Disusun oleh :
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
(science without practice: no fruit) tetapi “laku tanpa ilmu: kerdil”
2
2
4
5
2. Permanent-Mold Casting.
3. Centrifugal Casting.
4. Plaster-Mold Casting.
5. Investment Casting.
6. Solid-Ceramic Casting
Perbedaan secara mendasar di antara keduanya adalah
bahwa contemporary casting tidak bergantung pada pasir
dalam pembuatan cetakKannya. Perbedaan lainnya adalah
bahwa contemporary casting biasanya digunakan untuk
menghasilkan produk dengan geometri yang kecil relatif
dibandingkan bila menggunakan traditionalcasting [ CITATION
Kal08 \l 1057 ].
1. Proses Bubut
a. Pengertian
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk
20
3. Proses Gurdi
a. Pengertian
Proses gurdi adalah proses pemesinan yang
paling sederhana di antara proses pemesinan yang
lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini
dinamakan proses bor, walaupun istilah ini
sebenarnya kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan
sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan
menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan
proses bor (boring) adalah proses
meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan
dengan batang bor (boring bar) [ CITATION Wid08 \l
1057 ].
b. Prinsip Kerja
Prinsip Kerja Mesin Bor adalah Penggerak
mesin berupa motor listrik yang dapat memutarkan
poros dengan sabuk pemutar (belt). Poros berputar
di dalam rumah pipa (drill sleeve) yang mana dapat
digerakkan ke atas dan kebawah dengan bantuan
23
4. Proses Sekrap
a. Pengertian
Mesin Sekrap (shaping machine) disebut pula
mesin ketam atau serut. Mesin ini digunakan untuk
mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung,
cekung, beralur, dll., pada posisi mendatar, tegak,
ataupun miring. Mesin Sekrap adalah suatu mesin
24
b. Prinsip Kerja
Prinsip pengerjaan pada Mesin Sekrap adalah
benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan
diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak
lurus bolak balik atau maju mundur melakukan
penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan
mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan
dengan roda bertingkat melalui sabuk ( belt). Dari
roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi
antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak
engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan
dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar
maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan
gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap dapa t
digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan
berarti pula panjang langkah berubah.
c. Elemen Dasar Proses Sekrap
Elemen pemesinan dapat dihitung dengan
25
b. Prinsip Kerja
Cara kerja dari masing-masing jenis mesin
gerinda memang berbeda namun secara umum
prinsip kerja dari mesin gerinda ini ialah batu gerinda
akan berputar kemudian akan bersentuhan dengan
26
2. Deep Drawing
Deep drawing merupakan sebuah proses
pembentukan dari pelat lembaran sebuah logam dalam
bentuk box atau mangkuk. Proses ini menggunakan alat
bantu berupa dies forming dan punch. Perlu diingat
bahwa dalam proses pembentukan sebuah logam deep
drawing ini, tidak ada perubahan dari ketebalan yang
dipunyai material. Proses ini menggunakan ukuran yang
lebih besar pada lembaran logam dibandingkan dengan
luas produk akhir. Akibat dari hal tersebut, akan ada sisa
bagian yang mesti dipotong sesuai dengan rancangan
tinggi mangkuk pada produk akhirnya.
3. Bending
Bending lebih dikenal dengan sebutan
pembengkokan atau penekukan logam. Proses
pembentukan logam ini merupakan proses deformasi
dari logam secara plastik pada sumbu linier. Perubahan
luas permukaan pada proses bending tersebut hampir
tidak ada sama sekali. Bahkan walaupun ada hanya
sedikit saja terjadinya. Cetakan ( Die) dan tekanan piston
pembentuk menjadi alat pembantu dalam proses
bending. Umumnya dalam bending, akan digunakan besi
septong yang panjang, piring ataupun lembaran dari
logam. Dampak dari peroses bending logam ini
menyebabkan pada sisi dalam logam mengalami tekanan
sedangkan pada sisi sumbi netral luas akan mengalami
tarikan.
4. Shearing
Shearing disebut juga dengan proses die cutting
alias pengguntingan. Proses ini adalah proses dimana
37
2. Pengelasan Tekan
Pengelasan tekan yaitu dimana kedua logam yang
disambung, dipanaskan hingga meleleh, lalu keduanya
ditekan hingga menyambung Adapun pengelasan tekan
itu sendiri dibagi menjadi;
a. Pengelasan tempa
Merupakan proses pengelasan yang diawali
dengan proses pemanasan pada logm yang
diteruskan dengan penempaan (tekan) sehingga
terjadi penyambungan logam. Jenis logam yang
cocok pada proses ini adalah baja karbon rendah
dan besi, karena memiliki daerah suhu pengelasan
yang besar.
b. Pengelasan tahanan proses ini meliputi;
1) Las proyeksi
Merupakan proses pengelasan yang hasil
pengelasannya sangat dipengaruhi oleh distribusi
arus dan tekanan yang tepat. Prosesnya yaitu
pelat yang akan disambung dijepit dengan
elektroda dari paduan tembaga, kemudian dialiri
arus yang besar.
2) Las titik
Prosesnya hampir sama dengan las
proyeksi, yaitu pelat yang akan disambung
dijepit dahulu dengan elektroda dari paduan
tembaga, kemudian dialiri arus listrik yang
besar, dan waktunya dapat diatur sesuai dengan
ketebalan pelat yang akan dilas.
3. Las Kampuh
Merupakan proses pengelasan yang menghasilkan
39
3.1 Kesimpulan
Proses manufaktur adalah kegiatan pembuatan sebuah benda,
tentunya proses tersebut dilakukan dalam suatu tempat atau biasa
disebut rumah produksi. Selain itu, proses manufaktur pastinya
menggunakan berbagai macam mesin dalam kegiatan produksinya.
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai proses pembuatan
atau manufacturing process. Tujuan utama proses manufacturing
adalah untuk membuat komponen dengan mempergunakan material
tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan ukuran, serta
struktur yang mampu melayani kondisi lingkungan tertentu
[ CITATION Wah20 \l 1057 ].
Enam kelompok dasar proses pembuatan (manufacturing
process) akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini yaitu yaitu:
proses pengecoran (casting), proses pemesinan (machining), proses
pembentukan logam (metal forming), proses pengelasan (welding),
perlakuan panas (heat treatment), dan proses perlakuan untuk
mengubah sifat karakteristik logam pada bagian permukaan logam
(surface treatment) [ CITATION wah20 \l 1057 ]. Pejelasan mengenai
kelompok dasar proses pembuatan sebagai berikut;
1. Proses pengecoran adalah suatu proses penuangan materi cair
seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan,
kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut, dan
kemudian dikeluarkan atau dipecah-pecah untuk dijadikan
komponen mesin [ CITATION Eko09 \l 1057 ].
2. Proses pemesinan adalah proses pemesinan adalah proses yang
dilakukan dengan cara membuang bagian benda kerja yang tidak
40
41
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih
terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis
akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
42
DAFTAR PUSTAKA
Kalpakjian, S., & Schmid, S. (2008). Manufacturing Processes for Engineering Materials.
Prentice Hall: New Jersey.
Sewandono, D. (2013). Pengaruh Variasi Abu Sekam dan Bentonit pada Cetakan Pasir
terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Hasil Coran Alumunium Aa 1100.
Lampung: Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
Susandri, D. (2015). Desain Logo Cetakan Politeknik Negeri Sriwijaya Untuk Souvenir
(Pengujian). Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
42