Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hisyam Aulia Rahman

Nim : 202305045
Tugas : Makalah Proses Pengecoran Logam

PROSES PENGECORAN LOGAM

Pengecoran logam (casting) merupakan salah satu metode utama dalam proses pembentukan
komponen logam yang digunakan dalam berbagai industri. Proses ini memainkan peran penting dalam
memproduksi bagian-bagian yang kompleks secara geometri dan berbagai ukuran dengan biaya yang
relatif rendah.

Pengecoran logam adalah proses manufaktur yang melibatkan melelehkan logam dan
menuangkannya ke dalam cetakan yang telah dipersiapkan, sehingga membentuk produk dengan
bentuk dan dimensi yang diinginkan setelah pendinginan. Proses ini dapat diterapkan pada berbagai
jenis logam, termasuk besi, aluminium, tembaga, baja, dan logam lainnya.

Terdapat beberapa teknik pengecoran logam yang digunakan dalam industri manufaktur untuk
menciptakan produk dari logam. Berikut adalah beberapa teknik utama dalam pengecoran logam:

1. Pengecoran Pasir (Sand Casting)

Proses: Cetakan terbuat dari pasir yang dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Logam cair kemudian dituangkan ke dalam cetakan pasir dan didinginkan untuk membentuk
produk akhir.

Kelebihan: Biaya relatif rendah, cocok untuk produksi dalam skala besar, fleksibel untuk
berbagai jenis logam.

Keterbatasan: Tidak cocok untuk produk dengan toleransi presisi tinggi, proses finishing
mungkin diperlukan.

2. Pengecoran Tekanan (Pressure Casting)

Proses: Logam cair disuntikkan ke dalam cetakan menggunakan tekanan tinggi. Ini
memungkinkan pembuatan produk dengan toleransi presisi yang tinggi.

Kelebihan: Presisi yang tinggi, waktu produksi relatif cepat, cocok untuk logam dengan titik
leleh rendah.

Keterbatasan: Biaya peralatan mungkin tinggi, cocok untuk produksi dalam skala besar.
3. Pengecoran Investasi (Investment Casting)

Proses: Cetakan dibuat dengan menggunakan model lilin yang kemudian dilebur,
meninggalkan ruang kosong yang nantinya diisi oleh logam cair.

Kelebihan: Mampu memproduksi produk dengan detail yang rumit dan halus, cocok untuk l
ogam dengan titik leleh tinggi.

Keterbatasan: Prosesnya lebih rumit dan membutuhkan waktu, biaya produksi mungkin
tinggi.

4. Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal Casting)

Proses: Logam cair dituangkan ke dalam cetakan yang berputar sehingga gaya sentrifugal
menyebarkan logam ke seluruh cetakan, menciptakan produk dengan struktur yang merata.

Kelebihan: Distribusi logam yang merata, cocok untuk produk silindris atau berbentuk
simetris.

Keterbatasan: Tidak cocok untuk produk dengan bentuk yang kompleks atau tidak simetris.

5. Pengecoran Shell (Shell Molding)

Proses: Menggunakan cetakan berongga yang dilapisi dengan campuran resin dan pasir.
Setelah proses pemanasan, cetakan dibuat untuk mencetak logam cair.

Kelebihan: Presisi yang tinggi, penyelesaian permukaan yang baik, dapat menghasilkan
produk dengan ketebalan dinding yang konsisten.

Keterbatasan: Biaya awal untuk pembuatan cetakan mungkin tinggi.

6. Pengecoran Continuous (Continuous Casting)

Proses: Logam dilelehkan dan terus menerus dituangkan ke dalam cetakan pendingin yang
bergerak, membentuk logam dalam bentuk batangan atau billet.

Kelebihan: Efisien dalam produksi massal, menghasilkan produk dengan struktur kristal
yang baik.

Keterbatasan: Memerlukan perawatan dan pengawasan yang ketat, cocok untuk produk
dalam bentuk batangan.

