TUGAS
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
1
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 4
1.4 Kegunaan Penelitian............................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
kesejahteraan petani. Untuk itu, pemerintah bersama masyarakat harus berperan aktif
dalam memajukan usahatani dalam rangka peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan
seluruh rakyat Indonesia (Gaja, 2016). Indonesia mempunyai sumber daya alam
hayati yang sangat luas, yang jika dikelola dengan baik akan mendatangkan
kemakmuran kepada masyarakatnya. Salah satu jenis sumber daya alam tersebut ialah
tanaman perkebunan. Sebab kontribusi di sektor ini cukup besar, untuk memenuhi
kebutuhan dalam negri maupun untuk keperluan ekspor dalam upaya menambali
devisa Negara.
Oleh karena itu, sektor pertanian perlu didukung dalam perkembangannya, agar
sektor ini mempunyai peluang yang lebih besar. Sesuai dengan iklimnya yang tropis
holtikultura, dan juga masih tersedianya lahan yang luas yang dapat dimanfaatkan.
1
Pada sektor pertanian, holtikultura menempati posisi yang penting sebagai produk
yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai komersial yang tinggi
sektor ekonomi yang tinggi dan sekaligus terjadi perubahan masyarakat dan taraf
hidup yang kurang baik menjadi lebih baik. Hal ini terlihat dari peranan sektor
dan lain sebagainya. Untuk memperoleh tingkat produksi optimal agar tercapai
produksi, di mana pada jumlah tersebut diharapkan penggunaan yang berlebihan akan
efisien dan harga yang berlaku dapat menjamin keadaan tersebut, sehingga produksi
yang diperoleh mencerminkan tingkat efisien dan keadaan usahatani tersebut. Dalam
kegiatan produksi tidak hanya memperhitungkan jumlah produksi fisik saja, tetapi
produksi yang optimal. Tingkat produksi optimal diperoleh pada saat keuntungan
maksimal, yang terdapat pada tingkat produksi yang memberikan selisih besar antara
2
mempertahankan tingkat penerimaan yang di peroleh dan meningkatkan total
Indonesia merupakan salah satu negara yang tergolong kedalam Negara agraris.
pertanian, sehingga sektor pertanian harus mendapat perhatian yang besar dari
yang serbaguna dan mempunyai nilai ekonomis sebagian sumber pendapatan. Kelapa
juga memiliki peran strategis bagi perekonomian marjinal karena disamping dapat
dikonsumsi langsung juga dapat dijadikan bahan baku industri, yang penting bagi
Indonesia disamping kakao, kopi, lada dan vanili (Alamsyah dalam Moh Fajrin,
2016). Tanaman kelapa telah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. Sejak abad ke-19,
hasil dari kelapa mulai di perdagangkan dari Asia ke Eropa. Karena perdagangan
kelapa terus meningkat, maka para penanam modal asing di Indonesia, terutama
Belanda, mulai tertarik untuk membuat perkebunan kelapa sendiri. Disamping itu,
kebun-kebun kelapa milik rakyat ternyata sudah lama di usahakan sejak tahun 1880.
Kelapa yang menghasilkan kopra dan hasilnya dibagi dengan pekerja. Hal ini
Pande, sehingga penulis mengangkat judul tentang penelitian ini yaitu “analisis
3
pendapatan usaha tani kelapa di desa pande kabupaten parigi moutong provinsi
sulawesi tengah’’.
