Anda di halaman 1dari 12

PENGECORAN

DAN PEMBENTUKAN LOGAM

Oleh:
Sirajudin (5315141849)

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam, semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan semoga kita umatnya
mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir.
Dalam industri permesinan, kita tidak dapat terlepas dari logam,
sebagai bahan utama dari penyusun konstruksi mesin itu sendiri. Ada banyak
sekali jenis logam yang terdapat di alam. Logam-logam tersebut akan diolah,
untuk menghasilkan komponen-komponen mesin yang diinginkan.
Salah satu langkah yang dilakukan dalam mengolah logam adalah
pengecoran, yaitu pembentukan atau pembuatan produk dengan cara
memanaskan logam mencapai titik cair, kemudian dilakukan proses
pembekuan pada cetakan.
Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Namun, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya.
Jakarta, 23 Oktober 2014

Pemakalah

DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
Bab II Isi
II.1 Pengecoran Logam
II.1.1 Proses Pengecoran
II.1.2 Peleburan Logam
II.1.3 ProsesPenuangan
II.1.4 Teknik Penuangan
II.1.5 Persiapan Mesin Sentrifugal
II.1.6 Persiapan Cetakan
II.1.7 Penuangan Logam Cair
II.1.8 Faktor Penting dalam Proses Penuangan
II.2 Pembentukan Logam
II.2.1 Pengertian
II.2.2 Hot Working Process
II.2.3 Cold Working Process
Bab III Penutup
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dunia permesinan, baik itu dalam bidang industri maupun otomotif,
sangat erat kaitannya dengan logam, karena logam adalah material dasar
yang digunakan untuk pembuatan konstruksi mesin itu sendiri ataupun
otomotif.
Sebagai sarjana pendidik teknik mesin, salah satu pekerjaan yang harus
dilakukan adalah menentukan atau memilih kapasitas mesin, serta perkakas
dan peralatan yang akan digunakan untuk proses tersebut.
Tuntutan akan semua pengetahuan tersebutlah, mengapa perlunya ada
pengetahuan akan pengecoran logam, dan pembentukan logam untuk
dipelajari.

I.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, sebagai salah satu kelengkapan
tugas untuk bahan penilaian pada mata kuliah Proses Produksi

I.3 Manfaat
Besar harapan penulis, semoga dengan adanya makalah inipembaca
dapat:
1. Menambah pengetahuan yang komperehensif tentang pengecoran
2. Mengetahui, dan memahami proses pengecoran
3. Mengetahui faktor-faktor dalam proses pengecoran
4. Mengetahui proses pembentukan logam
5. Mebedakan dua jenis pembentukan logam

BAB II

ISI
II.1 Pengecoran Logam
II.1.1 Proses Pengecoran
Pengecoran atau Casting adalah pembentukan atau pembuatan produk
dengan cara memanaskan logam mencapai titik cair, kemudian dilakukan
proses pembekuan pada cetakan.
Kemampuan dan keuntungan proses pengecoran adalah (1) pengecoran dapat
membentuk komponen dengan geometri yang kompleks; (2) beberapa proses
pengecoran dapat langsung membentuk geometri akhir produk (net shape)
sehingga tidak perlu proses manufaktur lain; (3) pengecoran dapat digunakan
untuk pembuatan komponen yang besar; (4) proses pengecoran dapat
menggunakan berbagai jenis logam yang dapat dilebur, dan (5) beberapa
metode pengecoran dapat digunakan untuk produksi masal.
II.1.2 Peleburan Logam
a. Berat jenis, titik cair dan koefisien kekentalan
b. Proses peleburan bahan penuangan
c. Prosedur kerja pengoperasian dapur kupola
d. Proses peleburan dengan menggunakan dapur listrik

II.1.3 ProsesPenuangan
Centrifugal Casting
Centrifugal Casting adalah proses pengecoran yang menghasilkan
produk cor berbentuk silinder, dengan cara memutar cetakan pada
sumbunya. Proses ini dapat dilakukan secara vertical dan horizontal
tanpa menggunakan inti.

Cetakan ini terdiri dari 4 bagian yaitu: dinding, saluran penuangan,


roller tracks, dan kepala penutup ujung.
Berdasarkan bahannya cetakan ini dibagi menjadi dua, expendable
mold, dan permanent mold.
a. Expendable Mold
Merupakan sebuah cetakan yang relative tipis dilapisi
dengan pasir.
b. Permanent Mold
Cetakan ini umumnya dibuat dari material baja, tembaga,
dan grafit.
II.1.4 Teknik Penuangan
Pada proses penangan, logam cair dituangkan melalui salah satu ujung
cetakan. Laju penuangan bervariasi , tergantung dari ukuran benda dan jenis
cairan coran yang akan dibuat.
Pengaturan kecepatan putar pada proses pengecoran dapat
dibagimenjadi tiga bagian:
1. Pada proses penuangan, cetakan diputar pada kecepatan yang cukup
untuk melontarkan logam cair ke dinding cetakan
2. Pada saat logam mencapai ujung cetakan yang lain, kecepatan putar
ditingkatkan
3. Kecepatan putar dipertahankan konstan selama beberapa waktu
setelah penuangan.

II.1.5 Persiapan Mesin Sentrifugal

Sebelum proses peleburan logam, dilakukan beberapa persiapan pada


mesin sentrifugal antara lain:
1. Memutar mesin sentrifugal pada putaran yang diinginkan.
2. Variabel putaran yang digunakan adalah 150, 180, 200 rpm
3. Melakukan pelapisan pada saluran masuk menggunakan pasir cetak
dengan campuran pasir silika, bentonite, water glass, dan air.
Pelapisan dilakukan dengan tujuan menghindari gradient temperature
yang besar pada saat logam cair menyentuh saluran masuk yang
terbuat dari besi. Pelapisan dilakukan sebanyak 3 kali
4. Setelah pelapisan selesai, dilakukan pemasangan dan setting pada
mesin sentrifugsal. Saluran masuk diatur dengan kemiringan tertentu
agar mempercepat aliran logam cair saat memasuki cetakan
5. Melakukan preheating saluran masuk hingga mencapai temperature
3000C
II.1.6 Persiapan Cetakan
Cetakan yang digunakan adalah cetakan jenis permanen. Sebelum
cetakan dimasukan, pada cetakan dilakukan preheating terlebih dahulu
samapai suhu 300C. lalu cetakan dilapisi dengan jenis pelapisan
molybdenum yang disemprotkan sepanjang bagian dalam cetakan.
II.1.7 Penuangan Logam Cair
Logam cair yang digunakan adalah aluminium seri 1000. Pemilihan
bahan ini didasarkan pada pertimbangan kepentingan penelitian selanjutnya
untuk mengkaji dan membandingkan terhadap hasil penelitian sebelumnya.

II.1.8 Faktor Penting dalam Proses Penuangan


Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam proses pengecoran
antara lain:
1. Tambahan penyusutan
2. Tambahan penyelesaian mesin
3. Tambahan pelengkungan
4. Sistem saluran
5. Standarisasi ukuran sluran
6. Chil-iron
II.2 Pembentukan Logam

II.2.1 Pengertian
Pembentukan logam adalah proses pembentukkan logam dengan
mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk dan atau ukuran dari
logam yang dikerjakan.
Umumnya pembentukan logam terbagi atas 4 kelompok besar: (1)
pressing; (2) drawing; (3) bending; dan (4) shearing. Berdasarkan proses
pengerjaannya dibagi dua, yaitu: Hot Working Process dan Cold Working
Process
II.2.2 Hot Working Process
Pada proses pengerjaan ini tidak terjadi kenaikan tegangan lulur,
kekerasan, dan penurunan keuletan bahan.
Keuntungan proses pengerjaan ini adalah:
1. Energi yang dibutuhkan kecil
2. Flow ability tinggi
3. Difusi cepat
4. Blow hole dan porosity dapat dieliminir
5. Butir-butir lebih halus
6. Ductikity dan touchness meningkat
Kekurangan dari proses pengerjaan ini adalah:
1. Terjadi oksidasi
2. Decarburization permukaan
3. Toleransi besar
4. Struktur dan sifat logam tidak uniform
5. Perlu peralatan tahan panas
6. Kontaminasi tidak dapat dikurangi

