Menyetujui,
Mengesahkan,
Ketua Jurusan
Agroteknologi
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Saribhakti Bumi Agri. Laporan ini disusun dengan judul “Budidaya Tanaman
Tujuan penulisan laporan ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar
yang disusun berdasarkan kegiatan yang telah penulis lakukan selama kegiatan
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini mampu memberikan pelajaran dan
1. Bapak Prof. Dr. H. M.Subandi, Drs., Ir., MP. Dosen Pembimbing yang
3. Ibu Dr. Hasniah Aliah Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
4. Leo Reuben selaku pemilik perusahaan Saribhakti Bumi Agri yang telah
iii
mengizinkan penulis melaksanakan PKL di Saribhkati.
5. Andi Iqbal selaku manager perusahaan yang telah memberikan arahan dan
6. Bapak Novian Eka Muslim Putera, SP., dan Bapak Maman Suryaman ,
keluarga besar PT. Saribhakti Bumi Agri beserta jajarannya yang telah
7. Kedua orang tua dan keluarga besar tercinta yang tak pernah lelah
pembuatan laporannya.
8. Anisa Febryanti, Cut Nafisyah, Fuji Arum Sari dan Masliah Dwi Agustina
yang tak pernah lelah bersama penulis dalam menjalani program Praktek
semangat.
iv
Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang setimpal dan berlipat
ganda dari Allah SWT. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
kata semoga laporan ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi para
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
4.4 Logo Perusahaan PT. Saribhakti bumi agri ................................................... 15
4.5 Struktur Organisasi PT. Saribhakti Bumi Agri ............................................. 16
BAB IV ......................................................................................................................... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................... 21
5.1 Persemaian......................................................................................................... 21
5.2 Persiapan Lahan ............................................................................................... 22
5.2.1 Persiapan Green House ................................................................................ 22
5.2.2 Sanitasi lahan ............................................................................................... 23
5.2.3 Pengelolaan lahan ........................................................................................ 24
5.2.4 Pengelolaan media tanam............................................................................. 25
5.3 Penanaman ........................................................................................................ 25
5.4 Pemeliharaan Tanaman ................................................................................... 27
5.4.1 Penyiraman ................................................................................................. 27
5.4.2 Pemupukan ................................................................................................... 27
5.4.3 Pengajiran .................................................................................................... 28
5.4.4 Pemangkasan................................................................................................ 29
5.4.5 Pewiwilan ..................................................................................................... 30
5.4.6 Penyulaman .................................................................................................. 31
5.4.7 Penyiangan .................................................................................................. 31
5.4.8 Pengendalian hama da penyakit ................................................................... 31
5.4.9 Pembuatan pestisida nabati .......................................................................... 33
5.5 Pemanenan dan Pasca panen ........................................................................... 34
5.6 Gambaran Pemasaran ...................................................................................... 36
BAB VI ......................................................................................................................... 38
SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 38
6.1 Simpulan ............................................................................................................ 38
6.2 Saran .................................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 39
LAMPIRAN.................................................................................................................. 41
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 28 Pemasangan Ajir ........................................................................ 46
Gambar 29 Pemipihan Biji Jagung ................................................................ 46
Gambar 30 Presentasi Laporan Akhir ........................................................... 47
