Anda di halaman 1dari 19

SISTEM RANTAI PASOK

RANTAI PASOK PRODUK TOLAK ANGIN PACK


(STUDI KASUS PADA PT SIDO MUNCUL DI SEMARANG)

KELOMPOK: 3
KELAS: A
NAMA: 1. JALU DEWA NOOR WIBOWO / NIM: 122200122
2. RURIT USDIANTININGSIH / NIM: 122200006

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2023
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Mengawali usaha sebagai pemilik pemerah susu terbesar bernama Melkrey di Ambarawa,
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, di sinilah titik awal perjalanan usaha pasangan suami istri Bapak
Siem Thiam Hie (28 Januari 1897 – 12 April 1976) dan Ibu Rakhmat Sulistio (13 Agustus 1897 – 14
Februari 1983) dimulai. Pada 1930, pasangan ini merintis toko roti dengan nama Roti Muncul. Pada
tahun yang sama, Ibu Rakhmat Sulistio mulai meracik jamu masuk angin yang kini dikenal dengan
nama Tolak Angin.
Pada tahun 1940 didirikanlah pabrik jamu tradisional di Yogyakarta yang dikelola oleh ibu
Rakhmat Sulistio. Pada tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistio pindah ke Semarang, dan di sana
mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana tetapi produknya diterima masyarakat secara luas.
Karena semakin bersarnya usaha keluarga ini, maka modernisasi pabrik juga merupakan suatu hal
yang mendesak dan perlu direalisasikan. Pada tahun 1970, dibentuk CV Industri Jamu & Farmasi
Sido Muncul yang kemudian pada tahun 1975 diubah menjadi perseroan Terbatas dengan nama PT
Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul. Pada 1984 PT Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya,
dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik yang representatrif dengan mesin-mesin modern.
Pada 11 November 2000, PT Sidomuncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih
luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh menteri kesehatan waktu itu, dan pada saat itu pula PT
Sidomuncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni cara pembuatan obat tradisional yang baik
CPOTB dan cara pembuatan obat yang baik CPOB setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang
menjadikan PT Sidomuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik
sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar di daerah Ungaran, Semarang. Lahan agrowisata
15 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik. Logo Jamu Sidomuncul yang
berupa ibu dan anaknya adalah gambar Ny. Rahkmat Sulistio, pendiri Jamu Sidomuncul beserta
cucunya, Irwan Hidayat, saat itu berusia 4 tahun. Presiden Direktur PT Sidomuncul adalah Irwan
Hidayat sejak tahun 1972 sampai sekarang. Strategi 3P yaitu product, promotion, price produk
berkualitas, promosi gencar dan harga bersaing, terbukti menjadi kunci keberhasilan PT Sidomuncul
dalam pemasaran dan penjualan produk Kuku Bima TL. Sukses tersebut juga tercermin dengan
kembali diraihnya penghargaan Indonesian Best Brand Award IBBA 2004 untuk kategori Man
Sexual Enhancer. Bahkan penghargaan itu merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut
hattrick diraih oleh Kuku Bima TL. Jamu yang bukan sebuah produk yang harus dikonsumsi setiap
orang membuat perusahaan ini harus selalu berusaha terus mepertahankan eksistensinya di
masyarakat selain itu persaingan bisnis yang berkembang pesat akhir-akhir ini juga menjadi salah
satu alasan PT Sidomuncul untuk terus mempertahankan eksistensinya di tengah masyarakat. Banyak
hal yang dilakukan mulai dengan melakukan inovasi-inovasi baru di setiap produknya sampai
melakukan kegiatan komunikasi.
1
Pada Tahun 2014, PT Berlico Mulia Farma bergabung dengan Sido Muncul Group, menandakan
pengembangan bisnis Sido Muncul ke industry farmasi. Pada Tahun 2015, penyelesauan fasilitas
ekstraksi baru pada PT Semarang herbal Indo Plant dengan kapasitas produksi hingga 13.500 kg per
hari dari kapasitas sebelumnya sebesar 4.500 kg per hari. Pada Tahun 2017, mendirikan kantor cabang
di Filipina. Pada Tahun 2018, mendirikan Muncul Nigeria Limited. Sido Muncul telah
merampungkan pembangunan pabrik cairan obat dalam 2 (COD 2) dengan kapasitas produksi sekitar
100 juta sachet per bulan dan telah beroperasi penuh pada tahun 2019.
Penghargaan atas sejumlah kriteria penilaian meliputi brand awareness, market share, loyalitas
konsumen dan harga. Hasilnya, Kuku Bima TL mampu mendulang sukses. Selain meraih
penghargaan IBBA, jamu merek Kuku Bima TL juga sebelumnya pernah mengantongi penghargaan
sebagai merek terpopuler tahun 2000 untuk kategori jamu atau obat kuat. Irwan mengungkapkan,
pihaknya senantiasa memfokuskan diri pada inovasi dan produksi. Salah satu varian Kuku Bima yang
telah dipasarkan adalah Kuku Bima Ener-G yang merupakan produk minuman berenergi energy
drink. Hebatnya, dengan harga yang 20 lebih murah dari produk sejenis lainnya dan di-launching tiga
bulan lalu, Kuku Bima Ener-G Drink langsung menempati posisi ke-3 di bawah Extra Joss dan
Hemaviton Jreng. Setiap bulannya sebanyak 8 juta sachet diserap oleh pasar.
Dahulu PT. SidoMuncul merupakan perusahaan perseorangan, tetapi dalam perkembangannya
perusahaan tersebut berubah menjadi perseroan terbatas (PT) PT SidoMuncul merupakan perusahaan
berskala besar yang bergerak dibidang herbal. Untuk itu jenis usaha yang dijalankan oleh PT
SidoMuncul adalah berskala industri dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT). Dimana bentuk usaha
tersebut memiliki badan hukum dengan tanggung jawab kepemilikan hanya berlaku pada perusahaan
dan tanpa melibatkan harta pribadi, atau sebesar saham yang dimiliki. Sedangkan pada PT
SidoMuncul, perusahaan tersebut merupakan perusahaan keluarga yang dikembangkan secara turun
temurun. Pertanggung jawaban pada bentuk usaha seperti ini sangat terbatas hanya pada modal yang
diinvestasikan ke perusahaan. Jadi bila terjadi kerugian perusahaan, maka tidak berakibat kekayaan
pribadi si investor terbawa.
Nama SidoMuncul diambil dari bahasa Jawa yang mempunyai arti impian yang terwujud yaitu
terwujudnya cita-cita untuk melestarikan resepresep yang dimiliki dengan mendirikan perusahaan
pembuatan jamu. Logo perusahaan PT. SidoMuncul pada awalnya berupa foto Ibu Rahmat Sulistyo
dan salah seorang cucunya yaitu Irwan Hidayat yang kini menjadi Presiden Direktur PT. SidoMuncul.
Namun kemudian, pada tahun 1985, logo tersebut ditambahkan dengan gambar lumpang untuk
memberikan kesan tradisional. Berikut merupakan gambar logo PT Sido Muncul dapat dilihat pada
Gambar 1.

