Disusun oleh :
Mengetahui / Mengesahkan :
TOTOK MARSONO Citra Riptia Ningtyas. S.Farm Apt Dian Christian S.Fram Apt
Mengetahui :
Kepala sekolah
SMK SEPULUH NOPEMBER SIDOARJO
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan berupa kesehatan , kesempatan kepada penulis sehingga maampu
menyelesaikan Laporan Kerja Lapangan ini.
1. Ibu Ratih Wulansari , S.Si,M,MPd selaku kepala sekolah SMK SEPULUH
NOVEMBER SIDOARJO .
2. Ibu Melya Mochtar selaku sebagai Direktur
3. Ibu Novita Manager HRD
4. Bapak Totok Marsono selaku sebagai HRGA Staf
5. Bapak Feryanto selaku Kepala SH Produksi
6. Ibu Mukti Lestari . selaku QA Teamleader sebagai (mentor pemagangan)
7. Ibu Pindawati Lestari selaku sebagai supply Chain
8. Ibu Evi Nurmuzayanah selaku sebagai Admin Sparepart
9. Ibu Citra Riptia Ningtyas, S.Farm, Apt., selaku pengajar kompetensi
kejuruan Farmasi Industri SMK SEPULUH NOVEMBER SIDOARJO
10. Ibu Dian Christiani, S.Farm., Apt., selaku guru pembimbing sekolah
11. Ibu Diah Rifqi Agustina , Amd .Farm selaku guru pembimbing sekolah
12. Bapak/ Ibu staf SMK Sepuluh November Sidoarjo
13. Bapak /Ibu guru SMK Sepuluh November Sidoarjo
14. Bapak /Ibu Kedua orang tua saya
15. Orang tua kami yang telah membantu moril maupun materi
16. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
laporan.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak memiliki kekurangan, sehingga
penyusun berharap untuk saran dan kritik yang bersifat membangun supaya
laporan ini bisa menjadi lebih baik. Namun, penyusun juga berharap supaya
laporan ini bisa bermanfaat dan berguna untuk banyak orang.
Sidoarjo ,MEI 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan………………………………………………………. I
Kata Pengantar……………………………………………………………. Ii
Daftar Isi…………………………………………………………………… Iii
Daftar Gambar…………………………………………………………….. iv
Daftar Tabel………………………………………………………………... v
Daftar Lampiran…………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2 Dasar Pelaksaan PKL……………………………………………….. 2
1.3 Kegunaan PKL……………………………………………………..... 2
1.4 Rumusan Masalah…………………………………………………… 3
1.5 Tujuan PKL………………………………………………………….. 3
1.6 Manfaat PKL………………………………………………………… 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………… 4
2.1 Sejarah Perusahaan…………………………………………………... 4
2.2 Denah Perusahan…………………………………………………….. 5
2.3 Lokasi perusahaan…………………………………………………… 6
2.4 Visi PT.Jewel Dyna Oralcare………………………………………... 8
2.5 Tata Tertib………………………………………………………….... 8
2.6 Sansi Tata Tertib…………………………………………………….. 9
2.7 Personal Hygiene……………………………………………………. 10
2.8 Safety Induction ( Induksi Keselamatan )…………………………... 14
2.9 Bagunan Dan Fasilitas ……………………………………………… 21
2.10 Struktur Organisasi…………………………………………………. 23
2.11 Jadwal Pelaksanaan PKL …………………………………………... 24
2.12 Alur Produksi PT.Jewel Dyna Oralcare …………………………… 27
2.13 Sistem Manajemen Mutu …………………………………………... 33
2.14 Permasalahan Yang Terjadi Di Perusahaan ………………………... 35
2.15 Penanganan Bahan Baku …………………………………………… 35
2.16 Mesin Produksi Yang Digunakan Dan Fungsinya …………………. 38
2.17 Teknologi Pengemasan……………………………………………... 39
BAB III PENUTUP………………………………………………………… 43
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….. 43
3.2 Saran………………………………………………………………… 44
DaftarPustaka…………………………………………………………. 46
Lampiran ……………………………………………………………… 50
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Tersier………………………………………………..39
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Farmasi merupakan suatu profesi kesehatan yang berhubungan dengan
pembuatan dan distribusi dari produk yang berkhasiat obat. Farmasi juga
meliputi pr;ofesi yang sah dan fungsi ekonomi dari distribusi produk yang
berkhasiat obat yang baik dan aman. Dalam kegiatan farmasi utamanya sangat
diperlukan instansi-instansi kesehatan, balai pengobatan ataupun konsumen
lainnya yang telah ditentukan oleh Menteri Kesehatan. Salah satu distribusi
dalam farmasi adalah Pedagang Besar Farmasi (PBF).Organisasi merupakan
salah satu sarana yang dipergunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-
tujuan pokok usaha perusahaan. Dalam pencapaian tujuan pokok tersebut akan
dilalui tahapan-tahapan yang berkaitan satu sama lain baik dari segi urutan
kerja maupun dari segi fungsi masing-masing.
