Anda di halaman 1dari 62

PROSPEK USAHA PEMBUATAN MIX TEA DI UPT

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TANAMAN


PANGAN DAN HORTIKULTURA
LEBO-SIDOARJO

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

oleh
Muhimatul Hanisah
NIM D31191013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2021
PROSPEK USAHA PEMBUATAN MIX TEA DI UPT
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TANAMAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA
LEBO-SIDOARJO

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.)
di Program Studi Manajemen Agribisnis
Jurusan Manajemen Agribisnis

oleh
Muhimatul Hanisah
NIM D31191013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2021
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
LEMBAR PENGESAHAN

PROSPEK USAHA PEMBUATAN MIX TEA DI UPT PENGEMBANGAN


AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
LEBO-SIDOARJO

Muhimatul Hanisah
NIM D31191013

Telah melaksanakan Praktik Kerja Lapang dan dinyatakan lulus


Pada Tanggal: 31 Desember 2021
Tim Penilai
Pembimbing Lapang (Eksternal) Dosen Pembimbing (Internal)

Novie Isnawati, S.P Dr. R. Alamsyah, S,SE,M.Si


NIP. 19771107 200801 2 013 NIP. 19080202 2000112 002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis

Taufik Hidayat, S.E., M.Si.


NIP 19740902 200501 1 001

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat
serta karunia-Nya sehingga penulisan laporan Praktek Kerja Lapang yang
berjudul “Prospek Usaha Pembuatan Mix Tea di UPT. Pengembangan Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura Lebo-Sidoarjo” dapat diselesaikan dengan
baik.
Laporan ini merupakan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang yang
dilakukan mulai tanggal 01 September 2021 sampai dengan tanggal 31 Desember
2021 bertempat di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Pertanian (A.Md.P) di
Program Studi Manajemen Agribisnis.
Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada sebagai berikut:
1. Saiful Anwar, S. TP., MP sebagai Direktur Politeknik Negeri Jember.
2. Taufik Hidayat, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis
Politeknik Negeri Jember.
3. Linda Ekadewi Widyatami, S.P., M.P selaku Ketua Program Studi
Manajemen Agribisnis Politeknik Negeri Jember.
4. Dr. R. Alamsyah, S,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing PKL.
5. Novie Isnawati, S.P selaku Pebimbing Lapang.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan dan penulisan laporan
ini.
Laporan Praktek Kerja Lapang ini masih kurang sempurna, penulis
mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan di masa mendatang. Semoga
tulisan ini bermanfaat.
Jember, 26 September 2021

Penulis
RINGKASAN

Prospek Usaha Pembuatan Mix Tea di UPT Pengembangan Agribisnis


Tanaman Pangan dan Hortikultura Sidoarjo, Muhimatul Hanisah, NIM
D31191013, Tahun 2021, ... hlm, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri
Jember, Dr. R. Alamsyah, S, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama (DPU).

Teh merupakan minuman yang mengandung kafein, yang diperoleh


dengan menyeduh daun atau pucuk daun dari tanaman Camellia sinensis
menggunakan air panas (Siringoringo,dkk dan Amanto,dkk, 2019). Mix Tea
merupakan teh herbal yang berbahan dasar utama bunga yang sudah dikeringkan.
Kegiatan Praktek Kerja Lapang di UPT Pengembangan Agribisnis,
Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sidoarjo ini dilaksanakan selama 4 bulan,
mulai tanggal 01 September 2021 hingga 31 Desember 2021. Tujuan dari kegiatan
Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswa antara
hubungan teori dengan penerapan di dunia kerja, meningkatkan wawasan terhadap
pengembangan diri, dan melatih keterampilan dan pengalaman kerja terkait
dengan bidang usaha yang dilakukan di tempat PKL.
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel
DAFTAR GAMBAR

Halaman
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang mana mengandalkan sektor
pertanian sebagai sumber matapencaharian mayoritas penduduknya dan juga
sebagai penopang pembangunan. Selain memberikan kontribusi yang besar untuk
pendapatan Indonesia, sebagian ekspor Indonesia juga berasal dari sektor
pertanian. Sehingga sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam
penyerapan tenaga kerja dan penyediaan kebutuhan pangan dan sandang bagi
penduduk Indonesia. Di Indonesia sektor pertanian dibagi menjadi lima subsektor,
diantaranya yaitu pertanian pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan
perikanan.
Bunga adalah bagian dari tanaman yang berfungsi untuk menghasilkan biji,
dimana proses penyerbukan dan pembuahan suatu tanaman terjadi didalam bunga
setelah pembuahan terjadi bunga berkembang lebih lanjut dengan membentuk
buah. Bunga merupakan tanaman yang termasuk kedalam sektor pertanian.Di
Indonesia sendiri terdapat bermacam macam jenis bunga yang tumbuh. Bunga-
bunga tersebut memiliki kelebihan dari sisi yang berbeda- beda. Terdapat bunga
yang memiliki kelebihan dari sisi estetika atau keindahannya sehingga sering
dijadikan hiasan, terdapat pula bunga yang memiliki kelebihan dari sisi
kandungan yang ada pada bunga. Contohnya bunga Mawar, selain dikagumi
karena keindahannya, banyak yang belumtau akan kandungan dan manfaat yang
ada pada bunga ini. Menurut Wulandari,dkk (2016:49) kandungan kimia pada
bunga mawar cukup beragam yaitu tannin, geraniol, nerol, citronellol, asam
geranik, terpene, flavonoid, pektin polyphenol, vanillin, karotenoid, stearopten,
farnesol, eugenol, feniletilakohol, vitamin B, C, E, K. Kandungan pada bunga
mawar tersebut menjadikan alasan bunga ini memiliki manfaat yang baik bagi
kesehatan antara lain sebagai menurunkan berat badan, meredakan sakit kepala,
meningkatkan sistem imun, dan baik untuk sistem pencernaan.
Bunga melati adalah tanaman yang indah dengan aroma memabukkan.
Menurut Jayalandri dkk, 2016, Bunga Melati terdapat kandungan alkaloid,
glycosid, saponin, terpenoid dan flavonoid, kandungan flavonoid pada bunga
melati berpotensi sebagai antioksidan. Bunga melati memiliki manfaat yang baik
bagi kesehatan antara lain sebagai meredakan stres, menjaga kesehatan jantung
dan pembuluh darah, dan dapat menjaga kesehatan kulit.
Bunga rosella termasuk bunga yang memiliki kelebihan dari sisi kesehatan.
Bunga yang tumbuh didaerah tropis dan subtropis ini memang jarang dijadikan
bunga hias oleh masyarakat, namun seringkali dijadikan bahan obat-batan herbal.
Karena pada bunga rosella terkandung antosianin, betakaroten, vitamin C, tiamin,
riboflavin, flavonoid dan niasin yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran
darah, sumber antioksidan, dan dapat melawan bakteri.
Daun yang tidak kalah bermanfaat yaitu daun Stevia. Daun stevia
merupakan pemanis buatan dan pengganti gula yang diekstrak dari daun tanaman
Stevia rebaudiana. Stevia terasa manis berkat kandungan steviol glycosides yang
ada di dalamnya. Stevia memiliki manfaat bagi kesehatan yaitu membantu
mengurangi berat badan, menurunkan tekanan darah, dan mencegah resiko
penyakit ginjal. Selain itu, stevia baik untuk diabetes. Karena stevia mengandung
rendah kalori.
UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura atau
yang biasa disingkat UPT PATPH. UPT PATPH merupakan lembaga
pemerintahan yang berada dibawah naungan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Provinsi Jawa Timur. UPT PATPH bertugas untuk mengembangkan
pertanian Jawa Timur khususnya di bagian tanaman pangan dan hortikultura.
Selain melakukan kegiatan becocok tanam, UPT PATPH ini juga melakukan
kegiatan pengolahan hasil pertanian. Salah satunya yaitu memproduksi teh herbal
Mix Tea yang terbuat dari berbagai macam jenis tanaman bunga seperti Mawar,
Rosella dan Melati. Teh merupakan minuman yang mengandung kafein, yang
diperoleh dengan menyeduh daun atau pucuk daun dari tanaman Camellia
sinensis menggunakan air panas (Siringoringo,dkk dalam Amanto,dkk, 2019) .
Sedangan teh herbal sendiri merupakan hasil olahan teh yang tidak berasal dari
daun teh tanaman Camelia sinensis, bahan-bahan untuk pembuatan teh herbal pun
kini semakin mudah didapat misalnya daun, biji, akar, atau buah kering (Inti
dalam Amanto ,dkk, 2019). Teh herbal yang dihasilkan oleh UPT PATPH
merupakan teh yang berbahan dasar utama bunga yang sudah dikeringkan.
Adapun jenis bunga yang dipakai untuh bahan dasar teh herbal yaitu bunga
mawar, bunga melati dan bunga rosella. Tetapi disini saya menambahkan inovasi
baru yaitu menambahkan daun stevia sebagai pemanis pengganti gula.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan Umum PKL
Tujuan Praktik Kerja Lapang (PKL) secara umum adalah meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerja bagi mahasiswa mengenai
kegiatan perusahaan/industri/instansi dan/atau unit bisnis strategis lainnya yang
layak dijadikan tempat PKL. Selain itu, tujuan PKL adalah melatih mahasiswa
agar lebih kritis terhadap perbedaan atau kesenjangan (gap) yang mereka jumpai
di lapangan dengan yang diperoleh di bangku kuliah. Dengan demikian
mahasiswa diharapkan mampu untuk mengembangkan keterampilan tertentu yang
tidak diperoleh di kampus.
1.2.2 Tujuan Khusus PKL
Tujuan khusus kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini adalah:
a. Melatih para mahasiswa mengerjakan pekerjaan lapangan, dan sekaligus
melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan bidang keahliannya
mengikuti perkembangan ipteks;
b. Menambah kesempatan bagi mahasiswa memantapkan keterampilan dan
pengetahuannya untuk menambah kepercayaan dan kematangan dirinya;
c. Meningkatkan kemampuan interpersonal mahasiswa terhadap lingkungan
kerjanya; dan
d. Melatih para mahasiswa berfikir kritis dan menggunakan daya nalarnya
dengan cara memberi komentar logis terhadap kegiatan yang dikerjakan dalam
bentuk laporan kegiatan.
1.2.3 Manfaat PKL
Manfaat Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah sebagai berikut:
a. Manfaat untuk mahasiswa:
1. Mahasiswa terlatih untuk mengerjakan pekerjaan lapangan, dan sekaligus
melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan bidang
keahliannya; dan
2. Mahasiswa memperoleh kesempatan untuk memantapkan keterampilan
dan pengetahuannya sehingga kepercayaan dan kematangan dirinya akan
semakin meningkat.
b. Manfaat untuk Politeknik Negeri Jember:
1. Mendapatkan informasi atau gambaran perkembangan ipteks yang
diterapkan di industri / instansi untuk menjaga mutu dan relevansi
kurikulum; dan
2. Membuka peluang kerjasama yang lebih intensif pada kegiatan
Tridharma.
c. Manfaat untuk lokasi PKL:
1. Mendapatkan profil calon pekerja yang siap kerja; dan
2. Mendapatkan alternatif solusi-solusi dari beberapa permasalahan
lapangan.