2
Gambar 1 Logo PT Sido Muncul
(Sumber: https://www.sidomunculstore.com/about)

1.1 Visi dan Misi PT Sido Muncul


Visi dari PT Sido Muncul adalah menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan
minuman kesehatan, kosmetik dan pengolahan bahan herbal yang dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat dan lingkungan.
Sedangkan misi dari PT Sido Muncul adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal dalam bentuk sediaan farmasi,
obat tradisional, makanan minuman kesehatan, dan kosmetik berdasarkan penelitian yang
rasional, aman, dan jujur.
2. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
3. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentangpentingnya membina kesehatan melalui
pola hidup sehat, pemakaian bahan- bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
5. Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif.
6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

1.2 Letak Geografis PT Sido Muncul


PT Sido Muncul beralamat pada Jl Soekarno Hatta Km 28 Kec Bergas – Klepu, Semarang
Indonesia. Lokasi PT Sido Muncul dapat dilihat pada Gambar 2.

3
Gambar 2 Lokasi PT Sido Muncul

2. DESKRIPSI PRODUK
Tolak Angin adalah obat herbal yang berguna untuk meredakan masuk angin, perut mual,
tenggorokan kering dan badan terasa dingin. Tolak Angin dibuat oleh pendiri Sido Muncul pada tahun
1930 yaitu Ibu Rahmat Sulistyo. Tolak Angin terbuat dari bahan-bahan alam seperti madu, daun
cengkeh, kayu ules, adas, daun mint, serta jahe. Obat herbal ini juga sudah melewati uji toksisitas
subkronik (pengujian untuk mendeteksi efek toksik). Tolak Angin dikenal lewat jargonnya: orang
pintar minum Tolak Angin. Tolak Angin Tersedia 4 Varian. Tolak Angin Original, Tolak Angin Flu,
Tolak Angin Anak dan Tolak Angin Bebas Gula. Tolak angin memiliki beberapa khasiat diantaranya
Mengobati masuk angin karena kehujanan, kurang tidur, atau terlalu lelah. Gejala-gejalanya seperti:
mual, perut kembung/sakit (mules), pusing, lesu, demam, pilek, badan terasa dingin, mata berair.
Selain itu, khasiat lain dari tolak angin adalah menjaga stamina/kondisi tubuh di saat-saat bekerja
keras/lembur dan melakukan perjalanan jauh serta mencegah mabuk perjalanan. Terutama petugas
jaga malam dan pekerja berat. Memiliki label obat herbal menjadikan Tolak Angin tergolong dalam
obat bebas. Artinya, obat ini bisa dikonsumsi tanpa perlu resep dokter dan cukup mengikuti petunjuk
penggunaan yang ada dalam kemasan. Gambar produk tolak angin dapat dilihat pada Gambar 3.