Melainkan dengan seluruh masyrakat di negara-negara ASEAN,
sebagai mahasiswa mempelajari keterampilan dan keahlian melalui teori teori
tidaklah cukup, semua teori tersebut harus dipraktikan. Dengan alasan
tersebut, SMK SEPULUH NOPEMBER SIDOARJO memberikan program
Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk dapat terjun langsung dalam lingkungan
kerja yang bertujuan membuat mahasiswa dapat mengetahui bagaimana dunia
pekerjaan dan bidang kerja yang diembannya lebih dalam, karena perusahaan
pun mencari karyawan yang berpengalaman dan ahli dalam bidang kerjanya.
Artinya, setiap individu dituntut untuk mengerti teori yang diajarkan serta
paham dalam pengaplikasian teori tersebut.Fakultas Ekonomi salah satu
instusi yang menghasilkan dibidang akuntansi menerapkan program PKL
tersebut. Praktikan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan PKL di PT.
JEWEL DYNA ORALCARE. Pada instansi tersebut praktikan ditempatkan di
satuan kerja Farmasi khususnya di bagian Produksi.
1
2
4
6
Pemukiman
LOKASI
Pemukiman
3. Area-area Khusus
Area-area khusus tersebut berupa area pejalan kaki, area merokok,
area ibadah, toilet, dan lain-lain.
4. Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja. Alat pelindung diri terdiri dari kelengkapan wajib
yang digunakan oleh pekerja sesuai dengaan bahaya dan risiko
kerja yang digunakan untuk menjaga keselamatan pekerja
sekaligus orang di sekelilingnya.
5. Kewajiban ini berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per. 08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung
Diri. Pengusaha wajib menyedikan Alat Pelindung Diri sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pekerjanya.
6. Bentuk Alat Pelindung Diri yang digunakan pada PT. Jewel Dyna
Oralcare berdasarkan bahaya dan risiko kerja adalah sebagai
berikut:
1. Masker
2. Penutup kepala
3. Sepatu sesuai standar
4. Pelindung wajah
5. Sarung tangan
6. Kacamata safety
7. Prosedur Keadaan Darurat
Keadaan darurat adalah keadaan sulit yang tidak terduga, yang
memerlukan penanganan segera agar tidak menyebabkan
kecelakaan dengan dampak fatal. Untuk menangani keadaan
darurat, dapat dilakukan beberapa hal, yaitu:
a.Menyediakan perlengkapan keadaan darurat seperti apar, kotak
P3K, jalur-jalur evakuasi, Assembilly Point (Tempaat
Berkumpul) yang sesuai dengan fungsi daan kegunaannya.
b. Membentuk tim tanggap darurat.
c.Melakukan inspeksi terhadap perlengkapan keadaan darurat
tersebut secara berkala.
d. Mengadakan pelatihan dan simulasi keadaaan darurat.
