Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERAWATAN TERHADAP MESIN GILINGAN (ROLLING MILL MACHINE)


DI PABRIK BAJA
PT. GROWTH SUMATRA INDUSTRY
MEDAN
ANDICA BERLY HIDAYAT
180401093
DOSEN PEMBIMBING: DOSEN PEMBANDING:
Terang Ukur Hidayat Solihin Ginting ST. MT Dr. Tulus Burhanuddin Sitorus, ST, MT
PENDAHULUAN
AGENDA 01 Latar belakang dan Tujuan Kerja Praktek

PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
03 Sejarah dan Struktur organisasi PT. Growth Sumatra Industry

Tinjauan Pustaka
03

Tugas khusus
04 Maintenance Rolling Mill

05 Kesimpulan & Saran


Latar belakang dari kerja praktek bertujuan agar mahasiswa dapat
mengaplikasikan teori yang ada di kampus ke dalam lapangan kerja. Pada kerja praktek
LATAR
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan serta mengkombinasikan ilmu yang
BELAKANG
diperoleh dibangku perkuliahan dengan yang diperoleh dilapangan, yang selanjutnya
KERJA
diterapkan dilapangan (industry) serta mampu menjawab setiap tantangan yang timbul
PRAKTEK
di industri dengan bekal ilmu yang telah didapatkan.
TUJUAN UMUM
 Melihat dan mengenal langsung proses pengecoran secara nyata di lapangan
kerja.
 Memperoleh keterampilan dan penguasaan pekerjaan pembuatan baja,
sehingga dapat menambah pengalaman untuk kerja.
 Mengetahui prinsip kerja pengecoran.
 Mengetahui komponen-komponen utama dan alat-alat bantu pengecoran
beserta fungsinya.
TUJUAN  Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui lebih spesifik
KERJA PRAKTEK permasalahan industry atau perusahaan terkait.

TUJUAN KHUSUS
 Untuk mengetahui sistem perawatan giingan dalam pembuatan
baja.
 Untuk mengetahui proses produksi dalam pembuatan baja.
Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut :
Waktu : 7 juli 2021 s/d 23 juli 2021
Tempat : PT. Growth Sumatra Industry
JL. Yos Sudarso KM10, Kel. Mabar Kec. Medan Deli
Medan Sumatera Utara
• PADA LAPORAN INI MEMBAHAS TENTANG PROSES
BATASAN PRODUKSI BAJA DARI BESI SCRAP MENJADI BAJA
MASALAH SIKU, BAJA WIRE ROD, BAJA WF

• PADA LAPORAN INI MEMBAHAS TENTANG PROSES


PERAWATAN PADA ROLLING MILL
PT. GROWTH SUMATRA INDUSTRY adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang peleburan
(melting) dan penggilingan (rolling) baja. Perusahaan
SEJARAH SINGKAT berdiri pada 23 April 1969 dihadapan notaris Kus
PERUSAHAAN Mulianto, SH, dengan akte nomor 92 tahun 1969.
Pada awalnya nama perusahaan ini adalah PT.
Industri Besi Cor dan Baja yang bergerak pada bidang
pembuatan wajan dan kuali karena pada awalnya
perusahaan ini awalnya memproduksi kuali dan wajan
pada era tahun 1969 dan berganti ke industry peleburan
pada era tahun 1972.
Manajer
Pembelian
Karyawa
n STRUKTUR ORGANISASI
Manajer Penjualan Karyawa
n PERUSAHAAN
Direktur
Manajer Personalia
Keuangan

Kabag
Administrasi, Karyawa
Quality Control, n
Personalia

Kabag
Mandor &
Perawata Karyawan
n
Direktur Direktur
Utama Peleburan Manajer Kabag
Mandor &
Peleburan Gudang Karyawan

Kabag
Mandor &
CCM Karyawan

Direktur Kabag Kabag


Mandor & Mandor &
Gilingan Distribus Karyawan Respera Karyawan
i si
Manajer Kabag Mandor &
Gilingan Tarik As Karyawan

Kabag Kabag
Mandor & Mandor &
Bengkel Karyawan Gilingan Karyawan
JAM KERJA

Hari Jam kerja Jam istirahat

Senin – Kamis 08.00 – 16.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB


Non Shiff
Jum’at 08.00 – 16.00 WIB 12.00 – 14.00 WIB

Sabtu 08.00-12.00 WIB –

Shift Waktu kerja (WIB)