4
Gambar 3 Produk Tolak Angin

3. DESKRIPSI ALIRAN PROSES PRODUKSI DARI HULU KE HILIR


PT Sido Muncul sebagai produsen obat herbal yang berbahan baku dari bahan alami (herbal)
mengharuskan perusahaan untuk memperoleh bahan baku yang terjamin kualitas dan higienitasnya.
Kualitas bahan baku sangat berpengaruh terhadap kinerja dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu,
Sido Muncul menerapkan manajemen rantai pasok untuk memastikan bahwa barang dan jasa yang
berasal dari pemasok telah memenuhi standar spesifikasi dan kualitas yang dipersyaratkan sehingga
dapat menghasilkan produk terbaik untuk pelanggan secara konsisten. Pengelolaan rantai pasok yang
baik berkontribusi terhadap efisiensi biaya.
Secara umum, bahan baku yang digunakan oleh PT Sido Muncul pada pembuatan produk-
produknya membutuhkan suatu bahan penting yang disebut simplisia dan bahan baku non-simplisia.
Bahan baku simplisia adalah bahan baku herbal yang digunakan untuk obat dan belum mengalami
perubahan proses apapun dan umumnya berbentuk bahan yang telah dikeringkan. Simplisia
dibedakan dalam 2 bentuk yaitu simplisia nabati kering dan basah. Simplisia basah merupakan
bagian-bagian tanaman obat yang belum mengalami pengolahan apapun, sedangkan simplisia kering
meruapakan bagian-bagian tanaman obat yang telah mengalami proses pengeringan. Sedangkan
bahan baku non simplisia adalah bahan baku lain seperti gula.
Untuk memperoleh bahan baku tersebut, PT Sido Muncul melakukan berbagai usaha yaitu
membudidayakan bahan baku tertentu. Budidaya tanaman dilakukan dengan cara membuka kebun
budidaya tanaman obat dan bekerja sama dengan petani yang dibina oleh pihak perusahaan. Adanya
Kerjasama antara perusahaan dengan petani lokal bertujuan untuk menjamin kontinuitas volume dan
kualitas bahan baku. PT Sido Muncul membina dan mendampingi para petani untuk memitigasi risiko
volatolitas pada rantai pasok bahan baku demi kesinambungan usaha jangka Panjang.
Tolak Angin cair terbuat dari buah adas, kayu ules, daun cengkeh, jahe, daun mint dan madu.
Bahan baku daun mint berasal dari petani mitra bernama Kelompok Tani Ngundi Mulyo yang terletak