Gambar 31 Zona Pak Walil ........................................................................... 47
Gambar 32 Zona Pak Asep Nendi .................................................................. 47
Gambar 33 Zona Pak Agus ........................................................................... 47
Gambar 34 Zona Pak Engkus ......................................................................... 47
Gambar 35 Zona Ibu Entin............................................................................. 47
Gambar 36 Zona Pak Agus Gunawan ............................................................ 47
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
x
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang sangat
melimpah. Negeri ini telah dikaruniai oleh tuhan yang Maha Esa dengan limpahan
pesona yang sangat indah. Indonesia adalah negara agraris yang memiliki sektor
pertanian yang sangat besar dan berkembang diberbagai daerah. Sebuah negara
dikatakan berkembang atau maju dimana di daerah dataran tinggi lebih banyak
petani yang melakukan budidaya sayuran, mulai dari sayuran batang, sayuran
daun, sayuran buah dan lain sebagainya. Umumnya hasil pendapatan penduduk
adalah dari hasil hutan, kebun, pangan dan hortikultura. Salah satu komoditas
Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
dalam hal peningkatan hasil dan kualitas buahnya. Untuk menghasilkan tomat
Dilihat dari daya dukung sumber daya alamnya seharusnya komoditi sayuran
tersebut dapat ditolak oleh sebuah perusahaan agribisnis, yaitu PT. Saribhakti
dengan didukung sumber daya manusia yang dimiliki yang telah diberikan
pembelajaran secara intensif untuk membina sumber daya manusia yang tersedia
1
2
ض ًر ا َ ُ ي ٍء ف َ أ َ ْخ َر ْج ن َا ِم ن ْ ه
ِ خ َ َو ه َُو ا ل َّ ِذ ي أ َن ْ َز َل ِم َن ال س َّ َم ا ِء َم ا ءً ف َ أ َ ْخ َر ْج ن َا ب ِ هِ ن َ ب َ ا
ْ َت ك ُ ل ِ ش
ٍ ج ِم ن ْ ه ُ َح ب ًّا مُ ت َ َر ا ِك ب ًا َو ِم َن ال ن َّ ْخ ِل ِم ْن ط َ ل ْ ِع هَ ا ق ِ ن ْ َو ا ٌن د َ ا ن ِ ي َ ة ٌ َو َج ن َّ ا
ٍ ت ِم ْن أ َ عْ ن َا ب ُ ن ُ ْخ ِر
ٍ ذ َ ل ِ ك ُ مْ ََل ي َ ا
ت ل ِ ق ََ ْو ٍم ي ُ ْؤ ِم ن ُ و َن
Artinya : “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan
tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma
keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
kerusakan”.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mahasiswa memiliki wawasan dalam berbagai aspek yang terkait dengan
pertanian dalam arti luas, baik itu kegiatan on farm dan off farm serta
aplikasinya dilapangan.
sayuran khususnya tomat cherry, mulai dari persiapan lahan dan persiapan
3
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
menengah ke atas dan luar negri, yaitu dijadikan buah segar untuk pencuci mulut.
disebabkan oleh produktivitas tomat dari tahun ketahun 2000 – 2010, yaitu dari
21,5 ton/ha pada tahun 2000 menjadi 30,5 ton/ha pada tahun 2010 ( Yamin,2012).
Tomat Cherry merupakan salah satu varietas buah tomat yang bentuknya
mungil seukuran dengan buah Cherry. Jenis tomat ini mulai dikenal sejak tahun
1800an dan di perkirakan berasal dari negara Peru dan Chili bagian utara. Meski
memiliki ukuran yang mini, Tomat Cherry ini memiliki semua kandungan yang
ada pada Tomat lainnya. Tomat Cherry ini rendah sodium, lemak jenuh, dan
kolestrol serta rasanya juga manis, dengan begitu peminatnya semakin banyak.
Bentuk dari tomat cherry ini beraneka ragam ada yang bulat sempurna dan
ada pula yang bentuknya lonjong. Ketika masih muda buahnya berwarna hijau
muda dan ketika tua warnanya bisa beraneka ragam, mulai ari kuning, jingga,
Tomat cherry dipercaya dibawa oleh bangsa Aztek dari Meksiko dan
serupa dengan tomat cherry yang mempunyai nama Santorini. Jenis tomat ini di
budidayakan dengan sangat intensif sejak tahun 1875 sejak dibawa oleh seorang
4
5
biarawan yang berasal dari Mesir. Tomat jenis ini menjadi cukup populer setelah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
2.3.1 Akar
horizontal dan juga memiliki akar cabang serta akar serabut yang berwarna
keputih-putihan. Perakaran tidak terlalu dalam, namun ketika berada pada kondisi
lingkungan yang optimal, akar tomat cherry dapat mencapai 50 cm. Akar tomat
cherry berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman dan menyerap air serta
unsur hara yang berada didalam media tanam. Oleh karena itu tingkat kesuburan
pada bagian atas media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
2.3.2 Batang
batang ditutupi oleh bulu-bulu halus, diantara bulu-bulu halus terdapat rabut
kelenjar yang dapat mengeluarkan bau khas. Batang yang masih muda memiliki
tekstur yang lunak dan mudah patah. Tinggi batang tomat cherry dapat mencapai
2.3.3 Daun
Tomat cherry memiliki daun majemuk berbentuk menyirip, letak daun-
daunnya tersusun di setiap sisi. Daun tomat cherry memiliki bentuk yang khas,
yaitu oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Panjang daun sekitar
20-30 cm dan lebar 15-20 cm. Daun tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang.
Tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10 cm dan ketebalan 0,3-
0,5 mm (Wiryanta,2004).
6
7
2.3.4 Bunga
bunganya berjumlah 5 buah dengan warna hijau, dan mahkota bunganya berwarna
kuning. Memiliki tangkai pendek dengan kepala sari yang panjangnya sekitar 5
mm dan berwarna kuning. Alat kelamin bunga tomat cherry terdiri dari benang
sari (stamen) dan kepala sari (anter) yang didalamnya terdapat tepung sari atau
terjadi 96 jam setelah proses penyerbukan. Buahan akan masak pada 45-50 hari
7
8
2.3.5 Biji
Biji dari tomat cherry berbentuk pipih berbulu dan berwarna putih
kekuningan atau coklak muda. Panjang biji tomat cherry 3-5 mm dan lebar 2-4
mm. Biji saling melekat diselimuti daging buah tersusun. berkelompok dibatasi
dengan lahan yang dapat ditanam adalah lahan bekas sawah dan lahan kering.
Idealnya, tanaman tomat tumbuh di tempat yang dingin, cuaca kering dan dataran
tinggi (1000 – 1250 mdpl), khusus untuk tomat cherry umumnya tumbuh dan
berproduksi dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian di atas 700
25°C - 30°C pada siang hari dan antara 16°C - 20° C pada malam hari. Perbedaan
harian yang besar untuk siang dan malam cenderung meningkatkan pembungaan,
pertumbuhan dan kualitas buah. Pembentukan buah terbaik antara suhu 18°C dan
24°C, pada suhu dibawah 15°C dan diatas 30°C pembentukan buah berlangsung
8
9
buruk. Untuk pembentukan buah, suhu malam lebih kritis dari suhu siang. Tomat
cherry memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dan curah hujan pada
kisaran 750-1250 mm per tahun. Meskipun demikian tanaman ini tidak tahan
terhadap sinar matahari yang terik dan hujan lebat (Rubazky dan Yamaguchi,
1999).
kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat cherry. Hal
ini terjadi karena kelembaban yang tinggi akan merangsang peningkatan laju
transpirasi melalui stomata yang membuka lebih banyak pada kelembaban tinggi.
Tomat dapat tumbuh pada berbagai macam jenis tanah, mulai dari tanah
berpasir hingga tanah liat yang mengandung banyak bahan organik. Kisaran pH
ideal adalah 6,0-6,5, pH terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan
defisiensi mineral dan keracunan (Opena dan Van der Vossen, 1994).
tanah dan budidaya tanaman dengan memanfaatkan pupuk yang berasal dari
bahan organik dan pupuk kimia untuk meningkatkan kandungan hara yang
dimiliki oleh pupuk organik. Pertanian semi organik bisa dikatakan pertanian
yang ramah lingkungan, karena dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia sampai
sistem pertanian organik, hal ini karena perubahan yang ekstrim dari pola
9
10
penurunan hasil produksi yang cukup drastis yang semua itu harus ditanggung
langsung oleh pelaku usaha tersebut. Selain itu penghapusan pestisida sebagai
Hermawan, 2006).
Oleh karena itu, pertanian semi organik merupakan langkah awal untuk
merubah perubahan secara gradual menuju pola pertanian organik. Khusus untuk
tanaman pangan, pertanian semi organik akan memberi nilai tambah untuk pelaku
usaha dengan turunnya biaya produksi tanpa harus diiringi dengan turunnya hasil
10
BAB III
METODOLOGI
kompos, pupuk NPK, benih Tomat Cherry, daun suren , air dan pestisida.
polybag, cangkul, cultivator, selang air, batang bamboo,Tali majun, sabit, alat
penyemprot, gunting, cangkul kecil, ember, sarung tangan, topi dan pisau.