Perlengkapan Keadaan Darurat
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Sirine Tanda Bahaya
Apar (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadam api yang
bisa dibawa atau dijinjing dan digunakan atau dioperasikan oleh
satu orang dan berdiri sendiri. Apar memiliki beberapa jenis sesuai
dengan kelas kebakaran yang terjadi, antara lain :
a. Jenis Air
Apar jenis ini sangat baik digunakan dalam pemadaman
kebakaran kelas A yakni kebakaran pada kertas, kayu, tekstil,
dan lain-lain.
b. Jenis Busa (foam)
Bahan pemadam api yang efektif untuk kebakaran dengan
material cairan (liquid) yang terbakar, terutama minyak.
c. Jenis Tepung Kimia Kering (Dry Chemical Powder)
Jenis ini efektif untuk kebakaran kelas A, B, dan C. Kelas A
memuat kebakaran kertas, kayu, dan tekstil. Kelas B memuat
cairan yang terbakar. Sedangkan kelas C memuat kebakaran
gas kima dan listrik.
d. Jenis Halon
Jenis halon juga memiliki fungsi yang sama dengan jenis
tepung kimia kering, yakni berfungsi untuk pemadaman kelas
A, B, dan C.
e. Jenis CO2
Jenis ini berfungsi dengan baik pada pemadaman di kelas B
dan C.
Adapun cara penggunaan alat pemadam api ringan (apar) sebagai
berikut:
a. Ambil apar dari tempatnya (gantungan) dengan memegang
bagian pengangkat beban.
b. Bawa apar ke lokasi kebakaran.
22
a. Gunting
b. Termometer Gambar 2.9 Kotak P3K
c. Pinset
c) Obat-obatan:
a. Analgetik
b. Antialergi
c. Antiseptik
1. Tahap perisiapan
Persiapan PKL dimulai sejak bulan Desember 2020 .Pertama
praktikum mencari perusahaan yang tepat dan dapat menerima
mahasiswa PKL sesuai dengan jurusan yaitu bidang farmasi
kesehatan .Setelah menemukan perusahaan yang sesauai praktikan
mengurus surat pengantar dari bagian akademik SMK sepuluh
November untuk diberikan pada pihak PT JEWEL DYNA ORALCARE
. Setelah mendapatkan persetujuan bagian akademik SMK sepuluh
November , Praktikan mendapatkan surat pengantar Praktik Kerja
Lapangan (PKL) . Pengajuan tersebut dilakukan pada bulan desember
2020 , surat pengantar tersebut diberikan pada bagian HRD PPM
Manajemen . Praktikan mendapatkan kabar persetujuan untuk praktik
pada bulan Desember 2020
2. Tahap Pelaksanaan
Praktikum melaksanakan PKL dari tanggal 17 Desember 2020 s.d Juni
2021 dengan 6 hari kerja ( senin s.d sabtu) jam kerja dari pukul 06.00
s.d 14.00 WIB / 12.00 s.d 20.00 WIB .dalam melaksanakan praktikum
dibagi menjadi 2 shift yaitu :
Shift 1 : 06.00 s.d 14.00 WIB
Shift 2 : 12.00 S.d 20.00 WIB
3. Tahap penulisan laporan PKL
Setelah menyelesaikan praktik kerja lapangan pada tanggal JUNI 2021
praktikan mulai menulis dan menyusun Laporan Praktik Kerja
Lapangan . Penyusunan laporan dilakukan . penyusunan laporan
dilakukan mulai dari awal Desember sampai dengan akhir 2021.
Penulisan dimulai dengan mengumpulkan data data yang dibutuhkan
terkit dengan proses penulisan dan merealisasikanya dalam penulisan
laporan PKL . Dalam penulisanya , praktikan berpedoman kepada
ketentuan penulisan yang telah dikeluarkan oleh SMK sepuluh
November sidoarjo.
29
Jadwal masuk kantor dan gudang Jam 08.00 – 16.00 Jadwal masuk
setengah hari jam 08.00 – 13.30
Jumlah hari kerja per minggu adalah 6 hari kerja.Sistem shift kerja yang
direncanakan adalah 1 shift kerja per hari Durasi jam kerja selama 8
jam/hari di luar waktu istirahat selama 1 jam.
Tabel 2.3 daftar tenaga kerja.
Total 8 14 22 22 - - - 11 11
29
Appearance
Uji kekuatan filament
Sikat gigi yang telah memenuhi spesifikasi tersebut akan diberi
label ‘OK’ oleh QA. Sikat yang sudah ‘OK’ akan disimpan di area
penyimpanan untuk dilakukan pengemasan. Namun, untuk sikat
gigi yang belum memenuhi spesifikasi tersebut akan diberi label
‘HOLD’. Label ‘HOLD’ berarti produk tersebut harus ditahan
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Pengemasan (packaging)
Setiap produk hasil akhir haruslah memiliki penampilan yang
menarik untuk menaarik konsumen. Oleh karena itu, produk hasil
akhir harus dikemas dengan baik. Selain untuk menarik konsumen,
kemasan juga berfungsi sebagi pelindung dari sebuah produk.
Sikat gigi yang telah melalui proses produksi dan telah
memperoleh label lulus, maka sikat gigi tersebut telah siap untuk
dikemas. Pengemasan dilakukan oleh bagian assembling. Bagian
tersebut akan mengemas produk dengan manual hingga produk
tersebut tersusun di palet dengan jumlah tertentu untuk setiap
produk yang berbeda.
Dalam pengemasan sikat gigi yang diproduksi oleh PT. Jewel
Dyna Oralcare memiliki dua bentuk kemasan yaitu kemasan triple
dan single. Kemasan triple terdiri dari beberapa bungkus yaitu
protector, pouch atau bag, display, plastik wrap, dan fibrite atau
box. Sedangkan dalam kemasan single sama dengan kemasan
triple, namun dalam kemasan single tidak ada protector.
Selama pengemasan, produk juga dicek kembali apabila ada
beberapa produk yang reject atau kemasan yang rusak. Produk atau
kemasan yang rusak akan dipilah ke dalam beberapa kelompok.
Apabila masih bisa dilakukan pembenahan, maka dibenahi.
Namun, bila produk atau kemasan tersebut sudah rusak maka
produk tersebut akan digolongkan sebagai produk reject.
33
baku langsung (direct material). Bahan baku langsung adalah bahan utama
yang terpenting dari suatu barang jadi yang diproduksi perusahan. Adapun
bahan baku tidak langsung (indirect material) yaitu bahan yang berperan
langsung dalam bahan utama pada kegiatan proses produksi, namuun
bahan ini tidak secara langsung terlihat pada suatu barang jadi yang sudah
dihasilkan oleh perusahaan.
Pemilihan bahan baku akan memengaruhi hasil akhir dari sebuah produk
yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu, penanganan bahan baku perlu
diperhatikan. supaya bahan baku bisa memenuhi persyaratan yang ada,
maka semua proses harus didasarkan oleh peraturan yang ada.
1. Pengadaan Bahan Baku
Dalam proses pengadaan perusahan harus menetapkan prosedur wajib
untuk menjamin bahwa pembelian bahan baku memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan. Perusahaan harus mengevaluasi dan memilih
pemasok berdasarkan pada kemampuan pemasok untuk memasok
bahan sesuai dengan standar perusahaan.