1.3 Lokasi dan Jadwal Kerja


1.3.1 Lokasi Praktik Kerja Lapang
Kegiatan Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan di UPT. Pengembangan
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang beralamat di Jln. Raya Lebo,
No.48 Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur, 61223.
1.3.2 Jadwal Kerja
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan mulai tanggal 01 September
2021 hingga 31 Desember 2021. Sebagian besar kegiatan Praktek Kerja Lapang
(PKL) di ruang pengolahan sebagian besar dilaksanakan pada Senin hingga Sabtu
mulai pukul 06.00 hingga 15.00.
1.4 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang digunakan selama menjalankan kegiatan
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini yaitu:
1. Praktek Lapang
Dimana mahasiswa dapat terlibat secara langsung didalam setiap kegiatan
yang dilakukan di lapangan atau lokasi pelaksanaan PKL, yang tentunya dengan
diarahkan oleh pembimbing lapang ataupun karyawan yang berada di lokasi.
2. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung di
lokasi selama pelaksanaan kegiatan PKL di UPT Pengembangan Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura Lebo Sidoarjo.
3. Wawancara
Melakukan sesi tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung
dengan narasumber yang terpercaya yang berada di lokasi pelaksanaan PKL untuk
mendapatkan data dan informasi terkait pembuatan laporan.
4. Studi Pustaka
Kegiatan studi pustaka yaitu kegiatan membaca literatur baik dari jurnal,
skripsi, maupun laporan Praktek Kerja Lapang terdahulu baik dari internet
maupun perpustakaan kantor UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan
dan Hortikultura Sidoarjo.
5. Konsultasi
Konsultasi ini dilakukan oleh mahasiswa dengan dosen pembimbing dan
pembimbing lapang untuk memecahkan berbagai permasalahan selama
menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) baik teknis maupun non
teknis.
6. Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure)
UPT Pengembangan Agribisnis, Tanaman Pangan, dan Hortikultura
Sidoarjo meminta mahasiswa untuk membuat SOP (Standard Operating
Procedure) tentang komoditi yang dipilih dalam judul laporan sebagai suatu
bentuk output dari kegiatan Kerja Lapang (PKL).
7. Penulisan Laporan
Merupakan tahapan akhir dari rangkaian kegiatan Praktek Kerja Lapang
(PKL) di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sidoarjo. Tujuan dari penulisan laporan ini ialah untuk melaporkan secara rinci
terkait judul/ topik yang diangkat selama melakukan kegiatan PKL.
BAB 2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN INSTANSI

2.1 Sejarah UPT Pengembangan Agribsinis Tanaman Pangan dan


Hortikultura
Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura (UPT PATPH) berdiri seiring dengan adanya restrukturisasi institusi
di lingkup dinas pada pertengahan tahun 2008. Institusi ini merupakan
penggabungan antara Kebun Pusat Pengembangan Agribisnis Hortikultura
(PUSPA) Lebo-Sidoarjo yang semula bersifat independen dengan Balai Teknologi
Pertanian (BTP) Bedali Lawang.
Struktur organisasi dan tata kerja UPT pada awal pembentukannya tertuang
dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 tanggal 25
Agustus 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur. Sesuai Peraturan Gubernur ini, pengelolaan UPT PATPH
dikendalikan oleh seorang Kepala UPT dengan dibantu oleh Seorang Kepala Sub
Bagian Tata Usaha dan 2 (dua) orang Kepala Seksi, yakni Kepala Seksi
Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Kepala Seksi Pengembangan
Agribisnis Hortikultura.
Dengan struktur organisasi tersebut, maka Kebun PUSPA Lebo menjadi
salah satu kebun di lingkup UPT PATPH yang dikelola oleh Seksi Pengembangan
Agribisnis Hortikultura (PAH). Mengingat segala kelengkapan sarana dan
prasarana yang telah ada, Kebun PUSPA Lebo juga menjadi basecamp bagi
semua personel di Seksi PAH, sedangkan kantor pusat UPT PATPH yang
merupakan basecamp personel dari Sub Bagian Tata Usaha maupun Seksi
Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan masih berkedudukan di Bedali-
Lawang.
Pada awal terbentuknya jenis kegiatan yang dilakukan oleh UPT PATPH
berupa operasional laboratorium (Uji Tanah, Kultur Jaringan, Pengolahan Hasil
Panen) dan pengelolaan beberapa kebun yang berlokasi di Bedali-Lawang, Dau-
Malang, Bulukerto - Batu dan Puspa Lebo-Sidoarjo. Dalam perkembangan
selanjutnya terdapat penambahan beberapa kebun yang dikelola oleh UPT
PATPH, dengan pengembangan komoditas unggulan masing-masing yaitu Kebun
Cemengkalang Sidoarjo, Kebun Dlanggu Mojokerto, Kebun Kebomas Gresik, dan
Kebun Pelem Kediri. Struktur dan tata kelola UPT PATPH pada Dinas di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada akhir tahun 2016 sesuai
dengan Peraturan Gubernur Nomor 113 Tahun 2016 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, maka
pengelolaan UPT PATPH dikendalikan oleh seorang Kepala UPT dengan dibantu
dengan Seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Seorang Kepala Seksi
Pelayanan Teknis.
Seiring dengan adanya perubahan struktur dan tata kelola Perangkat Dinas
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada akhir tahun 2018 sesuai
dengan Peraturan Gubernur Nomor 61 Tahun 2018 tentang Nomenklatur, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, maka pengelolaan
UPT PATPH dikendalikan oleh seorang Kepala UPT dengan dibantu dengan
Seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Seorang Kepala Produksi dan Kepala
Seksi Pemasaran.
Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura (UPT PATPH) juga memiliki visi dan misi, yaitu:
2.1.1. Visi
Visi UPT PATPH adalah sebagai pusat pengembangan dan pelayanan agribisnis
tanaman pangan dan hortikultura yang modern dan memiliki daya saing.
2.1.2. Misi
Terdapat 2 (dua) misi utama yang diemban oleh UPT PATPH untuk mewujudkan
visi tersebut yakni :
a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pangan dan hortikultura
yang berdaya saing dan berkelanjutan
b) Meningkatkan pelayanan agrowisata, laboratorium dan konsultasi agribisnis
bagi masyarakat
2.2 Struktur Organisasi UPT PATPH
2.2.1. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 61 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur,
maka pengelolaan UPT PATPH dikendalikan oleh seorang Kepala UPT dengan
dibantu dengan Seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Seorang Kepala Seksi
Produksi dan Seorang Seksi Pemasaran.
Dibawah Kepala Sub Bagian Tata Usaha terdapat staf yang bertugas dalam
urusan kepegawaian, keuangan dan asset/perlengkapan. Sedangkan dibawah
Kepala Seksi Produksi terdapat staf yang bertanggung jawab sebagai pengelola
kebun maupun laboratorium dan Kepala Seksi Pemasaran dibantu staf pemasaran
dan agrowisata. Struktur organisasi selengkapnya dapat digambarkan sebagai
berikut :

Kepala UPT Pengembangan


Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Ir. Sumiyanto Aji , M.MA.

Kepala Sub Bagian Tata


Usaha
Trias Ari Wicaksono, SE.,
MM.

Staf Sub Bagian Tata


Usaha

Kepala Seksi Pemasaran


Kepala Seksi Produksi Novie Isnawati, S.P. M.Agr.
Faridah, S.P.,M.Agr

Staf Pemasaran / Pengelola


Agrowisata
Staf Seksi Produksi
Gambar 2.1. Struktur Organisasi UPT PATPH Lebo-Sidoarjo
2.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi
UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis dinas dalam bidang
pelaksanaan kaji terap teknologi serta pengembangan agribisnis tanaman pangan
dan hortikultura, tugas ketatausahaan serta pelayanan masyarakat. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, maka UPT PATPH mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan percontohan;;
b. Pelaksanakan kaji terap teknologi agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;
c. Pelaksanaan promosi dan diseminasi edikasi teknologi dalam bidang agribisnis
tanaman pangan dan hortikultura;
d. Melaksanakan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;
e. Pelaksanaan dan pengelolaan diversifikasi usaha;
f. Pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
g. Pelaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas
Selanjutnya Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
d. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor
e. Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat;
f. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga;
g. Melaksanakan pengelolaan penyusunan program, anggaran dan perundang
perundangan;
h. Melaksanakan pengeloaan kearsipan UPT;
i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi orgaisasi dan tatalaksana
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT
Seksi Produksi, mempunyai tugas :
g. Menyusun perencanaan kegiatan seksi produksi
h. Melaksanakan kaji terap teknologi agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;
i. Melaksanakan pelayanan analisis unsur hara tanah dan kultur jaringan;
j. Melaksanakan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;
k. Melaksanakan pendampingan teknis agribisnis tanaman pangan dan
hortikultura;
l. Melaksanakan diseminasi edukasi teknologi bidang agribisnis tanaman pangan
dan hortikultura
m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
n. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan Kepala UPT
Sedangkan Seksi Pemasaran, mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan kegiatan Seksi Pemasaran;
b. Melaksanakan pengolahan dan pemasaran hasil produksi tanaman pangan dan
hortikultura;
c. Melaksanakan promosi dan sosialisasi hasil tanaman pangan dan hortikulta
d. Melaksanakan pengujian teknologi tanaman pangan dan hortikultura
e. Melaksanakan Agribisnis tanaman pangan dan hortikultura
f. Melaksanakan desiminasi teknologi tanaman pangan dan hortikultura
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT

2.3 Kondisi Lingkungan


Dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja Pelayanan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum daerah (PPK-BLUD), maka kantor
UPT PATPH Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur yang
semula berkantor di Jalan Raya Dr. Cipto No. 17 Bedali Lawang Malang, sejak
tanggal 8 Pebruari 2018 berpindah kantor di Jalan Raya Lebo No. 48, Desa Lebo,
Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur sesuai surat
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Nomor :
521/305/110.11/2018, tanggal 31 Januari 2018 perihal Pemindahan Kantor UPT
Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, dengan tujuan agar
koordinasi dan pengawasan dapat berjalan lebih optimal, tertib dan efisien.
Secara astronomis UPT PATPH terletak pada 11,2o BT-112o BT dan 7,3o LS-7,5o
LS. Secara geografis UPT PATPH berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukodono
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Candi
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Wonoayo
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Candi
Kebun UPT PATPH Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur
yang dikelola seluas ± 38,58 hektar yang berlokasi di beberapa Kabupaten/Kota
dengan pengusahaan aneka jenis tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan
hortikultura (buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka) yang
disesuaikan dengan potensi lahan dan kondisi agroklimat setempat, masing-
masing sebagai berikut :
1. Kebun Lebo Sidoarjo (PUSPA LEBO), seluas 6 Hektar
2. Kebun Cemengkalang Sidoarjo, seluas 6 hektar
3. Kebun Bedali Lawang Malang, seluas 1,6 hektar yang mana pada tahun 2018
sebagian luasan lahan terkena pembebasan jalan TOL Malang – Pandaan.
4. Kebun Kalianyar Lawang Malang, seluas 1,28 ha pada tahun 2018 sebagian
luasan lahan terkena pembebasan jalan TOL Malang – Pandaan.
5. Kebun Dau Malang, seluas 7,4 hektar
6. Kebun Bulukerto Batu, seluas 0,8 hektar
7. Kebun Dlanggu Mojokerto, seluas 4 hektar
8. Kebun Kebomas Gresik, seluas 6 hektar
9. Kebun Pelem Kediri, seluas 5,5 hektar
Kebun Lebo memiliki luas 6 ha, yang dibagi menjadi 2, yaitu kebun Lebo
Timur yang terdiri dari areal greenhouse dan lokasi pemasaran serta kebun Lebo
Barat yang merupakan areal persawahan tempat dibudidayakannya berbagai
macam komoditi buah, sayur, dan bunga. UPT Pengembangan Agribisnis,
Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sidoarjo memiliki ketinggian tanah 5 mdpl
sehingga komoditi yang dibudidayakan mayoritas adalah komoditi yang cocok
untuk dibudidayakan di dataran rendah. Kebun di UPT ini memiliki pH tanah
yang tidak terlalu asam yaitu 6,5 dan berjenis vertisol dengan kandungan liat
tinggi. Tanah vertisol mempunyai sifat mengembang saat basah dan mengkerut
hingga pecah-pecah saat kering. Dalam mengatasi kembang mengkerutnya tanah
maka dilakukan perbanyakan dalam pemberian pupuk organik seperti kompos dan
pupuk kandang. Oleh sebab itu sebagian besar kegiatan pemupukan dasar dalam
suatu tahapan budidaya menggunakan pupuk organik.
BAB 3. KEGIATAN UMUM DI LOKASI PKL

Proses kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang dilakukan di UPT.


Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (PATPH), antara
lain:
3.1 Orientasi Lokasi
Orientasi di sini merupakan awal dari sebuah kegiatan yang biasanya
berupa perkenalan. Pada hari pertama, dilakukan pengarahan dari pihat UPT
untuk melihat-melihat secara langsung bagaimana keadaan lembaga/instansi dan
pengenalan dengan pembimbing lapang selama kegiatan PKL berlangsung.
Pembimbing lapang ditugaskan oleh lembaga/instansi untuk membimbing,
mengarahkan, dan memberikan masukan kepada penulis terkait kegiatan PKL
yang akan dilaksanakan. Dalam pertemuan dengan pembimbing, kami diajak
untuk berdiskusi terkait kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan dan di beri tahu
tentang aturan-aturan serta jam kerja yang ada di UPT. Selain itu pembimbing
juga mengarahkan dalam kegiatan PKL kali ini kita harus melakukan kegiatan
penilitian mix tea.

3.2 Kegiatan Pemanenan Bunga Mawar, Melati, dan Telang


Bunga mawar tergolong bunga yang mudah kehilangan air, maka waktu
pemanenan yang paling baik adalah pagi hari, sekitar pukul 06.00-08.00 WIB.
Pemanenan dilakukan pada pagi hari bertujuan untuk mencegah terjadinya
penguapan sehingga kandungan air dan kandungan makanan lainnya di dalam
tanaman masih cukup, ditandai dengan penampakan bunga yang masih segar.
Begitupun juga melati dan telang. Bunga mawar, melati, dan telang yang
sudah dipanen dimasukkan ke dalam keranjang. Untuk pemanenan bunga melati,
bunga yang sudah mekar dan kuncup disendirikan. Karena nantinya untuk
pengeringannya dipisah.
3.3 Pengeringan Bunga Mawar, Melati, dan Telang
Proses pengeringan bunga mawar dilakukan pengumpulan bunga terlebih
dahulu, selanjutnya mahkota dipisahkan dari kelopak bunga. Kemudian dilakukan
penimbangan mahkota bunga mawar dengan tujuan untuk mengetahui berat basah
dari mahkota bunga tersebut. Setelah itu mahkota bunga di jemur dibawah sinar
matahari secara langsung selama kurang lebih 4-5 jam (hingga penampakan dari
bunga itu mengering). Untuk pengeringan bunga melati dan telang menggunakan
mesin dehydrator. Estimasi untuk mendapatkan bunga melati dan telang yang
benar-benar kering, kurang lebih 3-4 jam. Bunga yang telah kering ditimbang
kembali dengan tujuan agar mengetahui berat kering dari bunga. Selanjutnya
proses pengemasan dalam wadah yang kedap udara agar kondisi tetap terjaga.
Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang.

3.4 Pembuatan Sirup Mawar


Proses pertama pembuatan sirup mawar ialah mempersiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan. Alat yang digunakan yaitu panci, timabangan, pengaduk, sendok,
botol plastik, baskom, saringan dan kompor gas. Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu bunga mawar, air dan gula pasir. Tahap selanjutnya pencucian bunga bawar
dengan menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel
pada bunga mawar. Kemudian dilakukan proses perendaman dengan penambahan air
sesuai dengan ketentuan selama 1 malam untuk mengeluarkan aroma dari bunga
mawar. Setelah itu dilanjutkan proses perebusan bunga mawar hingga warna mahkota
mawar memudar dan warna air berubah menjadi merah. Kemudian dilakukan
penyaringan untuk memisahkan air hasil rebusan dengan mahkota bunga. Air hasil
rebusan direbus kembali dengan dengan menambahkan gula pasir hingga air
mendidih. Setelah mendidih api dimatikan dan dilakukan pendinginan pada suhu
ruang. Sirup yang telah dingin dikemas ke dalam botol plastik yang kemudian diberi
label. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang.

3.5 Pembuatan Minuman Mawar


Proses pertama pembuatan minuman sari mawar ialah mempersiapkan alat
dan bahan yang dibutuhkan. Alat yang digunakan yaitu panci, sendok, botol plastik,
baskom, saringan, kompor gas, timbangan, dan pengaduk. Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu bunga mawar, air, dan gula pasir. Tahap selanjutnya yaitu pemisahan
kelopak dengan mahkota bunga mawar. Setelah itu dilakukan proses penimbangan
mahkota bunga mawar dan bahan lain kemudian mahkota mawar dicuci
menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Selanjutnya dilakukan proses perebusan bunga mawar dengan penambahan air sesuai
dengan ketentuan hingga warna bunga mawar memudar dan warna air berubah
menjadi merah. Kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan air hasil
rebusan dengan mahkota mawar. Air hasil rebusan direbus kembali dengan
menambahkan gula pasir dengan diaduk hingga air mendidih. Setelah mendidih, api
dimatikan dan dilakukan pendinginan pada suhu ruang. Sari bunga yang telah dingin
dikemas ke dalam botol plastik yang kemudian diberi label. Penyimpanan dilakukan
pada freezer.

3.6 Pembuatan Sirup Rosella


Proses pertama pembuatan sirup rosella ialah mempersiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan. Alat yang digunakan yaitu panci, sendok, botol plastik, baskom,
saringan, kompor gas, timbangan, dan pengaduk. Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu bunga rosella, air, dan gula pasir. Tahap selanjutnya pemisahan mahkota bunga
rosella denggan biji bunga. Mahkota bunga yang telah terpisah dari biji dilakukan
penimbangan. Kemudian mahkota bunga rosella dicuci menggunakan air mengalir
untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Kemudian dilakukan proses
perebusan bunga rosella dengan penambahan air sesuai dengan ketentuan hingga
warna bunga rosella memudar dan warna air berubah menjadi merah. Kemudian
dilakukan penyaringan untuk memisahkan air hasil rebusan dengan bunga rosella. Air
hasil rebusan direbus kembali dengan menambahkan gula pasir hingga mendidih.
Setelah api dimatikan dan dilakukan pendinginan pada suhu ruang. Sirup yang telah
dingin dikemas ke dalam botol plastik yang kemudian diberi label. Penyimpanan
dilakukan pada suhu ruang.