3.3 Metode
a. Observasi, kegiatan ini merupakan kegiatan mengumpulkan data dengan
11
12
dilakukan dengan teori yang ada atau penelitian yang pernah dilakukan
3.4 Prosedur
Proses pelaksanaan praktik kerja lapangan yang dilakukan adalah
akte notaris Dedi Hartono, S.H., M.Kn. Notaris di Banten No. 515 Tanggal 28
Oktober 2011 dan disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
agribisnis yang mengelola lahan pertanian sebesar 20 hektar dari mulai proses
penerimaan benih/ bibit, budidaya, panen sampai penanganan pasca panen. PT.
Saribhakti Bumi Agri berkantor di Kp. Cibatu RT/RW 03/04 Ds. Tanjung Wangi,
Alasan Perusahaan ini dinamakan PT. Saribhakti Bumi Agri karena nama
perusahaan mempunyai arti tersendiri Sari diartikan inti; bhakti diartikan bakti;
Bumi diartikan tetap bumi; agri diartikan pertanian jadi jika dijadikan dalam satu
kalimat perusahaan ini memiliki arti bakti dari perusahaan terhadap bumi dalam
bidang pertanian. Nama perusahaan penting sebab dengan nama perusahaan itu
maka suatu peusahaan bisa melakukan hubungan hukum dengan pihak lain serta
itu nama perusahaan itu akan menjadi identitas khusus atau sebutan bagi
13
14
Sistem Manajemen Mutu dan Global GAP untuk menghasilkan produk pertanian
yang bermutu, aman pangan dan memperbaiki kinerja sistem manajemen serta
menerapkan Sistem Manajemen Mutu. Berikut adalah bukti hasil dari menerapkan
manajemen mutu dengan berupa beberapa penghargaan yang telah diraih oleh PT.
Saribhakti selama 4 tahun berdiri dan masih ada beberapa penghargaan lainnya.
Lokasi PT. Saribhakti Bui Agri bertempat di Kp. Cibatu Rt. 003 Rw. 004
dan manajemen perusahaan telah menetapkan Visi dan Misi sebagai berikut:
VISI
sistem terbaik dan teknologi terkini guna mendukung komersialisasi hasil tanam
MISI
tenteram dan damai untuk meningkatkan taraf hidup petani dan menyehatkan
hari esok dan syukur atas tanah agraris dengan matahari berlimpah sebagai
A. Bapak Leo Reuben, B.Bus, CFS, CFA, FAII, FAIBF selaku Presiden
Direktur PT. Medibest dan anak perusahaan PT. Saribhakti Bumi Agri.
Bertugas :
4. Mempunyai hak dan wewenang bertindak untuk dan atas nama Direksi,
B. Bapak Andi Iqbal selaku Direktur Operasional, Purchasing, HRD & GA,
biaya
fasilitas operasional
Vendor, agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal
C. Bapak Novian Eka Muslim Putera, S.P selaku Team Auditor, Production
Manager
Tugas :
perusahaan
Bertugas :
secara optimal
penjualan.
handal.
tanggung jawab kerja serta bimbingan dari atasan langsung. Dalam upaya
sedangkan budidaya memiliki arti usaha yang dapat memberikan hasil. Jadi dapat
5.1 Persemaian
Persemaian merupakan awal dari sistem bercocok tanam yang sangat
penting karena akan menentukan berhasil atau tidaknya tanaman pada masa
produksi. Media untuk persemaian terdiri dari tanah, kompos, dan arang sekam
lalu siram dengan air hingga kondisi jenuh air, Sebar benih tomat cherry secara
koloni selama 10 hari, tutup kembali dengan tanah halus dan ditutup dengan
penutup, lalu siram secara berkala. Benih yang berkecambah 10 hari sudah siap
berisi arang sekam dengan diameter 15 cm. Pemilihan bibit, pilih bibit tomat
(tidak ada serangan hama atau penyakit), bersih dari kotoran dan tidak keriput.
21
22
Aplikasi pestisida dilakutkan apabila ada serangan hama dan atau penyakit dengan
aplikasi jenis insektisida dan fungisida kontak dan sistemik setelah bibit
dilakukan pada budidaya tomat cherry secara semi organik di PT Saribhakti Bumi
yaitu:
dan lainnya. Selanjutnya tetapkan lokasi penempatan green house. Pada lahan
miring penempatan green house disesuaikan dengan luasan lahan yang diinginkan
dengan terlebih dulu diratakan. Buat rencana green house seusai rencana-rencana
yang ditetapkan. Jika diperlukan, beri dudukan beton/cor untuk bagian tiang.