Terdapat empat kegiatan utama dalam pembelian, yaitu:
1. Pemilihan pemasok (supplier), negosiasi harga, termin
pembayaran dan jadwal pengiriman bahan, termasuk menerbitkan
surat pesanan
2. Melakukan pemantauan pengiriman yang dilakukan oleh pemasok
3. Menghubungkan antara pemasok dengan bagian terkait dalam
perusahan
4. Mencari produk, mterial atau pemasok baru, yang dapat
memberikan kontribusi dan keuntungan pada perusahan
5. Barang yang sudah OK harus ditata yang rapi dan tidak boleh
menyentuh tembok.
6. Celah antara tembok dnegaan tataan bahan baku minimal 50 cm
agar mudah dibersihkan
7. Bahan baku tidak boleh bersentuhan langsung dengan lantai,
simpan bahan baku di atas rak atau pallet.
Metode LIFO (Last In First Out) merupakan barang yang terakhir kali
masuk harus diprioritaskan untuk keluar dari gudang. LIFO biasanya
digunakan pada produk yang bisa tahan lama. Metode ini lebih
mengutamakan tren sebuah produk sehingga tidak peduli kapan produk
tersebut masuk, jika laku dijual maka akan langsung diberikan kepada
pelanggan. Metode LIFO biasanya hanya ditetapkan sementar saja,
tidak bersifat mutlak selamanya. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pasar
dan berbagai produk luar.
42
Menimbang Bahan
Timbangan
Atau Produk
Memasang Fillament
Mesin ZE 600
atau Bulu Sikat
Pemasangan fillament
Mesin Z 4002
atau bulu sikat
Berfungsi sebagai
Fillament Menjadi
Mesin Alpha 2B 30
bentuk Zig-Zag Dalam
Sikat Gigi
Memberi Coding
(Manufacturing Date)
Mesin Jet Print
Pad Scal Secara
Otomatis
Memberi coding
Mesin Jet Print (manufacturing date)
Manual pada seal secara
manual
Meresahkan ujung
Mesin Sealing
kemasan primer
Melekatkan ujung
Mesin Wrapping
plastik wrap
2. Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder adalah kemasan yang digunakan untuk
mengemas produk yang telah dikemas dengan kemasan primer.
Contohnya adalah display atau dispenser dan plastik wrap.
4. Penyimpanan Kemasan
Penyimpanan kemasan dilakukan untuk memberikan kualitas yang
terbaik pada kemasan. Penyimpanan dapat memengaruhi kualitas
dari kemasan tersebut. Suhu dan kelembaban bisa memberikan
dampak negatif pada kemasan. Kelembaban akan berpengaruh
dalam perumbuhan mikroba dan jamur. Jamur biasanya dapat
tumbuh dengan baik pada karton yang lembab.
Bahan kemas yang rusak harus dikeluarkan dari ruang
penyimpanan karena akan berpengaruh terhadap pengemas
lainnya. Jamur yang sudah tumbuh pada bahan pengemaas akan
berusaha tumbuh dan menyebarkan diri ke bahan pengemas yang
ada disekitarnya.
Oleh karena itu, penyimpanan kemasan juga harus
diperhatikan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penyimpanan kemasan antara lain sebagai berikut:
a. Gudang atau area penyimpanan bahan kemas harus terjaga
suhunya. Dalam hal ini area penyimpanan bahan kemas
bersuhu kamar (≤30°C).
b. Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, kelembaban, dan
ventilasi harus tetap terjaga agar tidak mengakibatkan dampak
yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap produk.
c. Area penyimpanan bahan kemas harus dirawat dalam kondisi
bersih dan rapi.
d. Area penyimpanan bahan kemas didesain, dilengkapi, dan
dirawat supaya memperoleh perlindungan maksimal terhdap
pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari tanah serta masuk dan
47
3.1 KESIMPULAN
Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan dalam mengaplikasikan semua
ilmu yang telah di dapat selama proses tatap muka sekolah, tidak hanya itu
dengan adanya kegiatan ini maka siswa diharapkan mampu mengenal lebih
jauh kondisi serta gambaran dari lingkungan kerja sebuah instansi atau
perusahaan.