Secara umum, proses pengerjaan panas diklasifikasikan menjadi:

1. Rolling
Menekan bahan dasar dengan menggunakan dua rol atau lebih dengan
arah putaran yang berlawanan sehingga terjadi perubahan dimensi.
2. Forging
Pembentukan logam secara plastis dengan memberikan gaya tekan
pada logam yang akan dibentuk baik secara manual maupun mekanis.
3. Pipe welding
Proses pembuatan pipa dari lembaran logam yang dilengkungkan
sehingga penampangnya berbentuk lingkarandan kedua sisinya
disambung dengan pengelasan.
4. Piercing
Ini adala proses pembuatan pipa dari logam tanpa menggunakan
sambungan.
5. Drawing
Merupakan proses membentuk lembaran logam menjadi tiga dimensi,
kemudian diberi tekanan melalui punch dan die.
6. Ekstrusi
Ekstrusi adalah proses pembentukan logam dengan cara menekannya
melalui rongga cetakan.
7. Spinning
Proses pembentukan logam secara plastis dari bentuk datar dan ukuran
tertentu menjadi bentuk sesuai dengan yang diinginkan.

II.2.3 Cold Working Process

Ini adalah proses pembentukan logam dengan temperatur pengerjaan


dibawah temperatur rekristalisasi.
Keuntungan dari proses ini adalah:
1. Tidak memerlukan pemanas
2. Hasil permukaan akhir lebih baik
3. Kontrol dimensi baik
4. Kontaminasi dapat dikurangi
5. Sifat strength, fatique, dan wear meningkat
Kekurangan dari proses ini adalah:
1. Gaya tekan yang dibutuhkan lebih besar
2. Peralatan mesin berat
3. Sifat ductility menurun
4. Permukaan logam harus bersih
5. Tegangan sisa yang tidak diinginkan terjadi
Secara umum, proses pengklasifikasian proses ini adalah:
1. Squeezing
2. Shearing
Yaitu proses pemotongan bahan tanpa pembentukan chip atau
burning atau melting.
3. Drawing
Cold drawing adalah proses pembentukan dingin secara plastis dari
metal sepanjang sumbunya.
4. Bending
Bending adalah proses deformasi secara plastic dari logam
terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak
mengalami perubahan-perubahan luas permukaan. Bemding
menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami
tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan.
5. HER
HER forming adalah proses pembentukkan logam secara plastis
dengan menggunakan energi yang tinggi dalam interval yang
singkat.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
1. Pengecoran merupakan proses pembuatan produk dengan
memanaskan logam mencapai titik lebur kemudian didinginkan pada
cetakan.
2. Centrifugal casting merupakan salah satu proses pengecoran
yang
menghasilkan produk cor berbentuk silinder dengan cara memutar
cetakan pada sumbunya.
3. Pada proses penuangan, logam cair dapat dituangkan melalui salah
satu ujung cetakan. Kedua ujung cetakan atau sepanjang saluran yang
memiliki panjang yang tidak dapat ditentukan.
4. Pembentukan logam adalah proses pembentukan logam dengan
mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk dan atau ukuran
dari logam yang dikerjakan.
5. Hot Working Process. Pada proses ini tidak terjadi nkenaikan tegangan
ulur, kekerasan dan penurunan keuletan bahan.
6. Cold Working Process adalah suatu proses pembentukan logam secara
plastis dengan temperatur pengerjaan dibawah temperatur
rekristalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Annual Book of ASTM Standards, Part 4-steel, American Society for Testing
Materials, Philadelphia, 1982
http://www.gnatchung.tripod.com
http://www.teledometalsspinning.com
http://www.thefabricrator.com
Metals Handbook, 9th ed., American Society for Metals, Metals Park, OH,
1979, Vol. 2, sections 11.1 and 11.2
R. L. Brockenbrough and B. g. Johnston, USS Steel Design Manual, ADUSS
27-3400-03, U. s. steel Corp., Pittsburgh, 1974

Anda mungkin juga menyukai