masalah penelitian adalah berapa besar pendapatan yang diperoleh pada Usahatani
Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat
memberi kepada:
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian oleh Nekee, dkk (2015) dengan judul “Analisis Pendapatan Dan
Nilai Tambah Kelapa Menjadi Kopra Di Desa Bolubung Kecamatan Bulagi Utara
rata-rata yang diperoleh petani kelapa dari hasil penjualan kopra sebesar Rp
4.535.757 dan Nilai tambah yang diperoleh usahatani kelapa di Desa Bolubung
adalah sebesar Rp 955 per kilogram dengan nilai output yaitu sebesar Rp 1.260 dan
Penelitian yang dilakukan oleh Fajrin dan Muis (2016) dengan judul “Analisis
Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong”. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara
simultan (bersama-sama) faktor Jumlah tanaman (X1), pupuk garam (X2) dan tenaga
kerja (X3) berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa, dengan nilai F-hitung > F-
tabel (60,758 ≥ 2,911) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengujian t-test
menunjukan bahwa secara parsial Jumlah tanaman berpengaruh sangat nyata dengan
t-hitung > t-tabel (9,722≥2,039), pupuk garam berpengaruh sangat nyata dengan t-
5
hitung > t-tabel (7,178 ≥ 2,039) pada tingkat kepercayaan 95%. dan tenaga kerja
berpengaruh nyata dengan t-hitung > t-tabel (1,914) > t-tabel (1,696) pada tingkat
petani kelapa dalam setiap kali musim panen sebesar Rp.1.703.957/107 pohon./ 1,18
ha.
Masse dan Afandi (2017) meneliti dengan judul “Analisis Pendapatan Dan
/produksi. Hasil analisis kelayakan usahatani diperoleh Revenue of Cost ratio sebesar
2.2.1 Kelapa
Menurut Sutardi, Santoso dan Anggia (2008:3), tanaman kelapa (Cocos nucifera
L.) merupakan tanaman serbaguna yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Seluruh
bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun dan buah dapat dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga disebut sebagai pohon kehidupan (tree for
life). Menurut Soekardi (2012:2), “Kelapa (nyiur) atau Cocos nucifera, adalah
tumbuhan palma pantai yang pohonnya tinggi, tanaman yang berusia cukup tua, yang
banyak tersebar di seluruh daerah tropika, dan pada permulaan tarikh Masehi sudah
dikenal dan dimanfaatkan orang dalam kehidupan sehari-hari…” Dari teori diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa buah kelapa merupakan sumber kehidupan yang
6
dapat dipergunakan untuk keperluan tata boga, industri dan produk obat - obatan.
memenuhi kebutuhan manusia sehari – hari, karena seluruh bagian pohon kelapa
yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan
atau sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan
umumnya ciri-ciri usahatani di Indonesia adalah berlahan sempit, modal relatif kecil,
untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik melalui atau tanpa peredaran uang, maka
usahatani terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain
teknologi, penggunaan input, dan teknik bercocok tanam. Sedangkan faktor eksternal
7
1. Biaya Usahatani
Nilai biaya dinyatakan dengan uang, yang termasuk dengan biaya adalah :
Sarana produksi yang habis terpakai, seperti bibit, pupuk, pestisida, bahan
Lahan seperti sewa lahan baik berupa uang atau pajak, iuran pengairan,
taksiran penggunaan biaya jika yang digunakan ialah tanah milik sendiri.
Biaya dari alat-alat produksi tahan lama, yaitu seperti bangunan, alat dan
Tenaga kerja dari petani itu sendiri dan anggota keluarganya, tenaga
Menurut Supardi (2000) biaya adalah sejumlah nilai uang yang dikeluarkan
diklasifikasikan menjadi biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya variabel (Variable
Cost). Klasifikasi biaya dalam perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu biaya
1) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang secara tetap dibayar atau dikeluarkan oleh
produsen atau pengusaha dan besarnya tidak dipengaruhi oleh tingkat output.
8
Yang termasuk kategori biaya tetap adalah sewa tanah bagi produsen yang
tidak memiliki tanah sendiri, sewa gudang, sewa gedung, biaya penyusutan
2) Biaya Variabel
akibat penggunaan faktor produksi yang bersifat variabel, sehingga biaya ini
dalam jangka pendek. Biaya variabel adalah biaya tenaga kerja, biaya
saprodi.
3) Biaya Total
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TC = Biaya Total
Biaya jangka pendek (Short Run Cost) berkaitan dengan penggunaan biaya
itu dalam waktu dan atau situasi yang tidak lama, jumlah masukan (faktor
9
jangka pendek masih dapat dibedakan adanya biaya variabel dan biaya tetap,
2. Penerimaan Usahatani
Total pendapatan bersih diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total
adalah selisih antara penerimaan total dan biaya-biaya. Biaya ini dalam banyak
kenyataan, dapat diklasifiksikan menjadi dua yaitu biaya tetap (seperti sewa
tanah, pembelian alat pertanian) dan biaya tidak tetap (seperti biaya yang
TR = Q x P
Keterangan :
TR = Penerimaan Total
P = Harga Produk
Semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin tinggi harga
per unit produksi yang bersangkutan, maka penerimaan total yang diterima
produsen akan semakin besar. Sebaliknya jika produk yang dihasilkan sedikit dan
harganya rendah maka penerimaan total yang diterima produsen semakin kecil
10
produksi yang diperoleh dengan harga jual. Biaya usahatani adalah semua
sangat dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang dijual oleh petani sendiri
sehingga semakin banyak jumlah produksi maka semakin tinggi pendapatan yang
dari nilai penjualan hasil ditambah dari nilai hasil yang dipergunakan sendiri,
dikurangi dengan total nilai pengeluaran yang terdiri dari pengeluaran untuk
input (benih, pupuk, pestisida dan alat-alat) pengeluaran untuk upah tenaga kerja
merupakan balas jasa untuk tenaga kerja, modal kerja keluarga yang dipakai dan
pengelolaan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Bentuk dan jumlah
pendapatan memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk memenuhi keperluan sehari-hari
Lipsey, et al, (1990) keuntungan adalah penerimaan total dikurangi biaya total. Jadi
keuntungan ditentukan oleh dua hal, yaitu penerimaan dan biaya. Jika perubahan
penerimaan lebih besar dari pada perubahan biaya dari setiap output, maka
keuntungan yang diterima akan meningkat. Jika perubahan penerimaan lebih kecil
dari pada perubahan biaya, maka keuntungan yang diterima akan menurun.
11
Keuntungan akan maksimal jika perubahan penerimaan sama dengan perubahan
Keterangan :
π = Keuntungan
TR = Penerimaan Total
TC = Biaya Total
Q = Jumlah Produksi
P = Harga Produk
Keuntungan atau laba menunjukkan nilai tambah (hasil) yang diperoleh dari
modal yang dijalankan. Setiap kegiatan yang dijalankan perusahaan tentu berdasar
modal yang dijalankan. Dengan modal itulah keuntungan atau laba diperoleh. Hal
inilah yang menjadi tujuan utama dari setiap perusahaan (Muhammad, 1995).
mempunyai kegunaan bagi pemilik faktor produksi dimana ada dua tujuan utama dari
analisis pendapatan, yaitu (1) menggambarkan keadaan sekarang dari suatu kegiatan
usahatani, dan (2) menggambarkan keadaan yang akan datang dari suatu kegiatan
usahatani. Analisis pendapatan usahatani sendiri sangat bermanfaat bagi petani untuk
12
a) Cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi termasuk biaya
tersebut.
c) Cukup untuk membayar tenaga kerja yang dibayar atau bentuk-bentuk upah
terhadap barang dan jasa yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi sumberdaya manusia juga melihat struktur pendapatan, sebagai akibat balas
jasa yang diterima oleh pekerja. Adapun ukuran pendapatan tenaga kerja antara lain :
dan penjualan hasil. Penerimaan yang diperhitungkan dari yang digunakan untuk
diperhitungkan.
1. Pendapatan tenaga kerja petani dari pengahasilan yang diperoleh kerja petani
13
2.3 Kerangka Pemikiran
pemerintah. Oleh karena itu, berbagai usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan
pertanian, salah satunya pada usahatani kelapa yang dapat meningkatkan pendapatan
petani. Upaya untuk menigkatkan pendapatan dan peningkatan hasil produksi tidak
terlepas dari penggunaan faktor produksi, seperti tanah, tenaga kerja, modal, dan
biaya produksi usahatani yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Usahatani
kelapa memang menjanjikan keuntungan apabila dikelola dengan baik. Dalam upaya
peningkatan produksi kelapa (output), untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam
Kelapa
Usahatani
Pendapatan atau
Keuntungan
14
BAB III
METODE PENELITIAN
informasi tentang objek penelitian. Pendekatan dipilih karena dalam tulisan penulis
ingin menggambarkan yang ada secara utuh dan objektif, tanpa mengadakan isolasi
terhadap objek pengamatan. Penulis juga memberikan gambaran detail tentang latar
Pada penelitian ini penulis akan menggunakan field research atau penelitian
dan pengetahuan dari suatu objek secara langsung tanpa perantara. Dimana disini
Pengambilan lokasi ini didasari dengan alasan bahwa penulis ingin mengetahui
bagaimana pendapatan usahatani kelapa yang ada di Desa Pande Kabupaten Parigi
Moutong.
15
3.3 Waktu dan Jadwal Penelitian
Waktu dan jadwal penelitian ini telah ditentukan berdasarkan efektifitas dan
efisiensi waktu yang dibutuhkan oleh penelitian sesuai alokasi waktu yang ada.
1. Data primer yaitu data yang di peroleh secara langsung dari responden melalui
penulis.
perpustakaan yang ada serta dokumen dari berbagai data sumber resmi antara
surat keputusan, peraturan perundangan, dan data dari dokumen atau arsip-arsip
Sumber data primer adalah informa yang didapatkan dari orang yang
16
memperoleh data dan informasi secara langsung serta jelas, akurat, dan
terpercaya. Adapun informan dalam penelitian ini adalah para petani kelapa yang
Penelitian ini bermaksud mencari dan menemukan konsep serta teori yang
tersedia, yang dapat dijadikan landasan Teoritis dalam penelitian ini karena
didalam penelitian ini juga akan berupaya menelaah literatur yang ada.
primer dan data sekunder. Untuk validasi data primer. Diperoleh dari informan
kerja, gejala-gejala alam dan bila yang diamati tidak terlalu besar”, dalam
“mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
17
yang berupa catatan buku, surat kabar, agenda, dan sebagaimana yang ada
dimaksud ini adalah percakapan antara peneliti dan informan yang terpilih
Informan penelitian yang dipilih adalah informan yang terlibat langsung serta
memahami dan dapat memberikan informasi (gambaran) mengenai kasus yang akan
diteliti agar tidak salah dalam mempersepsikan serta menganalisis pendapatan para
Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
menggali data primer dari informan dengan menggunakan alat bantu berupa alat
18
penelitian, dan Teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi di lokasi
permasalahan pada penelitian ini, serta diharapkan dapat mempermudah data yang
diperlukan.
Teknik analisis data adalah suatu cara dalam mengelola data menjadi sebuah
informan agar karakteristik data tersebut mudah untuk dipahami serta bermanfaat
terhadap solusi permasalahan. Sehingga analisis data merupakan salah satu bagian
yang penting, dikarenakan melalui analisis suatu data dapat memberikan makna yang
Data yang dianalisis secara kualitatif deskriptif sesuai dengan jenis penelitian.
penelitian serta menempatkan sasaran penelitian sebagai subjek yang memberi arti
secara penuh dengan suatu kondisi faktual (obyek), sehingga memperoleh hasil yang
diharapkan kualitasnya. Tujuan dari analisis data pada dasarnya penyediaan data
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam menganalisis data adalah dengan
cara mereduksi data-data yang telah terkumpul, sehingga bisa ditemukan pokok-
19
Dalam penelitian ini, data yang terkumpul akan dianalisis menurut Miles dan
Data yang di peroleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat
dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu diskriptif dan reflektif.
