Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BESAR TEKNIK MANUFAKTUR

STUDI KASUS
Process of making drum can. Mass production plant in Japan
Sumber referensi: https://youtu.be/_3a_n0vlJMc

Tugas Besar ini disusun dan dipersembahkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
penyelesaian Mata Kuliah Teknik Manufaktur 2 di Jurusan Teknik Mesin: Fakultas Teknik
Manufaktur UNJANI

Disusun oleh
Nama : Khalif Fakhriza Muhammad
NIM : 2112222028
Kelas : Ekstensi Lanjutan Cimahi

JURUSAN TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNOLOGI


MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Desember – 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tugas Besar Mata Kuliah Teknik Manufaktur 2 ini mengambil topik proses permesinan
dan produksi dari YouTube untuk dijadikan pembahasan, dimana penulis Berabsen genap
ke-28, yaitu Studi Kasus. Mempelajari teknik maupun metode permesinan yang dilakukan
pada tingkat industri pada produksi pembuatan drum besi.

2. Tujuan Penelitian
Dengan adanya Tugas Besar ini, penulis berharap dapat memberikan dan mendapatkan
wawasan baru yang dapat berguna khususnya di bidang ilmu Teknik Manufaktur, dalam
bentuk contoh produksi sebuah drum besi yang di manufaktur di sebuah pabrik.

3. Rumusan Masalah
Video ini menjelaskan dan menceritakan bagaimana proses produksi sebuah drum besi
yang di manufaktur pada sebuah pabrik yang berlokasi di kota Osaka, Jepang. Pabrik
tersebut menggunakan berbagai macam teknik manufaktur yang lebih banyak mencakup
tentang teknik pembuatan sheet metal, seperti halnya shearing, punching, blanking, curling
dan masih banyak lagi.

4. Ruang Lingkup Kajian


Pada pembahasan Tugas Besar ini penulis akan menjelaskan bagaimana cara membuat
Drum Besi pada skala produksi masal yang di lakukan oleh pabrik manufaktur drum besi
yang bernama DAIKIN, berlokasi di kota Osaka, Jepang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Drum Can (Drum Besi)
Seperti namanya, drum besi adalah sebuah benda yang terbuat dari material logam atau
besi, memiliki bentuk cenderung silinder atau bulat, meski ada juga perusahaan yang
merilis drum besi dengan bentuk kotak. Tempat ini biasanya dimanfaatkan sebagai wadah
atau media penyimpanan untuk penampungan air bersih, cairan kimia, atau sebagai tempat
sampah.

2. Sheet Metal (Lempengan Besi)


Sheet metal atau logam lembaran adalah proses fabrikasi atau pembuatan lembaran metal
untuk berbagai keperluan dan kegunaan. Pengertian lain sheet metal lainnya adalah logam
yang diolah dan dibentuk melalui proses industri menjadi potongan datar dan tipis
(lembaran). Material logam yang dapat diolah menjadi sheet metal diantaranya adalah
stainless steel, aluminium, brass (kuningan), bronze (perunggu), copper (tembaga), steel,
dan lain-lain.

3. Pembentukan Logam
Pembentukan logam mencakup sekelompok proses manufaktur di mana deformasi plastis
digunakan untuk mengubah bentuk benda kerja logam. Deformasi biasanya dihasilkan dari
penggunaan suatu alat yang disebut die. Die memberikan tegangan yang melebihi yield
strength logam yang dibentuk. Oleh karena itu logam berubah bentuk menjadi bentuk yang
ditentukan oleh geometri die.
Tekanan yang diterapkan untuk membentuk logam biasanya bersifat kompresi. Namun,
beberapa proses pembentukan dilakukan dengan menarik logam. Ada juga proses
pembentukan yang membengkokkan logam. Agar berhasil dibentuk, logam harus memiliki
sifat tertentu. Sifat yang diinginkan termasuk kekuatan yield rendah dan keuletan tinggi.
Sifat-sifat tersebut dipengaruhi oleh suhu. Keuletan meningkat dan kekuatan yield
berkurang saat suhu benda kerja dinaikkan. Pengaruh suhu menimbulkan perbedaan antara
kerja dingin, kerja hangat, dan kerja panas. Laju regangan dan gesekan merupakan faktor
tambahan yang memengaruhi kinerja dalam pembentukan logam.