A 06.00 – 14.00 WIB


Tiga Shiff
B 14.00 – 22.00 WIB

C 22.00 – 06.00 WIB


Pengecoran logam adalah proses manufaktur yang menggunakan logam cair
dan di cetak untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri
Pengecoran Logam akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan kedalam
cetakan yang memiliki rongga cetak (cavity) sesuai dengan bentuk atau
desain yang diinginkan.
Maintenance
Keuntungan yang diperoleh jika dilakukan pemeliharaan yang baik terhadap mesin, adalah
sebagai berikut :
1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan
dalam jangka waktu panjang.
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar.
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan
berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian
kualitas proses produksi harus dilaksanakan dengan cara yang baik pula.
5. Dapat menghindari kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan.
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat
berjalan normal.
PROSES PRODUKSI
SCRAP

Adapun diagram aliran Electric Arc Furnace


proses produksi di PT. TIDAK
Growth Sumatra Test Komposisi Cairan

Industry
Laddle Furnace

CCM (Countinuous Casting


Machichen
Test Komposisi
Billet Heat Number
Billet

YA Reheating Furnace

TIDAK
Rolling Mill

Baja Polos, Wire Mesh, Baja Siku, As Pengecekan


Tarik Dimensi
YA
Pengecekan Ukuran, bentuk, panjang,
Straightening
kelurusan

Bundling Warehouse Costumer


Labelling
Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan baja adalah scrap
(besi tua atau bekas) karbon rendah atau sedang. Scrap yang digunakan di
PT. Growth Sumatra Industry terbagi menjadi atas tiga macam, yaitu :
1. Import Scrap adalah scrap yang didatangkan dari luar negeri (Singapura
BAHAN dan hongkong). Misalnya scrap dari kapal-kapal tua.
SCRAP
BAKU 2. Home Scrap adala scrap yang berasal dari pabrik -pabrik atau unit
gilingan di lingkungan PT. Growth Sumatra Industry seperti hasil
produksi yang rusak (missroll).
3. Local Scrap adalah scrap yang berasal dari pabrik atau dari pengepul
besi tua di lingkungan PT. Growth Sumatra Industry (scrap yang berasal
dari dalam negeri). Seperti scrap besi bekas kendaraan, atau seperti besi
yang dikumpulkan di pengepul barang bekas.
Jenis tanur yang digunakan pada PT. Growth Sumatra Industry adalah Electric Arc
Funace langsung basa dengan dindıng magnesia dan dasar dolofrite. Electric Arc
Funace langsung memiliki tanur yang dapat dibuka dan ditutup dengan mengatur ke
Electric samping (swing) untuk memasukan scrap kedalam tanur.

Arc Furnace
a. Nama Mesin : Electric Arc Furnunce (EAF)
b. Fungsi : Peleburan Scrap baja
c. Jumlah :5 Unit
d. Merek : SS3600
e. Tipe : Steel Making
f. Kapasitas : 20-30 ton/ proses
g. Sistem kontrol suhu : Otomatis
h. Power : 697 kwh/ ton; 220/380V
i. Ukuran dapur :4m x 9m
j. Diameter dalam : 3,6m
k. Tinggi : 2,8m
l. Operating temperatur : 168⁰C
m. Penggerak : Hidrolik
Ladle
&
Tundish

Ladle merupakan wadah untuk cairan besi yang telah


dileburkan di dalam Electric Arc Furnace. Ladle
difungsikan untuk memindahkan leburan besi ke
dalam tundish. Ladle diangkat menggunakan hoist
crane yang di operasikan oleh operater crane.
Rolling Mill

Tujuan dari proses penggilingan adalah untuk


mendapatkan diameter baja yang telah ditentukan.
Proses ini dilakukan dengan cara menggiling billet
dengan roll yang digerakan oleh motor listrik.
Penggilingan dilakukan beberapa kali sampai diperoleh
ukuran yang dibutuhkan.
QUALITY CONTROL

Pengendalian mutu (Quality Control) adalah suatu


proses yang pada intinya menjadikan entitas
sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang
terlibat dalam kegiatan produksi. Bagian quality
control melakukan inspeksi komposisi kimia dalam
baja billet yang diproduksi. Kemudian melakukan
identifikasi mutu kelas baja yang dilakukan pada
bagian reheating furnace
STUDI KASUS

1. Latar Belakang
Dalam produksi suatu pabrik sangat diperlukan kualitas dan pemeliharaan (maintenance) pada mesin yang beroperasi
pada pabrik tersebut. Tujuannya adalah agar tidak terjadinya suatu kendala dalam melakukan produksi suatu produk. Proses
perawatan pada rolling mill harus dilakukan dengan baik dan benar agar mesin tersebut tidak mudah rusak. Dalam proses
perawatan pada rolling mill pada PT. Growth Sumatra Industry akan di pilih jenis perawatan Preventive Maintenance dan
Corrective Maintenance.
TUJUAN STUDI KASUS