Setiap teknik pengecoran logam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, yang
mempengaruhi pilihan dalam industri manufaktur berdasarkan jenis produk, kuantitas produksi, dan
spesifikasi material yang dibutuhkan.
Tahapan Proses Pengecoran Logam

1. Pemilihan Material Logam


Karakteristik Material: Pemilihan material logam yang sesuai berdasarkan sifat-sifatnya
seperti kekuatan, ketahanan terhadap korosi, keuletan, dan kecenderungan terhadap
penyusutan saat pendinginan.
2. Pembuatan Cetakan (Mold)
Desain Cetakan: Proses awal melibatkan desain cetakan yang sesuai dengan bentuk akhir
yang diinginkan.
Material Cetakan: Pemilihan material cetakan yang mampu menahan tekanan dan suhu
tinggi dari logam cair.
3. Metode Pengecoran
Gravity Casting: Logam dicor menggunakan gaya gravitasi untuk mengalir ke dalam
cetakan.
Pressure Die Casting: Logam ditekan menggunakan tekanan tinggi untuk memasukkan
logam ke dalam cethaakan dengan presisi tinggi.
Investment Casting: Proses di mana cetakan dibuat dengan menggunakan pola yang dibuat
dari lilin dan dilapisi dengan lapisan keramik sebelum dicor dengan logam cair.
4. Persiapan Logam
Pemanasan Logam: Logam dipanaskan hingga mencapai suhu lelehnya agar dapat dicor
dengan baik.
Pembersihan dan Pemurnian: Logam dibersihkan dari kotoran dan pengotor yang dapat
mempengaruhi kualitas hasil akhir.
5. Pengecoran
Pencairan Logam: Logam dicairkan dalam tungku peleburan dan dimasukkan ke dalam
cetakan.
Pengisi Cetakan: Logam cair mengisi cetakan dan mengambil bentuk dari cetakan tersebut.
6. Pemadatan dan Pendinginan
Pemadatan Logam: Proses untuk memastikan logam terdistribusi dengan baik di seluruh
cetakan.
Pendinginan: Cetakan didinginkan untuk membekukan logam dalam bentuk yang
diinginkan.
7. Finishing dan Inspeksi
Pemisahan dari Cetakan: Hasil coran dipisahkan dari cetakan dan dibersihkan dari sisa
cetakan yang mungkin menempel.
Pemeriksaan dan Finishing: Inspeksi akhir dilakukan untuk memastikan kualitas yang
diinginkan dan proses finishing seperti pemotongan, penghalusan, dan pengecatan bisa
dilakukan.

Kesimpulan

1. Terdapat berbagai metode pengecoran logam yang memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing, seperpati pengecoran pasir, tekanan, investasi, sentrifugal, dan teknik
lainnya.
2. Setiap teknik pengecoran memiliki aplikasi dan kecocokan yang berbeda tergantung pada
jenis produk yang akan dibuat dan spesifikasi yang diperlukan.
3. Kompleksitas dan Tahapan Proses
Proses pengecoran logam melibatkan serangkaian tahapan yang meliputi pemilihan material,
pembuatan cetakan, persiapan logam, pemanasan, pengecoran, pemadatan, pendinginan,
finishing, hingga tahap inspeksi dan pengujian.
Setiap tahapan memerlukan perhatian yang cermat untuk memastikan produk akhir memiliki
kualitas yang diinginkan.
4. Kualitas dan Inovasi
Kualitas produk hasil pengecoran logam sangat bergantung pada keahlian teknisi, pemilihan
material yang tepat, dan penggunaan teknologi yang canggih.
Terus berkembangnya teknologi memungkinkan inovasi dalam proses pengecoran logam,
seperti simulasi proses (casting simulation), material ramah lingkungan, dan metode produksi
yang lebih efisien.
5. Penyesuaian dengan Kebutuhan Industri
Proses pengecoran logam terus beradaptasi dengan kebutuhan industri modern, termasuk
kebutuhan akan produk yang lebih kompleks, kuat, dan efisien.
Keselarasan antara proses pengecoran logam dan perkembangan teknologi memainkan peran
penting dalam memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang.
Dengan demikian, proses pengecoran logam adalah aspek penting dalam industri manufaktur
yang terus mengalami perkembangan dan perlu memperhatikan aspek-aspek kualitas,
efisiensi, dan inovasi guna memenuhi kebutuhan pasar yang semakin kompleks.

Anda mungkin juga menyukai