Catatan diskriptif adalah catatan alamiah atau catatan mengenai apa yang dilihat,
didengar, disaksikan dan dialami sendiri oleh penelitian terhadap fenomena yang
ada. Catatan reflektif adalah catatan yang berisikan sebuah kesan, komentar,
pendapat dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai serta merupakan
Ada tiga arti makna dari data condensation yaitu penembunan, pengentalan, dan
penting, dicari pola dan temanya. Maka data yang telah dikondensasi dapat
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling penting
20
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
Pada langkah keempat dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan
sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
usahatani yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel, diantaranya sebagai berikut:
1) Biaya tetap, yaitu biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu masa
produksi. Biaya tetap yang tergolong dalam kelompok ini antara lain : sewa
2) Biaya Variabel, yaitu biaya yang besar kecilnya sangat tergantung pada skala
produksi. Yang termasuk biaya variabel antara lain : benih, pupuk, pestisida,
21
upah tenaga kerja, biaya panen, biaya pasca panen, biaya transportasi dan lain
TC = TFC + TVC
Keterangan:
penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan. Pendapatan kotor atau penerimaan
TR = P x Q
Keterangan :
diperoleh petani dalam satu tahun dikurangi dengan biaya produksi selama proses
22
produksi. Biaya produksi meliputi biaya riil tenaga kerja dan biaya riil sarana
π = TR – TC
Keterangan :
= Pendapatan/Keuntungan
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
atau suatu usaha dapat dikatakan mengalami kerugian (Firdaus, 2008). Secara
R/C Rasio = TR TC
Keterangan :
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
1. R/C ratio > 1, usaha budidaya padi sawah layak untuk diusahakan
2. R/C ratio = 1, maka usaha budidaya padi sawah tidak untung dan tidak
rugi
3. R/C ratio < 1, usaha budidaya padi sawah tidak layak untuk diusahakan
23
3.9.5 Analisis Titik Pulang Pokok (BEP)
Titik pulang pokok (Break Event Point) adalah suatu nilai penjualan komersil
pada suatu priode tertentu yang besarnya sama dengan biaya yang dikeluarkan
sehingga pengusaha pada saat itu tidak menderita kerugian juga tidak mendapatkan
keuntungan serta untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa sehingga tercipta
titik pulang pokok dan untuk mengetahui pada penerimaan berapa sehingga tercipta
titik pulang pokok (Rahardi, F, 2003). Adapun rumus BEP yang digunakan adalah
sebagai berikut:
BEP (Produksi) = 𝑇𝐶 𝑃
BEP (Harga) = 𝑇𝐶
Keterangan :
Q = Produksi (Rp)
dalam usahatani
2. Biaya tetap adalah biaya yang sewaktu-waktu tidak akan berubah dan tidak akan
24
3. Biaya variabel adalah biaya yang sewaktu-waktu dapat berubah yang besar
4. Biaya produksi merupakan jumlah dari dua komponen biaya yaitu biaya tetap
6. Biaya tunai usahatani adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian
peralatan usahatani
pendapatan kerja jika penyusutan alat dan nilai tenaga kerja dalam keluarga
diperhitungkan
8. Penerimaan tunai adalah nilai uang yang diterima dari penjualan produk
9. Penerimaan diperhitungkan adalah nilai uang yang diterima dari hasil produksi
25
DAFTAR PUSTAKA
Ananta, Aris, Dkk, 1999. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : LDFE UI
Gramedia
Lipsey, G.R., Peter O.S. dan Douglas D.P., 1990. Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I.
Jakarta : Erlangga
Masse, Abdul dan Afandi. 2017. “Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani
Tadulako.
26
Miles.M.B, Huberman A.M dan Saldana. 2004. QuantitativeData Analysis, A
Rohidi. UI-Press
Moh. Fajrin. 2016. Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Kelapa dalam di
Aditya Bakti
Nekee, dkk. 2015. judul “Analisis Pendapatan Dan Nilai Tambah Kelapa Menjadi
Ratag Christiane, dkk. 2019. “Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Di Desa Poopoh
Sodiq dan Abidin, Z, 2002. Biaya Usaha Tani. Jakarta : Agromedia Pustaka
Soedjarwanto dan Riswan, 1994. Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Batu Bata
Purwokerto
27
Revisi. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003. Agribisnis, Teori dan
Sugiono. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfa Beta
28