5
di daerah Tempuran, Kabupaten Magelang. Bahan baku buah adas berasal dari petani daerah Banten,
Jawa Barat. Buah adas yang digunakan berasal dari bunga adas yang nantinya buah atau bijinya
dikeringkan. Bunga adas dikirim dari petani menuju pabrik kemudia akan dikeringkan di pabrik
agar kualitas tetap terjaga. Bahan baku madu tidak dapat diproduksi sendiri oleh perusahaan karena
cara pembudidayaannya yang tidak mudah. Oleh karena itu, perusahaan melakukan sub kontrak
dengan supplier madu. Madu sendiri perlu diproses terlebih dahulu agar kualitas terjaga dan proses
pengiriman lebih mudah.
Bahan baku simplisia lainnya yaitu kayu ules didapatkan dari mitra perusahaan atau petani lokal
di Desa Gladagsari, Boyolali. Mitra atau petani lokal tersebut merupakan hasil program PT Sido
Muncul yaitu program Desa Rempah. Kayu ules (Helicteres isora L) merupakan tumbuhan perdu
dengan tinggi sampai 4 meter, berbatang basah, kulit kayu berseratserat. Bagian tanaman yang
digunakan adalah akar, buah, kulit kayu. Kandungan kimianya meliputi pigmen kloroplas, pitosterol,
saponin, gula, flobatanin, asam hidroksikarboksilat. Khasiatnya antara lain stomatik dan antipiretik.
Bahan baku jahe berasal dari petani lokal yang merupakan mitra perusahaan bernama Kelompok
Tani Tata Cara Guyub yang berada di daerah Boja, Kabupaten Kendal. Kandungan enzim protease
dan lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi untuk memecah protein dan lemak. Enzim inilah
yang membantu mencerna dan menyerap makanan sehingga meningkatkan nafsu makan. Jahe yang
melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton dan
methanol pada jahe yang mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan, manfaat
nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthiris / radang sendi
juga bisa ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe, karena Jahe menghambat produksi
prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memacu peradangan
Bahan baku daun cengkeh didapatkan dari petani mitra perusahaan Bernama Kelompok Tani
Mulya Mandiri yang berada pada Desa Sido Mulyo, Gunungwungkal, Kabupaten Pati. Hasil
penyulingan cengkeh berupa minyak atsiri atau terkenal dengan sebutan clove oil. Minyak cengkeh
mengandung 70 – 90 % eugenol. Eugenol mampu menjadi zat anti jamur dan anti septik serta
campuran obat gosok hangat, pereda nyeri. Sebenarnya semua bagian tanaman cengkeh mengandung
minyak atsiri, mulai akar, kulit, bunga, daun maupun tangkainya. Hanya saja akar paling tinggi
terdapat pada bunga, tangkai, dan daunnya. Pada bunga kandungan minyak atsirinya mencapai 20%,
sementara itu kandungan minyak atsiri yang terdapat pada daun-daun cengkeh kering antara 1-3%.
Selain bahan baku yang digunakan untuk membuat produk Tolak Angin, terdapat bahan baku tidak
langsung yang digunakan untuk mengemas produk. Pengemasan produk dilakukan dengan
memasukan cairan Tolak Angin ke dalam plastic kemas lalu disegel. Pengemasan dengan plastic
kemas harus rapat dan tanpa udara agar produk tidak terkontaminasi dengan bakteri yang dapat
merusak kualitas produk. Setelah dikemas menggunakan plastik, produk Tolak Angun kemudian
6
dikemas Kembali menggunakan kardus agar memudahkan proses distribusi. Pengadaan bahan baku
plastic kemas dilakukan dengan cara melakukan kontrak dengan perusahaan lain. Untuk membuat
plastik kemas dibutuhkan bahan baku dari minyak bumi yang nantinya melewati rangkaian proses
sehingga mejadi plastic yang aman untuk makanan. Untuk membuat kardus diperlukan serbuk kayu
yang berasal dari petani kayu. Kayu yang didapatkan diolah lagi di pabrik kardus. Pada pabrik kardus,
proses pengolahan dilakukan dengan membuat sheet, proses converting, dan proses penunjang.
Kardus yang telah jadi akan dikirim menuju pabrik PT Sido Muncul sehingga dapat digunkan untuk
mngemas produk.
Proses produksi Tolak Angin diawali dengan pengadaan bahan baku. Bahan baku seperti jahe,
mint, cengkeh dan buah adas disortir terlebih dahulu dan diperiksa oleh tim QC, sebelum dilakukan
proses pencucian dan pengeringan. Setelah itu, Bahan baku yang sudah dipilah-pilah, maka untuk
selanjutnya akan dicuci hingga bersih. Setelah bahan baku dicuci bersih, maka bahan tersebut segera
dioven untuk mengurangi kadar air yang terkandung didalam bahan. Sehingga diharapkan bahan
tersebut mempunyai daya tahan yang panjang. Setelah proses pengovenan selesai maka sebagian
bahan yang dihasilkan dari proses pengovenan akan disimpan didalam gudang bahan baku, sedangkan
sebagian lagi dapat segera diproses. Setelah bahan dioven, maka bahan tersebut akan menjadi kering
sebab kandungan air yang terkandung didalam bahan sudah berkurang, sehingga sifat bahan menjadi
kering dan mudah untuk digiling. Pada tahap penggilingan II ini, bahan yang digunakan dalam
pembuatan obat cair dan serbuk dibedakan. Untuk memproduksi jamu serbuk, maka setelah bahan di
giling pada tahap I maka bahan tersebut akan diperhalus lagi melalui tahap ke-II. Proses pengayakkan
ini hanya digunakan untuk memproduksi jamu serbuk saja. Setelah bahan digiling, maka bahan akan
diayak dengan ayakan yang berukuran 30 mesh. Setelah itu, dilakukan proses pembuatan jamu cair.

4. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM SUPPLY CHAIN


Pihak-pihak terlibat dalam supply chain produksi Tolak Angin pada PT Sido Muncul meliputi:
1. Petani buah adas
Petani buah adas yang berada pada daerah Banten, Jawa Barat sebagai pihak atau mitra yang
membudidayakan bunga adas hingga bisa dipanen. PT Sido muncul memberikan pelatihan tata cara
pembudidayaan bunga adas kepada petani dengan menerapkan standar kualitas yang tinggi agar
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Bunga yang dihasilkan nantinya langsung disalurkan ke
pabrik untuk kemudia dikeringkan sebelum diolah lebih lanjut.
2. Petani kayu ules
Petani kayu ules yang menjadi mitra perusahaan berada pada Desa Gladagsari, Boyolali.
Perusahaan melibatkan petani setempat dengan menjadikan mereka mitra binaan Sido Muncul untuk
menghasilkan kayu ules yang berkualitas melalui penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.
7
3. Petani jahe
Petani jahe yang menjadi mitra perusahaan bernama Kelompok Tani Tata Cara Guyub yang berada
di daerah Boja, Kabupaten Kendal. Petani jahe memiliki peran yang sangat penting karena Sebagian
besar produk PT Sido Muncul menggunakan jahe sebagai bahan baku utama. Jahe akan langsung
disalurkan dari petani menuju pabrik karena jahe yang akan digunakan tidak memerlukan pengolahan
terlebih dahulu.
4. Petani daun cengkeh
Petani mitra penghasil daun cengkeh bernama Kelompok Tani Mulya Mandiri yang berada pada
Desa Sido Mulyo, Gunungwungkal, Kabupaten Pati. Pohon cengkeh ditanam, dirawat dan dipanen
dengan standar perusahaan dan menghasilkan cengkeh dan daun cengkeh yang berkualitas. Petani
diberikan penyuluhan tata cara pembudidayaan yang baik dan benar oleh PT Sido Muncul.
5. Petani daun mint
Bahan baku daun mint berasal dari petani mitra bernama Kelompok Tani Ngundi Mulyo yang
terletak di daerah Tempuran, Kabupaten Magelang. Tumbuhan daun mint sendiri bukan merupakan
tumbuhan asli Indonesia, maka perlu adanya penanganan lebih dalam pembudidayaannya. Petani
bekerjasama dengan perusahaan untuk membudidayakan tumbuhan ini. Dari proses penanaman,
perawatan dan panen diawasi secara ketat oleh perusahaan agar kualitas tetap terjaga.
6. Peternak lebah
Bahan baku madu tidak dapat diproduksi sendiri oleh perusahaan karena cara pembudidayaannya
yang tidak mudah. Oleh karena itu, perusahaan melakukan sub kontrak dengan supplier madu. Madu
yang digunakan perusahaan memiliki spesifikasi sendiri seperti berasal dari daerah dengan suhu ideal
sekitar 26°C, kehidupan koloni di lereng pegunungan dan jauh dari keramaian.
7. Penambang minyak
Penambang minyak sebagai pihak yang mengambil bahan baku minyak bumi dari dalam bumi.
Minyak bumi sebagai barang tambang dapat diolah menjadi berbagai olahan bahan tambang dan salah
satunya plastik. Oleh karena itu, sebagai bahan baku plastik, penambang minyak merupakan pihak
yang terlibat dalam proses produksi Tolak Angin.
8. Petani kayu
Kayu dapat diolah menjadi berbagai olahan kayu, seperti kertas, kardus, hingga funitur. Kayu yang
umumnya digunakan merupakan kayu hasil budidaya yang dilakukan oleh petani kayu. Sehingga
petani kayu dapat dimasukkan sebagai pihak yang terlibat dalam supply chain produk Tolak Angin.
9. Pabrik pengolah Madu
Madu perlu diproses terlebih dahulu agar kualitas terjaga dan proses pengiriman lebih mudah.
Madu dibersihkan dari sarang madu dan kotoran lainnya. Perlu adanya proses pengekstrakan madu

8
dari sarang madu dengan cara memeras sarang madu. Madu yang dihasilkan akan dikemas
menggunakan kemasan botol.
10. Pabrik plastik
Pabrik plastic memiliki peran untuk menyuplai plastic kemas yang digunakan PT Sido Muncul
dalam mengemas Tolak Angin. Pabrik plastic dapat memperoduksi plastic tersebut dengan bahan baku
yang dihasilkan dari proses pengeboran minyak.
11. Pabrik kardus
Sebagai supplier kardus kemas, pabrik kardus memproduksi kardus untuk PT Sido Muncul. Kardus
kemas tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengemas satuan produk dan mengemas produk
dalam kemasan besar. Oleh karena itu pabrik kardus dapat dikategorikan sebagai pihak yang memiliki
peran sebagai supplier PT Sido Muncul.
12. PT Sido Muncul
PT Sido Muncul sebagai produsen utama Tolak Angin mengolah seluruh bahan baku yang berasal
dari supplier. Produk yang dihasilkan merupakan obat herbal cair yang dapat dikonsumsi secara
langsung. Sebagai pihak utama yang memproduksi Tolak Angin, maka PT Sido Muncul dapat disebut
sebagai pihak yang terlibat dalam proses produksi
13. Distributor
Distributor memiliki peran untuk mengantarkan produk jadi menuju toko grosir atau perusahaan
yang berperan sebagai perusahaan transportasi atau pergudangan. PT Muncul Mekar merupakan anak
perusahaan PT Sido Muncul yang berfokus untuk mendistribusikan semua produk hasil perusahaan.
Sebagai pihak yang mendistribusikan barang, maka peran distributor sangat penting dalam rantai
pasok di PT Sido Muncul.
14. Perusahaan transportasi/pergudangan
Perusahaan transprotasi/pergudangan merupakan perusahaan yang berperan dalam menerima
barang dari distributor dan melakukan penjualan produk dengan partai yang lebih kecil kepada retail
atau konsumen. Untuk memperoleh barang dari distributor secara umum partai produk yang dibeli
harus dalam satuan yang besar. Sehingga peran pihak perusahaan transportasi/pergudangan sangat
penting dalam menjual produk dengan partai yang lebih kecil.
15. Retailer, swalayan, pengecer, agen, grosir
Sebagai pihak yang menjual barang dalam partai yang lebih kecil dengan satuan unit yang kecil,
maka konsumen akhir dapat memperoleh produk Tolak Angin dengan mudah. Retail yang dimaksud
disini meliputi swalayan, pengecer, agen, dan usaha lainnya. Oleh karena itu, retail memiliki peran
yang penting pada rantai pasok ini.

