Anda di halaman 1dari 47

Kuliah ke-1

Dr.rer.hort.Ir. K. Anom Wijaya


Ir. Sigit Prastowo, MP
Ir. Marga Mandala, MP., PhD.
Kode Mata Kuliah: PNA 1206
Kredit: 3 (2-1) SKS

Standar Kompetensi:
Mahasiswa diharapkan mampu:
mendefinisikan empat sifat agroekosistem yaitu
produktivitas, stabilitas, keberlanjutan dan
keseimbangan; sehingga mahasiswa mampu
menjelaskan, menghubungkan dan memperjelas
hubungan ke empat sifat tersebut sebagai bagian
integral dari agroekosistem, terutama di wilayah
tropika.
Muatan Substansi Kajian:
Mahasiswa diberi pemahaman agar dapat
mengidentifikasi dan menjelaskan:
1. terminologi agroekologi, ekologi, ekosistem
dan agroekosistem tropika;
2. pengaruh komponen abiotik (cuaca, tanah, air
dan udara) dan biotik (penganggu tanaman)
terhadap tanaman;
3. perkembangan agroekosistem (suksesi) dan
interaksi antar komponen agroekosistem (faktor
tanaman, faktor penganggu dan gangguan
terhadap tanaman, serta faktor manusia).
4
Praktikum Agroekologi:
(1) pengaruh unsur cuaca terhadap
pertumbuhan tanaman;
(2) pengaruh sifat tanah terhadap
pertumbuhan tanaman;
(3) pengenalan jenis dan kerusakan
yang ditimbulkan organisme
pengganggu tanaman; dan
(4) ekobiologi penganggu tumbuhan.
Sistem Proses Belajar Mengajar:

Student Centered Learning (SCL)


(mahasiswa belajar dengan baik dan
berkelanjutan)
Sistem Penilaian:
Penilaian diambil dari kinerja ujian (UTS dan
UAS), Laporan Praktikum, Tugas Terstruktur dan
Tugas Mandiri.
a) ≥ 80,00 = A
b) 70 – 79,99 = B
c) 60 – 69,99 = C
d) 50 – 59,99 = D
e) ≤ 49,99 = E
Pustaka untuk dapat memahami
Agroekologi

2011
1997

9
Etika Kuliah:
a. Masuk ruang kuliah paling lambat 5 (lima) menit sebelum
kuliah dimulai,
b. Terlambat tidak perlu masuk ruang kuliah,
c. Di dalam ruang kuliah DILARANG MENGOBROL,
d. Setiap minggu mengerjakan tugas yang diberikan dan
dikumpulkan paling lambat satu hari sebelum kuliah,
e. Ketua kelompok bertanggungjawab terhadap pembuatan
tugas dan diberi wewenang penuh untuk mencoret teman
satu kelompok yang tidak mau bekerja,
f. Setiap tugas harus mencantumkan Nomor Kelompok serta
Nama dan NIM anggota kelompok secara berurutan.
g. TIDAK MASUK KULIAH TIDAK BERHAK MEMBUAT TUGAS!
8. Materi Diskusi Pertemuan ke-1 sampai ke-14
No. Kuliah Topik Diskusi
1. 1 Pengantar Agroekologi
2. 2 Lingkup Agroekologi
3. 3 Iklim dan Pertumbuhan Tanaman
Respon Tanaman terhadap Cekaman
4. 4
Lingkungan.
Prinsip-Prinsip Agroekologi untuk
5. 5
Pertanian Berkelanjutan
6. 6 Good Agriculture Practices
7. 7 Sifat Tanah dan Pertumbuhan Tanaman
8. 8 Ujian Tengah Semester (UTS).
No. Kuliah Topik Diskusi
9. 9 Jenis Tanah, Potensi dan Permasalahan.
10. 10 Sebaran Potensi Sumberdaya Hayati.
11. 11 Tipe Lahan.

12. 12 Gangguan dan Pengganggu Tanaman.

13. 13 Dampak Gangguan terhadap Tanaman.


14. 14 Ekobiologi Penganggu
15. 15 Perlindungan Tanaman
16. 16 Ujian Akhir Semester (UAS)

12
Pembagian Kelompok:
Berasal dari 2 suku kata Yunani
Ôêkôlôgie:
ÔikÔs artinya rumah/habitat, dan
Ernst Heinrich Philipp
August Haeckel
LÔgÔs artinya ilmu
(16 -2-1834 — 9-8-1919).
Ahli biologi dari Jerman.
Ilmu yang mempelajari rumah/habitat

1. Ilmu yang mempelajari rumah atau


habitat makhluk hidup.
Lingkungan

Terminologi Habitat

Relung (ekologi)
Relung masing-masing burung
berbeda tergantung perananya

Lingkungan
Pohon
habitat
Burung

Relung
Cendawan di
Tanah
atas permukaan
tanah sebagai habitat
degradator Cacing dan
bahan organik Cendawan
Relung Cacing di bawah
permukaan tanah sebagai agen
porositas tanah
Lingkungan

adalah kombinasi antara kondisi fisik


sumberdaya alam (tanah, air, energi
surya, mineral, flora dan fauna) dengan
kelembagaan yang diciptakan oleh
manusia (keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik
tersebut).
Habitat

adalah lingkungan fisik yang


ditempati suatu spesies, atau
populasi spesies, atau kelompok
spesies, atau komunitas [Clements &
Shelford, 1939].
Relung (ekologi)

adalah posisi unik yang ditempati oleh


suatu spesies tertentu berdasarkan
daerah fisik yang dan peranan yang
dilakukan di dalam komunitasnya
[Charles Stherland Elton, 1933].
2.Ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara Struktur dan
Fungsi.

Agroforestry Tumpangsari

Budidaya Lorong (alley croping) Budidaya Lorong (alley croping)


3. ilmu yang mempelajari dan memanipulasi
mikroorganisme tanah dan proses-proses
metabolismenya untuk mengoptimumkan
produksi tanaman
(himpunan biotek tanah, 1987).

TANPA MIKORIZA DENGAN MIKORIZA


TANAMAN BERASOSIASI DENGAN CENDAWAN
TANAMAN BERASOSIASI DENGAN BAKTERI RHIZOBIUM
PEMBENTUK MIKORIZA
4. ilmu yang mempelajari aplikasi teknologi
mikroorganisme, kultur jaringan sel dan bagian2-nya
dengan ilmu biokimia, mikrobiologi dan rekayasa
(himpunan biotek eropa, 1981).
Contoh: Aplikasi Mikroorganisme Cyanobacteria

Sel Vegetatif
 mampu melakukan fotosintesis

Hyterocist
 mampu menambat N2
dari udara
adalah ilmu dan teknologi pembudidayaan
tanaman untuk makanan, bahan bakar,
pakan, serat, dan reklamasi.
1. Agronomi meliputi pekerjaan di
bidang genetika tanaman, fisiologi
tanaman, meteorologi, dan ilmu
tanah;
2. dengan demikian agronomi adalah
aplikasi kombinasi ilmu biologi,
kimia, ekologi, ilmu bumi, dan
genetika.
Berkembang Agriculture Science
1. Agricultural (kata sifat)  mengarah ke istilah menghasilkan
makanan dari tanaman yang ditumbuhkan di lahan.
2. Agriculture (kata benda)  bercocok tanam di lahan,
termasuk tanaman hortikultura, menumbuhkan buah,
menumbuhkan tanaman dan biji, peternakan (susu) dan
pemuliaan peternakan.
a. Agroecology (kata benda)  ekologi wilayah
penghasil tanaman.
Muncul istilah
b. Agroecosystem (kata benda)  komunitas
organisme di wilayah penghasil tanaman.
c. Sustainable Agriculture (kata benda) 
metode pertanian ramah lingkungan yang
memungkinkan produksi tanaman atau ternak
tanpa merusak ekosistem
Kompetensi yang ingin dicapai Ahli Pertanian:
A. Mampu Menyediakan Bahan Tanam
Ilmuwan di bidang ini mempelajari:
1. Pengusahaan Pembibitan Tanaman,
2. Teknologi Benih,
Benih Kedelai
3. Produksi dan Sertifikasi Benih,
4. Kultur Jaringan Tanaman,
5. Genetika Tanaman,
6. Pemuliaan Tanaman,
7. Bioteknologi.
Bibit Kakao
B. Mampu mengolah Tanah

Tradisional Konvensional Modern


(Tanpa Olah Tanah) (Dengan Tenaga Hewan) (+Traktor/Mekanisasi)

Ilmuwan di bidang ini mempelajari:


1. Dasar-Dasar Agronomi
2. Mekanisasi Pertanian Menggaru
Ilmuwan di bidang ini mempelajari:
1. Budidaya Tanaman Semusim Mananam Kedelai
2. Budidaya Tanaman Tahunan
3. Agroforestry
4. Hortikultura
5. Pertanian Organik Mananam Tebu

Mananam di Green House


27
D. Mampu memelihara Tanaman, sehingga perlu:
1. Dasar-Dasar Ilmu Tanah
2. Pupuk & Pemupukan
3. Nutrisi Tanaman
Pemupukan
4. Pengelolaan Air
5. Konservasi Tanah dan Air
Pengairan

6. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman


7. Hama dan Penyakit Tanaman
8. Ilmu Gulma
Pengelolaan OPT 9. Pengelolaan Organisme Penganggu
Tanaman 28
E. Mampu memanen & menyimpan hasil:

Panen PADI

Panen KEDELAI
Paling tidak mengerti Fisiologi Pasca Panen
F. Mampu memasarkan hasil pertanian
Tradisional
Ilmuwan di bidang ini mempelajari:
1. Ekonomi Pertanian
2. Manajemen Agribisnis

Modern 3. Kewirausahaan
4. Statistika
5. Teknologi Informasi
terdiri dari 3 kata:
1. Agro (≈ pertanian),
2. Eco (≈ lingkungan), dan
3. Logos (ilmu).

artinya Agroekologi adalah ilmu yang


menerapkan prinsip-prinsip ekologi
untuk produksi pertanian (pangan, pakan,
bahan bakar, serat, tumbuhan obat, ternak, kayu)
dan pengelolaan agroekosistem.
merupakan unit dasar studi bagi ahli Agroekologi dalam
skala ruang dimana masing-masing komponen (biotik dan
abiotik) saling berkaitan secara fungsional.

Cahaya
Matahari
Penyimpanan Biomas
dan nutrien
Presipitasi
Kelembaban
Udara Di Atas Permukaan
Suhu Udara Tanah
Seresah
Di Bawah Permukaan
Kehilangan Serapan Nutrien Dekomposisi Tanah
Gas
Bahan Organik Tanah

Mineralisasi

Pelindihan (leaching)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN POTENSI HASIL TANAMAN
FAKTOR IKLIM FAKTOR TANAH FAKTOR TANAMAN
1. Presipitasi (Hujan): 1. Bahan Organik 1. Species/Varietas
• Jumlah 2. Tekstur Tanaman
• Distribusi 2. Waktu Tanam
3. Struktur
2. Suhu Udara 3. Laju Perkecambahan dan
4. Kapasitas Tukar
3. Kelembaban Relatif Kation geomatri:
4. Cahaya: 5. Kejenuhan Basa 4. Jarak Tanam
• Jumlah 5. Kualitas Biji
6. Kemiringan dan
• Kualitas Topografi 6. Evapotranspirasi
• Intensitas 7. Suhu Tanah 7. Ketersediaan Air
• Durasi 8. Pengelolaan Tanah: 8. Nutrisi
5. Ketinggian/Garis Lintang • Pengolahan 9. Organisme Pengganggu:

6. Angin: • Drainase • Serangga


• Kecepatan • Dan lain-lain • Penyakit
• Distribusi 9. Kedalaman (zona • Gulma
7. Konsentrasi CO2 perakaran) 10. Efisiensi Panen
Agroecologist mempelajari empat
sifat Agroekosistem secara terintegrasi,
yaitu:

1. Produktivitas  sesuai dengan daya dukung


agroekosistem.
2. Stabilitas  dapat berproduksi secara konstan dari
waktu ke waktu.
3. Keberlanjutan  dapat berproduksi secara terus
menerus tanpa menurunkan daya dukung agroekosistem.
4. Keseimbangan  dapat menyeimbangkan antara
kebutuhan lingkungan, ekonomi serta sosial-budaya.
1. Pengalaman mengelola Agroekosistem
selama ini menjadikan manusia
mengenal SIFAT dan PRINSIP Agroekosistem
berfungsi.

2. AGROEKOLOGI  muncul sebagai


disiplin ilmu yang mempelajari prinsip-
prinsip dasar ekologi untuk memahami
bagaimana mempelajari, merancang dan
mengelola Agoekosistem.

TUJUAN UTAMANYA adalah:


agar Agroekosistem dapat lebih produktif, terjaga
fungsi ekologisnya dan berkeadilan secara Sosial-
Ekonomi-Budaya.
Bagaimana praktek mempelajari
Agroekologi ?

1. Seperti halnya ekologi, agroekologi berkembang


sebagai ilmu yang menjadi landasan untuk
merancang sistem pertanian berkelanjutan.
2. Salah satu konsep dalam mempelajari agroekologi
adalah konsep Zona Agroekologi, yaitu suatu
konsep pewilayahan komoditas pertanian dengan
memperhatikan pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan.
R. SOEDRADJAD 36
Contoh mempelajari
Zonasi Agroekologi Kabupaten Situbondo:

Mewakili Rejim Suhu (Isoperthermic, isothermic, isomesic)


Tabel 1. Potensi Tanaman Berdasarkan Ketinggian Tempat (Rezim
Suhu) di Kabupaten Situbondo

No. Rezim Suhu Tanaman Potensi

1. Isothermic Tanaman Pangan: ………………………. ?

Tanaman Sayuran: ………………………. ?

Tanaman Buah: ………………………. ?

Tanaman Perkebunan: ………………………. ?

Catatan:
1. Harus dijelaskan hubungan antara Rezim Suhu dan tanaman yang cocok
tumbuh dalam kondisi tersebut.
2. Perlu dukungan pustaka tentang Budidaya Tanaman.
Mewakili rejim kebasahan :
• Perudic (kurang 2 bulan kering berturutan/tahun; tipe A dan B1)
• Udic (2-4 bulan kering berturutan/tahun; tipe B2, C2, D2)
• Ustic (lebih 4 bulan kering berturutan/tahun; tipe C3, D3, E)
R. SOEDRADJAD 39
Tabel 2. Potensi Tanaman Berdasarkan Iklim (Rezim Kebasahan)
di Kabupaten Situbondo

No. Rezim Kebasahan Tanaman Potensi

1. Perudic Tanaman Pangan: ………………………….?

Tanaman Sayuran: ………………………….?

Tanaman Buah: ………………………….?

Tanaman Perkebunan: ………………………….?

Catatan:
1. Harus dijelaskan hubungan antara iklim dan tanaman yang cocok tumbuh
dalam kondisi tersebut.
2. Perlu dukungan pustaka tentang Budidaya Tanaman.
R. SOEDRADJAD 41
Tabel 3. Potensi Tanaman Berdasarkan Jenis Tanah di Kabupaten
Situbondo

No. Jenis Tanah Tanaman Potensi

1. Alfisol Tanaman Pangan: ………………………………?

Tanaman Sayuran: ………………………………?

Tanaman Buah: ………………………………?

Tanaman Perkebunan: ………………………………?

Catatan:
1. Harus dijelaskan hubungan antara jenis tanah dan tanaman yang cocok
tumbuh dalam kondisi tersebut.
2. Perlu dukungan pustaka tentang Budidaya Tanaman.
Overlay Peta Ketinggian Tempat, Iklim dan Jenis Tanah

Peta Ketinggian
Tempat

Peta Iklim

Peta Jenis Tanah

Peta Zona Agroekologi


R. SOEDRADJAD 44
Tabel 4. Potensi Tanaman Kabupaten Situbondo
Zona Tanaman Potensi
No.
1. Alf.3.1. Tanaman Pangan: padi, jagung, tales, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah
Tanaman Sayuran: kacang panjang, kecipir, sawi, cabe, tomat, mentimun,
terong, bayam, bawang merah
Tanaman Buah: nenas, sirsat, rambutan, durian, pisang, papaya, duku,
jambu biji, jambu air, kuini, manggis, nangka
cempedak, salak
Tanaman jute, kenaf, rosella, abaca, kakao, kelapa, kelapa sawit
Perkebunan:
3. And.3.1. Tanaman Pangan: padi gogo, jagung, tales, ubi jalar, ubi kayu, kacang
tanah
Tanaman Sayuran: kacang panjang, kecipir, sawi, cabe, tomat,mentimun,
terong, onion
Tanaman Buah: Nenas, sirsak, rambutan, durian, pisang, papaya,
duku, jambu biji, manggis, kuini, nangka, cempedak,
jambu air, salak
Tanaman jute, kenaf, rosella, abaca, kelapa, kelapa sawit, kakao,
Perkebunan: karet
R. SOEDRADJAD 45
Peta Agroekologi juga dapat dibuat dalam unit Kecamatan:
Tugas Individu!
1. Mengapa Agroekologi penting dipelajari di Fakultas
Pertanian? (Nilai 40)
2. Apa hubungan antara AgroEkologi dan Pertanian
Berkelanjutan? (Nilai 35)
3. Apa hubungan antara AgroEkologi dengan Agro-
landscape (Pertamanan)? (Nilai 25)
Buku Bacaan: “The Agri-Enviroment” by John Warren, Clare Lawson
and Kenneth Belcher. 2008.

Anda mungkin juga menyukai