Oleh
DWI PUTRI AULIA FIRDAUSI
NIRM 05.1.4.16.0681
KEMENTRIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAL LAPORAN
Oleh :
DWI PUTRI AULIA FIRDAUSI
05.1.4.16.0681
Menyetujui :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian
STPP Magelang
R. Hermawan, SP, MP
NIP 197111101999031001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis aturkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Ir. Ali Rachman, M.Si selaku ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
(STPP) Magelang.
3. Ir. Totok Sevenek Munanto, MP dan Ir. Koeswini Tri Ariani, MS selaku
Penulis menyadari, penulisan proposal ini jauh dari sempurna. Untuk itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan apabila terdapat hal-
hal yang semestinya diperbaiki. Semoga Proposal Praktik ini dapat bermanfaat
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Tujuan ....................................................................................................... 3
C. Manfaat ..................................................................................................... 4
LAMPIRAN .......................................................................................................... 83
ii
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 22. Akumulasi Potensi Dan Masalah……………………………….. 57
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
(Setneg, 2006).
dan Praktisi Agribisnis yang akan bermitra dengan pelaku utama dan
pelaku usaha.
1
mahasiswa dapat mengetahui secara langsung pelaksanaan sistem
penyuluhan dimasyarakat.
tani) secara aktif. PRA sangat penting dilakukan sebelum suatu progam
masyarakat tani.
penyelenggaraan penyuluhan.
2
penyuluhan pertanian disusun dengan memperhatikan programa
B. Tujuan
1. Pengetahuan :
2. Keterampilan :
secara partisipatif.
3. Sikap :
3
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa:
tani.
adalah :
pelaku utama/usaha.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
di luar sekolah yang dikhususkan untuk keluarga tani yag tinggal di pedesaan,
pelaku usaha di sektor pertanian baik itu berupa teknologi, permodalan, informasi
pasar dan lain sebagainya yang berguna untuk meningkatkan produktifitas dan
5
A. Identifikasi Potensi Wilayah
data potensi wilayah terkait dengan data-data sumber daya di desa dan data-
Data-data yang ada di desa terdiri dari sumberdaya alam, sumberdaya buatan
Pertanian. Penggalian data IPW dengan metode PRA dilakukan oleh petani
1. Sketsa/Peta Desa
Sketsa desa adalah gambaran desa secara kasar atau secara umum
mengenai keadaan sumber daya fisik (alam maupun buatan). Sketsa desa
berguna untuk mengetahui kondisi potensi desa dan masalah yang ada di
6
RUK dan RKD. Data yang didapatkan berupa sumberdaya alam yang
dimiliki desa, tata guna lahan, batas wilayah desa, sebaran perumahan,
4. Peta Transek
5. Kalender Musim
7
Kalender musim merupakan hasil penggambaran pengumpulan dan
usahatani
8
teknik sketsa usahatani dan teknik penyusunan bagan kalender musim,
setahun.
9
3. Penetapan Masalah,merupakan perumusan faktor-faktor yang dapat
pelaku utama dan pelaku usaha dan organisasi petani, apakah masalah
masalah tersebut.
Ada dua rencana yang harus disusun, yaitu (a) Rencana Kegiatan
Evaluasi meliputi:
10
C. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
materi, volume, lokasi waktu, sumber biaya, pelaksana dan penangung jawab.
11
c. Tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi
spesifik lokasi
menguntungkan
diwilayahnya.
2. dicapai dalam waktu satu tahun. Tujuan dirumuskan dengan kalimat yang
12
4. Sasaran dalam RKTP adalah pelaku utama dan pelaku usaha ditingkat
analisis gender yang dilakukan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha
umumnya.
sumbernya.
13
Pelaksana menjelaskan siapa yang melaksanakan kegiatan
disampaikan oleh penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam
Tahun 2006).
14
pelaku usaha pertanian tersebut harus diverifikasi terlebih dahulu oleh
Pusat-pusat pengkajian
Pusat-pusat informasi
penyebaran informasi
15
ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke
dalam :
Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada gayutannya dengan
16
LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi
penyuluhan.