4. Sheet Metalworking
Proses sheet metalworking merupakan proses pembentukan dan pemotongan pada logam
lembaran (sheet), logam strip, dan coil. Pengerjaan pada logam lembaran selalu
menggunakan temperatur cold working. Alat yang digunakan biasanya berupa punch dan
die. Punch merupakan bagian yang positif, sedangkan die merupakan bagian yang negatif.
Proses-proses sheet metalworking antara lain:
• Bending.
• Drawing (deep drawing).
• Rubber forming.
• Stretch forming.
• Roll bending dan roll forming.
• High-energy-rate forming.
• Spinning.
• Shearing, blanking, dan punching.

5. Teknik Manufaktur
Dalam proses manufaktur kaleng drum ini pabrik tersebut menggunakan beberapa teknik
manufaktur, yang sebagian besar meliputi berbagai macam teknik sheet metalworking
diantara-Nya adalah.

5.1. Rolling
Rolling atau pengerolan adalah proses pengurangan ketebalan atau proses
pembentukan pada benda kerja yang panjang. Proses rolling dilakukan dengan satu
set rol yang berputar dan menekan benda kerja supaya terjadi perubahan bentuk.

Pada studi kasus ini proses pengerolan dilakukan untuk meluruskan gulungan
lempengan besi yang akan dimasukkan pada feeder untuk proses shearing atau
pemotongan lempengan besi.

5.2. Shearing (Pemotongan)


Sebelum komponen dari lembaran logam dibuat, benda kerja awal dengan dimensi
yang sesuai terlebih dahulu dipotongkan dari lembaran besar (biasanya dari
gulungan lembaran). Lembaran ini dipotong dengan prinsip tegangan geser.
Umumnya alat yang digunakan adalah punch dan die.

Ketika punch mulai mendorong benda kerja, deformasi plastis terjadi pada
permukaan lembaran. Saat punch bergerak ke bawah, penetrasi terjadi di mana
punch menekan lembaran dan memotong logam. Zona penetrasi ini umumnya
sekitar sepertiga ketebalan lembaran. Saat punch terus bergerak ke benda kerja,
retakan/patahan terjadi pada benda kerja di kedua ujung potong. Jika jarak antara
punch dan die benar, kedua garis patahan bertemu dan menghasilkan dua bagian
benda kerja.
5.3. Roll Bending
Roll bending adalah proses di mana lembaran logam dibentuk menjadi komponen
yang melengkung dengan menggunakan satu set rol. Roll bending juga digunakan
untuk membentuk pelat, pipa, dan batang pejal. Namun, pada penjelasan kali ini
lebih digunakan untuk membentuk lembaran logam (sheet metal).

Proses roll bending secara garis besar yaitu: lembaran logam dilewatkan celah antara
rol. Selanjutnya, jarak antara tiga rol disesuaikan. Tujuannya supaya lembaran yang
mulai melengkung mencapai jari-jari kelengkungan yang diinginkan.

5.4. Welding
Pengertian pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua material / lebih,
biasanya berupa logam, dengan menggunakan energi panas sampai material yang
akan disambung tersebut meleleh (melted) kemudian menyatu/berpadu (fused),
dengan memberikan tekanan atau tidak, serta dengan memberikan bahan tambahan
(consumable) atau tidak.

5.5. Curling
Curling (juga disebut beading) merupakan proses pembentukan tepi lembaran logam
menjadi gulungan. Proses ini tergolong pekerjaan penekukan (bending), di mana
pinggiran benda kerja ditekuk ke dalam rongga die.

Mirip dengan hemming, curling memberikan kekakuan pada bagian tepi dengan
meningkatkan momen inersianya. Selain itu curling juga berfungsi sebagai
pengaman karena menghilangkan tepi yang tajam. Dan yang terakhir, proses ini
dapat meningkatkan penampilan benda kerja itu sendiri.

5.6. Bulging
Bulging adalah proses perluasan logam yang berbentuk tabung, kerucut, atau
lengkung. Gambaran prosesnya yaitu benda kerja dimasukkan ke dalam cetakan
yang bisa terpisah. Selanjutnya rongga benda kerja disumbat dengan sumbat dari
karet. Sumbat tersebut kemudian ditekan dengan punch, sehingga mampu
mengembangkan benda kerja sampai menyentuh permukaan cetakan. Setelah itu,
punch ditarik sehingga sumbat karet kembali ke bentuk aslinya (dengan pemulihan
elastis total). Benda hasil bulging dapat dikeluarkan dengan membuka cetakan.

Contoh aplikasi proses Bulging.

5.7. Blanking
Blanking merupakan pemotongan lembaran logam dalam satu langkah untuk
memisahkan potongan dari lembaran yang lebih besar, seperti pada gambar di bawah
ini. Bagian yang dipotong terletak di tengah logam induk dan merupakan produk
yang diinginkan dalam proses pekerjaan ini. Bagian hasil potongan tersebut dikenal
dengan istilah blank.

Blanking menggunakan alat yang disebut punch dan die. Punch adalah pengepres,
sedangkan die merupakan landasan. Punch dan die biasanya berupa pasangan as dan
lubang, di mana bentuk penampangnya akan memengaruhi hasil pekerjaan (bentuk
blank).
5.8. Drawing
Proses drawing didefinisikan sebagai proses pembentukan lembaran logam dengan
cara tarik/tekan dimana lembaran logam dibentuk menjadi komponen berongga yang
terbuka pada salah satu sisinya (disebut direct drawing), atau merubah sebuah
komponen yang memiliki rongga yang terbuka pada salah satu sisinya menjadi
komponen dengan rongga yang lebih kecil penampangnya (disebut redrawing)

5.9. Embossing
Embossing adalah proses pembentukan yang digunakan untuk membuat lekukan
pada lembaran logam. Pada proses ini, pasangan punch dan die menekan logam
hingga terbentuk lekukan. Punch memiliki kontur positif, sedangkan die memiliki
kontur negatif. Lekukan hasil embossing tergolong dangkal atau sedang.

Embossing terutama digunakan untuk memperkuat lembaran logam datar (supaya


lembaran tersebut kaku). Selain itu proses ini juga digunakan untuk tujuan dekorasi
serta pembuatan nomor dan huruf seperti pada tutup kaleng minuman aluminium.

5.10. Punching
Punching mirip dengan blanking, perbedaannya adalah apa yang dihasilkan.
Punching menghasilkan lubang. Potongan yang terpisah dari proses punching adalah
limbah (scrap) yang disebut slug. Lembaran yang tersisa adalah bagian yang
diinginkan.

Punching menggunakan alat yang disebut punch dan die. Punch adalah pengepres,
sedangkan die merupakan landasan. Punch dan die biasanya berupa pasangan as dan
lubang, di mana bentuk penampangnya akan memengaruhi hasil pekerjaan.
BAB III
STUDI KASUS
Process of making drum can. Mass production plant in Japan

1. Persiapan Material
Material utama yang digunakan untuk membuat kaleng drum berupa gulungan lempengan
besi yang kemudian di muat pada feeder mesin.
2. Pelurusan
Gulungan lempengan besi kemudian di luruskan menggunakan proses rolling.

Proses tersebut dilakukan guna meluruskan lempengan besi yang sebelumnya


dimasukkan pada feeder untuk mempermudah proses selanjutnya yaitu shearing.

3. Pemotongan Lempengan Besi


Lempengan besi kemudian di potong menjadi lembaran baja dengan ukuran yang
diinginkan menggunakan mesin shearing.

4. Pembentukan
Lembaran besi kemudian di proses menggunakan teknik Roll Bending untuk membentuk
lengkungan drum dengan ukuran yang diinginkan.
5. Pengelasan
Bagian pertemuan sambungannya di las dan kemudian hasil pengelasannya di hilangkan
agar terlihat bersih.
6. Penggulungan
Gulung bagian tepi drum nya menggunakan cetakan die yang sudah disiapkan untuk
meningkatkan kekuatannya di bagian tepi.

7. Penonjolan
Dengan menggunakan punch khusus untuk proses bulging, kaleng drum di bagi ke dalam
beberapa bagian lalu di tonjolkan dari bagian dalam untuk meningkatkan kekuatan bodi
drumnya secara merata. Dengan proses ini maka berakhir lah proses pembuatan bodi drum,
dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan membuat bagian tutup dan alas drum.

8. Blanking dan Drawing


Untuk membuat tutup dan alas drum, material lempengan besi yang baru di masukkan ke dalam
feeder yang kemudian akan dilakukan proses blanking untuk mendapatkan lempengan besi yang
dibutuhkan untuk membuat tutup drum. Mesin tersebut tidak hanya melakukan proses blanking
tetapi juga melakukan proses drawing pada waktu yang sama untuk membentuk bentukan yang
diinginkan pada lempengan besi yang akan menjadi tutup dan alas drum.
9. Penggulungan Tutup dan Alas
Setelah benda kerja untuk tutup dan alas nya selesai dibuat, langkah berikut nya adalah menggulung
bagian tepi nya untuk memperkuat bagian tersebut dan membuat nya terlihat rapi dan bagus.