3.7 Pembuatan Minuman Rosella


Proses pertama pembuatan sari bunga rosella ialah mempersiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan. Alat yang digunakan yaitu panci, sendok, botol plastik,
baskom, saringan, kompor gas, timbangan, dan pengaduk. Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu bunga rosella, air, dan gula pasir. Tahap selanjutnya yaitu pemisahan
mahkota bunga rosella dengan biji bunga, kemudian mahkota bunga dicuci
menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Mahkota
bunga yang telah terpisah dari biji dilakukan penimbangan. Kemudian dilakukan
proses perebusan bunga rosella dengan penambahan air sesuai dengan ketentuan
hingga warna bunga rosella memudar dan warna air berubah menjadi merah.
Kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan air hasil rebusan dengan bunga
rosella. Air hasil rebusan direbus kembali dengan menambahkan gula pasir hingga
mendidih. Setelah api dimatikan dan dilakukan pendinginan pada suhu ruang. Sari
bunga yang telah dingin dikemas ke dalam botol plastik yang kemudian diberi label.
Penyimpanan dilakukan dalam freezer.

3.8 Pembuatan Sirup Markisa


Proses pertama pembuatan sirup markisa ialah mempersiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan. Alat yang digunakan yaitu panci, sendok, botol plastik,
baskom, pisau, saringan, kompor gas, timbangan, dan pengaduk. Sedangkan
bahan yang digunakan yaitu markisa, air, dan gula pasir. Tahap selanjutnya
pemotongan buah markisa. Markisa yang telah terpisah dari biji diletakkan di
panci. Kemudian dilakukan proses perebusan buah markisa dengan penambahan
air sesuai dengan ketentuan hingga warna air berubah menjadi orange. Kemudian
dilakukan penyaringan untuk memisahkan air hasil rebusan dengan buah markisa.
Air hasil rebusan direbus kembali dengan menambahkan gula pasir hingga
mendidih. Setelah api dimatikan dan dilakukan pendinginan pada suhu ruang.
Sirup yang telah dingin dikemas ke dalam botol plastik yang kemudian diberi
label. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang.

3.9 Pembuatan Jus Jambu


Proses pembuatan Jus jambu harus melalui beberapa tahap, pertama-tama
mengumpulkan buah jambu dari kebun kemudian menyiapkan alat dan bahan untuk
proses pengolahan. Alat yang digunakan yaitu blender, pisau, sendok, baskom, dan
botol plastik. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu buah jambu dan air. Tahap
selanjutnya melakukan sortasi buah jambu, buah disortir untuk memilih buah yang
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Kemudian buah yang memenuhui kriteria di
pembersihan dengan cara pengupasan dan pencucian, setelah dicuci buah jambu
dipisahkan antara daging buah dengan bijinya. Daging buah jambu kemudian
dimasukkan ke dalam blender dengan penambahan gula dan air hingga menjadi jus.
Jus jambu kemudian dikemas kedalam botol dan dilakukan pelabelan. Kemudian jus
mangga disimpan ke dalam freezer.

3.10 Pembuatan Teh Celup dan Healthy Mix


Teh celup yang diproduksi oleh UPT. PATPH meliputi rose tea, rosella
tea, mix tea, dan blue butterfly pea tea. Teh Herbal Rose Tea terbuat dari bunga
mawar yang sudah dikeringkan. Adapun alat yang dibutuhkan meliputi blender,
wadah, pengaduk, sendok kecil, timbangan, tea bag, dan toples. Untuk langkah
pertama dalam pembuatan rose tea yaitu haluskan bunga mawar yang sudah
dikeringkan menggunakan blender. Proses penghalusan yang dilakukan tidak
boleh sampai halus karena jika terlalu halus nantinya akan larut saat diseduh.
Setelah semua bahan sudah di blender masukkan kedalam wadah. Setelah itu
masukkan ke dalam tea bag yang sudah berlabel dengan berat masing-masing
kantong yaitu 3 gram. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan ke dalam toples
dengan isi 10 pcs teh per kemasan.
Teh Herbal Rosella Tea terbuat dari rosella yang sudah dikeringkan.
Adapun alat yang dibutuhkan meliputi blender, wadah, pengaduk, sendok kecil,
timbangan, tea bag, dan toples. Untuk langkah pertama dalam pembuatan rosella
tea yaitu haluskan rosella yang sudah dikeringkan menggunakan blender. Proses
penghalusan yang dilakukan tidak boleh sampai halus karena jika terlalu halus
nantinya akan larut saat diseduh. Setelah semua bahan sudah di blender masukkan
kedalam wadah. Setelah itu masukkan ke dalam tea bag yang sudah berlabel
dengan berat masing-masing kantong yaitu 3 gram. Langkah selanjutnya yaitu
memasukkan ke dalam toples dengan isi 10 pcs teh per kemasan.
Teh Herbal Blue Butterfly Pea Tea atau Teh Telang terbuat dari telang
yang sudah dikeringkan. Adapun alat yang dibutuhkan meliputi blender, wadah,
pengaduk, sendok kecil, timbangan, tea bag, dan toples. Untuk langkah pertama
dalam pembuatan blue butterfly pea tea yaitu haluskan bunga mawar yang sudah
dikeringkan menggunakan blender. Proses penghalusan yang dilakukan tidak
boleh sampai halus karena jika terlalu halus nantinya akan larut saat diseduh.
Setelah semua bahan sudah di blender masukkan kedalam wadah. Setelah itu
masukkan ke dalam tea bag yang sudah berlabel dengan berat masing-masing
kantong yaitu 3 gram. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan ke dalam toples
dengan isi 10 pcs teh per kemasan.
Teh Herbal Mix Tea terbuat dari mawar, melati, rosella, daun stevia yang
sudah dikeringkan. Adapun alat yang dibutuhkan meliputi blender, wadah,
pengaduk, sendok kecil, timbangan, tea bag, dan toples. Untuk langkah pertama
dalam pembuatan Mix tea yaitu haluskan mawar, melati, rosella, dan daun stevia
yang sudah dikeringkan menggunakan blender. Proses penghalusan yang
dilakukan tidak boleh sampai halus karena jika terlalu halus nantinya akan larut
saat diseduh. Setelah semua bahan sudah di blender masukkan kedalam wadah.
Setelah itu masukkan ke dalam tea bag yang sudah berlabel dengan berat masing-
masing kantong yaitu 5 gram. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan ke dalam
toples dengan isi 10 pcs teh per kemasan.
Herbal Drink terbuat dari mawar, melati, daun stevia, pandan, jahe, telang,
dan serai yang sudah dikeringkan. Adapun alat yang dibutuhkan meliputi wadah,
sarung tangan, timbangan, dan toples. Untuk langkah pertama dalam pembuatan
Herbal Drink yaitu mencampurkan semua bahan yang sudah dikeringkan ke
dalam wadah. Setelah itu masukkan ke dalam toples yang sudah berlabel dengan
berat masing-masing toples kecil yaitu kurang lebih 10 gram.

3.11 Pengeringan Jahe, Kayu Manis, Pandan, dan Serai


Proses pertama pengeringan jahe, kayu manis, pandan, dan serai ialah
mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat yang digunakan yaitu pisau,
gunting, talenan, wadah, loyang, dan mesin dehydrator. Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu jahe, kayu manis, pandan, dan serai. Tahap selanjutnya yaitu
mencuci sampai bersih semua bahan yang nantinya akan dipotong. Setelah itu
pemotongan bahan-bahan yang sudah dicuci bersih. Setelah itu bahan yang sudah
dipotong di letakkan di loyang lalu dikeringkan menggunakan dehydrator. Estimasi
untuk mendapatkan yang benar-benar kering, kurang lebih 4-5 jam. Bahan yang telah
kering ditimbang kembali dengan tujuan agar mengetahui berat kering dari bahan
tersebut. Selanjutnya proses pengemasan dalam wadah yang kedap udara agar kondisi
tetap terjaga. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang.

3.12 Panen dan Pasca Panen Bawang Merah


Panen adalah proses mengambil hasil lahan budidaya bawang merah yang
dilakukan setiap sekali musim tanam. Bawang merah siap dipanen sekitar umur
65-75 hst. Adapun ciri-ciri fisik bawang merah yang siap panen, seperti umbi
menonjol ke permukaan tanah, 80% daun rebah menguning, leher batang kosong,
dan umbi berwarna merah. Agar dapat memperoleh hasil produksi dan mutu
umbi, bawang merah yang optimal dicabut dengan hati-hati dan proses panen
dilakukan saat cuaca cerah.
Pascapanen merupakan proses penanganan setelah panen. Pasca panen
menjadi salah satu proses perlakuan lanjutan untuk mempertahankan kualitas
umbi bawang merah. Proses pasca panen seperti : penjemuran, sortasi, dan
pengemasan.

3.13 Pemanenan Cabai


Proses pemanenan cabai dilakukan beberapa kali dalam satu periode tanam.
Adapun ciri-ciri fisik cabai siap panen yaitu keadaan utuh, padat, berwarna orange
dan merah. Saat proses pemanenan cabai harus dilakukan dengan hati-hati, agar
dapat memperoleh hasil yang optimal dan tidak merusak tanaman cabai untuk
dapat dipanen kembali.

3.14 Sortasi Kedelai


Proses sortasi kedelai dilakukan ketika selesai dari kegiatan utama yang
diambil untuk dijadikan judul Laporan Praktik Kerja Lapang. Sortasi kedelai
dilakukan dengan cara memisahkan kedelai yang masih memiliki kualitas baik
dengan sisa-sisa kotoran yang tercampur, seperti kerikil dan sekam. Kedelai yang
sudah disortasi selanjutnya akan didistribusikan di tempat produksi untuk diolah
menjadi tahu.

3.15 Penyiangan Gulma


Penyiangan gulma merupakan proses membersihkan area lahan sesuai
pertumbuhan gulma, mencabut gulma diantara tanaman bawang merah secara
manual dengan menggunakan tangan atau alat bantu seperti koret dan sabit.
BAB 4. PROSPEK USAHA PEMBUATAN MIX TEA DI UPT
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA

4.1 Latar Belakang


Bunga adalah bagian dari tanaman yang berfungsi untuk menghasilkan
biji, dimana proses penyerbukan dan pembuahan suatu tanaman terjadi didalam
bunga setelah pembuahan terjadi bunga berkembang lebih lanjut dengan
membentuk buah. Bunga merupakan tanaman yang termasuk kedalam sektor
pertanian. Di Indonesia sendiri terdapat bermacam macam jenis bunga yang
tumbuh. Bunga-bunga tersebut memiliki kelebihan dari sisi yang berbeda- beda.
Terdapat bunga yang memiliki kelebihan dari sisi estetika atau keindahannya
sehingga sering dijadikan hiasan, terdapat pula bunga yang memiliki kelebihan
dari sisi kandungan yang ada pada bunga. Contohnya bunga Mawar, selain
dikagumi karena keindahannya, banyak yang belumtau akan kandungan dan
manfaat yang ada pada bunga ini. Menurut Wulandari,dkk (2016:49) kandungan
kimia pada bunga mawar cukup beragam yaitu tannin, geraniol, nerol, citronellol,
asam geranik, terpene, flavonoid, pektin polyphenol, vanillin, karotenoid,
stearopten, farnesol, eugenol, feniletilakohol, vitamin B, C, E, K. Kandungan pada
bunga mawar tersebut menjadikan alasan bunga ini memiliki manfaat yang baik
bagi kesehatan antara lain sebagai menurunkan berat badan, meredakan sakit
kepala, meningkatkan sistem imun, dan baik untuk sistem pencernaan.
Teh merupakan minuman yang mengandung kafein, yang diperoleh dengan
menyeduh daun atau pucuk daun dari tanaman Camellia sinensis menggunakan
air panas (Siringoringo,dkk dan Amanto,dkk, 2019). Sedangan teh herbal sendiri
merupakan hasil olahan teh yang tidak berasal dari daun teh tanaman Camelia
sinensis, bahan-bahan untuk pembuatan teh herbal pun kini semakin mudah
didapat misalnya daun, biji, akar, atau buah kering (Inti dalam Amanto ,dkk,
2019). Mix Tea merupakan teh herbal yang berbahan dasar utama bunga yang
sudah dikeringkan.
Dengan berkembangnya teknologi pengolahan pangan, bunga dapat diolah
menjadi berbagai macam produk olahan. Beberapa produk olahan bunga yang
sudah dikenal di masyarakat antara lain : Rose tea, sup bunga mawar dingin, sirup
bunga mawar, kue mawar, jasmine tea, dll. Salah satu kelemahan bunga adalah
bahwa selama ini bunga hanya dimanfaatkan sebagai bunga potong, bunga tabur,
hiasan untuk ruangan, pengharum ruangan saja yang tentu saja daya jualnya masih
lemah. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha peningkatan karakteristik produk
melalui proses pengolahan dan kualitas mutu pada bunga.

4.2 Tinjauan Pustaka


4.2.1 Teh
Teh adalah minuman yang terbuat dari seduhan daun, pucuk daun, maupun
tangkainya yang dikeringkan berasal dari tumbuhan (camellia sinensis). Minuman
teh bersifat stimulasi atau merangsang bagi tubuh dan juga memberikan efek
relaksasi bagi tubuh. Teh juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh
karena teh memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan bermanfaat untuk
meningkatkan konsentrasi, menurunkan tekanan darah dan kolestrol, menurunkan
berat badan dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kita dapatkan dari
mengkonsumsi minuman teh.
Teh racikan (Blended tea) merupakan salah satu dari inovasi minuman teh
yang dibuat dengan menambahkan suatu bahan – bahan tertentu yang bertujuan
untuk memberikan tambahan rasa ataupun manfaat dari teh tersebut, dengan cara
mencampurkan bahan – bahan tersebut dengan teh yang sudah ada dan diseduh
secara bersamaan. Seperti yang dijelaskan dalam buku yang berjudul The Story in
A Cup of Tea (Somantri, 2014:61) selain buah – buahan kering, ke dalam seduhan
teh tersebut juga bisa ditambahkan bahan – bahan lain, seperti mawar, melati,
rosella, dan lain-lain.
4.2.2 Mawar
Mawar (Rosa sp.) merupakan salah satu bunga potong yang seringkali
digunakan sebagai bunga penghias acara formal seperti seminar, lokakarya
maupun non formal seperti pengantin dan beberapa acara budaya suatu daerah.
Mahkota bunga mawar lokal Batu diketahui mengandung pigmen antosianin jenis
dari kelompok Sianidin, Delfinidin-glikosida, Malvidin-glikosida. Mawar
diketahui mengandung pigmen antosianin dan sebagai senyawa bioaktif yang
dapat bertindak sebagai penangkap radikal bebas. Bunga sortiran yang dapat
menurunkan harga jual dapat diolah dalam bentuk pewarna alami untuk makanan,
bahan pembuatan minuman, kosmetik dan obat herbal (Saati dkk., 2011).
4.2.3 Melati
Bunga melati adalah tanaman yang indah dengan aroma memabukkan.
Menurut Jayalandri dkk, 2016, Bunga Melati terdapat kandungan alkaloid,
glycosid, saponin, terpenoid dan flavonoid, kandungan flavonoid pada bunga
melati berpotensi sebagai antioksidan. Bunga melati memiliki manfaat yang baik
bagi kesehatan antara lain sebagai meredakan stres, menjaga kesehatan jantung
dan pembuluh darah, dan dapat menjaga kesehatan kulit.
4.2.4 Rosella
Menurut Loebis (1970) dalam Sa'diyah (2009) bunga rosella merupakan
bunga tunggal tumbuh pada ketiak daun, gugur dalam 24 jam setelah mekar,
diikuti dengan menutupnya kelopak tambahan sebagai pelindung biji. Bunga
rosella disebut juga sebagai bunga duduk karena ukuran tangkainya yang pendek.
4.2.5 Stevia
Menurut Geuns (2003), Stevia adalah tanaman semak yang berasal dari
daerah Amerika Selatan (daerah perbatasan antara Paraguay dan Brazil). Daun
stevia mengandung steviosida yang merupakan komponen utama pemberi rasa
manis.

4.3 Metodologi
4.3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktek produksi “Pembuatan Mix Tea” dilakukan di ruang pengolahan
UPT. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (PATPH).
UPT. PATPH beralamat di Jln. Raya Lebo no. 48 Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Waktu pelaksanaan dilakukan pada tanggal 04 Oktober 2021 sampai dengan 02
November 2021.
4.3.2 Bahan dan Alat
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Mix Tea adalah bunga mawar,
melati, rosella, teh, dan stevia.
b. Peralatan yang digunakan meliputi blender, wadah, pengaduk, sendok kecil,
timbangan, tea bag, dan toples.
4.3.3 Metode Pelaksanaan
a. Survey Pasar
Survey pasar dilakukan dengan pengamatan langsung ke pasar untuk
mengetahui harga dari bahan pembuatan mix tea kemudian dilakukan
inventarisasi harga bahan. Nantinya hasil survey pasar ini digunakan untuk
merancang analisis biaya produksi. Selain itu juga untuk mengetahui permintaan
konsumen dan mengetahui keadaan untuk memasarkan produk sirup mawar.
Survey ini dilakukan di toko-toko sekitar Sidoarjo, Minimarket, dan Pasar di
Sidoarjo. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, diketahui bahwa belum
terdapat produk yang mengangkat produk teh dari bahan baku bunga mawar,
melati, rosella, daun stevia, dan teh. Untuk survey bahan pembuatan yakni
diketahui harga bunga mawar Rp. 20.000/ 250 gr, melati Rp. 200.000/kg, rosella
Rp. 130.000/kg, stevia kering Rp. 150.000/kg, dan teh tong Rp. 4.000/bungkus.
b. Produksi
Proses produksi sirup mawar dilakukan dengan beberapa tahap yang meliputi
persiapan alat dan bahan, pengeringan, penghalusan, penimbangan, pencampuran
semua bahan, pengemasan ke dalam tea bag, pelabelan, dan pengemasan ke dalam
toples. Setiap produksi jumlah bahan yang digunakan adalah mawar 200 gram,
rosella 200 gram, melati 100 gram, teh 100 gram, stevia 50 gram, sehingga tiap
kali produksi akan diperoleh 100 kemasan tea bag dengan setiap kemasan tea bag
berisi 5 gram.
c. Pemasaran
Produk sirup mawar dipasarkan dengan metode langsung. Pemasaran secara
langsung dilakukan dengan menawarkan produk mix tea langsung pada
konsumen, melalui toko, supermarket, pameran, dan bazaar. Produk mix tea
dipasarkan pada konsumen di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Pemasaran produk
mix tea termasuk cukup mudah karena rentang usia yang dapat menikmati produk
mix tea cukup banyak.
d. Analisa Usaha
Analisa usaha digunakan untuk mengetahui seberapa banyak kentungan yang
dihasilkan dalam usaha mix tea harus dilakukan perhitungan yang meliputi total
biaya tetap (Rp), total biaya tidak tetap (Rp), total biaya produksi (Rp), harga
pokok penjualan (Rp), total pendapatan (Rp), keuntungan (Rp), R/C rasio, biaya
variable/unit (%), BEP produksi (Rp). Maka dapat diketahui produksi dan
pemasaran mix tea.
e. Proses Pembuatan Mix Tea
Proses pertama pembuatan mix tea ialah mempersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan. Alat yang digunakan yaitu blender, wadah, pengaduk, sendok kecil,
timbangan, tea bag, dan toples. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu bunga
mawar, melati, rosella, teh, dan daun stevia. Untuk langkah pertama dalam
pembuatan Mix tea yaitu mengeringkan bahan-bahan yang sudah dipanen. Setelah
itu haluskan mawar, melati, rosella, dan daun stevia yang sudah dikeringkan
menggunakan blender. Proses penghalusan yang dilakukan tidak boleh sampai
halus karena jika terlalu halus nantinya akan larut saat diseduh. Setelah semua
bahan sudah di blender masukkan kedalam wadah. Lalu dilakukan penimbangan
masing-masing bahan. Untuk perbandingan bahan-bahan untuk pembuatan mix
tea yaitu 2 : 2 : 1 : 1 : ½. Untuk yang perbandingan 2 yaitu mawar dan rosella.
Perbandingan 1 untuk melati dan teh. Sedangan perbandingan ½ untuk daun
stevia. Setelah dilakukannya proses penimbangan semua bahan yaitu dilakukan
pencampuran semua bahan. Setelah itu pengemasan ke dalam tea bag dengan
komposisi per tea bag yaitu 5 gram. Setelah itu dilakukan pelabelan pada tea bag.
Langkah selanjutnya yaitu memasukkan ke dalam toples dengan isi 10 pcs teh per
kemasan.
Persiapan Alat dan Bahan

Mawar, melati,
Pengeringan rosella, stevia

Menghaluskan semua bahan utama


Perbandingan bahan untuk mix tea:
Mawar :Rosella:Melati:Teh:Stevia
2 : 2 : 1 : 1 : 1/2 Penimbangan masing-masing bahan

Pencampuran semua bahan untuk membuat mix tea

Komposisi
Pengemasan ke dalam tea bag per tea bag = 5 gram

Pelabelan pada tea bag

Pengemasan tea bag ke dalam toples

Gambar 4.1 Alur Pembuatan Mix Tea

4.4 Hasil dan Pembahasan


4.4.1 Prospek Usaha
Dalam kamus besar bahasa Indonesia prospek ialah peluang dan harapan,
pemandangan (kedepan), pengharapan (memberi), harapan baik, kemungkinan.
Prospek adalah hal-hal yang mungkin terjadi dalam suatu hal sehingga berpotensi
terhadap dampak tertentu. Menurut Siswanto Sutejo, prospek adalah gambaran
keseluruhan, baik ancaman ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan
datang yang berhubungan dengan ketidak pastian dari aktivitas pemasaran atau
penjualan.
Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan fikiran untuk
mencapai suatu maksud, atau mencari keuntungan, berusaha dan bekerja dengan
giat untuk mencapai sesuatu. Jadi, prospek usaha adalah gambaran umum tentang
suatu usaha yang dijalankan untuk masa yang akan datang apakah masih ada
peluang untuk sukses, masih bisa bertahan ataupun risiko untuk gulung tikar.
4.4.2 Teh
Teh adalah minuman yang terbuat dari seduhan daun, pucuk daun, maupun
tangkainya yang dikeringkan berasal dari tumbuhan (camellia sinensis). Minuman
teh bersifat stimulasi atau merangsang bagi tubuh dan juga memberikan efek
relaksasi bagi tubuh. Teh juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh
karena teh memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan bermanfaat untuk
meningkatkan konsentrasi, menurunkan tekanan darah dan kolestrol, menurunkan
berat badan dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kita dapatkan dari
mengkonsumsi minuman teh.
4.4.3 Mix Tea
Mix Tea merupakan teh herbal yang terbuat dari berbagai macam jenis
tanaman bunga seperti Mawar, Rosella, Melati, dan stevia. Mix Tea ini memiliki
banyak manfaat bagi keehatan. Apalagi komposisi dalam mix tea ini mengandung
bunga-bunga an yang pastinya mengandung kaya akan manfaat bagi tubuh.
Contohnya bunga mawar, bermanfaat menurunkan berat badan, meredakan sakit
kepala, meningkatkan sistem imun, dan baik untuk sistem pencernaan.
Praktik produksi ini dilakukan untuk membuat mix tea untuk mengetahui
proses pengolahan dan analisa usaha. Prosedur pengolahan mix tea adalah sebagai
berikut :
a. Pemanenan bunga mawar dan melati
Proses pengumpulan bunga mawar dilakukan ketika bunga mawar dan melati
selesai di petik dari kebun bunga mawar dan melati.
Gambar 4.2 Proses Pemanenan
b. Sortasi
Proses sortasi dilakukan untuk memilih bahan yang sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan.

Gambar 4.3 Proses Sortasi


c. Pengeringan bahan-bahan
Proses pengeringan dilakukan sesudah semua bahan di sortasi. Semua bahan
dikeringan mulai dari bunga mawar, melati, rosella, dan daun stevia. Untuk
teh tidak perlu dikeringkan.

Gambar 4.3 Proses Pengeringan bahan-bahan


d. Penghalusan semua bahan
Proses yg dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tekstur yg di inginkan.
Gambar 4.4 Proses Penghalusan semua bahan
e. Penimbangan bahan
Proses penimbangan dilakukan untuk mengetahui jumlah komposisi setiap
bahan baku utama.

Gambar 4.5 Proses Penimbangan bahan


f. Pencampuran bahan
peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu
menyebar ke dalam bahan yang lain demikian pula sebaliknya, sedang bahan-
bahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang
akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen).

Gambar 4.6 Proses Pencampuran bahan


g. Pengemasan ke dalam tea bag
Proses pengemasan digunakan untuk mengemas bahan yang sudah dicampur
ke dalam tea bag.
Gambar 4.7 Proses Pengemasan ke dalam Tea Bag
h. Pelabelan
Pelabelan dilakukan dengan cara menempelkan stiker produk ke tea bag dan
toples dengan tujuan memberikan informasi tentang isi produk tanpa harus
membuka kemasannya, sebagai sarana komunikasi produsen kepada
konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang
produk tersebut, sarana periklanan bagi produsen, memberi rasa aman bagi
konsumen.

Gambar 4.8 Proses Pelabelan


i. Pengemasan tea bag ke dalam toples
Proses pengemasan digunakan untuk mengemas bahan yang sudah dicampur
ke dalam tea bag dikemas ke dalam toples.

Gambar 4.9 Proses Pengemasan Tea Bag ke dalam Toples


j. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan produk - produk
serupa sampai akhirnya produk tersebut dipasarkan.
A. Rencana Analisis Usaha
Usaha produksi mix tea ini direncanakan dalam 5 kali produksi.
a. Biaya Tetap (Fixed Cost) Produksi Mix Tea
Biaya tetap yang digunakan dalam usaha mix tea berupa biaya penyusutan
alat (disetarakan biaya sewa alat untuk produksi). Rancangan biaya tetap
(fixed cost) produksi mix tea dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Biaya Tetap ( Fixed Cost ) Produksi Mix Tea
Harga Umur
Jumlah/ Total Harga Nilai Susut
Nama Alat Satuan Ekonomi
pcs Satuan (Rp) (Rp)
(Rp) s (bulan)
Blender 1 300.000 300.000 60 5.000
Wadah 6 15.000 90.000 36 2.500
Pengaduk 1 10.000 10.000 36 300
Timbangan 1 50.000 50.000 36 1.400
Total 0

Dengan demikian Total Biaya Tetap adalah Rp. 9.200


Nilai susut alat = Nilai alat/umur ekonomis
Biaya Tetap = Rp. 9.200
b. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) Produksi Mix Tea
Biaya tidak tetap yang diguanakan dalam usaha produksi mix tea berupa
biaya untuk pembelian bahan habis pakai (bahan baku dan bahan pembantu
lainnya untuk produksi) dan biaya gaji atau upah karyawan. Rancangan biaya
tidak tetap (variabel cost) produksi mix tea dapat dilihat pada Tabel 4.2
berikut ini.
Tabel 4.2 Biaya tidak tetap (variabel cost) produksi mix tea
Harga Satuan Total Harga
Nama Bahan Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
Mawar Tabur gram 200 80 16.000
Melati Tabur gram 100 200 20.000
Rosella Kering gram 200 130 26.000
Stevia Kering gram 50 150 7.500
Teh Poci gram 100 62,5 6.250
Tea Bag pcs 100 200 20.000
Toples pcs 10 5.000 50.000
Silica Gel pcs 10 150 1.500
Stiker Tea Bag pcs 100 76 7.600
Stiker Toples pcs 10 833 8.330
Total 0

Total Biaya Variabel = Rp. 163.180


Total Biaya Produksi = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel
Total Biaya Produksi = Rp. 9.200 + Rp. 163.180
Total Biaya Produksi = Rp. 172.380
Setiap kali produksi mix tea dihasilkan 100 kemasan tea bag, sehingga untuk
1 kali produksi menghasilkan 10 kemasan toples dengan masing-masing per
toples berisi 10 tea bag.
Jadi, Total Biaya Produksi untuk 3 kali produksi adalah Rp 517.140
B. Perhitungan Mix Tea untuk 3 kali produksi (30 kemasan Toples)
Total Biaya Produksi
a) Harga Pokok Penjualan =
Jumlah Kemasan
Rp 517.140
=
30
= Rp 17.238
b) Harga Jual = Rp 25.000
c) Hasil Penjualan = Harga Jual x Jumlah Unit Kemasan
= Rp 25.000 x 30
= Rp 750.000
d) Keuntungan = Hasil Penjualan – Total Biaya Produksi
= Rp 750.000 – Rp 517.140
= Rp 232.860
Hasil Penjualan
e) R/C Ratio =
Total Biaya Produksi
Rp 750.000
=
Rp 517.140
= 1,45
Total Biaya Variabel
f) Biaya Produksi/unit =
Jumlah Kemasan
Rp 163.180 x 3
=
30
= Rp 16.318
Total Biaya Tetap
g) BEP (Produksi) =
Harga Jual−Total Biaya Produksi /unit
Rp 9.200
=
Rp 25.000−Rp16.318
Rp 9.200
=
Rp8.682
= 1 Kemasan
Total Biaya Tetap
h) BEP (Harga) = Total Biaya Variabel
1−( )
pendapatan
Rp 9.200
= Rp 489.540
1− (
Rp 750.000 )
Rp 9.200
=
1−0.65
Rp 9.200
=
0,35
= Rp 26.286

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan prospek usaha pembuatan Mix Tea yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Prospek Usaha pembuatan Mix Tea layak untuk dijadikan sebagai peluang
usaha baru dan layak untuk dipasarkan dengan total biaya produksi Rp 517.140
yang mendapat keuntungan sebesar Rp 232.860 dengan R/C Ratio 1,45.
2. Proses pengolahan pengolahan Mix Tea di UPT Pengembangan Agribisinis
Tanaman Pangan dan Hortikultura (PATPH) meliputi persiapan alat dan bahan,
pemanenan, sortasi, pengeringan, penghalusan, penimbangan, pencampuran,
pengemasan ke dalam tea bag, pelabelan, pengemasan tea bag ke dalam toples,
dan penyimpanan. Setiap produksi jumlah bahan yang digunakan adalah
mawar 200 gram, rosella 200 gram, melati 100 gram, teh 100 gram, stevia 50
gram, sehingga tiap kali produksi akan diperoleh 100 kemasan tea bag dengan
setiap kemasan tea bag berisi 5 gram.
3. Pemasaran produk Mix Tea dilakukan secara langsung pada konsumen, melalui
toko, supermarket, pameran, dan bazaar.