Setelah menaiki jadi green house, lapisi dengan plastic dengan ketinggian 0.5-1
meter di setiap dindingnya. Bersihkan plastic atap green house secara berkala.
tempat penyimpanan atau tempat tumbuh benih yang akan di pelihara dengan
tujuan agar bersih dari sisa-sisa pembongkaran tanaman sebelumnya dan agar
tidak menimbulkan penyakit atau gangguan lain terhadap tanaman baru pada dua
peningkatan dan ketahan hidup hama dan siklus hama pun akan terpotong,
Alat yang digunakan untuk sanitasi yaitu parang dan cangkul. Selain itu
juga bisa digunakan tangan dengan cara mencabut gulma gulma yang
perakarannya rendah. Lahan dibersihkan sampai benar benar bersih dengan tujuan
dampak serangan hama dan penyakit ketika budidaya . Gulma merupakan salah
satu tempat bagi hama untuk hidup. Melalui gulma inilah menjadi ancaman bagi
tanaman budidaya karena sumber penyakit bisa muncul akibat dibawa oleh gulma
24
sehingga untuk mengatasi munculnya hama dan penyakit dilakukan sanitasi lahan.
Dalam sanitasi lahan gulma-gulma yang dibersihkan supaya dibuang jauh dari
lahan yang akan digunakan untuk kegiatan budidaya atau cara yang efektif adalah
dengan membakarnya.
sebelumnya, membuang gulma, debu, dan sisa dari kegiatan budidaya sebelunya
gunakan cultivator untuk mengolah tanah hingga tanah gembur atau buat bedeng-
bedeng sesuai kontur atau kondisi lahan selebar 15 m ,panjang 15 m dengan jarak
antar bedeng 50 cm. Buat saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm dan
kompos dan tanah. Menurut Agromedia (2007) kelebihan arang sekam adalah
harganya relatif terjangkau, mudah didapat, steril, ringan, dan memiliki porositas
yang baik. Sifat ini menguntungkan jika digunakan sebagai media tanam karena
mendukung perbaikan struktur tanah karena aerasi dan drainase menjadi lebih
baik. Media ini di isikan pada polybag, 2 minggu sebelum pindah tanam. Media
Siapkan arang sekam dengan kriteria kemasakan tertentu (warna hitam dan bulir
gabah utuh), Masukan arang sekam kedalam polybag hingga minimal ¾ bagian
polybag terisi Media arang sekam ini dapat dengan baik menyimpan air untuk
5.3 Penanaman
Sebelum penanaman dilakukan pemberian pupuk kompos saat akan pindah
tanam dan ditunggu selama 1 minggu dan disiram. Bibit tomat cherry yang sudah
siap dipindahkan keareal penanaman yaitu berumur 20 hari setelah semai. Jarak
Lebar bedeng 100cm , Jarak antar bedeng 50cm , Jarak antar tengah bedeng
Bibit dicabut dari polybag secara hati-hati agar tidak merusak perakaran
bibit, kemudian masukan kedalam lubang tanam dan tutup akar tanaman dengan
arang sekam sambil menekan sedikit media hingga tanaman tidak rebah. Bibit
tanaman ditanam dalam keadaan kotiledonnya menghadap ke arah yang sama. Hal
dilakukan pada sore atau pagi untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang
tinggi. Tutup dan ratakan media tanam dengan menggunakan arang sekam lalu
lakukan penyiraman dengan air hingga usia 2 hari setelah tanam. Setelah itu
pada greenhouse. Label berisi data tanaman, yaitu komoditas, varietas, tanggal
5.4.1 Penyiraman
Penyiraman tanaman tomat cherry dilakukan 2 hari sekali dengan
5.4.2 Pemupukan
Pemupukan yang sesuai mengaplikasikan pupuk dan kompos secara
seperti untuk drainase dan aerasi dalam tanah. Kemudian pemupukan harus
28
disebar secara merata dimana tempat akar tumbuh Pemupukan dasar harus
kimia yaitu NPK dan pupuk kompos. Dengan dosis pupuk kimia sebesar 1kg/15
NPK. Dengan dosis pupuk kimia sebesar 100 gram/m2 dan diaplikasikan setiap 10
5.4.3 Pengajiran
Pengajiran merupakan pemberian tali ajir pada tanaman agar dapat tumbuh
tegak dan menompang buah. Pengajiran pada tomat cherry dilakukan setelah
tanaman berumur 2-3 minggu dilapangan. Tali yang digunakan adalah tali majun
agar tidak melukai tanamannya. Pengajiran ini dilakukan agar dengan cara
mengingatkan tali ajir pada batang tanaman dan melilitkan tali tersebut pada
