Anda di halaman 1dari 17

TEKNOLOGI MEKANIK

Dosen Pengampu
ZAINAL ABADI S.Pd., M.Eng

PRODI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENDAHULUAN
Teknologi mekanik merupakan suatu proses pembuatan
suatu benda dari bahan baku sampai barang jadi atau
setengah jadi, dan dengan atau tanpa proses tambahan.

Dari sejarah sejak pertama kali manusia mengenal logam sebagai


pembuat alat-alat yang diperlukan untuk menunjang kehidupannya,
maka manusia kemudian berusaha untuk mengembangkan cara
pembuatan alat-alat tersebut.

Pengecoran logam merupakan proses pembuatan yang pertama kali


dikenal manusia, yang kemudian disusul dengan proses-proses
pembuatan, pemotongan dan lain-lain proses yang hingga kini
berkembang menjadi lebih komplek dengan berbagai variasi.
Satu macam barang atau lebih populer disebut produk dapat dibuat
dengan berbagai macam cara, yang pemilihannya tergantung pada
jumlah, kwalitas dan faktor-faktor lainnya seperti fasilitas produksi,
dan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya keseragaman dari
produk yang dihaslikan (standarisasi).

Jumlah produk akan mempengaruhi dalam penentuan /


pemilihan proses pembuatan sebelum produksi dijalankan,
dalam usaha untuk memperoleh hasil yang paling
ekonomis. Untuk ini diperlukan penguasaan pengetahuan
teknologi pembuatan bagi pe1aksana produksi.
Kwalitas produk ditentukan oleh fungsi dari komponen
tersebut. Sudah barang tentu produk yang akan dibuat ini
kwalitas yang dituntut harus mempertimbangkan
kemampuan dari fasilitas produksi yang tersedia. Dengan
demikian akan di dapat keseimbangan antara perencana dan
pembuat, yaitu fasilitas produksi yang ada mampu membuat
produk dengan kwalitas yang sesuai dengan fungsi
komponen yang bersangkutan.

Penyeragaman (standarisasi) produk, terutama produk yang


merupakan komponen atau elemen umum suatu mesin,
merupakan faktor yang penting sekali untuk menjamin sifat
mampu tukar (interchangeable) dari komponen yang
bersangkutan.
Penyeragaman ini meliputi geometri (ukuran dan bentuk),
fisik dan material, yang sudah dinyatakan dalam bentuk
lembaran standar. Jadi jumlah dan dalam batas-batas
tertentu perencanaan dasar dari produk menentukan
pemilihan proses, yang pada gilirannya akan menentukan
ongkos produksi yang paling ekonomis

Untuk dapat mencapai produksi ekonomis yang sesuai


dengan pemilihan proses tadi diperlukan pengetahuan yang
luas serta pengalaman yang cukup didalam produksi, dan
dengan pendalaman dalam ilmu-ilmu yang berdekatan
seperti ilmu logam dan pengetahuan material, manajemen,
perencanaan dan pengontrolan produksi, kontrol kwalitas
dan lain-lain.
Pada dasarnya, proses pembuatan benda kerja
logam dapat dikelompokkan menjadi :

1. Proses pengecoran.
2. Proses pembentukan.
3. Proses pemotongan.
4. Proses penyambungan atau penyatuan.
5. Proses perlakuan phisis.
6. Proses penyelesaian atau pengerjaan akhir.
PERTEMUAN KE-2
1.2.1.Proses Pengecoran.
Proses pengecoran adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya
merubah bentuk logam dengan cara mencairkan logam, kemudian
dimasukkan kedalam suatu cetakan dengan dtuang atau ditekan. Di dalam
cetakan ini logam cair akan membeku dan menyusut.

Gambar 1. Proses pengecoran dengan dituang (casting) dan dicetak


(molding)
Produk hasil pengecoran dapat langsung dipakai sebagai produk akhir, akan
tetapi kebanyakan masih memerlukan proses lanjut seperti proses
pemotongan, penyambungan, perlakuan phisis atau proses penyelesaian
lainnya.
Didasarkan atas jenis bahan pola/model, bahan cetakan dan cara penuangannya,
maka proses pengecoran dapat dibedakan :
1. Proses pengecoran dengan pasir sebagai bahan cetakan (Sand Casting).
2. Proses pengecoran sentrifugal (Centrifugal Casting).
3. Proses pengecoran dengan cetakan permanen (Permanent Mold Casting).
4. Proses pengecoran cetak-tekan (Die Casting)
5. Proses perngecoran dengan pola hilang (Investment Casting).
6. Cara lain yang tidak termasuk diatas.