5.2 Saran
1. Perlu adanya pemasaran secara tidak langsung (online).
2. Perlu ditingkatkan lagi dalam menjaga mutu produk dengan menjaga
kebersihan pada saat proses pengolahan produk yaitu menggunakan sarung
tangan dan masker.
3. Mendaftarkan legalitas teh herbal dan produk olahan lain yang dihasilkan UPT
PATPH seperti BPOM dan P-IRT agar jangkauan pemasarannya lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Kurniasari, J..A. 2020. Prospek Usaha Pembuatan Sirup dengan Bahan Baku
Bunga Mawar (Rosa Hybrida) di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura Lebo – Sidoarjo Jawa Timur. Laporan PKL
Jurusan Teknologi Pertanian. Politeknik Negeri Jember

Ridyaningsih, M..N. 2020. Pengembangan dan Inovasi Produk Teh Herbal Mix
Tea di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Lebo Sidoarjo. Laporan PKL Jurusan Manajemen Agribisnis. Politeknik
Negeri Jember

Purnomo, B. 2017. Pengembangan Produk dan Inovasi Produk Pada Teh Hijau
Cap Pohon Kurma (Studi Pada PT Panguji Luhur Utama). Jurnal
Maksipreneur, Vol. VI No. 2, Hal 27-35

UPT. PATPH. 2021

Firdaus, S..F. 2020. Prospek Usaha Pembuatan Selai dengan Bahan Baku Bunga
Rosella (Hibiscus sabdariffa, L) di UPT Pengembangan Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PATPH) Sidoarjo – Jawa Timur.
Laporan PKL Jurusan Teknologi Pertanian. Politeknik Negeri Jember

Ikmanila, R., Mukson, H. Setiawan. 2018. “Analisis Preferensi Konsumen Rumah


Tangga Terhadap Teh Celup di Kota Semarang”. Jurnal Optimum, Vol. 8,
No. 1, Hal 1-14

Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan PKL dari Perusahaan


Lampiran 2. Rangkuman Kegiatan Harian PKL (Loogbook Kegiatan)
Total
No Waktu Jam Kegiatan Nama Kegiatan
Jam
1. Rabu 06.00 – 11.00 Pengenalan lingkungan 5 jam
01/09/202 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
1 13.00 – 15.00 Pengenalan lingkungan 2 jam
2. Kamis 06.00 – 11.00 Panen bawang merah 5 jam
02/09/202 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
1 13.00 – 15.00 Penentuan bidang 2 jam
3. Jumat 06.00 – 11.00 Kerja bakti 5 jam
03/09/202 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
1 13.00 – 15.00 Pengeringan bahan 2 jam
4. Sabtu Panen bunga mawar
04/09/202 06.00 – 11.00 5 jam
1
5. Senin 06.00 – 11.00 Pemanenan mawar dan melati 5 jam
06/09/202 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
1 13.00 – 15.00 Membuat mix tea 2 jam
6. Selasa Panen + mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
07/09/202 dan melati
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Memotong jahe 2 jam
7. Rabu Panen + mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
08/09/202 dan telang
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Mengeringkan jahe, Membuat
13.0 – 15.00 2 jam
mix tea
8. Kamis Panen+mengeringkan mawar
09/09/202 melati;
06.00 – 11.00 5 jam
1 memotong+mengeringkan
serai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Membuat mix tea 2 jam
9. Jumat Kerja bakti, mengeringkan
06.00 – 11.00 5 jam
10/09/202 cabai dan serai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Membuat teh rosella, mix tea 2 jam
10. Sabtu Potong+mengeringkan serai
11/09/202 06.00 – 11.00 5 jam
1
11. Senin Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
13/09/202 melati telang
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Memotong kayu manis 2 jam
1
12. Selasa Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
14/09/202 melati telang, pertemuan
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengeringkan Jahe 2 jam
13. Rabu Panen+mengeringkan mawar
15/09/202 melati telang,
06.00 – 11.00 5 jam
1 memotong+mengeringkan
jahe
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Memotong kayu manis,
13.00 – 15.00 menghaluskan mawar melati 2 jam
untuk mix tea
14. Kamis Panen+mengeringkan mawar
16/09/202 06.00 – 11.00 melati telang, mengeringkan 5 jam
1 daun stevia
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Membantu Pak Arif
13.00 – 15.00 2 jam
membersihkan meja
15. Jumat Kerja bakti,
17/09/202 06.00 – 11.00 panen+mengeringkan mawar 5 jam
1 melati, memotong kayu manis
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mensortir daun stevia 2 jam
16. Sabtu
Panen+mengeringkan mawar
18/09/202 06.00 – 11.00 5 jam
melati telang
1
17. Senin Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
20/09/202 melati telang
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Menunggu pengeringan 2 jam
18. Selasa Panen+mengeringkan mawar
21/09/202 melati telang,
06.00 – 11.00 5 jam
1 memotong+mengeringkan
serai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Melabeli melon, mencoba
13.00 – 15.00 2 jam
inovasi baru mix tea
19. Rabu Panen+mengeringkan mawar
22/09/202 06.00 – 11.00 melati telang, mengeringkan 5 jam
1 cabai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Menunggu proses
13.00 – 15.00 2 jam
pengeringan
20. Kamis Panen+mengeringkan mawar
23/09/202 06.00 – 11.00 melati telang, membantu 5 jam
1 memasang mulsa di lahan
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Menghaluskan daun stevia 2 jam
21. Jumat Kerja bakti,
24/09/202 06.00 – 11.00 Panen+mengeringkan mawar 5 jam
1 melati telang
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Mengupas bawang, membuat
13.00 – 15.00 2 jam
herbal drink
22. Sabtu Panen+mengeringkan mawar
25/09/202 06.00 – 11.00 melati telang, lanjut kupas 5 jam
1 bawang
23. Senin Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
27/09/202 melati telang
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengupas bawang 2 jam
24. Selasa Panen+mengeringkan mawar
28/09/202 06.00 – 11.00 melati telang, memetik 5 jam
1 pandan,
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengemas healthy mix 2 jam
25. Rabu Membuat label healthy mix,
06.00 – 11.00 5 jam
29/09/202 mengemas mix tea
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Memotong jahe 2 jam
26. Kamis Membantu kegiatan
06.00 – 11.00 5 jam
30/09/202 kunjungan DPRD
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengeringkan jahe 2 jam
27. Jumat Kerja bakti,
06.00 – 11.00 5 jam
01/10/202 Panen+mengeringkan mawar
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengeringkan serai dan jahe 2 jam
28. Sabtu Panen+mengeringkan mawar
02/10/202 06.00 – 11.00 melati telang, membuat jus 5 jam
1 jambu
29. Senin Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
04/10/202 melati telang
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Menunggu pengeringan 2 jam
1
30. Selasa Panen+mengeringkan mawar
05/10/202 06.00 – 11.00 melati telang, membersihkan 5 jam
1 freezer
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Membuat sirup markisa dan
13.00 – 15.00 2 jam
mix tea, merendam mawar
31. Rabu Panen+mengeringkan mawar
06/10/202 06.00 – 11.00 melati telang, membuat 5 jam
1 minuman dan sirup mawar
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Membuat rose tea 2 jam
32. Kamis 06.00 – 11.00 Pasca panen bawang 5 jam
07/10/202 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
1 13.00 – 15.00 Membantu persiapan pameran 2 jam
33. Jumat Kerja bakti, merapikan
06.00 – 11.00 5 jam
08/10/202 packing house
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Melabeli sirup 2 jam
34. Sabtu Panen+mengeringkan mawar
09/10/202 06.00 – 11.00 melati telang, menggunting 5 jam
1 label
35. Senin Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
11/10/202 melati telang
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
membantu persiapan
13.00 – 15.00 kunjungan ibu ketua 2 jam
Dharmawanita KADIS
36. Selasa Panen+mengeringkan mawar
12/10/202 06.00 – 11.00 melati telang, membersihkan 5 jam
1 gulma
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Menata batok kelapa 2 jam
37. Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 melati telang, membersihkan 5 jam
Rabu
gulma dan menata batok
13/10/202
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
1
Membuat rose tea dan rosella
13.00 – 15.00 2 jam
tea
38. Kamis Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
14/10/202 melati telang
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Membuat rose tea dan rosella
13.00 – 15.00 2 jam
1 tea
39. Jumat Kerja bakti,
15/10/202 06.00 – 11.00 mencuci+mengiris jahe dan 5 jam
1 serai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Membuat rose tea 2 jam
40. Sabtu Mengeringkan jahe dan serai,
16/10/202 06.00 – 11.00 membuat rosella tea 5 jam
1
41. Senin Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
18/10/202 melati
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Memotong jahe dan serai 2 jam
42. Selasa Mengeringkan mawar,
06.00 – 11.00 5 jam
19/10/202 mengeringkan serai dan jahe
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Mencetak label, membuat rose
13.00 – 15.00 2 jam
tea
43. Rabu 06.00 – 11.00 5 jam
LIBUR
20/10/202 11.00 – 13.00 2 jam
MAULID NABI
1 13.00 – 15.00 2 jam
44. Kamis Panen+mengeringkan mawar
21/10/202 06.00 – 11.00 melati telang, mengeringkan 5 jam
1 alpukat
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Membuat sirup markisa 2 jam
45. Jumat Kerja bakti, mengeringkan
06.00 – 11.00 5 jam
22/10/202 jahe dan serai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengemas sirup markisa 2 jam
46. Sabtu Panen+mengeringkan telang,
23/10/202 06.00 – 11.00 mengeringkan jahe dan serai 5 jam
1
47. Senin Panen+mengeringkan mawar
25/10/202 06.00 – 11.00 melati, mengeringkan alpukat 5 jam
1 dan serai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Menunggu proses
13.00 – 15.00 2 jam
pengeringan
48. Selasa 06.00 – 11.00 Panen+mengeringkan mawar 5 jam
26/10/202 melati telang, mengeringkan
1 lemon dan serai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Menunggu proses
13.00 – 15.00 2 jam
pengeringan
49. Rabu Memotong+mengeringkan
06.00 – 11.00 5 jam
27/10/202 kayu manis
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Membuat+mengemas healthy
13.00 – 15.00 2 jam
mix
50. Kamis Panen+mengeringkan mawar
28/10/202 06.00 – 11.00 melati pandan, menggunting 5 jam
1 label
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Memotong kayu manis 2 jam
51. Jumat Kerja bakti, membuat teh,
06.00 – 11.00 5 jam
29/10/202 melabeli herbal drink
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Memotong kayu manis 2 jam
52. Sabtu Panen+mengeringkan mawar
30/10/202 06.00 – 11.00 melati pandan, mengeringkan 5 jam
1 kayu manis
53. Senin Penyiangan gulma dan
01/11/202 06.00 – 11.00 pengemasan bawang merah 5 jam
1 kering
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengemas bawang merah 2 jam
54. Selasa Mengemas bawang merah
06.00 – 11.00 5 jam
02/11/202 (protolan dan untingan)
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengupas kacang tanah 2 jam
55. Rabu Mengemas bawang merah
06.00 – 11.00 5 jam
03/11/202 protolan
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Mengemas bawang merah
13.00 – 15.00 2 jam
protolan
56. Kamis Pengemasan/sortir bawang
06.00 – 11.00 5 jam
04/11/202 merah (protolan)
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Mencari referensi laporan
13.00 – 15.00 2 jam
PKL
57. Jumat Kerja bakti, mengemas
06.00 – 11.00 5 jam
05/11/202 bawang merah
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Membaca literatur untuk
13.00 – 15.00 laporan PKL, membantu uji 2 jam
1
organoleptik
58. Sabtu Mengemas bawang merah
06/11/202 06.00 – 11.00 5 jam
1
59. Senin Panen bawang merah, sortir
06.00 – 11.00 5 jam
08/11/202 kedelai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortir kedelai 2 jam
60. Selasa Panen bawang merah, sortir
06.00 – 11.00 5 jam
09/11/202 kedelai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortir kedelai 2 jam
61. Rabu Panen bawang merah, panen
06.00 – 11.00 5 jam
10/11/202 cabai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortir kedelai 2 jam
62. Kamis Panen bawang merah, sortir
06.00 – 11.00 5 jam
11/11/202 kedelai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortir kedelai 2 jam
63. Jumat Kerja bakti, Panen bawang
06.00 – 11.00 5 jam
12/11/202 merah, sortir kedelai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortir kedelai 2 jam
64. Sabtu Penanganan pasca panen
13/11/202 06.00 – 11.00 bawang merah 5 jam
1
65. Senin Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
15/11/202 melati
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Membuat+mengemas
13.00 – 15.00 2 jam
minuman rosella
66. Selasa Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
16/11/202 melati
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Membuat+mengemas
13.00 – 15.00 2 jam
minuman mawar
67. Rabu 06.00 – 11.00 Panen+mengeringkan mawar 5 jam
17/11/202 melati telang,
1 membuat+mengemas sirup
rosella dan minuman mawar
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Membuat healthy mix,
13.00 – 15.00 2 jam
membantu persiapan pameran
68. Kamis Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
18/11/202 melati telang
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Melanjutkan mengemas
13.00 – 15.00 2 jam
minuman rosella
69. Jumat Kerja bakti, membuat
06.00 – 11.00 5 jam
19/11/202 minuman rosella
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengemas minuman rosella 2 jam
70. Sabtu Membuat+mengemas
20/11/202 06.00 – 11.00 minuman rosella 5 jam
1
71. Senin Panen+mengeringkan mawar
22/11/202 06.00 – 11.00 melati, membuat minuman 5 jam
1 mawar
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengemas minuman mawar 2 jam
72. Selasa Membantu mendampingi
06.00 – 11.00 5 jam
23/11/202 kunjungan
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengupas kacang tanah 2 jam
73. Rabu Panen+mengeringkan mawar
06.00 – 11.00 5 jam
24/11/202 melati telang, sortasi kedelai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Panelis uji organoleptik 2 jam
74. Kamis Sortasi bawang merah,
25/11/202 06.00 – 11.00 Panen+mengeringkan mawar 5 jam
1 melati telang, sortasi kedelai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Mengupas kacang tanah,
13.00 – 15.00 membersihkan ruang 2 jam
pengolahan
75. Jumat Membantu penyiangan gulma,
26/11/202 06.00 – 11.00 membuat+mengemas rose tea 5 jam
1 dan rosella tea
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Membuat+mengemas mix tea 2 jam
76. Sabtu Panen+mengeringkan mawar
27/11/202 06.00 – 11.00 melati, membuat+mengemas 5 jam
1 rose tea, rosella tea, dan mix
tea
77. Senin Sortasi bawang merah,
06.00 – 11.00 5 jam
29/11/202 supervisi
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortasi kedelai 2 jam
78. Selasa Sortasi bawang
30/11/202 06.00 – 11.00 merah+kedelai, membuat susu 5 jam
1 kedelai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Mengemas susu kedelai,
13.00 – 15.00 2 jam
membuat herbal drink
79. Rabu Panen bawang merah, sortir
01/12/202 kedelai, membantu
06.00 – 11.00 5 jam
1 menyiapkan media tanam
tanaman labu
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortir kedelai 2 jam
80. Kamis Panen bawang merah, sortir
06.00 – 11.00 5 jam
02/12/202 kedelai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengerjakan laporan 2 jam
81. Jumat 06.00 – 11.00 Sortasi kedelai, sortasi stevia 5 jam
03/12/202 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
1 13.00 – 15.00 Panelis uji organoleptik 2 jam
82. Sabtu Panen bawang merah
04/12/202 06.00 – 11.00 5 jam
1
83. Senin Panen bawang merah, sortasi
06.00 – 11.00 5 jam
06/12/202 kedelai
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortasi kedelai 2 jam
84. Selasa Menali tanaman cabai,
06.00 – 11.00 5 jam
07/12/202 panen+sortasi mawar
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengerjakan laporan PKL 2 jam
85. Rabu Panen+mengerikan mawar,
06.00 – 11.00 5 jam
08/12/202 membuat manisan tomat
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
Lanjut membuat manisan
13.00 – 15.00 2 jam
tomat
86. Kamis Sortasi bawang merah, sortasi
06.00 – 11.00 5 jam
09/12/202 kedelai
11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Sortasi kedelai 2 jam
1
87. Jumat Kerja bakti,
06.00 – 11.00 5 jam
10/12/202 panen+mengeringkan mawar
1 11.00 – 13.00 Istirahat 2 jam
13.00 – 15.00 Mengerjakan laporan PKL 2 jam
88. Sabtu Panen+mengeringkan mawar,
11/12/202 06.00 – 11.00 uji hedonik 5 jam
1
89. Senin 06.00 – 11.00 5 jam
12/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
90. Selasa 06.00 – 11.00 5 jam
13/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
91. Rabu 06.00 – 11.00 5 jam
14/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
92. Kamis 06.00 – 11.00 5 jam
15/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
93. Jumat 06.00 – 11.00 5 jam
16/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
94. Sabtu
17/12/202 06.00 – 11.00 5 jam
1
95. Senin 06.00 – 11.00 5 jam
19/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
96. Selasa 06.00 – 11.00 5 jam
20/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
97. Rabu 06.00 – 11.00 5 jam
21/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
98. Kamis 06.00 – 11.00 5 jam
22/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
99. Jumat 06.00 – 11.00 5 jam
23/12/202 11.00 – 13.00 2 jam
1 13.00 – 15.00 2 jam
100. Sabtu 06.00 – 11.00 5 jam
24/12/202
1

Lampiran 3. Daftar Hadir PKL disahkan Pembimbing Lapang


Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan di UPT Pengembangan agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura

Jahe yang sudah dicuci Jahe yang dipotong Mengeringkan jahe

Memotong serai Mengeringkan serai serai yang dipotong

Kayu manis yang dicuci Memotong kayu manis Pembuatan mix tea
Panen melati Melati sudah panen Mengeringkan melati

Panen mawar Mawar sudah disortasi Mawar kering

Panen telang Telang sudah dipanen Mengeringkan telang

Membuat herbal drink Menimbang herbal drink Mengemas herbal drink

Mencuci jambu Memotong jambu Teh untuk kerja bakti

Menata cabai di tray Mengeringkan cabai Melabeli melon


Mengupas jambu Menghaluskan jambu Menyaring jambu

Sortasi stevia Menimbang jahe Jahe kering

Persiapan untuk pameran Persiapan untuk pameran Teh untuk pameran

Penyiangan gulma Membuat herbal drink Mencabut rumput

Bahan untuk rose tea Pengemasan ke tea bag Produk mix tea

Menata jahe di tray percobaan mix tea Sortasi bawang


Memotong alpukat Mengeringkan alpukat Produk alpukat kering

Pembuatan sirup markisa Membantu kunjungan SMP Menata polibag

Pengeringan alpukat Pengeringan lemon Pengemasan herbal drink

Pasca panen bawang Pasca panen bawang Pasca panen bawang

Proses pembuatan Proses pembuatan


Rosella untuk minuman
minuman rosella minuman rosella

Kunjungan SMP Sortasi kedelai Penimbangan bawang


Sortasi kacang Pembuatan susu kedelai Pengemasan susu kedelai

Menali cabai yang roboh Panen bawang merah Media tanam untuk labu

Penyiangan gulma Uji organoleptik Pengeringan mawar

Proses pembuatan Proses perebusan Produk jadi manisan


manisan tomat manisan tomat dengan tomat
menambahkan gula

Anda mungkin juga menyukai