Berdasarkan hasil laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Jewel Dyna
Oralcare dapat diperoleh kesimpulan di antaranya:
1. Praktik yang dilaksanakan di PT. Jewel Dyna Oralcare memberikan
pengalaman yang nyata kepada praktikan untuk menghadapi dunia kerja
yang sesungguhnya. PT. Jewel Dyna Oralcare mempunyai tujuan
menghadirkan Jasa pengelolaan sikat gigi dan mengeluarkan Peluang
Usaha. Praktikan ditempatkan di Bidang Pemasaran yang memiliki tugas
Bertanggung jawab terhadap data Customer serta menangani administrasi
para Customer & menjamin penjagaan hubungan yang baik dengan
perusahaan/ mitra kerja.
2. Melaporkan analisa perkembangan data Customer setiap hari.. Tugas yang
diberikan kepada praktikan antara lain melakukan pengemasan sikat gigi
dari berbagai macam Produk, Perusahaan, Hotel, maupun Rumah sakit
yang menggunakan Produk dari PT. Jewel Dyna Oralcare setelah itu
melakukan Telle Marketing guna pengecekan barang aktif atau sudah
tidak aktif, dan mencari informasi terkait keluhan ataupun permintaan
konsumen,kemudian menyerahkan data kepada Tim sales guna ditindak
lanjuti.
3. Dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan, praktikan menemui beberapa
kendala di antaranya praktikan masih harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan pekerjaan yang baru, fasilitas kerja yang belum sepenuhnya
mendukung terlaksanannya pekerjaan, dan pekerjaan yang harus selesai
46
dengan waktu yang sangat singkat / deadline pekerjaan yang membuat
praktikan harus memenejemen waktu dengan baik.
47
47
3.2 SARAN
Setelah praktikan menarik kesimpulan dari pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan di PT. Jewel Dyna Oralcare , maka praktikan mencoba memberikan
saran-saran yang berkaita dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dengan
harapan dapat bermanfaat bagi pembaca, perusahaan dan khususnya bagi
praktikan sendiri, agar dalam pelaksanaan kerja yang sesungguhnya dapat
diterapkan lebih baik lagi. Saran-saran yang akan praktikan berikan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi siswa/siswi yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan :
a. Mahasiswa yang akan melaksanakan PKL diharapkan mempersiapkan
segala hal yang berhubungan dengan PKL dari jauh-jauh hari seperti
mencari tempat atau perusahaan untuk PKL dan berkas-berkas untuk
memenuhi syarat PKL.
b. Setelah mendapatkan tempat atau perusahaan untuk PKL siswa diharapkan
dapat melaksanakan setiap tugas yang diberikan dengan penuh tanggung
jawab dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau
instansi tempat pelaksanaan PKL agar menjaga nama baik sekolah.
c. Mahasiswa harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar mudah
bersosialisasi dengan karyawan ataupun lingkungan sekitar dan
memahami pekerjaan yang diberikan serta menjalin hubungan baik dengan
para pegawai di tempat PKL untuk dapat memperoleh informasi dan
pengetahuan terkait dengan bidang kerja yang sedang dilakukan.
2. Bagi Sekolah.
a. Membuat hubungan yang baik dengan perusahaan atau instansi
pemerintahan agar mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan tempat
PKL.
48
49
https://dinasdamkar.sukabumikab.go.id/2018/01/09/alat-
pemadam-api-ringan-apar/, diakses pada 16 Juni 2021.
50
sistem-manajemen-mutu-iso-90012015-dalam-menunjang-
pemasaran/, diakses pada 23 Mei 2021.
51
pada-kecelakaan-p3k-di-tempat-kerja/, diakses pada 13
Juli 2021.
52
LAMPIRAN
53
Form Surat Jalan Sistem
54
Form Check List Final
55
56
Alur produksi
57
Dokumentasi Training Praktik Kerja Lapangan (PKL)
58