Selain LPM perlu juga disiapkan ringkasan dari materi yang dapat
suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis
Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah
Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan
17
BAB III
METODE PELAKSANAAN
18
B. Materi kegiatan
Materi yang diberikan saat melaksakan PKL 1 dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Materi kegiatan PKL 1
Unit Elemen
Kompetensi Mahasiswa Kegiatan PKL
Kompetensi Kompetensi
Memetakan - Data potensi dan IPW dengan
potensi dan permasalahan agribisnis metode PRA
permasalahan - Menganalisa data potensi
agribisnis wilayah dan permasalahan
agribisnis
- Merumuskan data potensi
wilayah dan permasalahan
agribisnis
Menyusun Menyusun - Menjelaskan tahapan dan Menyusun
Programa konsep mekanisme penyusunan programa
penyuluhan Programa programa
Pertanian Penyuluhan - Mensintesa kegiatan
Pertanian penyuluhan pertanian
berdasarkan permasalahan
yang didapat
- Menetapkan tujuan
programa
- Menyusun matrik RKTP
- Menyusun konsep
programa
Menetapkan - Menyeleksi bahan materi Menganalisis
materi penyuluhan berdasarkan kebutuhan
RKTP materi
- Mengelompokkan materi
Menyiapkan
penyuluhan berdasarkan
materi
kebutuhan
Penyuluhan
Menyusun - Menulis materi penyuluhan Mempersiapkan
Pertanian
materi dalam bentuk sinopsis materi
- Menulis materi penyuluhan
berdasarkan media yang
akan digunakan
C. Prosedur Pelaksanaan
19
1. Persiapan
dan OPA.
c) Pembekalan
20
berada di lapangan. Pembekalan diberikan oleh Dosen yang
d) Penyusunan proposal
2. Pelaksanaan
a. Metode Pelaksanaan
lain :
(BP3K);
21
Beberapa metode di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan
2) Pengamatan Langsung
22
dihubungkan dengan metode pengamatan langsung dalam penyuluh
pertanian maka data yang dicatat berupa keadaaan dari sasaran yang
1) Wawancara
23
3. Pasca PKL I
a. Penyusunan Laporan
b. Ujian
24
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN
A. Gambaran Umum
Tengah. Letak Desa Ngreco sangat dekat dengan pusat Kecatan Weru, berikut
a. Batas Wilayah
b. Luas Wilayah
Luas lahan pertanian di Desa Ngreco adalah 467 Ha, dengan rincian
penggunaan lahan seperti tabel berikut :
Tabel 3. Penggunaan Lahan Desa Ngreco
1 Lahan Sawah Teknis : - Ha
Setengah Teknis : 160 Ha
Sederhana : - Ha
Tadah Hujan : - Ha
Jumlah Lahan Sawah : 160 Ha
2 Lahan Kering Tegal : 62 Ha
Pekarangan : 176 Ha
Hutan Rakyat : 52 Ha
Lain-lain : 62 Ha
Jumlah luas lahan : 476 Ha
Sumber data : BPP Kecamatan Weru
25
c. Karakteristik lahan dan iklim
d. Komoditas Unggulan
Padi : 160 Ha
Jagung :1 Ha
Kedelai : 22 Ha
Kacang tanah : 24 Ha
26
Sapi : 567 Ekor
Kambing domba :125 Ekor
Ayam Kampung : 1.070 Ekor
Ayam Ras : 115 Ekor
Itik : 125 Ekor
Angsa itik manila :6 Ekor
d. Produktivitas
NO URAIAN JUMLAH
1 Jumlah Kel. Tani 4 Kelompok
2 Klas Kelompok Tani
- Pemula -
- Lanjut 2
- Madya 2
- Utama -
Sumber data : data BPP Kecamatan Weru
f. Jumlah Penduduk
Tabel 8. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
27
g. Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 9. Jumlah penduduk menurut pekerjaan
28
konsumen/ masyarakat terhadap bahan pangan pokok yang
berkualitas dengan harga yang wajar. Petani juga dapat bermitra
dengan tengkulak yang ada di dalam desa maupun luar Desa
Ngreco.
B. HASIL KEGIATAN
dengan cara menggali data primer pada gabungan kelompok tani di Desa
Ngreco, dan unit usaha dibawahnya. Kelompok tani tersebut antara lain Tani
mengenai keadaan sumber daya fisik (alam maupun buatan). Sketsa desa
berguna untuk mengetahui kondisi potensi desa dan masalah yang ada di
29
dan RKD. Data yang didapatkan berupa sumberdaya alam yang dimiliki
desa, tata guna lahan, batas wilayah desa, sebaran perumahan, sebaran
sedangkan wilayah timur Desa Ngreco mayoritas adalah hutan rakyat dan
perkebunan.
cenderung berisi perkebunan dan hutan rakyat, antara lain jati, akasia, ubi
kayu dan tanaman pekrangan pada umumnya seperti pohon pisang, pohon
berasal dari Saluran Irigasi dari Waduk Gajah mungkur, namun untuk
wiayah Ngreco bagian timur dikarenakan ketinggian lahan yang tinggi dan
30
Gambar 1. Sketsa Sumber Daya Desa Ngreco
31
Identifikasi potensi dan masalah berdasarkan sketsa sumber daya
PEMECAHAN
MASALAH PENYEBAB POTENSI
MASALAH
1. Sulitnya Lahan sawah tadah Dapat ditanami Penyuluhan
mendapatkan hujan dengan tanaman Perabaikan
irigasi atau aliran Tidak ada irigasi ubi kayu, jagung ekositem
air di lahan teknis atau kedelai pada
persawahan MT3
Ngreco bagian
timur
32
Masalah yang menonjol berdasarkan Sketsa Sumber daya diantara sebagai
berikut :
sebagainya. Hal ini dikarenakan oleh minat petani Desa Ngreco menanam
kera liar. Kera liar yang marak merusak perkebunan rakyat Desa Ngreco
Dari sekitar 283 jenis tanaman obat, ada 12 jenis tanaman yang paling
sering dipaki. Dua belas jenis tanaman itu ialah temu lawak, jahe,
wangi, kencur, pula sari, kunyit, bangle, dan adas. Dari dua belas jenis
baru 6 jenis yakni temu lawak, jahe, lengkuas, kencur, kunyit dan adas.
kian menurun. Hal ini disebabkan oleh serangan hama kera yang
33
menyerang pada kebun rakyat sehingga berakibat terjadi kerugian, gagal
sagu, ubikayu, dan ubi jalar sebagai bahan pangan pokok. Oleh karenanya,
petani akan teknik budidaya sayur-sayuran dan petani belum terbiasa dan
b. Peta Transek
Transek dibuat berdasarkan sumberdaya untuk mengertahui potensi
suatu wilayah lengkap dengan informasi ekosistem yang ada dalam bentuk
34
Peta Transek Desa Ngreco dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 2. Peta transek Desa Ngreco Kecamatan Weru
35
Peta transek diambil dengan menelusuri jalan Desa Ngreco mulai dari
Laut Desa Ngreco, melewati saluran irigasi hingga pada bagian Timur Desa
relative tinggi berisi perkebunan rakyat dan hutan rakyat dan juga
pemukiman warga.
jambu mete, pohon pisang. Selain itu untuk usaha ternak terdapat budidaya
kesuburan tanah mayoritas baik atau bisa dikatakan subur, sedangkan untuk
identifikasi masalah dan potensi dari peta transek dapat dilihat pada tabel
berikut :
36
Tabel 12. Tabel potensi dan dan masalah berdasarkan peta transek
UPAYA
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI PEMECAHAN
MASALAH
motivasi Demlot
penyuluh
pertanian
Perbaikan
ekositem
belum menerapkan system tanam padi jajar legowo dengan benar dan
37
Penerapan teknologi jajar legowo pada budidaya padi masih
rendah, hal ini disebabkan oleh masih sedikitnya petani yang mengerti dan
pemerintah. Penerapan system tanam padi jajar legowo yang rendah ini
tanam tegel melalui populasi yang lebih banyak, varietas yang lebih
sistem tanam jajar legowo dan mayoritas petani masih mnggunakan sistem
sistem tanam padi jajar legowo masih sedikit, sehingga petani masih
c. Kalender Musiman
Kalender musim merupakan hasil penggambaran pengumpulan dan
38
Kalender musiman Desa Ngreco dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Tabel 13. Kalender Musiman Desa Ngreco
KEGIATAN JADWAL BULAN
NO
POLA USAHA JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEPT OKT NOP DES
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1. Hujan
2. Kemarau
3. Air Mengalir
4. Pengeringan
5. PADI
olah tanah & pembibitan
Pemeliharaan & panen
6. Palawija (kedelai/
jagung)
7. Ubi kayu
8. Jati
9. Akasia
10. Mahoni
11. Ternak sapi
12. Ternak bebek pedaginng
13. Ternak bebek petelur
14. Penggunaan Pompa Air
15. Penggunan Traktor
16. Penggunaan Combine
Harvester
Sumber data : data primer mahasiswa PKL 1 tahun 2018
39
Kalender musiman diambil dengan bertanya kepada beberapa orang
bisa dilihat bahwa pola tanam secara umum di Desa Ngreco adalah Padi-
Padi-Palawija.