1. Untuk mengetahui sistem perawatan pada mesin gillingan (rolling mill) dalam
pembuatan baja di PT. Growth Sumatra Industry.
2. Untuk mengetahui proses produksi dalam pembuatan baja.
PERAWATAN PADA ROLLING MILL
Perawatan gilingan ini meliputi perbaikan pada mesin
maupun alat pembantu proses gilingan, penggantian dan
pemasangan terhadap komponen mesin, pengadaan alat
maupun mesin, hìngga untuk memodifikasi mesin ataupun
peralatan sehingga proses produksi dapat terlaksana sampai
tingkat kesiapan yang optimum.
Pada PT. Growth Sumatra Industry pengelompokan atau
penggolongan mesin secara garis besar, mesin gilingan
dikelompokkan menjadi 5 bagian dengan tujuan mempermudah
penanganan dan koordinasi pekerjaan antara unit, dimana di
antaranya ada bagian mesin berat, mesin ringan, pompa,
kompresor,pnuematik, roll dan stand.
MANFAAT PERAWATAN PADA ROLLING MILL

1. Menghilangkan penundaan yaitu menunggu karyawan, material, dan alat setelah pekerjaan berjalan.
2. Adanya prosedur program penerapan preventive maintenance yang berkelanjutan.
3. Adanya jaringan komunikasi antara maintenance dan produksi.
Spesifikasi Rolling Mill

Infographic Style
1. Nama alat : Rolling Mill Machine
2. Fungsi : Membentuk baja billet sesuai kebutuhan.
3. Merek : NKC TAIWAN, RDC.
4. Penggerak : Motor Induksi 5 phase.
5. Daya : 500 s/d 1200 HP.
6. Tegangan : 3300 volt
7. Putaran : 595 rpm

Adapun daya yang dibutuhkan rolling mill adalah :

Dimana :
P : Daya pengerolan yang dibutuhkan (kW)
F : Gaya pengerolan sebesar 5.32 MN
L : Panjang benda kerja dari pusat gilingan ke masuknya benda kerja
di antara 2 buah gilingan sebesar 102.7 mm
N : rpm roll sebesar 14.56 rpm
CORRECTIVE MAINTENANCE

Mesin Berat

1
Bentuk Perawatan
Infographic Style
Penggantian electromotor penggerak
Keterangan
Elektromotor terbakar 
Prosedur
Membuka sover dari electromotor.
stand  Melepaskan kabel-kabel yang terhubung dengan electromotor.
 Pemasangan electromotor dengan menghubungkan kabel-kabel
pada electromotor.

2 Penggantian Bearing blok mill Tingkat kerenggangan  Membuka snap ring menggunakan tang khusus pembuka snap
pada bearing terlalu ring.
besar  Bearing dibuka menggunakan treaker yang dapat menarik
bearing untuk lepas.
 Pemasangan bearing dengan menggunakan treaker yang dapat
mendorong bearing untuk masuk kedalam rumah untuk bearing
di blok mill.
 Pemasangan snap ring dengan menggunakan tang snap ring.

3 Penggantian Oil Seal Seal mengalami  Membuka seal dengan menggunakan seal remover
kebocoran  Memutar tuas pada seal remover yang kemudian melepas oil
seal.
 Memasang oil seal dengan treker yang dapat menekan oil seal
hingga terpasang.
Mesin Ringan

NO Bentuk Perawatan Keterangan Prosedur


1 Penggantian Bearing memiliki  Membuka snap ring menggunakan tang khusus pembuka snap
Bearing gerinda potong tingkat kerenggangan ring.
tinggi  Bearing dibuka menggunakan treaker yang dapat menarik
bearing untuk lepas.
 Pemasangan bearing dengan menggunakan treaker yang dapat
mendorong bearing untuk masuk kedalam rumah untuk bearing di
blok mill.
 Pemasangan snap ring dengan menggunakan tang snap ring.

2 Penggantian bearing conveyor Bearing memiliki  Membuka pulley pada conveyor dengan melepas baut pengunci
tingkat kerenggangan pulley.
tinggi  Membuka bearing UCP 205 dengan melepaskan kedua baut
pengunci bearing.
 Melepaskan bearing UCP 205 dari As Conveyor dan memasang
bearing UCP 205 yang bar uke As Conveyor.
 Memasang baut pengunci bearing UCP 205.
 Kemudian memasang Pulley ke As conveyor dan memasang
pengunci Pulley dengan Baut dengan kunci L.
Pneumatik & Roll