9
5. GAMBARKAN SKEMA YANG DIBENTUK DALAM SUPPLY CHAIN
Gambar mengenai skema supply chain produk Tolak Angin pada PT Sido Muncul dapat dilihat
pada Gambar 4.

15
2

14 15
3

15
4

12 13
5

6 9 15

7 10 14

15
8 11

Gambar 4 Skema supply chain produk Tolak Angin


Keterangan:
1. Petani buah adas 9. Pabrik pengolahan madu
2. Petani kayu ules 10. Pabrik plastik
3. Petani jahe 11. Pabrik kardus
4. Petani dauh cengkih 12. PT Sido Muncul
5. Petani daun mint 13. PT Muncul Mekar
6. Peternak lebah 14. Perusahaan transportasi
7. Penambang minyak 15. Retailer
8. Petani kayu

10
6. GAMBARKAN DAN JELASKAN ALIRAN FISIK / BARANG
Gambar aliran fisik/barang dapat dilihat pada Gambar 5.

15
2

14 15
3

15
4

12 13
5

6 9 15

7 10 14

15
8 11

Gambar 5 Gambaran aliran fisik/barang


Keterangan:
1. Petani buah adas 9. Pabrik pengolahan madu
2. Petani kayu ules 10. Pabrik plastik
3. Petani jahe 11. Pabrik kardus
4. Petani dauh cengkih 12. PT Sido Muncul
5. Petani daun mint 13. PT Muncul Mekar
6. Peternak lebah 14. Perusahaan transportasi
7. Penambang minyak 15. Retailer
8. Petani kayu

PT Sido Muncul tidak memproduksi seluruh bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan
produk seperti pada minuman herbal yaitu tolak angin, oleh karena itu perusahaan melakukan sub
kontak dengan petani yang memproduksi bahan baku penunjang tolak angin guna PT Sido Muncul
dapat memproduksi dan membuat tolak angin sesuai dengan resep dan bahan baku yang diinginkan.
Sehingga bahan baku rempah-rempah yang ada pada tolak angin diperoleh dari petani, seperti petani

11
buah adas. Petani menanam pohon adas dan merawat hingga berbuah, sehingga buah adas yang telah
dipanen dari petani akan di salurkan langsung pada PT Sido Muncul. Setelah itu, buah adas ini akan
diolah oleh perusahaan guna menghasilkan ekstrak dari buah yang bernama foeniculi fructus dan
bahan ini merupakan bahan penunjang dari pembuatan tolak angin yang dibutuhkan oleh PT Sido
Muncul.
Bahan baku lainnya dalam mendukung proses prduksi tolak angin adalag ektrak isorae fructus,
ekstrak ini didapatkan dari kayu ules yang diolah sedemikian rupa oleh pabrik PT Sido Muncul
sehingga menghasilkan ekstrak yang dibutuhkan. Kayu ules yang didapatkan oleh PT Sido Mubcul
berasal sumber utamanya dari petani kayu ules, dari perkebunan-perkebunan yang di tanami dengan
kayu ules untuk mencukupi kebutuhan pasar akan produk ini. Karena PT Sido Muncul memproduksi
bahan baku mentah seperti kayu ules menjadi ekstrak isorae fructus, oleh karena itu PT Sido Muncul
bekerjasama dengan petani kayu ules untuk menjadi pihak yang ikut serta dalam supply chain dari
bahan aku yang memasok di PT Sido Muncul.
Petani jahe merupakan pemasok utama yang bekerja sama langsung dengan PT Sido Muncul guna
mencukupi kebutuhan jahe yang digunakan pada saat proses produksi. Jahe merupakan komponen
utama dalam pembuatan tolak angin, karena PT Sido Muncul melakukan Kerjasama yang baik
dengan petani jahe guna memasok kebutuhan jahe yang berkualitas.
Daun Mint bukan merupakan tumbuhan asli Indonesia, tetapi daun ini merupakan ttumbuhan
endemik yang dibudidayakan oleh petani lokal. Daun ini salah satu bahan baku yang digunakan dalam
komposisi pembuatan tolak angin yang dilakukan pada PT Sido Muncul. Guna mempermudah dalam
mendapatkan bahan baku, perusahaan membuat kontrak dengan petani daun mint untuk memasok
kebutuhan akan bahan baku tersebut.
Lebah merumakan makhluk hidup penghasil madu, saat ini telah banyak peternak lokal yang
membudidayakan lebah untuk menghasilkan madu yang nantinya akan di serahkan pada pabrik-
pabrik pegolahan madu. Petani merawat lebah hingga menghasilkan sarang yang memuat madu
murni, dan menjual ke pabrik pengolahan madu guna diproses ke pemrosesan madu berikutnya.
Setelah madu diproses sesuai dengan permintaan, produk madu yang siap di gunakan akan disalurkan
ke PT Sido Muncul sebagai bahan utama dalam pembuatan minuman herbal yaitu tolak angin. Guna
menjaga ketersediaan barang atau bahan baku madu ini, PT Sido Muncul melakukan kerjasama
tertulis dengan pabrik pengolahan madu untuk menjaga ketersediaan bahan baku madu dalam
menunjang proses produksi tolak angin.
Dalam proses pengemasan produk tolak angin menggunakan box kardus kecil yang berisi 12 pcs
produk tolak angin dan disatukan dengan kardus besar yang nantinya siap untuk didistribusikan ke
konsumen di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, PT Sido Muncul bekerjasama juga dengan pabrik