cabang tanaman dari kiri ke kanan. Khusus untuk tanaman tomat, bagian atas tali
ajir dikaitkan pada sebuah besi yang berbentk huruf S dan digantungkan pada
kawat melintang. Besi yang berbentuk huruf S ini dibuat dai kawat dengan
tanaman ketika ajir dinaikkan. Ajir tanaman akan dinaikkan mulai pada saat
saat seminggu sebelum panen. Penurunan tanaman ini dilakukan bersama dengan
penaikkan ajir, ketika ajir tanaman dinaikkan maka tanaman akan diturunka
dan pemangkasan tanaman. Penurunan ini akan tetap dilakukan sampai tanaman
siap bongkar.
5.4.4 Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah ajir dinaikkan dan batang diturunkan.
Tujuan dari pemangkasan ini adalah untuk membuang bagian daun yang sudah
menguning dan yang terserang hama dan penyakit. Selain itu, pemangkasan ini
dipangkas adalah dua daun lebih dari daun yang paling bawah dan sudah tua atau
5.4.5 Pewiwilan
Pewiwilan adalah pembuangan tunas adventif pada tanaman agar tidak
tunas air merupakan tunas yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya
(biasanya pada ketiak batang atau pada ujung bunga). Tunas adventif yang
daun. Tunas ini tidak berfungsi dan juga tidak akan menghasilkan buah sehingga
utama.
pertama bagian yang dibuang adalah tunas air dan daun pertama yang berada pada
tanaman. Tanaman tomat cherry biasanya dilakukan 2-3 kali dalam seminggu.
31
5.4.6 Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman berusia satu minggu, karena ada saja
tanaman yang layu, mati, atau kerdil maka akan langsung diganti dengan bibit
baru.
5.4.7 Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan membersihkan tanaman dari gulma yang
tumbuh secara berkala 3-4 kali dalam satu periode tanaman, di area green house.
hari sekali, biasanya penyemprotan dilakukan pada sore hari yaitu pada saat suhu
berada dibawah 30 derajat celcius dan kelembapan minimal 60%. Hal ini harus
yang tidak sesuai maka akan menyebabkan toksisitas pada tanaman. Jenis hama
dan penyakit yang sering menyerang pertumbuhan tanaman tomat cherry, antara
lain :
Hama ini merupakan salah satu jenis hama yang menyerang pada stadium
larva dewasa dengan cara membuat alur gerakan pada bagian bawah epidermis
akhirnya mati. Bagian yang terserang akan lunak dan berair tetapi tidak
mengeluarkan cairan lendir berwarna putih dari bagian yang busuk tersebut.
Penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan cara mencelupkan akar bibit
(0.3cc/1) serta diupayakan agar sirkulasi udara tetap lancar dan tidak ada air
hasil ekstraksi bagian tertentu dari tanaman baik dari daun, buah, biji atau akar
yang mengandung senyawa metabolit sekunder dan memiliki sifat racun terhadap
hama dan penyakit tertentu (Djunaedy, 2009). Dalam kegiatan PKL dilakukan
pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan daun suren dan daun kacang
babi. Tanaman suren merupakan tanaman yang potensial sebagai sumber pestisida
menunjukan bahwa larutan daun suren memiliki sifat penghambat daya makan
ulat yang pada akhirnya berakibat pada kematian. (Aprianti, 2006) menyatakan
bahwa suren memiliki kandungan bahan surenon, surenin, dan surenolakton yang
terkandung dalam daun suren merupakan senyawa yang rasanya pahit. Hasil
adalah senyawa golongan flavonoid, steroid dan tanin. Flavonoid adalah salah
34
satu jenis senyawa yang bersifat racun, merupakan persenyawaan glukosid yang
terdiri dari gula yang terikat dengan flavon, selain memiliki sifat insektisida, suren
halus, setelah itu masukan air dengan dosis 1 kg daun suren dengan 1 liter air
dan dimasukan dalam botol plastic. Adapun proses pembuatan pestisida nabati
daun kacang babi sama dengan daun suren hanya yang berbeda bahan yang
digunakannya.
a b c
kematangan 80%. Tomat cherry biasanya sudah dapat dipanen setelah berumur
pada pagi hari yaitu sekitar pukul 08.00 WIB ketika cuaca cerah.
35
Cara pemanenan tomat cherry adalah dengan memetik buah secara hati-
hati dan tetap menjaga agar buah tersebut tidak rusak atau pecah. Masukkan
diseleksi kembali dan dipacking berdasarkan jenis buah. Tomat cherry tidak
memiliki produk BS, hanya dilakukan pemisahan kepada buah yang busuk dan
terserang penyakit.
angkut ke area pengemasan dalam kondisi tertutup dengan kertas yang telah
grading yang bertujuan memilah buah sesuai standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan berdasarkan ukuran buah. Proses ini perlu dilakukan karena tomat ceri
memiliki kualitas dan ukuran yang bervariasi. Variasi tersebut dapat disebabkan
tomat. Standar mutu buah tomat sesuai dengan tingkat keinginan konsumen dan
Tomat cherry memiliki warna dan ukuran tomat yang di bedakan. Ada
yang berwarna hijau dan ada yang berwarna kuning. Tomat di masukan pada
wadah mika kemudian di timbang, untuk berat tomat ceri (pack) yaitu 265 g
Sortir buah sesuai kriteria yang ditetapkan satu per satu. Untuk tomat
cherry penyortiran hanya untuk kriteria buah rusak/cacat. Siapkan keranjang yang
36
telah dibersihkan. Beri pelindung pada dasar dan tepi pengemasan seperti kertas
mika. Untuk buah yang tidak sesuai dipisahkan pada keranjang “rejek”.
Kemudian Beri label yang mencakup : Nama produk, Isi netto, Nama dan
Papaya Bandung, Papaya Bali, Papaya Jakarta, Setiabudi, Pak Ali. PT. AEON
lebih dari 300 anak perusahaan dan telah beroperasi di 13 negara. PT. Saribhakti
pertanian yang berasal dari Jepang. Tomat Cherry dijual dengan harga 27.500/kg .
Distribusi barang dilakukan setiap hari senin, rabu, kamis, dan jumat dengan
6.1 Simpulan
Cerasiforme) secara semi organik merupakan suatu bentuk tata cara pengolahan
tanah dan budidaya tanaman dengan memanfaatkan pupuk yang berasal dari
pupuk organik dan kimia dengan mengunakan media tanam kompos , arang
6.2 Saran
1. PT. SariBhakti Bumi agri lebih baik menambah budidaya tanaman secara
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Suhaendah, E. (2008). Uji Ekstrak Daun Suren danBeauveria Bassiana Terhadap
Mortalitas Ulat Kantong pada Tanaman Sengon. skripsi.
Suyono dan Hermawan, 2006. Analisis Kelayakan Usahatani Padi pada Sistem
Pertanian Organik di Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian.
Jurusan Penyuluhan Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Magelang, Yogyakarta.
Yamin,Ashabul.2012.Mobile.repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60836/analis
is-resiko-produksi-tomat-cherry-pada-pd-pacet-segar.Diakses pada tanggal
11 Agustus 2018 pukul 20:18 WIB.
40
LAMPIRAN
NIM : 1167060031
Pengenalan mengenai
Graha Hejo perusahaan dan berbagai
Senin, 17 Juni 2019
1. Pengenalan macam komoditas tanaman
yang dibudidayakan
Graha Hejo
Menjelaskan kriteria dan
Selasa, 18 Juni 1. Pemaparan mengenai
pengkelasan komoditas hasil
2019 sortasi, grading dan
panen
pengemasan
Graha Hejo
Sortasi, grading dan
Rabu, 19 Juni 2019 1. Packing
pengemasan
41
Melakukan peremajaan pada
tanaman tomat berupa
Zona Pak Walil penyetekan tunas dan daun
1. Pemeliharaan kering, melakukan pelilitan,
Sabtu, 22 Juni 2019
tanaman tomat dan penyiangan.
