Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN

“ PEMULIAAN TANAMAN PADI ”

Disusun oleh:

KELOMPOK 10

Trios Carito T 15030150


Vistyta Ariestya 1503015069
Maria Ulfa 15030150
Agus Srianto 15030150
M Dodi Prabowo 15030150

AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangbiakan tanaman secara generatif adalah melalui proses
perkawinan / penyerbukan. Pembuahan sel telur dan perkembangannya hanya akan
terjadi jika butir serbuk sari sampai kepada stigma. Penyerbukan berbedadengan
pembuahan, penyerbukan adalah peleburan gamet jantan dan gamet betina.Alat
reproduksi tanaman adalah bunga dan pada bunga pada umumnya terdapat struktur
jantan (serbuk sari) dan betina (putik). Pada saat bertemunya serbuk sari ke kepala
putik maka terjadilah proses penyerbukan yang nantinya akan menghasilkan buah dan
terdapat biji didalamnya untuk meneruskan keturunannya.
Pola variasi genetik di alam sangat ditentukan oleh mekanisme penyerbukan
pada tanaman. Dalam proses penyerbukan terdapat dua macam penyerbukan, yaitu
penyerbukan terbuka/silang (kasmogami) dan penyerbukan tertutup/sendiri
(kleistogami). Penyerbukan silang ialah proses perpindahan serbuk sari dari anther
bunga tumbuhan ke stigma bunga tumbuhan lain yang sama atau species yang
berkerabat. Sedangkan penyerbukan sendiri ialah proses perpindahan serbuk sari
dari anther bunga tumbuhan ke stigma bunga pada 1 tumbuhan yang sama.
Penyerbukan silang akan menghasilkan kombinasi satuan keturunan yang lebih
beragam dari keduanya dibandingkan penyerbukan sendiri. Pengaruh langsung
dari penyerbukan silang adalah banyaknya spesies dari produksi biji yang
dihasilkan dan bersifat lebih kuat dari turunannya. Padi merupakan contoh
tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri, untuk menghasilkan keturunan
dengan sifat beragam maka perlu dilakukan kegiatan pemuliaan yaitu
menyerbukan silang antara suatu varietas dengan varietas yang lainnya.