12
kardus yang memproduksi kardus dengan desain dan ukuran yang disesuaikan oleh PT Sido Muncul
untuk produk tolak angin.
Dalam pengemasan per-pcs produk tolak angin yang diproduksi oleh PT Sido Muncul
menggunakan kemasan plastik yang aman untuk digunakan dalam pengemasan produk. Plastic yang
digunakan ini karena PT Sido Muncul tidak bisa memproduksi sendiri maka perusahaan bekerjasama
dengan pabrik plastik untuk memasok kebutuhan packing produk.
Setelah proses produksi selesai sampai dengan tahap packing, selanjutnya PT Sido Muncul
melakukan distribusi ke PT Muncul Mekar merupakan anak perusahaan dari PT Sido Muncul sebagai
jaringan distribusi yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Produk-produk tolak angin yang
dihasilkan oleh PT Sido Muncul akan disalurkan ke distributor resmi dari perusahaan dengan bantuan
PT Mucul Mekar. PT Muncul Mekar melakukan tugasnya yaitu distribusi produk tolak angin ke
pihak-pihak terkait seperti retailer, pengecer, swalayan, agen, maupun glosir yang nantinya dari
berbagai pihak yang berkontribusi dalam pemasaran produk PT Sido Muncul ini, produknya akan
diterima dan dinikmati oleh pelanggan (customer).

7. GAMBARKAN DAN JELASKAN ALIRAN PEMBAYARAN / UANG


Gambar mengenai aliran pembayaran / uang pada produk tolak angin dapat dilihat pada Gambar
6.

13
1

15
2

14 15
3

15
4

12 13
5

6 9 15

7 10 14

15
8 11

Gambar 6 Aliran Pembayaran / Uang


Keterangan:
1. Petani buah adas 9. Pabrik pengolahan madu
2. Petani kayu ules 10. Pabrik plastik
3. Petani jahe 11. Pabrik kardus
4. Petani dauh cengkih 12. PT Sido Muncul
5. Petani daun mint 13. PT Muncul Mekar
6. Peternak lebah 14. Perusahaan transportasi
7. Penambang minyak 15. Retailer
8. Petani kayu

Setelah produk minuman herbal tolak angin yang diproduksi oleh PT Sido Muncul, maka produk
tolak angin di salurkan kepada distributor yaitu PT Muncul Mekar yang nantinya produk- produk
tolak angin akan diserahkan kepada swalayan, agen, grosir, retailer dan pengecer yang terpercaya dan
resmi yang berikutnya akan dipasarkan kepada pelanggan-pelanggan.
Setelah konsumen membeli produk tolak angin pada agen-agen resmi seperti swalayan, agen,
grosir, retailer dan pengecer maka agen resmi tersebut akan mencatat produk yang terjual, dan uang

14
hasil penjualan dari produk tolak angin akan diterima oleh agen resmi. Selanjutnya setelah pendataan
barang keluar yang dibeli oleh konsumen, maupun pencatatan uang masuk terhadap hasil jual beli
produk, dan semua hal tersebut akan diberikan feedback-nya terhadap distributor yaitu berupa uang,
dan invoice pembelian. Setelah diterima oleh distributor, maka pembayaran tersebut akan sampai ke
pabrik PT Sido Muncul.
Dengan uang/pembayaran yang diterima oleh PT. Sido Muncul akan menerima bentuk modal dan
berupa keuntungan dari produk yang telah terjual, PT Sido Muncul akan melakkan produksi kembali
dengan modal tersebut dan pencatatan hasil penjualan akan menjadi bahan evaluasi serta data
permintaan untuk produksi selanjutnya. Uang modal tersebut akan dilakukan pembelian kembali
terhadap bahan bahan yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Pembelian bahan baku
dari PT Sido Muncul kepada pabrik maupun petani atau peternakyang mendukung dari bagian
penyediaan bahan baku guna menunjang atau men-supply proses produksi tolak angin.

8. GAMBARKAN DAN JELASKAN ALIRAN INFORMASI


Gambar mengenai aliran informasi pada produk tolak angin dapat dilihat pada Gambar 7.