No Bentuk Perawatan Keterangan Prosedur N Bentuk Keterang Prosedur


1 Penggantian Valve Karena mengalami  Melepaskan o Perawatan an
dan Selang Valve kebocoran pengunci selang 1 Penggantia Roll pecah  Merenggankan belt dengan mengubah
valve. n Roll atau retak posisi antara bearing UCP 205 untuk
 Memasang selang saling berdekatan.
dan valve yang  Melespakan belt dan pulley.
baru.  Melepaskan Bearing UCP 205 pada
 Kemudian sisi kanan dan kiri roll dengan
memasang membuka baut pengunci.
pengunci selang  Kemudian mengangkat roll
dengan menggunakan crane mini yang ada di
mengetatkannya pabrik dan menggantinya dengan roll
sampai ketat. yang baru.
 Kemudian memasang bearing, pulley
ke as roll dan belt.
 Kemudian mengatur posisi bearing
agar belt menjadi ketat.
PREVENTIVE MAINTENANCE

No Bentuk Perawatan Keterangan Prosedur


1 Pengecekan Oli Pelumas Untuk mengetahui viskositas oli  Pengecekan oli di lakukan dengana.Mesin Berat
membuka baut
Tabel 5.5 Preventive Maintenance Pada Mesin Be
penutup lubang memasukan oli
(Dilakukan dalam seminggu sekali)
 Kemudian mengekur viskositas oli
menggunakanan viscometer portable.

2 Pemeriksaan kebocoran oli Memastikan tidak ada oli yang bocor  Melihat seluruh bagian komponnen pada mesin
penggerak apakah terdapat kebocoroan atau
(Dilakukan dalam satu minggu sekali)
tidak.
 Apabila terdapat kebocoran dilakukan
pembenahan dengan mengganti seal atau
packing.

3 Pengecekan baut dan mur kopling Pengecekan agar tidak ada baut dan mur  Pengecekan baut ini dilakukan sebelum mesin
yang longgar menyala.
(Dilakukan setiap hari)
 Melihat kondisi dan mur apakah ada
kerenggangan atau tidak.
 Mengetatkan mur dan baut menggunakan kunci
moment.
Mesin Ringan
No Bentuk Perawatan Keterangan Prosedur
1 Pengecekan Rantai dan V-belt conveyor Sebelum conveyor digunakan dilakukan  Dengan melakukan warming up pada conveyor
pengecekan pada rantai dan v-belt selama 10 menit dan mengecek bagian rantai dan
(Dilakukan setiap hari)
v-belt.
 Apabila rantai longgar dilakukan pemotongan
pada rantai.
 Pada v-belt jika mengalami kerenggangan maka
dilakukan penyesuaian posisi pulley dan as
dengan setting posisi bearing UCP 205.

2 Pengecekan roll pada rolling mill Sebelum rolling mill digunakan dilakukan  Melakukan warming up pada rolling mill dengan
pengecekan pada roll kecepatan yang rendah terlebih dahulu sekaligus
pemantauan roll.
Pneumatik

No Bentuk Perawatan Keterangan Prosedur

1 Pemeriksaan Valve Memastikan valve tidak bocor Dengan memperhatikan bagian sambungan
pada valve dan selang yang mengalami
(setiap hari)
kebocoran.

2 Pengecekan oli pompa Pengukuran viskositas pada oli Membuka baut penutup oli pada mesin pompa
dan mengukur kandungan viskositas oli dengan
(Dilakukan 1 kali dalam seminggu)
viscometer portabel.
KESIMPULAN

Infographic Style
1. Sistem perawatan pada rolling mill dalam pembuatan baja
adalah menggunakan :
a. Corrective maintenance (perawatan peningkatan).
b. Preventive maintenance (perawatan pencegahan).
2. Proses produksi yang dilakukan adalah berjalan terus-menerus
(continuous process), sehingga proses produksi terutama di
divisi gilingan berlangsung 24 jam.
SARAN

1. Perlu adanya peningkatan kondisi peralatan dalam penanganan perawatan khususnya pada proses
corrective maintenance dan preventive maintenance. Hal ini diperlukan guna menunjang kondisi rolling
mill agar tetap dalam kondisi baik dan memastikan tidak ada komponen-komponen yang rusak maupun
tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Diharapkan mengganti gambar struktur organisasi perusahaan dengan memisahkan bagian CCM dan
scrap dari divisi peleburan menjadi divisi tersendiri agar divisi peleburan bekerja hanya berfokus untuk
meleburkan baja saja.
3. Diharapkan memeriksa keadaan roll apakah masih dalam keadaan layak pakai atau mengatur jarak antar
roll yang kurang sesuai, pemeriksaan keausan pada roll.
4. Diharapkan kebersihan dipabrik ditingkatkan

5. Diharapkan perusahaan mengembangkan produk jadi hasil peleburan.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai