oleh
Muhimatul Hanisah
NIM D31191013
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.)
di Program Studi Manajemen Agribisnis
Jurusan Manajemen Agribisnis
oleh
Muhimatul Hanisah
NIM D31191013
Muhimatul Hanisah
NIM D31191013
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat
serta karunia-Nya sehingga penulisan laporan Praktek Kerja Lapang yang
berjudul “Prospek Usaha Pembuatan Mix Tea di UPT. Pengembangan Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura Lebo-Sidoarjo” dapat diselesaikan dengan
baik.
Laporan ini merupakan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang yang
dilakukan mulai tanggal 01 September 2021 sampai dengan tanggal 31 Desember
2021 bertempat di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Pertanian (A.Md.P) di
Program Studi Manajemen Agribisnis.
Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada sebagai berikut:
1. Saiful Anwar, S. TP., MP sebagai Direktur Politeknik Negeri Jember.
2. Taufik Hidayat, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis
Politeknik Negeri Jember.
3. Linda Ekadewi Widyatami, S.P., M.P selaku Ketua Program Studi
Manajemen Agribisnis Politeknik Negeri Jember.
4. Dr. R. Alamsyah, S,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing PKL.
5. Novie Isnawati, S.P selaku Pebimbing Lapang.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan dan penulisan laporan
ini.
Laporan Praktek Kerja Lapang ini masih kurang sempurna, penulis
mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan di masa mendatang. Semoga
tulisan ini bermanfaat.
Jember, 26 September 2021
Penulis
RINGKASAN
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB 1. PENDAHULUAN
4.3 Metodologi
4.3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktek produksi “Pembuatan Mix Tea” dilakukan di ruang pengolahan
UPT. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (PATPH).
UPT. PATPH beralamat di Jln. Raya Lebo no. 48 Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Waktu pelaksanaan dilakukan pada tanggal 04 Oktober 2021 sampai dengan 02
November 2021.
4.3.2 Bahan dan Alat
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Mix Tea adalah bunga mawar,
melati, rosella, teh, dan stevia.
b. Peralatan yang digunakan meliputi blender, wadah, pengaduk, sendok kecil,
timbangan, tea bag, dan toples.
4.3.3 Metode Pelaksanaan
a. Survey Pasar
Survey pasar dilakukan dengan pengamatan langsung ke pasar untuk
mengetahui harga dari bahan pembuatan mix tea kemudian dilakukan
inventarisasi harga bahan. Nantinya hasil survey pasar ini digunakan untuk
merancang analisis biaya produksi. Selain itu juga untuk mengetahui permintaan
konsumen dan mengetahui keadaan untuk memasarkan produk sirup mawar.
Survey ini dilakukan di toko-toko sekitar Sidoarjo, Minimarket, dan Pasar di
Sidoarjo. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, diketahui bahwa belum
terdapat produk yang mengangkat produk teh dari bahan baku bunga mawar,
melati, rosella, daun stevia, dan teh. Untuk survey bahan pembuatan yakni
diketahui harga bunga mawar Rp. 20.000/ 250 gr, melati Rp. 200.000/kg, rosella
Rp. 130.000/kg, stevia kering Rp. 150.000/kg, dan teh tong Rp. 4.000/bungkus.
b. Produksi
Proses produksi sirup mawar dilakukan dengan beberapa tahap yang meliputi
persiapan alat dan bahan, pengeringan, penghalusan, penimbangan, pencampuran
semua bahan, pengemasan ke dalam tea bag, pelabelan, dan pengemasan ke dalam
toples. Setiap produksi jumlah bahan yang digunakan adalah mawar 200 gram,
rosella 200 gram, melati 100 gram, teh 100 gram, stevia 50 gram, sehingga tiap
kali produksi akan diperoleh 100 kemasan tea bag dengan setiap kemasan tea bag
berisi 5 gram.
c. Pemasaran
Produk sirup mawar dipasarkan dengan metode langsung. Pemasaran secara
langsung dilakukan dengan menawarkan produk mix tea langsung pada
konsumen, melalui toko, supermarket, pameran, dan bazaar. Produk mix tea
dipasarkan pada konsumen di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Pemasaran produk
mix tea termasuk cukup mudah karena rentang usia yang dapat menikmati produk
mix tea cukup banyak.
d. Analisa Usaha
Analisa usaha digunakan untuk mengetahui seberapa banyak kentungan yang
dihasilkan dalam usaha mix tea harus dilakukan perhitungan yang meliputi total
biaya tetap (Rp), total biaya tidak tetap (Rp), total biaya produksi (Rp), harga
pokok penjualan (Rp), total pendapatan (Rp), keuntungan (Rp), R/C rasio, biaya
variable/unit (%), BEP produksi (Rp). Maka dapat diketahui produksi dan
pemasaran mix tea.
e. Proses Pembuatan Mix Tea
Proses pertama pembuatan mix tea ialah mempersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan. Alat yang digunakan yaitu blender, wadah, pengaduk, sendok kecil,
timbangan, tea bag, dan toples. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu bunga
mawar, melati, rosella, teh, dan daun stevia. Untuk langkah pertama dalam
pembuatan Mix tea yaitu mengeringkan bahan-bahan yang sudah dipanen. Setelah
itu haluskan mawar, melati, rosella, dan daun stevia yang sudah dikeringkan
menggunakan blender. Proses penghalusan yang dilakukan tidak boleh sampai
halus karena jika terlalu halus nantinya akan larut saat diseduh. Setelah semua
bahan sudah di blender masukkan kedalam wadah. Lalu dilakukan penimbangan
masing-masing bahan. Untuk perbandingan bahan-bahan untuk pembuatan mix
tea yaitu 2 : 2 : 1 : 1 : ½. Untuk yang perbandingan 2 yaitu mawar dan rosella.
Perbandingan 1 untuk melati dan teh. Sedangan perbandingan ½ untuk daun
stevia. Setelah dilakukannya proses penimbangan semua bahan yaitu dilakukan
pencampuran semua bahan. Setelah itu pengemasan ke dalam tea bag dengan
komposisi per tea bag yaitu 5 gram. Setelah itu dilakukan pelabelan pada tea bag.
Langkah selanjutnya yaitu memasukkan ke dalam toples dengan isi 10 pcs teh per
kemasan.
Persiapan Alat dan Bahan
Mawar, melati,
Pengeringan rosella, stevia
Komposisi
Pengemasan ke dalam tea bag per tea bag = 5 gram
5.2 Saran
1. Perlu adanya pemasaran secara tidak langsung (online).
2. Perlu ditingkatkan lagi dalam menjaga mutu produk dengan menjaga
kebersihan pada saat proses pengolahan produk yaitu menggunakan sarung
tangan dan masker.
3. Mendaftarkan legalitas teh herbal dan produk olahan lain yang dihasilkan UPT
PATPH seperti BPOM dan P-IRT agar jangkauan pemasarannya lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasari, J..A. 2020. Prospek Usaha Pembuatan Sirup dengan Bahan Baku
Bunga Mawar (Rosa Hybrida) di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura Lebo – Sidoarjo Jawa Timur. Laporan PKL
Jurusan Teknologi Pertanian. Politeknik Negeri Jember
Ridyaningsih, M..N. 2020. Pengembangan dan Inovasi Produk Teh Herbal Mix
Tea di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Lebo Sidoarjo. Laporan PKL Jurusan Manajemen Agribisnis. Politeknik
Negeri Jember
Purnomo, B. 2017. Pengembangan Produk dan Inovasi Produk Pada Teh Hijau
Cap Pohon Kurma (Studi Pada PT Panguji Luhur Utama). Jurnal
Maksipreneur, Vol. VI No. 2, Hal 27-35
Firdaus, S..F. 2020. Prospek Usaha Pembuatan Selai dengan Bahan Baku Bunga
Rosella (Hibiscus sabdariffa, L) di UPT Pengembangan Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PATPH) Sidoarjo – Jawa Timur.
Laporan PKL Jurusan Teknologi Pertanian. Politeknik Negeri Jember
Kayu manis yang dicuci Memotong kayu manis Pembuatan mix tea
Panen melati Melati sudah panen Mengeringkan melati
Bahan untuk rose tea Pengemasan ke tea bag Produk mix tea
Menali cabai yang roboh Panen bawang merah Media tanam untuk labu