Anda di halaman 1dari 1

BAB IV.

Penilian Indikator Kualitas Lahan


Kualitas tanah dapat dibandingkan sebelum dan sesudah diberikannya rekomendasi. Pada lahan
yang dinilai memiliki kualitas tanah yang kurang, diberikan rekomendasi berupa penggunaan tanaman
penutup tanah, pengolahan tanah minimum dan rotasi tanam. Berdasarkan jenisnya tanaman penutup
tanah dan rotasi tanam merupakan langkah konservasi vegetative yang memiliki nilai tambahan organic
bagi tanah. Sedangkan pengolahan tanah minimum akan mencegah terjadinya lapisan cadas atau
mengurangi kemungkinan densitas tanah yang berlebihan. Penggunaan tanaman penutup akan berdampak
besar dimana menurut Ahmad (2018) penanaman tanaman penutup tanah (TPT) atau legume cover crops
(LCC) berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma, melindungi tanah terhadap penyinaran langsung
sinar matahari, melindungi tanah dari tetesan langsung air hujan, mengurangi aliran permukaan dan
menjaga kelembaban tanah serta menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau). Peranan tanaman
penutup tanah yang lain adalah sebagai penyumbang bahan organik tanah sehingga kesuburan tanah
meningkat. Dimana akan meningkatkan kadar N lebih tinggi karena penggunaan tanaman legume dapat
bersimbiosis dengan bakteri yang akan menerima kandungan nitrogen lebih besar. Sehingga dalam aspek
kualitas tanah bagian kimiawi dari lahan akan meningkat secara signifikan seiring dengan penggunaan
rekomendasi tanaman penutup tanah. Rekomendasi lain berupa rotasi tanam serupa juga termasuk dalam
langkah konservasi vegetative dimana menurut Chirstensen et.al (2012).
Rotasi tanaman merupakan salah satu praktek penting dalam sistem pertanian berkelanjutan yang
dapat meningkatkan retensi air dan hara, menurunkan kebutuhan pupuk sintetis melalui penanaman
tanaman kacang-kacangan serta merupakan salah satu langkah alternatif yang bijak untuk tetap
mempertahankan produktivitas dan kesuburan lahan, dan perekonomian petani. Rotasi tanam juga dapat
memperbaiki struktur tanah dan Struktur tanah yang baik akan memperbaiki drainase, mengurangi aliran
permukaan (run off) dan meningkatkan ketersediaan air tanah. Rotasi tanaman dapat mengendalikan
gulma dan serangan hama sehingga dapat menurunkan penggunaan pestisida kimia. Sedangkan
rekomendasi pengolahan tanah minimum berkebalikan dengan prinsip pengolahan tanah intensif dimana
Pengolahan tanah intensif memerlukan biaya yang tinggi, disamping mempercepat kerusakan sumber
daya tanah. Pada umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan terbuka, tanah
dihancurkan oleh alat pengolah, sehingga agregat tanah mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat
tersebut terjadi hujan, tanah dengan mudah dihancurkan dan terangkut bersama air permukaan (erosi).
Untuk jangka panjang, pengolahan tanah yang terus-menerus mengakibatkan pemadatan pada lapisan
tanah bagian bawah lapisan olah, hal demikian menghambat pertumbuhan akar (BIP Irian Jaya). sehingga
dengan diberikannya 3 rekomendasi konservasi tanah yang ada dapat berdampak spesifik pada
peningkatan kualitas tanah pada lahan.

Ahmad S.W. 2018. Peranan Legume Cover Crops (LCC) Colopogonium mucunoides DESV. Pada
Teknik Konservasi Tanah Dan Air Di Perkebunan Kelapa Sawit. Prosiding Seminar Nasional
Biologi dan Pembelajarannya:341-346.
Balai Informasi Pertanian Irian Jaya. 2012. Pengolahan Tanah Minimum (Minimum Tillage). Jayapura
Christensen H, Becheva S, Meredith S, Ulmer K. 2012. Crop Rotation: Benefiting Farmers, The
Environment and The Economy.

Anda mungkin juga menyukai