10. Punching dan Drawing


Pada benda kerja bagian tutup drum kemudian dilakukan proses punching untuk membuat lubang
pada tutup drum, tidak hanya melubangi proses tersebut juga melakukan proses drawing secara
bersamaan untuk membuat bentuk yang diinginkan pada permukaan tutup drum.
11. Embossing
Pada benda kerja bagian alas drum di buat embossing pada permukaannya untuk kemudahan dalam
proses mengidentifikasi nya pada saat penyortiran.

12. Chemical Treatment


Setelah ke tiga komponen utamanya selesai di produksi, selanjutnya ke tiga komponen tersebut
dibersihkan dan berikutnya dilakukan proses perawatan kimia untuk mencegah karat.

13. Pemasangan (Assembly)


Setelah semua komponen selesai di coating langkah berikutnya adalah tahap pemasangan, dimulai
dari memasangkan tutup drum ke bodi drum. Proses pemasangannya menggunakan proses curling,
setelah tutup drum di pasangkan dengan bodi drum berikutnya ujung tepi dari tutup drum di curling
ke luar mengikuti kontur tepi ujung bodi drum.
Setelah tutup dipasang berikutnya bodi drum dibalikkan dan selanjutnya akan dipasangkan alas
drum nya menggunakan proses yang sama dengan memasangkan tutup drum.

14. Quality Check


Setelah proses pemasangan selesai berikutnya drum besi yang sudah jadi harus melewati tahap
pengecekan untuk mengecek apakah sensor mendeteksi adanya ukuran yang berbeda atau apakah
terdapat suatu cacat deformasi, dan lain sebagainya.
15. Penyegelan
Berikutnya bagian atas drum diberi segel untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam drum
besi.

16. Pewarnaan (Coloring)


Drum besi yang sudah siap kemudian
di beri warna dengan menggunakan
spray painting sesuai dengan warna
yang telah ditentukan.
17. Pencabutan Segel
Setelah drum besi dipanaskan kemudian dikeringkan langkah berikutnya adalah melepas segel yang
sebelumnya dipasang.

18. Last Quality Check dan Finishing


Setelah segel dicabut hal terakhir yang harus dilakukan adalah
mengecek kembali kondisi drum di penampilan luar maupun
kondisi dalam drum dikhawatirkan adanya suatu benda asing
yang masuk ke dalam. Setelah melalui proses pengecekan,
berikutnya hal yang harus dilakukan adalah memasang tutup pada
bagian atas drum dilanjutkan dengan memasang seal tambahan
pada tutup nya. Kemudian drum akan melalui proses pengecekan
sekali lagi untuk yang terakhir kali.
19. Penyortiran dan Gudang
Setelah lolos pada proses pengecekan yang terakhir maka drum besi yang sudah jadi di sortir dan
disiapkan untuk proses pengiriman.
BAB IV
RANGKUMAN
Proses manufaktur Drum Besi dilakukan sebagian besar dengan menggunakan teknik
manufaktur pembentukan plat besi (sheet metal). Proses produksi sebagian besar dilakukan
oleh mesin dan hampir seluruhnya dikerjakan secara otomatis tanpa campur tangan manusia.
Dalam proses-Nya tahapan-tahapan pembengkokan pelat besi itu sangat penting untuk
dilakukan sesuai dengan urutannya. Walaupun sebagian besar proses produksi dikerjakan oleh
mesin, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa campur tangan manusia itu dibutuhkan dalam
proses manufaktur yang ditunjukkan dalam video. Bila menilai dari aspek video grafis, saya
merasa juru kamera sudah dapat menangkap momen yang tepat ketika merekam langkah-
langkah produksi yang sangat penting. Oleh karenanya saya bisa dengan nyaman menikmati
dan memahami apa yang sudah ditampilkan dari video Youtube tersebut.
REFERENSI
Groover, Mikell P., 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes and
Systems, 4th ed.
https://www.youtube.com/watch?v=_3a_n0vlJMc&t=186s

Anda mungkin juga menyukai