PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum pengecoran adalah :
1. Dapat melaukan proses pengecoran aluminium dengan cetakan pasir.
2. Dapat mengetahui komponen-komponen pada proses pengecoran.
1. Blankholder
Berfungsi memegang blank atau benda kerja berupa lembaran
logam, pada gambar diatas blankholder berada diatas benda kerja,
walaupun berfungsi untuk memegang benda kerja, benda kerja
harus tetap dapat bergerak saat proses drawing dilakukan sebab
saat proses drawing berlangsung benda kerja yang dijepit oleh
blankholder akan bergerak ke arah pusat sesuai dengan bentuk
dari die drawing.
2. Die
Merupakan komponen utama yang berperan dalam menentukan
bentuk akhir dari benda kerja drawing (draw piece), bentuk dan
ukuran die bervariasi sesuai dengan bentuk akhir yang diinginkan,
kontruksi die harus mampu menahan gerakan, gaya geser serta
gaya punch.
3. Punch
Punch merupakan bagian yang bergerak ke bawah untuk
meneruskan gaya dari sumber tenaga sehingga blank tertekan ke
bawah, bentuk punch disesuaikan dengan bentuk akhir yang
diiginkan dari proses drawing, letak punch berada di atas blank,
posisi dari punch sebenarnya tidak selalu diatas tergantung dari
jenis die drawing yang digunakan.
4. Blank
Blank merupakan benda kerja berupa lembaran logam.
3. Pengecoran (Casting)
Komponen ada proses pengecoran dapat dilihat pada Gambar 2.6
1. Cope
Cope adalah setengah bagian atas dari cetakan pengecoran.
2. Drag
Drag merupakan setengah bagian bawah dari cetakan pengecoran.
3. Runner
Runner merupakan saluran untuk menuangkan logam cair ke
dalam cetakan.
4. In Gate
In gate merupakan saluran yang mengisikan logam cair dari
pengalir ke rongga cetakan.
5. Core
Core adalah bagian dari cetakan yang dibuat secara terpisah yang
berfungsi untuk membentuk profil didalam maupun diluar
permukaan benda dan bisa digunakan juga untuk pemisah atau
pembentuk leher riser pada cetakan.
6. Riser
Riser merupakan saluran penambah yang berfungsi sebagai
reservoir logam, sehingga pada waktu logam cair dingin menjadi
padatan penyusutan dapat ditangguhkan.
B. Cetakan permanen
Pada cetakan permanen cetakan dapat digunakan berulang-ulang
biasanya cetakan dibuat dari bahan logam. Dengan demikian laju
proses pengecoran lebih cepat dibanding dengan menggunakan
cetakan sekali pakai, tetapi logam coran yang digunakan harus
mempunyai titik lebur yang lebih rendah dari pada titik lebur logam
cetakan. Yang termasuk didalam cetakan permanen yaitu :
1. Cetakan tekan
Pada cetakan tekan logam cair diinjeksikan kedalam cetakan
dengan tekanan tinggi
2. Cetakan berputar
Proses pada cetakan berputar yang mana cetakan berputar
dengan gaya sentrifugal mendistribusikan logam cair ke
dalam rongga cetakan.
Adapun metode dalam pembuatan cetakan secara mekanis
diantaranya sebagai berikut :
2. Pola
Pola adalah model benda cor dengan ukuran penuh dengan
memperhatikan penyusutan dan kelonggaran untuk pemesinan pada akhir
pengecoran. Bahan yang digunakan untuk membuat pola diantaranya
adalah stereoform, kayu, resin dan logam. Dalam proses pengecoran
tertentu atau khusus digunakan pola plaster atau lilin. Dapat dilihat pada
Gambar 2.8 pola.
3. Sistem Saluran
Sistem saluran adalah sistem yang dibuat dimana logam cair mengalir
hingga ke rongga cetakan. Secara umum sistem saluran terdiri dari: cawan
tuang, saluran turun, saluran pengalir, saluran masuk dan saluran
penambah. Berdasarkan American Foundrymen’s Society (AFS) sistem
saluran yang optimal dapat dibuat berdasarkan ketentuan :
50-100 30 20 20 15 15 90 6 45 6
100-200 35 30 30 22 22 100 7 50 7
200-400 40 35 35 25 25 60 8
400-800 50 40 40 30 30 75 7
800-1000 60 50 50 35 35 90 12
2. Saluran pengalir
Runner atau saluran pengalir adalah saluran utama yang terdapat
didalam cetakan yang akan menjadi jalannya logam cair mengalir
menuju rongga cetakan melalui saluran masuk. Saluran pengalir juga
memiliki fungsi menahan pengotor atau impirities yang terbawa oleh
logam cair agar tidak masuk ke dalam produk coran. Pengotor akan
memisah dengan cara mengapung ke atas saluran pengalir disebabkan
karena perbedaan kecepatan alir dengan logam cair.Dalam desain sistem
saluran, saluran pengalir adalah komponen pembanding antara saluran
turun dan saluran masuk untuk memperoleh nilai perbandingan sistem
saluran atau gating ratio. Jika diklasifikasikan dari kecepatan penuangan
maka perbandingan sistem saluran untuk penuangan cepat 1:2:4,
penuangan biasa 1:0,9:0,8 dan penuangan lambat 1:0,7:0,5. Nilai
perbandingan tersebut diperoleh dari dimensi saluran turun : saluran
pengalir : saluran masuk.
3. Saluran tuang
Sprue atau saluran tuang adalah suatu saluran vertikal tempat
penuangan atau pouring logam cair yang berada pada daerah diatas
parting line yang akan meneruskan logam cair kedalam ingate, riser dan
produk cor. Secara umum bentuk saluran masuk ada beberapa tipe
diantaranya adalah sprue seperti terompet dan pouring basin (bush) yang
berbentuk kotak. Terlihat pada Gambar 2.10 saluram turun model spure
dan basin.