tanaman padi, tetapi sebagian besar petani di Desa Ngreco mulai masuk
dengan perbaikan saluran irigasi mulai bulan Juni akhir hingga selesai
dan masa pengeringan Saluran Irigasi pada bulan Oktober selama satu
Penentuan Musim tanam sudah sesuai dengan teori dari Surmaeni (2016),
hujan (MH), yaitu jika jumlah curah hujan > 50 mm dalam tiga dasarian
curah hujan selama beberapa hari berturut-turut, yang tidak diikuti oleh
40
jumlah hari hujan dan hari kering berturut-turut bervariasi. Sistem
waktu tanam, potensi luas tanam, rotasi tanaman, dan intensitas tanam
pada waktu tanam, tetapi juga jumlah dan distribusi hujan selama periode
Desa Ngreco. Dalam periode satu tahun, waktu pengairan mulai bulan Novenber-
September, dan waktu pengeringan mulai bulan Oktober. Namu pada bulan Juni
41
Tabel 14. Tabel potensi dan masalah berdasarkan kalender musiman
PEMECAHAN
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
MASALAH
1 Pada musim tanam Debit air dari Banyak lahan Menanami lahan
III sulit bendungan menganggur atau dengan palwija
mendapatkan irigasi Wonogiri tidak dimanfaatkan yang tida
untuk tanam padi kecil Rekomendasi membutuhkan
Perbaikan pemerintah untuk banyak air, seperti
saluran irigasi menanam palawija kedelai dan jagung
2 Pada bulan Oktober Saluran irigasi Banyak lahan Menanami lahan
mengalami dari Wonogiri menganggur atau dengan palwija
pengeringan dimatikan tidak dimanfaatkan yang tida
Rekomendasi membutuhkan
pemerintah untuk banyak air, seperti
menanam palawija kedelai dan jagung
3 Penggunaan Combine Bantuan combine Dapat dipinjam
combine harvester harvester tidak harvester dari pakaikan ke daerah
yang tidak optimal sesuai dengan pemerintah yang
struktur lahan membutuhkan dan
sesuai dengan
lahan.
4 Harga jual saat Terjadi panen Prouksi gabah Menjalin mitra
panen gabah pada raya di banyak tinggi dalam pemasaran
MT I atau musim daerah Mitra pemasaran Mengatur masa
hujan anjlok pengeringan dan
penyimpanan hasil
panen
5 Masa tanam petani Terlalu lama Harga jual hasil Penyuluhan dan
berbeda dengan masa panen lebih tinggi sosialisasi musim
masa tanam yang pengolahan penyuluh pertanian tanam
dikeluarkan tanah dan
pemerintah kurangnya
traktor
6 Sebagian besar Telat panen Lahan yang subur, Penyuluhan dan
petani mendiamkan yang pengairan pada penanaman
lahan saat musim disebabkan periode tertentu, serempak
pengeringan penanaman penyuluh pertanian
kurang
serempak
Sumber data : data primer mahasiswa PKL 1 tahun 2018
42
d. Bagan Kecenderungan
Bagan kecenderungan dan perubahan menggambarkan perubahan-
ke waktu, dimana besarnya perubahan dan hal-hal yang diamati dapat berarti
43
Dalam bagan kecenderungan dapat dilihat bahwa jumlah buruh tani di
Desa Ngreco dari tahun ke tahun menurun jumlahnya, dikarenakan minat pemuda
kerja di pertanian yang berimbas pa da naiknya upah buruh tani dan meningkatnya
depan beban sektor pertanian akan semakin berat dengan bertambahnya jumlah
dan produktivitas menjadi faktor kunci. Mahasiswa dan tenaga kerja muda
empon-empon. Hal yang sama terjadi pada komoditas kedelai dan kacang tanah
pemberdayaan wanita tani yang ada di Desa Ngreco, walau pada prakteknya
44
Kesuburan tanah di Desa Ngreco cenderung menurun dikarenakan
penggunaan pupuk kimia yang semakin tinggi dan marak dan tidak diimbangi
Tabel 16. Tabel masalah dan potensi berasarkan bagan kecenderungan Desa Ngreco
PEMECAHAN
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
MASALAH
1. Maraknya Pertumbuhan jumlah Lancarnya irigasi Penyuluhan
alih fungsi penduduk, teknis, Intensifikasi lahan
lahan perkembangan motivasi penyuluh
ekonomi di Ngreco, pertanian
usaha batu bata
45
PEMECAHAN
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
MASALAH
6 Kesuburan Penggunaan pupuk Adanya kotoran Penyuluhan dan
tanah kimia yang terlalu ternak yang belum pelatihan dalam
menurun banyak dimanfaatkan mempuat pupuk
Kurang organic
menggunakan pupuk
organic
e. Diagram Venn
Diagram venn atau bagan kelembagaan dibuat untuk mengetahui
peranan dan hubungan dengan masyarakat serta akses dan control L/P
terhadap kelembagaan.
46
Gambar 3. Diagram Venn Desa Ngreco Kecamatan Weru
dengan Masyarakat Desa Ngreco sangat dekat, dan begitu pula sebaliknya.
47
budidaya petani yang menjadi anggota poktan untuk mendapatkan saprodi
irigasi yang digunakan oleh Poktan, begitu pula dengan Lembaga Keuangan
tersebut.
