Anda di halaman 1dari 8

Lampiran : 5

MATERI PEMBUKUAN USAHATANI

PENDAHULUAN

1) Defenisi Usahatani

Definisi Usahatani dan Ilmu Usahatani Menurut Soekartawi (1995) bahwa

ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang

mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk

memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila

petani dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki sebaik-baiknya,

dan dapat dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut mengeluarkan

output yang melebihi input.

Menurut Adiwilaga (1982), ilmu usahatani adalah ilmu yang menyelidiki

segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang melakukan pertanian dan

permasalahan yang ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahanya sendiri

atau Ilmu usahatani yaitu menyelidiki cara-cara seorang petani sebagai pengusaha

dalam menyusun, mengatur dan menjalankan perusahaan itu.

Sebaliknya menurut Mosher (1968), Usahatani merupakan pertanian rakyat

dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher memberikan definisi farm

sebagai suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi di mana pertanian

diselenggarakan oleh seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik,

penyakap atau manajer yang digaji. Atau usahatani adalah himpunan dari sumber-

sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi
pertanian seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah

itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan

sebagainya .

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang

membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien

dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Sumber

daya itu adalah lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen.

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan

mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan

sumberdaya organisasi. Dalam perkembangan jaman, manajemen mutlak

diperlukan untuk melaksanakan semua jenis usaha, tidak terkecuali suatu

usahatani dengan skala kecil sekalipun.

2) Defenisi Manajemen Usahatani

Manajemen adalah suatu seni, dimana setiap orang akan memiliki suatu hasil

yang berbeda dengan mengelola suatu usaha yang sama. Demikian pula dalam

usahatani, dengan modal dan hamparan lahan yang relatif sama dan berdekatan

serta kondisi iklim yang sama, suatu usahatani yang dikelola orang yang berbeda

akan dapat mendatangkan hasil yang berbeda. Hal ini terjadi karena pola

pemikiran seseorang dalam mengambil keputusan dan mengelola usaha tidak

pernah sama antara orang per orang. Dan dalam usahatani kemungkinan

seseorang mengembangkan kreatifitasnya dalam mengelola, adalah sangat besar.

Petani selain berperan sebagai dirinya sendiri, ia juga sebagai seorang

manager, bertanggungjawab sepenuhnya terhadap usahatani yang dijalankannya,


sebagai seorang pengelolah tentu harusnya petani sudah patutnya mengetahui

setiap konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya, yang termasuk didalamnya

adalah mengetahui bentuk pengeluaran dan penerimaan yang didapatkan dari

kegiatan operasional usahatani yang dijalankannya. Keberhasilan suatu usahatani

sangat ditentukan oleh bagaimana manajemen yang dijalankan dalam usaha

tersebut. Bagaimana pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan

modal yang dimiliki menjadi efektif dan efisien. Salah satu langkah yang dapat

dimanfaatkan adalah dengan mengajarkan petani untuk mempelajari usahatani

yang merupakan salah satu cara untuk melihat, menafsirkan, menganalisa,

memikirkan dan berbuat sesuatu (penyuluhan, penelitian, kunjungan, kebijakan

dll) untuk keluarga tani dan penduduk desa yang lain sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya. Kesulitan utama dalam

menganalisis perekonomian rumah tangga tani di negara berkembang seperti

Indonesia karena, Sifat dwifungsinya : produksi dan konsumsi yang kadang tidak

terpisahkan, serta kuatnya peranan desa sebagai unit organisasi sosial dan

perekonomian.
PEMBAHASAN

a) Pengertian Pembukuan Usahatani (Farm Recording):

Buku yang berisi tentang catatan usahatani yang menggambarkan

keadaan keuangan, keadaan inventaris yang lengkap, keadaan produksi, luas

dan jenis tanaman, jumlah dan macam alat-alat , dan jumlah makanan ternak

yang dibutuhkan/digunakan/dikeluarkan untuk kegiatan usahataninya,

sehingga petani dapat menghitung untung rugi serta efisiensi penggunaan

unsur-unsur produksi usahataninya selama musim tanam atau dalam setahun,

dan juga dugunakan untuk bantuan pinjaman modal/perkreditan dari pihak

perbankan/pemilik modal/investor.

