0,35 .S
a X
o
S /2
i
3 CP -120° S /3
12CP - 180° S /4
x . a = Sudut tekukan
2.6.1 Faktor pemantulan (K)
K = a2/a1 Keterangan :
a2 = Sudut efektif
Bah an R/S K
St. 37 1 0,99
10 0,97
Stainless steel 1 0,96
10 0,92
Alumunium 99% 1 0,99
10 0,98
Kuning an 1 0,91
10 0,93
tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan.
Pengerjan bending biasana dilakukan pada bahan plat baja karbon rendah untuk
bending Plat adalah proses penekukan plat dengan alat bending baik manual
maupun dengan menggunakan Mesin Bending. Material plat bisa dibending dengan
1. Bendingan Lurus
Bendingan Lurus adalah Bendingan yang hasil bendingnya berbentuk garis atau
lurus.
2. Bendingan Radius
4. Profil bendingan bisa diproses dengan peralatan yang ada atau tidak
dari bahan baku mentahatau setengah jadi bukannya dirakit dari komponen yang
sudah siap pakai. Dan fabrikasi juga dapat diartikan sebagai salah satu proses
Proses produksi adalah hasil akhir dari suatu pelaksanaan fisik dari perencanaan bejana tekan,
menjelaskan bagaimana proses produksi (Fabrikasi) proses Bending pada Material Logam, yang
mana bagian-bagian yang terdapat pada proses tersebut harus direncanakan mulai dari persiapan,
marking, pembentukan, dan finishing yang memerlukan waktu dan prosedur yang baku sesuai
dengan standarisasi atau pun peraturan-peraturan oleh badan berwenang, guna menghindari
kesalahan yang mengakibatkan tidak layak digunakan akibat kesalahan perencanaan dan fabrikasi
Tahap pembuatan dan langkah kerja pada proses Bending pada Material Logam di PT. Perkasa
Departemen Engineering telah melakukan perancangan gambar kerja keseluruhan dan tiap
komponen yang telah disetujui oleh owner dan bisa digunakan sebagai referensi kerja difabrikasi.
4.3.1 Marking
Setelah gambar kerja selesai dibuat kemudian gambar kerja di distribusikan ke masing-masing
departemen, salah satunya ke departmen Material Planning and Control (MPC). Departmen MPC
mempunyai tugas untuk membuat rencana pemotongan material (nesting plan), tujuannya adalah
Langkah kerja :
1) Sebelum melakukan proses marking, yakinkan bahwa material yang akan dipakai
memenuhi persyaratan teknis (spesifikasi, ukuran, ketebalan, heat number dan lain-lain)
2) Transper identifikasi material untuk setiap item meliputi spesifikasi material, Heat
untuk material yang tidak memerlukan proses heat treatment atau kode “ MT “ untuk
5) Quality Control (QC) memeriksa dan meyakinkan bahwa tidak ada kesalahan dalam proses
4.3.2 Cutting
Pemotongan plat atau pun pipadilakukan sesuai dengan ukuran yang telah di markingyang telah
Langkah kerja :
1) Finishing ujung nozzle untuk butt weld menggunakan machining atau dengan grinding.
4) Material yang telah selesai dipotong harus dilakukan pengecekan oleh QC sebelum
bertujuan untuk menekuk material. Material yang masih berbentuk flat akan dibentuk menjadi
Langkah kerja :
1) Siapkan peralatan yang diperlukan untuk proses pengerollan mal (template), rol meter dan
lain-lain.
2) Perhatikan kapasitas mesin dan ketebalan benda kerja yang akan dilakukan proses
pengerollan.
3) Perhatikan petunjuk yang ada pada gambar sebelum melakukan proses penekukan.
4) Material yang akan ditekuk harus dalam keadaan bersih ,bebas dari kerak yang akan
5) Material yang telah selesai pengerollan harus dilakukan pengecekan oleh QC sebelum
proses penyetelan.