KWT di gapoktan rendah dan kegiatan KWT yang kurang aktif. Pemerintah
Desa (Pemdes) Ngreco juga berperan dalam pertanian yang ada di Desa
gabah dan menjual beras Gapoktan di Toko Tani Indonesia (TTI) yang ada
di Desa Ngreco.
budidaya, Babinsa memiliki hubungan yang erat dan baik dengan petani
Desa Ngreco. Jasindo adalah perusaan asuransi yang berperan bagi petani di
Desa Ngreco untuk memberi asuransi pada tanaman padi dan ternak sapi,
yang disebut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak
48
Sapi (AUTS). Bagitu pula dengan Dinas Pertanian dan Perikanan
Bank yang ada di Desa Ngreco adalah Bank Jateng, yang berperan
kecil bagi pertanian karena minat pemuda di Desa Ngreco akan pertanian
sangat rendah.
49
Saah satu masalah berdasarkan diagram ven yang menonjol ialah kurang
menurut Elizabeth (2008) peran ganda wanita tani sangat strategis dalam
hal tersebuut terjadi karena minimnya koordinasi antar pengurus KWT dan
anggotanya.
f. Profil keluarga
Profil keluarga merupakan informasi tentang keadaan sosial
meningkatkan pendapatan.
50
Rekapitulasi data profil keluarga bisa dilihat dalam tabel di bawah ini:
Kedu Kelom
No Nama Tanggungan
dukan
Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
pok
1 Perangkat Dadi
Suratman 2 orang KK 64 L SLTP
Desa Subur
2 Perangkat Dadi
Sukino 4 Orang KK 49 L SLTA
Desa Subur
3 Jumaroh Dadi
2 Orang KK 70 L SLTP Petani
H. H Subur
4 Dadi
Suyadi 4 orang KK 57 L S1 Petani
Subur
5 Kardi Dadi
5 Orang KK 63 L SLTP Petani
Raharjo Subur
lahan warga Desa Ngreco adalah 0,2 Ha atau 2.000 m2. Dari status lahan,
lahan milik orang lain dengan menyewa atau lahan milik kas desa. Kas
cita dari responden dari yang terbanyak selain keinginan untuk hidup
tinggi, menambah lahan sawah yang dimiliki dan bisa mempunyai lahan
51
bisa menanggulangi hama dan penyakit, mengembangkan usaha
dikarenakan harga jual gabah yang belum sesuai dengan harapan petani.
penggunaan pupuk yang baik dan benar. Selain itu, kegiatan lain yang
alsintan, pupuk, benih, dan modal), kemitraan petani dengan pihak swasta,
dan lain-lain.
Luas
No Nama Status Lahan Penggunaan Lahan
Lahan
1 Suratman 1,3 Ha Milik Sendiri Padi Sawah
2 Sukino 2 Ha Milik Sendiri Padi Sawah
3 Jumaroh H. H 0,05 Ha Milik Sendiri Padi Sawah
4 Suyadi 0,2 Ha Sewa Padi Sawah
5 Kardi Raharjo 0,3 Ha Milik Sendiri Padi Sawah
Sumber data : data primer mahasiswa PKL 1 tahun 2018
52
Tabel 20. Tabel rekapitulasi cita cita, masalah, dan kegitan
Kegiatan yang
No Nama Cita-cita Keluarga Masalah
diinginkan
1 Suratman - Regenerasi -harga jual - Pelatihan
pertanian melemah pengapliksian obat
- Harga jual produk - tenaga kerja sulit
berimbang dengan - hama keong
biaya produksi pada benih yang
muda
rekapitulasi Masalah dan potensi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
53
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI SOLUSI
padi (patah hama penyakit
leher/sundep)
3 Sulit mencari Jumlah buruh tani Adanya alat mesin Menggunakan alat
tenaga kerja semakin menurun pertanian mesin pertanian untu
pertanian Biaya upah emnghemat tanaga
tenaga kerja kerja
semakin tinggi
dan permasalahan sketsa sumber daya, peta transek, kalender musim, bagan
RAK.
