STUDI KASUS
Process of making drum can. Mass production plant in Japan
Sumber referensi: https://youtu.be/_3a_n0vlJMc
Tugas Besar ini disusun dan dipersembahkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
penyelesaian Mata Kuliah Teknik Manufaktur 2 di Jurusan Teknik Mesin: Fakultas Teknik
Manufaktur UNJANI
Disusun oleh
Nama : Khalif Fakhriza Muhammad
NIM : 2112222028
Kelas : Ekstensi Lanjutan Cimahi
2. Tujuan Penelitian
Dengan adanya Tugas Besar ini, penulis berharap dapat memberikan dan mendapatkan
wawasan baru yang dapat berguna khususnya di bidang ilmu Teknik Manufaktur, dalam
bentuk contoh produksi sebuah drum besi yang di manufaktur di sebuah pabrik.
3. Rumusan Masalah
Video ini menjelaskan dan menceritakan bagaimana proses produksi sebuah drum besi
yang di manufaktur pada sebuah pabrik yang berlokasi di kota Osaka, Jepang. Pabrik
tersebut menggunakan berbagai macam teknik manufaktur yang lebih banyak mencakup
tentang teknik pembuatan sheet metal, seperti halnya shearing, punching, blanking, curling
dan masih banyak lagi.
3. Pembentukan Logam
Pembentukan logam mencakup sekelompok proses manufaktur di mana deformasi plastis
digunakan untuk mengubah bentuk benda kerja logam. Deformasi biasanya dihasilkan dari
penggunaan suatu alat yang disebut die. Die memberikan tegangan yang melebihi yield
strength logam yang dibentuk. Oleh karena itu logam berubah bentuk menjadi bentuk yang
ditentukan oleh geometri die.
Tekanan yang diterapkan untuk membentuk logam biasanya bersifat kompresi. Namun,
beberapa proses pembentukan dilakukan dengan menarik logam. Ada juga proses
pembentukan yang membengkokkan logam. Agar berhasil dibentuk, logam harus memiliki
sifat tertentu. Sifat yang diinginkan termasuk kekuatan yield rendah dan keuletan tinggi.
Sifat-sifat tersebut dipengaruhi oleh suhu. Keuletan meningkat dan kekuatan yield
berkurang saat suhu benda kerja dinaikkan. Pengaruh suhu menimbulkan perbedaan antara
kerja dingin, kerja hangat, dan kerja panas. Laju regangan dan gesekan merupakan faktor
tambahan yang memengaruhi kinerja dalam pembentukan logam.
4. Sheet Metalworking
Proses sheet metalworking merupakan proses pembentukan dan pemotongan pada logam
lembaran (sheet), logam strip, dan coil. Pengerjaan pada logam lembaran selalu
menggunakan temperatur cold working. Alat yang digunakan biasanya berupa punch dan
die. Punch merupakan bagian yang positif, sedangkan die merupakan bagian yang negatif.
Proses-proses sheet metalworking antara lain:
• Bending.
• Drawing (deep drawing).
• Rubber forming.
• Stretch forming.
• Roll bending dan roll forming.
• High-energy-rate forming.
• Spinning.
• Shearing, blanking, dan punching.
5. Teknik Manufaktur
Dalam proses manufaktur kaleng drum ini pabrik tersebut menggunakan beberapa teknik
manufaktur, yang sebagian besar meliputi berbagai macam teknik sheet metalworking
diantara-Nya adalah.
5.1. Rolling
Rolling atau pengerolan adalah proses pengurangan ketebalan atau proses
pembentukan pada benda kerja yang panjang. Proses rolling dilakukan dengan satu
set rol yang berputar dan menekan benda kerja supaya terjadi perubahan bentuk.
Pada studi kasus ini proses pengerolan dilakukan untuk meluruskan gulungan
lempengan besi yang akan dimasukkan pada feeder untuk proses shearing atau
pemotongan lempengan besi.
Ketika punch mulai mendorong benda kerja, deformasi plastis terjadi pada
permukaan lembaran. Saat punch bergerak ke bawah, penetrasi terjadi di mana
punch menekan lembaran dan memotong logam. Zona penetrasi ini umumnya
sekitar sepertiga ketebalan lembaran. Saat punch terus bergerak ke benda kerja,
retakan/patahan terjadi pada benda kerja di kedua ujung potong. Jika jarak antara
punch dan die benar, kedua garis patahan bertemu dan menghasilkan dua bagian
benda kerja.
5.3. Roll Bending
Roll bending adalah proses di mana lembaran logam dibentuk menjadi komponen
yang melengkung dengan menggunakan satu set rol. Roll bending juga digunakan
untuk membentuk pelat, pipa, dan batang pejal. Namun, pada penjelasan kali ini
lebih digunakan untuk membentuk lembaran logam (sheet metal).
Proses roll bending secara garis besar yaitu: lembaran logam dilewatkan celah antara
rol. Selanjutnya, jarak antara tiga rol disesuaikan. Tujuannya supaya lembaran yang
mulai melengkung mencapai jari-jari kelengkungan yang diinginkan.