B. Tujuan
1. Mahasiswa memahami arti pemuliaan
2. Mahasiswa mengetahui teknik pemuliaan tanaman padi dengan pernyerbukan
silang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Padi
Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban manusia.Tanaman ini tersebar luas diberbagai belahan dunia. Produksi
padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan
gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi
mayoritas penduduk dunia.Tanaman padi dalam sistematika tumbuhan
diklasifikasikan ke dalam Divisio : Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae,
Class: Monocotyledoneae, Ordo : Poales,Famili : Graminae, Genus : OryzaLinn,
Spesies : Oryza sativa L. (Grist, 1960).
Tanaman padi tergolong tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun
dari ruas-ruas. Rumpun tanaman padi terbentuk dari anakan yang biasanya
tumbuh pada dasar batang. Pembentukan anakan padi terjadi secara bersusun
mulai dari batang pokok yang menumbuhkan anakan pertama, anakan kedua
tumbuh dari anakan pertama, anakan ketiga tumbuh pada buku anakan kedua dan
seterusnya. Semua anakan memiliki bentuk yang serupa dan membentuk
perakarannya sendiri (Luh, 1991).
Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan diantara ruas yang satu
dengan ruas yang lainnya dipisahkan oleh satu buku. Ruas batang padi berongga
dan berbentuk bulat, dari atas ke bawah jarak ruas buku semakin pendek. Ruas
yang 14 terpendek terdapat dibagian bawah batang dan sangat sulit dibedakan
sebagai ruas yang berdiri sendiri (Grist, 1960)
Pada buku bagian bawah dari ruas tanaman padi, tumbuh daun pelepah
yang membalut ruas sampai buku bagian atas. Tepat pada posisi buku bagian atas
ujung dari daun pelepah memperlihatkan adanya percabangan. Cabang yang
terpendek menjadi ligula (lidah daun) dan bagian terpanjang dan terbesar menjadi
daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun
kelopak yang terpanjang dan membalut ruas paling atas disebut daun bendera.
Tepat pada posisi daun pelepah teratas yang menjadi lidah daun dan daun bendera
muncul ruas yang akan menjadi bulir padi(Siregar, 1981).
Bunga padi adalah bunga telanjang yang dilengkapi dengan perhiasan
bunga, berkelamin dua jenis dengan bakal buah berada diatasnya. Benang sari
berjumlah 6 buah, tangkai sari pendek dan tipis, kepala sari besar serta
mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua
buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna umumnya putih atau ungu.
Buah padi atau yang biasa disebut bulir padi atau gabah sebenarnya bukan
biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah padi
terbentuk setelah penyerbukan dan pembuahan. Lemma dan palea akan
membentuk sekam atau kulit gabah.
Padi dapat tumbuh pada iklim yang beragam, mulai dari daerah tropis
hingga subtropis pada kisaran 45o LU dan 45o LS dengan cuaca panas dan
kelembaban tinggi dengan musim hujan empat bulan (Ristek, 2008). Di dataran
rendah padi dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 650 m dpl dengan kisaran
temperatur rata-rata harian22 – 27oC sedangkan didataran tinggi tanaman padi
masih dapat tumbuh pada ketinggian 650-1500 mdpl dengan kisaran temperatur
rata-rata harian 19 – 23oC. Tanaman padi dapat tumbuh baik di daerah yang
bersuhu panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik untuk
pertumbuhan adalah 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4
bulan. Curah hujan yang dikehendaki pertahun sekitar 1500-2000 mm.
Menurut Prihatman (2008), padi dapat dibedakan menjadi padi sawah dan
padi gogo. Padi sawah biasanya ditanam di daerah dataran rendah yang
memerlukan penggenangan, sedangkan padi gogo ditanam di dataran tinggi pada
lahan kering.
a) Padi Sawah
Padi sawah berbeda dengan padi gunung, produktivitas hasil gabah dari
padi sawah lebih tinggi dari pada padi gunung. Pada umumnya padi sawah di
budidaya pada lahan sawah yang digenangi/dialirin air secara berkelanjutan,
sedangkan padi gunung di budidayakan pada lahan kering yaitu daerah
perbukitan, air yang didapat adalah dari curah hujan pada masing-masing
wilayah tempat budidaya padi gunung tersebut. Pada waktu tertentu padi sawah
sangat membutuhkan genangan air, terutama dari musim tanam sampai mulai
berubah untuk meningkatkan produksi gabah. Padi sawah saat memasuki fase
pembungaan sangat membutuhkan cukup air dan pupuk agar gabah yang
dihasilkan tidak hampa melainkan bernas. Penggunaan benih padi dari varietas
unggul sangat direkomendasikan karena mampu meningkatkan produksi gabah
yang dapat berkuntribusi cukup besar dalam meningkatkan swasembada beras
nasional (Yandianto, 2003).
Mekongga merupakan padi sawah varietas unggul yang banyak di tanam
petani Indonesia. Mekongga merupakan persilangan antara padi jenis Galur
A2970 yang berasal dari Arkansas Amerika Serikat, dengan varietas yang
sangat populer di Indonesia yaitu IR 64. Umur tanam Mekongga cukup singkat
yaitu hanya 116 hingga 125 hari. Secara fisik, bentuk tanamannya tegak
dengan tinggi tanaman berkisar antara 91 sampai 106 cm. Anakan produktif
13-16 batang. Bentuk gabahnya sendiri ramping panjang dengan tekstur rasa
beras yang pulen karena kadar amilosanya mencapai 23 persen. Bobot 1000
butir gabah Mekongga yaitu 28 gram sehingga kurang lebih potensi hasil
varietas ini mencapai 8,4 ton per hektar dengan budidaya yang tepat tentunya.
Varitas unggul yang satu ini tahan terhadap serangan hama wereng coklat
biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap penyakit bakteri daun atau yang dikenal
dengan nama strain IV. Dengan melalui pengujian di beberapa lokasi di daerah
Sulawesi Tenggara akhirnya varietas ini oleh Balai Penelitian Tanaman Padi
(Balitpa) Deptan dilepas pada Juni 2004. tak hanya cocok ditanam di daerah
Sulawesi Tenggara, varietas mekongga juga cocok ditanam di Pulau Jawa.
Mekongga baik ditanam di lahan sawah dataran rendah sampai ketinggian 500
m dpl.

b) Padi Gogo
Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua
subspecies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi
cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di
dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan
penggenangan. Varietas padi gogo lokal yang berasal dari Kalimantan yang
masih diminati oleh petani karena daya adaptifnya yang baik antara lain :
varietas Buyung, Cantik, Katumping, Sabai dan Sasak Jalan. Pada
pemeliharaan yang kurang intensif, hasil padi gogo hanya 1-3 ton/ha,
sedangkan hasil padi sawah mencapai 6-7 ton/ha. (Anonim, 1996)
Pada dasarnya dalam budidaya tanaman, pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor
lingkungan yang paling penting adalah tanah dan iklim serta interaksi kedua
faktor tersebut. Tanaman padi gogo dapat tumbuh pada berbagai agroekologi
dan jenis tanah. Sedangkan persyaratan utama untuk tanaman padi gogo adalah
kondisi tanah dan iklim yang sesuai. Faktor iklim terutama curah hujan
merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan budidaya padi gogo.
Hal ini disebabkan kebutuhan air untuk padi gogo hanya mengandalkan curah
hujan. (Hantoro, 2007)

B. Pemuliaan Padi
Pemuliaan tanaman adalah suatu seni dari ilmu pengetahuan untuk
menciptakan tanaman yang lebih baik melalui perbaikan genetik. Selain itu
pemuliaan tanaman merupakan suatu metode yang secara sistematik merakit
keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Hasil dari kegiatan pemuliaan tanaman yaitu berupa tanaman unggul.
Tujuan dari pemuliaan tanaman yaitu :
1. Peningkatan hasil tanaman
2. Peningkatan kualitas
3. Peningkatan resistensi terhadap hama dan penyakit
4. Perbaikan adaptasi atau toleransi terhadap tekanan lingkungan dan efisiensi
terhadap penggunaan tekanan input ( sarana produksi )
Pola variasi genetik di alam sangat ditentukan oleh mekanisme
penyerbukan pada tanaman. Dalam proses penyerbukan terdapat dua macam
penyerbukan, yaitu penyerbukan terbuka/silang (kasmogami) dan penyerbukan
tertutup/sendiri (kleistogami). Penyerbukan silang ialah proses perpindahan
serbuk sari dari anther bunga tumbuhan ke stigma bunga tumbuhan lain yang
sama atau species yang berkerabat. Sedangkan penyerbukan sendiri ialah proses
perpindahan serbuk sari dari anther bunga tumbuhan ke stigma bunga pada 1
tumbuhan yang sama. Penyerbukan silang akan menghasilkan kombinasi satuan
keturunan yang lebih beragam dari keduanya dibandingkan penyerbukan sendiri.
Pengaruh langsung dari penyerbukan silang adalah banyaknya spesies dari
produksi biji yang dihasilkan dan bersifat lebih kuat dari turunannya. Padi
merupakan contoh tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri, untuk
menghasilkan keturunan dengan sifat beragam maka perlu dilakukan kegiatan
pemuliaan dengan melakukan penyerbukan persilangan.
Persilangan tanaman padi dapat berlangsung secara alami dan buatan
(Soedyanto et al. 1978). Persilangan padi secara alami berlangsung dengan
bantuan angin. Adanya varietas padi lokal di berbagai daerah menunjukkan telah
terjadi persilangan secara alami. Contoh varietas padi lokal yang banyak ditanam
petani adalah Rojolele, Mentik, Cempo, Pandan Wangi, Markoti, Hawarabunar,
Lemo, Kuwatik, dan Siam.
Menurut Harahap (1982), terdapat beberapa metode persilangan buatan yang
dapat dilakukan untuk mendapatkan varietas unggul padi, yaitu silang tunggal
atau single cross (SC), silang puncak atau top cross(TC), silang ganda atau double
cross (DC), silang balik atau back cross(BC), dan akhir-akhir ini dikembangkan
pula metode persilangan multi cross (MC). Silang tunggal hanya melibatkan dua
tetua saja. Silang puncak merupakan persilangan antara F1 dari silang tunggal
dengan tetua lain. Silang ganda merupakan persilangan antara F1 dengan F1 hasil
dari dua persilangan tunggal. Silang balik adalah persilangan F1 dengan salah satu
tetuanya. Silang banyak merupakan persilangan yang melibatkan lebih dari empat
tetua. Agar persilangan berhasil perlu diketahui tujuan dan prioritas
persilangan serta sifat sifat penting varietas atau spesies tetua yang akan
disilangkan, terutamabiologi bunga dan teknik persilangan. Terdapat perbedaan
karakter morfologibiologi bunga dalam hal arah tandan, bentuk dan posisi bunga
hermaprodit,panjang tangkai, panjang tandan, serta waktu dan lamanya berbunga
Benang sari menghasilkan serbuk sari yang masing-masing membentuk
gametjantan. Sedangkan putik akan membentuk bakal biji (ovulum) yang
mengandungtelur. Pada waktu proses penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari
pada kepalaputik, terbentuklah tabung serbuk sari, kemudian berlangsung
pembuahan antarasperma dengan telur. Proses akhir dari pembuahan ini adalah
terbentuknya biji ( Hanum, 2008).
Adapun teknik persilangan pada padi ini yaitu:
1. Kastrasi yaitu membuang bagian-bagian dari tanaman yang dapat mengganggu
proses persilangan. Kastrasi biasanya dilakukan sehari sebelum proses
persilangan dilakukan agar putik menjadi masak sempurna saat
penyerbukan. Hal yang perlu diiperhatikan dalam mengkastrasi yaitu setiap
bunga memiliki enam benang sari dan dua kepala putik yang tidak boleh rusak.
2. Emaskulasi yaitu mengambil benang sari dari bunga dengan cara menyedot
atau mengambilnya dengan pinset kecil. Bunga yang telah bersih dari benang
sari itu di tutup dengan glacine bag atau sungkup agar tidak dimasuki oleh
benang sari yang tidak dikehendaki. Untuk mengadakan emaskulasi, maka
pada pagi hari sebelum pukul 06.00 menyiapkan bunga-bunga yang akan
dipakai sebagai induk, bunga-bunga yang sudah mekar dan kira-kira belum
mekar pada hari itu dibuang. Cara emaskulasi ini dengan memotong pucuk
palea dan lemma dengan gunting kira-kira ½ dari panjangnya (boleh miring
atau datar) lalu buang benang-benang sarinya dengan jarum.
3. Pollinasi adalah proses penyerbukan. Proses ini baiknya dilakukan pada Pada
siang harinya kira-kira pukul 10.00 sampai 12.00. Padi yang telah kita
emaskulasi tersebut dibuka sungkupnya kemudian oleskan benag sari yang kita
kehendaki ke dalamnya kemudia sungkup kembali.
4. Isolasi dan Pemeliharaan
Bunga yang sudah diserbuki segera ditutup dengan kantong kertas transparan
atau glacine bag . Pada malai dipasang etiket (label data) yang mencantumkan
tanggal silang, nama tetua, jumlah malai yang disilangkan, dan dapat juga
dicantumkan nama yang menyilangkan . Penulisan identitas sangat penting
untuk legitimasi genotip baru yang dihasilkan. Tanaman hasil penyerbukan
dipelihara di rumah kaca sampai biji hasil persilangan masak. Setelah 3-4
minggu, malai dipanen kemudian dikeringkan dengan cara dijemur atau
dioven. Biji yang sudah kering dirontok kemudian dimasukkan ke dalam
kantong kertas dan dicatat dalam buku persilangan. Benih F1 hasil persilangan
dapat ditanam sebagai bahan seleksi pada tahap pemuliaan selanjutnya.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini di laksanakan pada:
Hari : Rabu, tanggal 13 Desember 2017 pada pukul 08.30 WITA – Selesai.
Tempat :Lahan Budidaya, Gedung OECF, Fakultas Pertanian, Universitas
Mulawarman, Samarinda.

B. Bahan dan Alat


Alat :
1. Pollen bag
2. Gunting
3. Pinset
Bahan :
1. Bunga betina padi sawah varietas Mekongga
2. bunga jantan padi gogo varietas Buyung
3. Kertas sampul
4. Kertas label

C. Metode
1. Pilih bunga yang masih di dalam pelepah (belum mekar)
2. Buang bagian tanaman yang tidak diperlukan disekitar bunga.
3. Potong Sepertiga bagian bunga dari varietas Mekongga dengan posisi
miring menggunakan gunting
4. Kemudian benang sari diambil dengan alat penyedot jarum pentul
maupun dengan pinset. Setiap bunga (spikelet) terdapat enam benang sari.
Dua kepala putik yang menyerupai rambut tidak boleh rusak.
5. Bunga yang telah bersih dari benang sari ditutup dengan glacine
bag (kertas sungkup)
6. Pada pukul 12.00-13.00 potong sepertiga bagian bunga dari varietas
Buyung dengan posisi miring menggunakan gunting
7. Kemudian benang sari varietas Buyung diambil dengan alat penyedot
jarum pentul maupun dengan pinset
8. Bunga betina (varietas Mekongga) yang sudah dikastrasi dibuka tutupnya
kemudian bunga jantan diletakkan di atasnya. Dengan bantuan jari tangan,
bunga digoyang-goyang hingga tepung sari jatuh dan menempel pada
kepala putik.
9. Bunga yang sudah diserbuki segera ditutup dengan kantong kertas
transparan atau glacine bag .
10. Pada malai dipasang etiket (label data) yang mencantumkan tanggal
silang, nama tetua betina dan jantan, jumlah malai yang disilangkan, dan
dapat juga dicantumkan nama yang menyilangkan .
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Proses Kastrasi

Proses Emaskulasi Pada Bunga Padi


Mekongga

Proses Pengambilan Anter Padi


Buyung

Proses Polinasi (Penyerbukan)


BAB V
PEMBAHASAN

Pemuliaan tanaman adalah suatu seni dari ilmu pengetahuan untuk


menciptakan tanaman yang lebih baik melalui perbaikan genetik. Pada praktikum
pemuliaan kali ini dilakukan pemuliaan tanaman padi dengan teknik penyerbukan
silang, dengan induk betina (putik) dari padi sawah varietas Mekongga dan induk
jantan (serbuk sari) dari padi gunung varietas Buyung.
Mekongga merupakan padi sawah varietas unggul yang banyak di tanam
petani Indonesia. Mekongga merupakan persilangan antara padi jenis Galur
A2970 yang berasal dari Arkansas Amerika Serikat, dengan varietas yang sangat
populer di Indonesia yaitu IR 64. Secara fisik, bentuk tanamannya tegak dengan
tinggi tanaman berkisar antara 91 sampai 106 cm. Anakan produktif 13-16 batang.
Bentuk gabahnya sendiri ramping panjang dengan tekstur rasa beras yang pulen
karena kadar amilosanya mencapai 23 persen. Bobot 1000 butir gabah Mekongga
yaitu 28 gram sehingga kurang lebih potensi hasil varietas ini mencapai 8,4 ton
per hektar dengan budidaya yang tepat tentunya.
Padi buyung merupakan padi gogo lokal yang berasal dari Kalimantan
yang masih diminati oleh petani karena daya adaptifnya yang baik Padi ini
merupakan padi lahan kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi. Produktifitas
padi gogo cenderung lebih rendah dibanding padi sawah. Menurut Departemen
Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (1996) pada pemeliharaan yang
kurang intensif, hasil padi gogo hanya 1-3 ton/ha, sedangkan hasil padi sawah
mencapai 6-7 ton/ha.
Penyerbukan silang antara padi sawah varietas unggul Mekongga dengan
padi gogo varietas lokal Buyung dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan
anakan yang bersifat menguntungkan. Proses penyerbukan dilakukan dengan
diawali proses kastrasi yaitu membuang bagian-bagian dari tanaman yang dapat
mengganggu proses persilangan. Kastrasi biasanya dilakukan sehari sebelum
proses persilangan dilakukan agar putik menjadi masak sempurna saat
penyerbukan namun pada praktikum kali ni, proses kastraksi dan persilangan
dilakukan pada 1 har yang sama. Hal yang perlu diiperhatikan dalam
mengkastrasi yaitu setiap bunga memiliki enam benang sari dan dua kepala putik
yang tidak boleh rusak.
Kemudian Emaskulasi yaitu mengambil benang sari dari bunga dengan
cara menyedot atau mengambilnya dengan pinset kecil. Bunga yang telah bersih
dari benang sari itu ditutup dengan glacine bag atau sungkup agar tidak dimasuki
oleh benang sari yang tidak dikehendaki. Untuk mengadakan emaskulasi, maka
pada pagi hari sebelum pukul 06.00 menyiapkan bunga-bunga yang akan dipakai
sebagai induk, bunga-bunga yang sudah mekar dan kira-kira belum mekar pada
hari itu dibuang. Cara emaskulasi ini dengan memotong pucuk palea dan lemma
dengan gunting kira-kira 1/3 dari panjangnya (boleh miring atau datar) lalu buang
benang-benang sarinya dengan jarum.
Pollinasi adalah proses penyerbukan. Proses ini baiknya dilakukan pada
Pada siang harinya kira-kira pukul 10.00 sampai 12.00. Padi yang telah kita
emaskulasi tersebut dibuka sungkupnya kemudian oleskan benag sari yang kita
kehendaki ke dalamnya kemudian sungkup kembali. Isolasi dan Pemeliharaan
Bunga yang sudah diserbuki segera ditutup dengan kantong kertas transparan
atau glacine bag . Pada malai dipasang etiket (label data) yang mencantumkan
tanggal silang, nama tetua betina yaitu Mekongga dan jantan Buyung, jumlah
malai yang disilangkan yaitu 1 dan nama kelompok yaitu kelompok 10.
Tanaman hasil penyerbukan sebaiknya dipelihara sampai biji hasil
persilangan masak. Setelah 3-4 minggu, malai dipanen kemudian dikeringkan
dengan cara dijemur atau dioven. Biji yang sudah kering dirontok kemudian
dimasukkan ke dalam kantong kertas dan dicatat dalam buku persilangan. Benih
F1 hasil persilangan dapat ditanam sebagai bahan seleksi pada tahap pemuliaan
selanjutnya. Namun pada praktikum kali ini tidak dilakukan permuliaan hingga
pemeliharaan dan berbiji.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemuliaan tanaman merupakan suatu upaya dengan tujuan menghasilkan
tanaman dengan sifat yang lebih menguntungkan dan bervariasi yang
dapat dilakukan dengan teknik sederhana yaitu menyilangkan serbuk
sarinya.
2. Langkah-langkah (teknik) pemuliaan tanaman padi dengan peryerbukan
silang yaitu Kastrasi (membuang bagian-bagian dari tanaman yang dapat
mengganggu), Emaskulasi (pengambilan benang sari dari bunga), Pollinasi
(proses penyerbukan), Isolasi dan Pemeliharaan

B. Saran
Sebaiknya kegiatan pemuliaan dilakukan pada lokasi dan waktu yang
tepat serta kondusif dan praktikum pengamatan dilakukan hingga terbentuk
biji serta dilakukan pengujian lanjut hingga pengamatan sifat tanaman hasil
persilangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1996. Intensifikasi Padi Gogo. Ungaran : Departemen Pertanian Balai


Pengkajian Teknologi Pertanian.

Grist D.H., 1960. Rice. Formerly Agricultural Economist, Colonial Agricultural.


Service, Malaya. London : Longmans, Green and Co Ltd.

Hadi, Setia., Budiarti, Tati dan Haryadi., 2005. Studi Komersial Benih Padi
Sawah. Bogor : IPB Press.

Hantoro, F.R.P. 2007. Teknologi Budidaya Padi Gogo. Balai Pengkajian


Teknologi Pertanian Jawa Tengah Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.

Harahap, Z. 1982. Pedoman Pemuliaan Padi. Bogor : Lembaga Biologi Nasional.

Yandianto, 2003. Bercocok Tanam Padi. Bandung :M2S.

Luh. 1991. Botani . Jakarta : Departemen pertanian..

Prihatman, Kemal. 2008. Budidaya Pertanian Padi (Oryza sativa L.). Jakarta :
Penebar Swadaya.

Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta : Grasindo,.

Siregar. 1981. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Bogor : IPB Press

Soedyanto, R., R. Sianipar, A. Sanusi, dan Hardjanto. 1978. Bercocok Tanam.


Jilid II. Jakarta : CV Yasaguna.
University of the Philippines at Los Banos (UPLB). 1967. Rice Production
Manual. Philippines : University of the Philippines, College of Agriculture,
Los Banos.

Yandianto. 2003. Keterampilan Bercocok Tanam Hortikultura. M2S. Bandung.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai