Anda di halaman 1dari 9

Nama

NPM :

PENGECORAN KHUSUS
Pengecoran adalah proses manufaktur yang paling sederhana, yaitu dengan
cara mencairkan logam kemudian menuangkannya (mengecor) ke dalam
cetakan pasir yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk produk yang kita
inginkan. Semakin bervariasinya produk coran yang diinginkan manusia
menghasilkan beberapa metode pengecoran baru, yang sebelumnya hanya
menggunakan cetakan pasir. Istilah pengecoran khusus muncul karena
kebutuhan khusus dari produk coran sehingga rangkaian proses pengecoran
menjadi lebih efektif dan efisian.
Metode-metode baru ini bermunculan disesuaikan dengan kekhususan
produk yang diinginkan. Produksi coran yang sangat banyak maka pemilihan
prosesnya akan sangat efisien bila menggunakan jenis cetakan yang bisa
berkali-kali pakai, seperti cetakan logam. Contoh lain, untuk paduan tinggi
maka dapat di gunakan cetakan dengan bahan keramik. Ada beberapa Jenis
pengecoran khusus yang lazim digunakan di Industri pengecoran, seperti
pengecoran kontinyu, Die Casting, investment casting, centrifugal casting dan
lain sebagainya.
Pengecoran Kontinyu (Continuous casting)
Pengecoran kontinyu adalah proses pengecoran dengan menggunakan
metode penarikan logam cair secara terus menerus melalui suatu cetakan
sehingga terbentuklah produk coran yang mengikuti bentuk dari cetakannya.
Selama proses penarikan, cetakan didinginkan dengan media pendingin
(air,udara, dll) sehingga dibagian luar dari produk membentuk padatan.
Padatan ini dikenal dengan istilah kulit (shell).
Kecepatan pendinginan akan menentukan ketebalan kulit di permukaan logam
cair. Coran akan ditarik dengan kecepatan konstan. Penarikan dilakukan pada
shell sehingga ketebalannya akan sangat berpengaruh terhadap hasil coran.
Mesin pengecoran kontinyu memiliki bagian-bagian utama, seperti : Ladle, tundish,
Mould, shroud, roll, dan cutting system.

Ladle (Ladel), adalah alat transportasi yang digunakan untuk membawa logam
cair dari furnace menuju mesin pengecoran kontinyu. Umumnya di bawah
ladel di pasang shroud yang berfungsi sebagai saluran yang memudahkan
proses alir cairan logam.
Tundish (cawan tuang), adalah bagian mesin pengecoran kontinyu yang
berfungsi menerima logam cair pertama kali dari ladel. Dibawah tundish juga
di pasang shroud, yang berfungsi sebagai saluran yang mengalirkan logam
cair ke dalam cetakan.
Mould (Cetakan), berfungsi untuk membuat kulit yang cukup kuat sehingga
mendukung inti cair (Liquid Core) di dalamnya hingga memasuki daerah
pendinginan. Cetakan merupakan suatu struktur yang terbuka di bagian akhir
dan berbentuk coran yang diinginkan.
Roll (rol), berfungsi menarik coran sehingga proses pengecoran dapat berjalan
kontinyu. Rol yang berfungsi untuk membengkokkan di namakan strand.
Cutting system, adalah bagian dari mesin pengecoran kontinyu yang berfungsi
memotong coran sehingga coran membentuk ukuran panjang tertentu. Umumnya
pemotongan dilakukan dengan metode oxygen cutting.
Secara skematik prinsip pengecoran kontinyu dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :

Gambar 1. Prinsip Pengecoran Kontinyu


Pemilihan metode pengecoran ini tentu tidak lepas dari beberapa kelebihannya,
diantara adalah:
1. Pengoperasian lebih mudah
2. Biaya produksi lebih murah walaupun investasi awal yang mahal
3. Dapat dihasilkan produk yang berukuran besar
4. Cacat porositas akibat arah pembekuan dapat dikurangi, karena pada metode ini
arah pembekuan yang seragam
Berdasarkan mesin pengecoran kontinyu maka proses pengecoran ini di
klasifikasikan menjadi dua macam yaitu pengecoran kontinyu vertikal dan
pengecoran kontinyu horizontal. Proses pengecoran vertikal apabila posisi

mesin di atas produk yang di hasilkan. Pada mesin jenis ini umumnya di
butuhkan rol yang berfungsi untuk membengkokkan coran. Pada mesin
pengecoran jenis horizontal posisi mesin dan coran sejajar seperti terlihat
pada gambar 2.

Gambar 2. Mesin Pengecoran Kontinyu Horizontal

Die Casting (Pengecoran Tekan)


Umumnya pengecoran dilakukan di dalam cetakan pasir yang sifatnya sekali
pakai karena untuk mengeluarkan coran maka cetakan harus di bongkar.
Proses pengecoran yang cetakannya tidak akan dibongkar saat mengeluarkan
coran disebut dengan pengecoran cetakan permanen (permanent mold
casting). Cetakan jenis ini dapat di gunakan untuk pengecoran yang berulangulang sehingga cara mengeluarkan coran adalah dengan membuka cetakan.
Dengan demikian bahan untuk membuat cetakan juga khusus, biasanya
adalah logam atau paduannya, seperti ; besi cor kelabu, baja paduan,
aluminium paduan dll.

Keuntungan dari cetakan permanen adalah :


1. Prosedur operasi tidak banyak memerlukan keahlian tinggi dibandingkan cetakan
pasir.
2. Tidak dibutuhkan ruangan yang terlalu luas jika di bandingkan dengan cetakan
pasir.
3. Permukaan akhir yang lebih baik.
4. Bebas cacat coran tertentu yang biasa terjadi pada cetakan pasir, seperti liquid
expansion, cacat ekor tikus dll
5. Sangat cocok untuk jumlah produksi yang sangat banyak sehingga angkos
produksi menjadi lebih rendah.
Tetapi pengecoran permanen juga memiliki keterbatasan, diantaranya :
1. Biaya mesin atau konstruksi cetakan relative mahal sehingga tidak cocok untuk
jumlah produksi yang sedikit.
2. Sifat refraktori bahan cetakan yang terbatas sehingga membatas jenis logam
yang dapat di cor menggunakan metode ini.
3. Pengaruh chilling dari material cetakan dapat menyebabkan struktur metalurgi
yang merugikan sehingga menghasilkan internal stress.
4. Sulit di aplikasikan untuk bentuk benda cor yang rumit.
5. Ukuran benda cor terbatas tergantung dari ukuran mesin.
Untuk mengurangi keterbatasan maka permanen molding di kembangkan
menjadi teknik pengecoran logam dengan menggunakan tekanan. Teknik
pengecoran ini di namakan Die casting. Pada metode ini logam cair
dimasukkan dalam cetakan permanen dengan menggunakan tekanan.
Pada mesin Die Casting terdapat tiga peralatan utama , yaitu :
1. Melting Unit, Merupakan wadah yang berfungsi untuk menampung lelehan
logam. Melting unit dapat merupakan furnace yang berfungsi melelehkan logam
atau suatu krusibel yang menampung lelehan logam.
2. Injection unit, berfungsi untuk menginjeksikan logam cair ke dalam die.

3. Die, adalah cetakan permanen yang terbuat dari logam yang diisi oleh logam cair
yang di injeksi.
Berdasarkan kondisi melting unit dan injection unit, maka die casting di bagi
menjadi 2 :
1. Hot chamber die casting, yaitu die casting yang melting unit dan
injection unit bersatu dalam satu peralatan die casting. Logam cair yang
ada di dalam melting unit di injeksikan langsung ke dalam die oleh
injection unit.
2. Cold chamber die casting, yaitu mesin die casting yang melting unit dan
injection unitnya merupakan dua unit yang terpisah, sehingga logam cair
perlu dituangkan dahulu dari melting unit ke ladel dan di bawa ke
injection unit untuk di tuang dan diinjeksikan ke dalam die.
Centrifugal casting (Pengecoran Sentrifugal)
Pengecoran sentrifugal adalah metode pengecoran logam yang
memanfaatkan gaya yang di timbulkan oleh rotasi logam cair atau cetakan
(gaya sentrifugal) yang dapat menyebabkan logam cair terdistribusi ke dalam
atau pada cetakan.
Ada tiga jenis pengecoran sentrifugal, yaitu true centrifugal casting, semi
centrifugal casting dan centrifuging.
a. True
centrifugal
casting,
yaitu
pengecoran
sentrifugal
yang
menggunakan cetakan berbentuk silinder yang di putar pada sumbunya
sementara logam cair di tuang sehingga logam cair akan terdistribusi
pada dinding cetak secara merata. Rotasinya bias horizontal, miring dan
vertikal, seperti terlihat pada gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Full centrifugal casting

Gambar 4. Vertical casting dan horizontal casting


Dengan teknik ini dapat di buat benda cor silinder berlubang tanpa
perlu adanya inti (core), tanpa saluran tuan, dan penambah (riser). Oleh
karena itu benda cor biasanya berbentuk silinder berlubang yang
simetris. Cetakan biasanya adalah cetakan permanen yang di lapisi
dengan bahan refraktori seperti pasir cetak.
Pipa adalah benda cor yang biasanya dibuat dengan teknik ini.
Ketebalan benda cor dapat dikontrol dengan jumlah logam cair yang
dituang ke dalam cetakan yang diputar.

b. Semi centrifugal casting (profiled-centrufugal casting), mirip true


centrifugal casting tetapi pada semi centrifugal casting digunakan
saluran di pusat (di tengah atau di sumbu) untuk memasukkan logam
cair ke dalam cetakan yang berputar. Sumbu selalu vertikal oleh sebab
itu benda cor yang dihasilkan dengan teknik ini juga selalu simetri.
Berbeda dengan full centrifugal casting yang bentuk cetakannya
sangat bergantung pada putaran cetakannya, pada semi-centrifugal
casting bentuk benda cetak tergantung pada rongga cetak. Contohnya
pada pembuatan benda cor berbentuk seperti roda seperti terlihat pada
gambar 5.

Gambar 5. Proses semi-centrifugal casting


c. Cetrifuging, merupakan modifikasi metode pengecoran sentrifugal untuk
menghasilkan benda cor yang tidak simetri. Cetakan tidak diputar
melainkan logam dituang dari sumbu dan diputar sehingga logam cair
akan masuk ke dalam rongga cetak dengan gaya sentrifugal. Perbedaan
ketiganya dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Proses Pengecoran Sentrifugal

Anda mungkin juga menyukai