1.2.2. Proses Pembentukan


Proses pembentukan logam adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya
dilakukan dengan memberikan gaya luar (menekan, memadatkan
menarik dsb.) hingga berubah bentuk secara plastis. Bahan logam
sebelumnya dapat dipanaskan terlebih dahulu sampai mencapai batas
tertentu atau logam tetap dingin dalam arti dibawah
batas temperatur tertentu tsb. Kondisi pertama disebut proses pengerjaan
panas (Hot Working Process), sedang yang terakhir disebut proses
pengerjaan dingin (Cold Working Process).
Proses pembentukan ini memerlukan mesin-mesin dari jenis ringan sampai
berat, menghasilkan kekuatan tambahan, cocok untuk produksi
banyak, tetapi ketelitian bentuk serta ukuran sulit didapat kecuali
dengan teknologi khusus. Dalam proses pembentukan logam dikenal
berbagai proses seperti :
1. Pengerolan (Rolling)
2. Tempa (Forging)
3. Proses tarik (Drawing)
4. Ekstrusi (Extrusion)
5. Proses putar tekan (Spinning)
6. Proses potong (Piercing) dan lain lain.

1.2.3. Proses Pemotongan.


Proses pemotongan logam adalah proses pembuatan yang menggunakan
mesin-mesin perkakas potong untuk mendapatkan bentuk yang
digunakan dengan membuang sebagian material, sedang perkakas
potongnya dibuat dari bahan yang lebih keras dari pada logam yang
dipotong.
Contoh mesin : perkakas ini antara lain mesin bubut, mesin sekrap, mesin
drill, mesin freis dan lain-lain, sedang perkakas potongnya antara lain dari
jenis HSS, karbida dll.
Proses pemotongan ini dapat merupakan proses penyelesaian dari suatu
produk dan dapat juga merupakan. proses yang masih memerlukan proses
pengerjaan lainnya.

Gambar 2. Berbagai proses pembentukan logam


Gambar 3. Berbagai proses pemotongan logam
Dalam proses pemotongan logam dikenal beberapa proses pemotongan
seperti :
1. Proses Sekrap (Shaping, Planing)
2. Proses Bubut (Turning) .
3. Proses Gurdi (Drilling)
4. Proses Freis (Milling)
5. Proses Gerinda (Grinding), dll.
Disamping proses pemotongan diatas yang disebut sebagai proses
pemotongan konvensionil, dibawah ini merupakan proses pemotongan yang
berbeda dengan proses-proses di atas yang disebut sebagai proses
pemotongan non konvensionil, antara lain:
1.Proses pemotongan abrasi (Ultra Sonic Machining)
2.Proses pemotongan secara reaksi kimia (Chemical Machining)
3.Proses pemotongan secara erosi kimia-elektris (Electro Chemical
Machining)
4.Proses pewotongan secara erosi loncatan listrik (Electro Discharge
Machining), dll.
Kelompok proses terakhir ini mempunyai keuntungan, yaitu dapat
memotong logam-logam yang sangat keras yang tidak dapat dipotong
secara konvensionil.
Kelemahannya adalah ongkos produksi terutama menyangkut mesinnya,
bila diukur dari kecepatan logam terpotong persatuan waktu, sangat tinggi.

1.2.4. Proses Penyambungan

Proses ini sering diartikan pengelasan, tetapi sebenarnya pengelasan


tersebut merupakan bagian dari proses penyambungan. Pada dasarnya
proses ini dapat dilakukan tanpa atau dengan mencairkan logam yang
disambung, dengan atau tanpa logam pengisi, dengan atau tanpa tekanan
dan dengan perekat atau adhesive.
Contoh proses ini antara lain : pengelasan, solder, pengelingan dan lain-
lain.
Proses penyambungan ini dapat dilakukan apabila komponen yang akan
disambung sudah melalui tahapan-tahapan proses yang disyaratkan,
misalnya : pembersihan, persiapan pada ujung yang akan disambung
ataupun proses pengerjaan mesin lainnya.
Gambar 4. Cara penyambungan, (a) dengan pengelasan busur berikut sirkuitnya

(b). keling.
1.2.5. Proses perlakuan phisis
Proses perlakuan phisis adalah proses pengerjaan dengan jalan merubah
sifat-sifat phisis dari logam tanpa adanya perubahan bentuk fisik, seperti :
proses perlakuan panas (Heat Treatment), benturan peluru (Shot Peening)
dan lain-lain.

1.2.6. Proses penyelesaian.


Proses ini digunakan untuk memberikan kondisi permukaan tertentu dari
benda jadi (produk), sehingga terjadi perubahan dimensi yang sangat kecil.
Secara keseluruhan, bentuk dan ukuran boleh dikata tidak mengalami
perubahan yang berarti. Kondisi permukaan tertentu yang dimaksud adalah
antara lain bewarna mengkilat, pemeliharaan-pencegahan dari perubahan
unsur serta bentuk permukaan, melalui proses pengecatan, proses anoda,
pelaplsan permukaan dengan unsur tertentu dan lain-lain.
Dari uraian diatas, maka secara skematis proses pembuatan logam
(manufacturing) dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar 5 di
halaman berikut.
Gambar 5. Skematis proses pembuatan

Anda mungkin juga menyukai