5.4. Welding
Pengertian pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua material / lebih,
biasanya berupa logam, dengan menggunakan energi panas sampai material yang
akan disambung tersebut meleleh (melted) kemudian menyatu/berpadu (fused),
dengan memberikan tekanan atau tidak, serta dengan memberikan bahan tambahan
(consumable) atau tidak.
5.5. Curling
Curling (juga disebut beading) merupakan proses pembentukan tepi lembaran logam
menjadi gulungan. Proses ini tergolong pekerjaan penekukan (bending), di mana
pinggiran benda kerja ditekuk ke dalam rongga die.
Mirip dengan hemming, curling memberikan kekakuan pada bagian tepi dengan
meningkatkan momen inersianya. Selain itu curling juga berfungsi sebagai
pengaman karena menghilangkan tepi yang tajam. Dan yang terakhir, proses ini
dapat meningkatkan penampilan benda kerja itu sendiri.
5.6. Bulging
Bulging adalah proses perluasan logam yang berbentuk tabung, kerucut, atau
lengkung. Gambaran prosesnya yaitu benda kerja dimasukkan ke dalam cetakan
yang bisa terpisah. Selanjutnya rongga benda kerja disumbat dengan sumbat dari
karet. Sumbat tersebut kemudian ditekan dengan punch, sehingga mampu
mengembangkan benda kerja sampai menyentuh permukaan cetakan. Setelah itu,
punch ditarik sehingga sumbat karet kembali ke bentuk aslinya (dengan pemulihan
elastis total). Benda hasil bulging dapat dikeluarkan dengan membuka cetakan.
5.7. Blanking
Blanking merupakan pemotongan lembaran logam dalam satu langkah untuk
memisahkan potongan dari lembaran yang lebih besar, seperti pada gambar di bawah
ini. Bagian yang dipotong terletak di tengah logam induk dan merupakan produk
yang diinginkan dalam proses pekerjaan ini. Bagian hasil potongan tersebut dikenal
dengan istilah blank.
Blanking menggunakan alat yang disebut punch dan die. Punch adalah pengepres,
sedangkan die merupakan landasan. Punch dan die biasanya berupa pasangan as dan
lubang, di mana bentuk penampangnya akan memengaruhi hasil pekerjaan (bentuk
blank).
5.8. Drawing
Proses drawing didefinisikan sebagai proses pembentukan lembaran logam dengan
cara tarik/tekan dimana lembaran logam dibentuk menjadi komponen berongga yang
terbuka pada salah satu sisinya (disebut direct drawing), atau merubah sebuah
komponen yang memiliki rongga yang terbuka pada salah satu sisinya menjadi
komponen dengan rongga yang lebih kecil penampangnya (disebut redrawing)
5.9. Embossing
Embossing adalah proses pembentukan yang digunakan untuk membuat lekukan
pada lembaran logam. Pada proses ini, pasangan punch dan die menekan logam
hingga terbentuk lekukan. Punch memiliki kontur positif, sedangkan die memiliki
kontur negatif. Lekukan hasil embossing tergolong dangkal atau sedang.
5.10. Punching
Punching mirip dengan blanking, perbedaannya adalah apa yang dihasilkan.
Punching menghasilkan lubang. Potongan yang terpisah dari proses punching adalah
limbah (scrap) yang disebut slug. Lembaran yang tersisa adalah bagian yang
diinginkan.
Punching menggunakan alat yang disebut punch dan die. Punch adalah pengepres,
sedangkan die merupakan landasan. Punch dan die biasanya berupa pasangan as dan
lubang, di mana bentuk penampangnya akan memengaruhi hasil pekerjaan.
BAB III
STUDI KASUS
Process of making drum can. Mass production plant in Japan
1. Persiapan Material
Material utama yang digunakan untuk membuat kaleng drum berupa gulungan lempengan
besi yang kemudian di muat pada feeder mesin.
2. Pelurusan
Gulungan lempengan besi kemudian di luruskan menggunakan proses rolling.
4. Pembentukan
Lembaran besi kemudian di proses menggunakan teknik Roll Bending untuk membentuk
lengkungan drum dengan ukuran yang diinginkan.
5. Pengelasan
Bagian pertemuan sambungannya di las dan kemudian hasil pengelasannya di hilangkan
agar terlihat bersih.
6. Penggulungan
Gulung bagian tepi drum nya menggunakan cetakan die yang sudah disiapkan untuk
meningkatkan kekuatannya di bagian tepi.
7. Penonjolan
Dengan menggunakan punch khusus untuk proses bulging, kaleng drum di bagi ke dalam
beberapa bagian lalu di tonjolkan dari bagian dalam untuk meningkatkan kekuatan bodi
drumnya secara merata. Dengan proses ini maka berakhir lah proses pembuatan bodi drum,
dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan membuat bagian tutup dan alas drum.