Pembukuan usahatani pada dasarnya merupakan kegiatan pencatatan dan

dilajutkan dengan perhitungan mengenai kedudukan dari perubahan kekayaan

dan modal, penerimaan, dan pengeluaran dari operasi usahatani sebagai satuan

organisasi ekonomi yang berdiri sendiri, dengan berbagai tujuan

kegunaannya. Kegiatan ini dilakukan secara kontinyu dalam jangka waktu

tertentu (Hernanto, 1996).

b) Tujuan Pembukuan Usahatani:

Supaya petani mengetahui hasil yang sebenarnya dari operasi

usahataninya. Kegunaan pembukuan usahatani : memberikan dan sebagai

sumber informasi bagi para peneliti untuk penelitian lebih lanjut, pemerintah

dalam menentukan kebijakan pertanian dan pihak-pihak swasta/perbankan


sebagai acuan/panduan/jaminan untuk membantu petani menjadi mitra

bisnisnya.

c) Bentuk-Bentuk Pembukuan Usahatani

Menurut Abdul Rodjak (2006), Pembukuan usahatani dapat dibedakan

atas :

1. a) Pembukuan tunggal yang hanya mencatat hasil-hasil yang dijual dan

biaya-biaya yang dikeluarkan dalam waktu-waktu tertentu, dan

b) Pembukuan tunggal yang mencakup inventarissai, sarana serta

prasarana, hasil-hasil yang dijual dan biaya-biaya yang dikeluarkan yang

dicatat dalam satu buku tertentu.

2. Pembukuan majemuk, pembukuan yang mencakup catatan yang

terdapat pada pembukuan (a) dan (b) di atas ditambah catatan fisik produk

yang dihasilkan usahatani. Pembukuan ini akan memberikan informasi

yang lengkap untuk bahan analisis usahatani dalam periode usaha tertentu,

yang mencakup semua cabang usahatani yang dikelola petani yang

bersangkutan dalam jangka waktu tertentu.

Hasil pembukuan usahatani tersebut dapat digunakan untuk membuat

neraca untung rugi perusahaan atau usahatani pada akhir kegiatan usaha.

Dengan menganalisis neraca untung rugi tersebut maka akan diketahui

posisi keuangan suatu usahatani pada akhir tahun.


1. Pembukuan Tunggal

Sifat pembukuan ini sangat terbatas. Pembukuan ini dapat memberikan

informasi pendapatan usaha tani. di dalam pembukuan tunggal yang

sederhana hanya tercatat jumalah produk yang dujual dan pengeluaran-

pengeluaran dalam uang tunai. di dalam pembukuan tunggal yang lebih baik

sudah disertakan catatan-catatan mengenai semua faktor produksi yang

digunakan.

Pada daftar berikut dapat diikuti bentuk pembukuan tunggal yang sederhana.

bentuk ini hanya berisikan 2 hal pokok, yaitu penerimaan adan pengeluaran

usaha tani. karena itu catatan-catatan ini tidak memberikan cukup informasi

untuk analisa pendapatan.

Pembukuan diatas menyajikan suatu kondisi dimana dalam satu periode

musim panen tertentu, hasil panen yang dijual adalah merupakan bentuk

penerimaan yang diperoleh petani pada saa itu juga, dan disaat yang

bersamaan petani juga melakukan transaksi pembelian sarana produksi berupa

benih yang akan dimanfaatkan petani sebagai kegiatan lanjutan dalam


usahatani yang akan dijalankannya. Kemudian sisa hasil atau selisih dari

penerimaan dan pengeluaran akan dimasukan dan dicatat dikolom saldo.

2. Pembukuan Ganda/Pembukuan Majemuk.

 Bentuk pembukuan ini lebih baik daripada pembukuan tunggal. Dalam

pembukuan ini pengeluaran dipisah-pisahakan menurut jenis, cabang

usaha tani, yang diusahakan. begitu pula dengan catatan penerimaan.

Dengan demikian, dari pembukuan ini dapat diketahui pendapatan usaha

tani secara keseluruhan dan juga besarnya pendapatan dari tiap cabang

usaha tani.

 Catatan penerimaan dan pengeluaran dapat diikuti dari daftar berikut.

Macam-Macam Penerimaan

Macam –macam Pengeluaran


REFERENSI

https://www.slideshare.net/stenlymandagi/pembukuan-usaha-tani. Diakses pada


tanggal 01/04/2017.

Laetemia, E.D, Milyaniza Sari R. 2012. Pelatihan Pembukuan Usahatani Di Desa


Hutumuri Kecamatan Leitimur Kota Ambon Jurnal Bakti Volume 1
Nomor 1 Tahun 2012 ISSN : 2089-9505.

Anda mungkin juga menyukai