2. Sortasi benih jagung
Memilih biji jagung yang
baik untuk dijadikan benih.
Menanam bawang daun
pada bedengan.
Penyemprotan pestisida
42
sintetis pada tanaman tomat.
Melakukan penyiraman,
penyetekan, pelilitan dan
Zona Pak Walil
penggemburan tanah pada
Selasa, 25 Juni 1. Pemeliharaan
tanaman tomat
2019 tanaman tomat
2. Sortasi benih jagung
Pemilihan biji jagung untuk
dijadikan benih.
Pemetikan tanaman tomat
yang telah memenuhi
Zona Pak Walil
kriteria panen.
Rabu, 26 Juni 2019 1. Pemanenan tomat
2. Sortasi benih jagung
Pemilihan biji jagung yang
baik untuk dijadikan benih.
Melakukan penyiraman,
Zona Pak Walil
Kamis, 27 Juni penyetekan, pelilitan, dan
1. Pemeliharaan
2019 penyiangan gulma pada
tanaman tomat
tanaman tomat.
43
Analisis budidaya dan usaha
tani kacang lurik bersama
Minggu, 30 Juni Graha Hejo/Kantor
rekan program studi
2019 1. Diskusi
agribisnis Universitas
Padjajaran.
Pemaparan komoditas yang
dibudidayakan di zona
Zona Pak Engkus
tersebut.
Senin, 01 Juli 2019 1. Pengenalan
2. Pemasangan mulsa
Pemasangan mulsa untuk
penanaman buncis
Penyiraman pada tanaman
Zona Pak Engkus
cabai jalapeno, baby buncis,
Selasa, 02 Juli 2019 1. Pemeliharaan
kacang panjang dan jagung
tanaman
tomorokoshi
Melakukan kegiatan
penyiraman pada tanaman
Zona Pak Engkus
cabai jalapeno, jagung
1. Pemeliharaan
tomorokoshi.
tanaman
Rabu, 03 Juli 2019 2. Penanaman tanaman
Penanaman benih baby
baby buncis
buncis pada bedengan.
3. Sortasi benih
edamame
Pemilihan benih edamame
yang baik.
Zona Pak Engkus Pemetikan buah cabai dan
1. Pemanenan tanaman baby buncis yang siap panen
baby buncis dan
Kamis, 04 Juli 2019 cabai jalapeno Melakukan penyulaman
2. Pemeliharaan pada benih yang tidak
tanaman kacang tumbuh.
panjang
44
3. Penanaman tanaman Melakukan penanaman
kacang panjang benih kacang panjang.
Melakukan pemupukan
Zona Pak Engkus
Jum’at, 05 Juli susulan pada tanaman cabai
1. Pemeliharaan
2019 jalapeno (Urea, KCl),
tanaman
Jagung (NPK).
Melakukan kegiatan
penyiangan gulma pada
pertanaman jagung
Zona Pak Engkus
1. Pemeliharaan
Melakukan kegiatan pindah
tanaman
Sabtu, 06 Juli 2019 tanam pada tanaman
2. Pindah tanam
shironegi (bawang daun)
3. Sortasi benih kacang
edamame
Pemilihan biji/benih
edamame yang baik untuk
dijadikan benih
45
Diskusi mengenai laporan
dan tugas lanjutan.
produksi tanaman.
PKL Kelompok
46
Lampiran 2. Dokumentasi
47
Gambar 30. Presentasi laporan akhir Gambar 31. Zona pa walil
Gambar 32. Zona Pak Asep Nendi Gambar33 . Zona Pak Agus
Gambar 34. Zona Pak Engkus Gambar 35. Zona Ibu Entin
48
Lampiran 3 Surat Permohonan Mengikuti Praktek Kerja Lapangan
SURAT PERMOHONAN MENGIKUTI
49
Lampiran 4. Formulir Kesediaan Instansi/Perusahaan Menerima
Mahasiswa/i Melaksanakan PKL
FORMULIR KESEDIAAN INSTANSI / PERUSAHAAN MENERIMA
MAHASISWA/I MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
50
Lampiran 5. Surat praktik kerja lapangan
51