54
Dari akumulasi permasalahan dan potensi yang telah diperoleh seperti diatas dapat
Hama dan penyakit yang menyerang pada tanaman padi seperti sundep dan
pada padi juga akan berimbas pada produktifitas tanamn padi. Untuk
Hama Terpadu (PHT) akan mengurangi hama dan penyakit yang menyerang
pada tanaman padi, sedangkan yang terjadi di pertanian Desa Ngreco belum
yang relative masih tinggi. Tingkat kehilangan hasil panen dan pascapanen
55
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain cara penanganan dan penggunaan
alat panen (Iswari 2012). Kehilangan hasil juga dapat terjadi saat
harga jual bers yang dihasilkan dengan biaya produksi budidaya yangtelah
beras di produsen (petani). Hal ini juga disebabkan oleh siklus alam yang
hasil panen padi dengan cara menjual hasil panen padi ke Toko Tani
dari siklus alam. Permintaan cenderung tetap karena konsumsi beras tidak
begitu berubah dalam satu tahun, sedangkan penawaran tinggi apabila kondisi
alam mendukung untuk itu (Arjayanti, 2010). Maka dari itu petani dalam
Penerapan teknologi jajar legowo pada budidaya padi masih rendah, hal ini
disebabkan oleh masih sedikitnya petani yang mengerti dan paham mengenai
56
tenologi jajar legowo yang di canangkan oleh pemerintah. Penerapan system
tanam padi jajar legowo yang rendah ini mengkibarkan produktivitas padi
lebih tinggi dibandingkan dengan cara tanam tegel melalui populasi yang
lebih banyak, varietas yang lebih adaptif pada kondisi pertanaman rapat, yang
rendah penerapan sistem tanam jajar legowo dan mayoritas petani masih
menggunakan sistem tanam padi jajar legowo masih sedikit, sehingga petani
bawah ini:
57
PEMECAHAN
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
MASALAH
pangan, sedikit Petani tidak Sekolah
petani yang telaten untuk Lapang
menanam sayur- merawat tanaman
sayuran sayuran
4. Produksi kedelai Kurang Lahan Penyuluhan
dan jagung penerapan pertanian dan pelatihan
belum maksimal teknologi, subur, irigasi
kurangnya lancar,
pemahaman penyuluh
pemupukan pertanian
berimbang, dan
kehilangan hasil
masih tinggi
5. Berkurangnya Alih fungsi lahan Lahan Penyuluhan
lahan pertanian menjadi pekaragan teentang
pemukiman yang belum pemanfaatan
termanfaatkan pekarangan
6. Harga jual Terjadi panen Hasil panen
gabah rendah Penyimpanan
raya di banyak melimpah
hasil panen,
daerah Irigasi lancar pengaturan
Kesenjangan Penyuluh masa tanam
dengan daerah pertanian
tadah hujan
seperti di Desa
Krajan,
Karanganyar,
Karangmojo yang
panen terlebih
dahulu
Kualitas gabah
yang rendah
Sebagian besar Kurangnya Irigasi lancar, Penyuluhan
7. petani belum pengetahuan lahan tentang jajar
menerapkan tentang tanam pertanian yang legowo
jajar legowo jajar legowo subur,
dengan benar Penyuluh
pertanian
PETERNAKAN
8. Kotoran ternak Belum adanya Sumber daya Pelatihan dan
belum pengolahan alam dan penyuluhan
termanfaatkan kotoran ternak manusia sudah tentang
menjadi pupuk ada pembuatan
organic pupuk organic
SUMBER DAYA ALAM
9. Pada musim Debit air dari Banyak lahan Menanami
tanam III sulit bendungan menganggur lahan dengan
58
PEMECAHAN
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
MASALAH
mendapatkan Wonogiri kecil atau tidak palwija yang
irigasi untuk Perbaikan saluran dimanfaatkan tidak
tanam padi irigasi Rekomendasi membutuhkan
Pengeringan pemerintah banyak air,
irigasi pada bulan untuk seperti kedelai
Oktober menanam dan jagung
palawija
10. Belum Lahan dimiliki Lokasi Koordinasi
optimalnya perorangan strategis dan motivasi
pemanfatan Sulitnya motivasi dari (penyuluhan),
lahan kebun mengajak pemilik penyuluh dan dukungan
rakyat lahan untuk perangkat
menanam desa
komoditas yang
seragam
11. Penggunaan Combine Bantuan Dapat
combine harvester tidak combine dipinjam
harvester yang sesuai dengan harvester dari pakaikan ke
tidak optimal struktur lahan pemerintah daerah yang
membutuhkan
dan sesuai
dengan lahan
12. Adanya Reklamasi
Kesuburan tanah Penggunaan
menurun limbah panen lahan secara
pupuk kimia
dan pupuk intensif
berlebihan &
dari kotoran dengan
jerami tidak
hewan penggunaan
dikembalikan ke
pupuk organik
lahan
dan
mengurangi
pupuk kimia
SUMBER DAYA MANUSIA
SDM dan tenaga Sikap , Pemuda- Pelatihan
13. kerja pertanian
mental/gengsi Pemudi Generasi
berkurang Pekerjaan tidak Banyak, Muda dan
tetap adanya karang pengembanga
taruna n rasa cinta
terhadap
pertanian
14.
Sulit mencari Jumlah buruh tani Adanya alat Menggunakan
tenaga kerja semakin menurun mesin alat mesin
pertanian Biaya upah pertanian pertanian untu
tenaga kerja emnghemat
semakin tinggi tanaga kerja
15. Petani sulit Petani tidak Penyuluh Peyuluhan
menerima terbiasa Teknologi
59
PEMECAHAN
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
MASALAH
teknologi baru
menerapkan modern
teknologi baru
Kurangnya
pengetahuan
SOSIAL EKONOMI DAN KELEMBAGAAN
KWT kurang
16 aktif KWT tidak Adanya Motivasi
memiliki usaha tempat usaha penyuluh
tetap tanaman Pemberdayaan
Kurang hortikultura masyarakat
koordinasi antar Adanya
pengurus sumberdana
bantuan dari
pemerintah
Sumber data : Data primer mahasiswa PKL1tahun 2018
Untuk membuat peta atau sketsa usaha tani harus terlebih dahulu
membuat peta atau sketsa desa. Sementara itu, peta desa adalah gambaran desa
a. Peta Desa
60
Peta desa Ngreco dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
61
Dari peta Desa Ngreco dapat dilihat bahwa Desa Ngreco memiliki
lokasi wilyah yang strategis karena terletah dekat dengan pusat kecamatan.
luas wilayah yang terbentang dari barat hingga timur, daerah barat yang
diusaha kan oleh keluarga tani di Desa Ngreco, Kecamatan Weru. Dibuat
oleh anggota keluarga tani secara sederhana berupa sketsa/ peta usahatani
Sketsa Usaha Tani Desa Ngreco dapat dilihat dari gambar berikut
62
Gambar 5. Sketsa Usaha Tani Desa Ngreco
63
Teknik pembuatan sketsa usahatani merupakan teknik PRA yang
atau desa tersebut. Hasil kajian digambarkan dalam bentuk sketsa atau
tersebut .
adalah Padi sawah. Tanaman pekarangan yang diusahakan diatara lain, ubi
Ngreco dalam masa kering dan sulit mendapatkan air, dan mendapat
usaha tani keluarga dan kegiatan kelompok yang memiliki jangka waktu
rencana tingkat desa dan matrik kegiatan rencana kegiatan penyuluhan desa.
64
RKK Poktan Dadi Subur
kegiatan simpan pinjam dan arisan Kelompok Tani. Poktan Dadi Subur
pada MT 3. RKK Poktan Dadi Subur lebih lengkap dapat dilihat pada
I. Pendahuluan
65
peternakan, dan kehutanan. Pertemuan dilaksanakan setiap
tinggi
III. Masalah
anjuran
66
Tabel 23. Matrik Kegiatan Kelompok Tani Dadi Subur
N Uraian Bulan
1 1 1 Pelaksana Biaya Ket
o Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
1 Pembenahan Kelompok Swadaya Tiap
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
administrasi bulan
2 Pertemuan rutin & Kelompok Swadaya Tiap
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
simpan pinjam bulan
3 pendampingan PPL BOP Di WKPP
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kelompok
4 Penyusunan RDKK Kelompok Swadaya Sebelum
√
& PPL MT1
5 Masa Tanam Padi √ √ √ √ √ √ √ √ Kelompok Swadaya -
6 Masa Tanam Palawija √ √ √ √ Kelompok Swadaya -
7 Pembagian SHU √ Kelompok Swadaya Akhir
Tahun
8 Evaluasi √ Kelompok Swadaya Akhir
& PPL Tahun
9 Kegiatan-kegiatan Kelompok Swadaya Kegiatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pertanian lainnya insidental
Sumber data : identifikasi potensi wilayah PKL 1 tahun 2018
disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat
RKPD diambil dengan cara mengumpulkan data dari RKK yang ada
di Desa Ngreco. RKPD yang dibuat bisa dilihat dalam format RKPD
dibawahini :
67
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN DESA
(RKPD)
Desa : Ngreco
Kecamatan : Weru
Kabupaten : Sukoharjo
Provinsi : Jawa Tengah
I. Pendahuluan
68
dilaksanakan
Teknologi pertanian belum diterapkan sesuai
Produktivitas jagung dan
3 dengan anjuran
kedelai rendah
Pemahaman petani tentang
4 Keinginan petani yang serba instan
kartu tani rendah
Diversifikasi komoditas Serangan hama kera mengakibatkan tanaman
5
pertanian yang rendah gagal panen
Minat pemuda dalam pertanian
6 Gengsi dan kesan pertanian yang dianggap rendah
rendah
69
penyuluhan dapat diterima oleh audience dan menarik perhatian sehingga
bantu.