15
2

14 15
3

15
4

12 13
5

6 9 15

7 10 14

15
8 11

Gambar 7 Aliran informasi PT Sido Muncul

15
Keterangan:
1. Petani buah adas 9. Pabrik pengolahan madu
2. Petani kayu ules 10. Pabrik plastik
3. Petani jahe 11. Pabrik kardus
4. Petani dauh cengkih 12. PT Sido Muncul
5. Petani daun mint 13. PT Muncul Mekar
6. Peternak lebah 14. Perusahaan transportasi
7. Penambang minyak 15. Retailer
8. Petani kayu

Berdasarkan bagian aliran informasi produk tolak angin dilakukan dari retail menuju ke
perusahaan transportasi lalu menuju, lalu menuju distributor yaitu PT Mencul Mekar sehingga
nanti akan disalurkan kepada PT Sido Muncul sebagai tujuan utama terhadap penyaluran informasi
ini, langkah selanjutnya akan disalurkan kepada mitra yang bekerjasama seperti pabrik hingga
petani maupun peternak.
Pelanggan akan memberikan informasi terhadap produk tolak angin yang mereka beli dan
konsumsi, selanjutnya bagian retail, pengecer, swalayan, agen, maupun grosir akan memberikan
informasi permintaan akan produk yang dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen sehingga informasi
ini merupakan data permintaan untuk mencukupi keinginan konsumen. Selanjutnya pihak agen
resmi ini akan menyalurkan informasi permintaan produk lanjutan kepada perusahaan
transportasi/pergudangan yang nantinya pihak ini akan menyalurkan informasi kepada perusahaan
induk distributor yaitu PT Muncul Mekar.
Informasi permintaan terhadap jumlah produk yang diinginkan oleh retail resmi PT Sido
Muncul sesuai dengan keinginan pelanggan ini, akan tersampaikan kepada PT Sido Muncul, yang
nantinya dari pihak perusahaan induk ini akan mendata permintaan konsumen akan produk yang
berimbas pada pengiriman atau penyaluran produk selanjutnya akan disesuaikan dengan
permintaan konsumen akan produk tolak angin. Ketika PT Muncul Mekar mendapatkan informasi
maupun data permintaan konsumen akan produk dan ternyata ketersediaan barang ini di gudang
telah habis maupun tidak mencukupi untuk mencukupi permintaan pelanggan, maka dari
perusahaan distributor akan langsung memberikan informasi kepada perusahaan induk yaitu PT
Sido Muncul agar menambah produk yang dikirimkan ke pihak PT Muncul Mekar sebagai
perusahaan distributor.
Setelah mendapatkan informasi permintaan produk, PT Sido Muncul akan mengevaluasi dan
mendata apakah jumlah yang diproduksi oleh perusahaan sudah mencukupi secara menyeluruh
terhadap permintaan pelanggan untuk produk tolak angin atau masih terdapat kekurangan. Ketika
16
terdapat kekurangan dan memungkinkan peningkatan atau penambahan target yang harus di
produksi perusahaan dalam membuat tolak angin, maka data produksi akan mengalami perubahan
mengikuti permintaan konsumen. Peningkatan ataupun perubahan target produksi tolak angin akan
berimbas pada peningkatan yang dibutuhkan terhadap bahan baku yang digunakan. Oleh karena
itu pihak PT Sido Muncul akan melakuakan penambahan permintaan produk pada pihak-pihak
supply chain bahan baku, kepada pabrik-pabrik maupun kepada petani. Hal ini dimaksudkan untuk
mencukupi target yang dibuat oleh perusahaan PT Sido Mncul.

9. KESIMPULAN
Minuman herbal yaitu tolak angin yang diproduksi oleh PT Sido Muncul yang berdiri sejak tahun
1940 dengan anak perusahaan yang menangungi dalam hal distribusi produk yaitu PT Muncul Mekar
yang beroperasi sejak tahun 1986. Tolak angin merupakan minuman herbal yang berfungsi untuk
mengobati gejala masuk angin seperti mual, perut kembung, sakit perut, pusing, meriang hingga
tenggorokan kering yang produk tolak angin telah dipasarkan ke seluruh Indonesia dan dapat
dijumpai di semua agen resmi maupun warung-warung dalam desa-desa. Untuk aliran proses produk
dari hulu ke hilir dilakukan pada tempat yang berbeda dengan prosedur penanganan yang berbeda.
Dalam skema terdapat 15 pihak yang terlibat dalam mendukung berjalannya supply chain dari
produksi tolak angin, aliran barang berlangsung dari sumber bahan baku yaitu petani lokal hingga
masuk ke retail dan produk tolak angin dapat dibeli oleh konsumen. Sedangkan untuk aliran informasi
dilakukan dari konsumen hingga kebagian bahan baku secara runtut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal PKL pada perusahaan PT Sido Muncul. Dalam website eprints.uns.ac.id. Diakses pada 14
Maret 2022 pada https://eprints.uns.ac.id/10118/1/193821011201108571.pdf
Laporan keberlanjutan. (2019). Menginspirasi Komunitas Menuju Kehidupan yang Lebih baik. PT
Sido Muncul.
Sidomuncul. co. id. Tolak Angin. Diakses pada 14 Maret 2022 pada https://www.sidomuncul.co.id
/id/product/tolak_angin.html
Sidomuncul.co.id PT Muncul Mekar. Diakses pada 15 Maret 2022
pada https://www.sidomuncul.co.id/id/pt_muncul_mekar.html

Anda mungkin juga menyukai