ilustrasi yang ingin disampaikan, dan jug untuk menjadi media interaktif
audiane dengan pemateri ke dalam peta singkap yang ada. LCD Projector
tampilan atau tayangan dari computer ke bidang datar seperti layar atau
tembok. Alat ini membanu agar tampilan atau tayangan dari computer dapat
terlihat dengan skala yang jauh lebih besar sehingga dapat dilihat oleh banyak
70
orang, sangat cocok untuk membantu penyuluhan agar lebih menarik dan
d. Foto Kegiatan
sebagian dapat terekam oleh gambar atau foto yang di dokumentasi. Adapun
tidak semua dapat terekam oleh gambar atau foto yang di dokumentasikan,
beberapa foto atau dokumentasi PKL 1 yang telah dilaksanakan dapat dilihat
primer dari petani atau prangat Desa Ngreco, mengikuti pertemuan rutin
71
Ngreco, kunjungan di kediaman Ketua Gapoktan untuk penggaian informasi
tentang pertanian.
karakteristik wilayah dan sasaran yang akan disuluh agar informasi yang
petani khususnya dalam bertani sawah, salah satu masalah yang paling utama
padi karena petani belum paham benar cara tanam jajar legowo. Dengan
produktivitas padi. Selain itu, alasan pemilihan materi adalah karena materi
72
tentang penerapan tanam jajar legowo super dalam budidaya tanaman padi
adalah materi yang direkondasikan oleh penyuluh pertanian Desa greco yang
2016.
di Desa Ngreco. Scoring atau tabel impact point dapat dilihat pada tabel
berikut.
73
SKOR JUM
NO JENIS MASALAH GAWAT MENDESAK PENYEBARAN LAH
rendah
11 Alsintan tidak sesuai 3 2 1 6
12 Kesuburan tanah menurun 3 3 2 8
13 SDM pertanian rendah 3 2 2 8
14 Tenaga kerja pertanian
2 2 1 5
kurang
15 Sulitnya menerima
3 2 3 8
teknologi baru
16 KWT kurang aktif 3 3 1 7
Sumber data : data primer mahasiswa PKL1 tahun 2018
penyuluhan.
materi agar apa yang disampaikan bisa runtut dan tidak mengambang.
prinsip dasar jajar legowo super, keuntungan jajar legowo super, dan
74
Sinopsis materi penyuluhan Teknologi Budidaya Padi Sawah
Tanam Jajar Legowo Super secara lengkap dapat dilihat pada uraian di
bawah ini:
SINOPSIS
75
yang diusahakan petani di luar dem-area hanya 6,0 ton GKG/ha.
Analisis usahatani menunjukkan bahwa teknologi Jarwo Super
sangat layak dikembangkan pada skala luas.
76
Jajar Legowo super yang diakses melalui Youtube.com. Selain itu, media
yang digunakan adalah folder untuk diedarkan ke audiance yang bisa dilihat
pada lampiran. Beberapa tampilan dari media yang digunakan adalah sebagai
berikut:
77
Media yang dipilih dalam penyuluhan tentang Budidaya Tanaman Padi
sawah Jajar Legowo super adalah Folder dan Tayangan berupa video. Foldr
yang berisi tentang ringkasan materi yang dituangkan kedalam folder dipilih
karena bentuknya yang ringkas dan menarik dapat dengan mudah dipahami
oleh pembaca. Folder tetang Budidaya Tanaman Padi Sawah Jajar Legowo
juga tayangan tentang cara teknis melakukan budidaya tanaman padi sawah
78
BAB V
a. Kesimpulan
b. Saran
79
1. Pembekalan atau pengantar saat sebelum memulai PKL dapat
diperpanjang agar jelas dan rinci, agar tidak terjadi kesalah pahaman
80
DAFTAR PUSTAKA
http://bbppbatu.bppsdmp.pertanian.go.id/penyusunan -programa-penyuluhan-
pertanian/
http://ppldesa.blogspot.com/2017/08/identifikasi-potensi-
wilayah.html)view=flipcard&m=1. Diakses pada 18 juni 2018
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-penyuluhan-pertanian-
menurut-para-ahli/. Diakses pada 20 Juni 2018.
https://risehtunong.blogspot.com/2016/10/langkah-langkah-dalam-membuat-
sketsa.html?m=1. Diakses pada 19 Juni 2018.
Iswari, Kasma. 2012. Kesiapan Teknologi Panen Dan Pasca Panen Padi Dalam
Menekan Kehilangan Hasil Dan Meningkatkan Mutu Beras. Sumtra
Barat.
81
Pamuji, Teguh, 2011. “Teknik Pembuatan Bagan Kecenderungan dan Perubahan”.
Diakses pada 18 Juni 2018.https://www.google.com/search?hl=in-
ID&ie=UTF-8&sorce=android-.
diaksesbrowser&q=pengrrtian+bagan+kecenderungan+dan+pervahab.
Diakses pada 20 juni 2018
Susilowati, Sri Heri. 2016. Feomena Penuaan Petani dan Berkurangnya Tenaga
Kerja Muda Serta Implikasinya Bagi Kebijakan Pembangunan
Pertanian. Bogor.
82
LAMPIRAN
83