Dosen Pengampuh:
M. Erwan Suriatmaja, S.P., M.P.
Disusun Oleh:
Hidayat (1803025007)
Rubiah (1803025013)
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Unsur-unsur pembangunan pertanian” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada Mata kuliah ekonomi pembangunan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang unsure-unsur pembangunan pada
pertanian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Makalah ini diupayakan semaksimal mungkin serta bantuan dari berbagai
pihak. Sehingga memberikan kelancaran pada setiap prosesnya. Untuk itu penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak dan Ibu selaku dosen mata kuliah
ekonomi pembangunan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kami tentang pembangunan ekonomi
khususnya dalam bidang pertanian, Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya pada rekan-rekan kelompok atas kerjasamanya sehingga kita
dapat meyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
setiap saran dan kritik yang membangun, selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis juga berharap makalah ini akan memberikan manfaat bagi para
pembaca mengenai Pembangunan Ekonomi. Semoga pandemi corona ini segera
berakhir dan kita dapat kembali beraktivitas seperti biasa lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………..I
KATA PENGANTAR……………………………………………………..II
DAFTAR ISI………………………………………………………………III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………….2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Unsur Proses Produksi Dalam Pembangunan Pertanian………………3
2.2 Unsur Petani Dalam Pembangunan Pertanian…………………………5
2.3 Unsur Usahatani Dalam Pembangunan Pertanian……………………..7
2.4 Unsur Perusahaan Usahatani Dalam Pembangunan Pertanian……….8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dikemukakan, bahwa pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang
melibatkan manusia (petani) di dalam produksi usahatani yang memanfaatkan
tanaman dan atau hewan. Karena itu, petani dan usahatanimerupakan dua unsur
utama yang harus senantiasa diperhatikan di dalam setiap upaya pembangunan
pertanian.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah yang dibuat, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui unsure proses dalam pembangunan pertanian.
2. Untuk mengetahui unsure petani dalam pembangunan pertanian.
3. Untuk mengetahui unsure usahatani dalam pembangunan pertanian.
4. Untuk mengetahui unsure perusahaan usahatani dalam pembangunan pertanian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Jenis usahatani dan potensi pertanian berbeda dari suatu tempat ke tempat
lainnya
Jenis usahatani ( sawah, kebun, hutan, peternakan, perkebunan, perikanan,
dan sebagainya ) potensi produksinya ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan
yang dapat kita kelompokkan dalam faktor iklim, sifat fisik, kimia, dan bilogi
tanah.
Faktor iklim terdiri dari jumlah curah hujan, suhu, penyinaran matahari,
dan sebagainya. Sampai saat ini, faktor iklim secara makro belum sempat
3
dimodifikasi oleh manusia . Namun, saat ini manusia sudah memodifikasi
faktor iklim mikro, yaitu dengan pembuatan hujan buatan, sistem irigasi,
kegiatan usaha pertanian dengan menggunakan greenhouse, dan lain-lain.
Sifat fisik tanah secara makro dapat dimodifikasi oleh manusia, sehingga
jenis dan usahatani yang dilakukan oleh manusia sebagian masih disesuaikan
dengan kondisi tersebut. Sedangkan sifat kimia dan biologi tanah relatif lebih
mudah dimodifikasi oleh manusia, diantaranya dengan kegiatan pemupukan.
Implikasi dari pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pembangunan
pertanian adalah:
a. usaha pertanian haruslah didasarkan atas faktor-faktor tersebut,
b. Kegiatan-kegiatan produksi dan jumlah serta input yang diperlukan
harus disesuaikan dengan faktor-faktor keadaan setempat
4
4. Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan juga dalam
hal yang lain
Penambahan pupuk diperlukan untuk meningkatkan produksi, tetapi hal
ini dapat terjadi apabila kultivar tanaman yang digunakan diubah dri kultivar
unggul yang lebih respon terhadap pemupukan.
5
1. Beberapa peranan petani dalam kegiatan usahanya
a. Sebagai penggarap, peranan petani adalah memelihara tanaman dan
hewannya agar mendapatkan hasil yang di butuhkan. Dalam hal pengolahan
tanaman (termasuk penyediaan tempat benih, dan pembibitan), pengelolaan
tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian jasad pengganggu, pengaturan
air, panen dan penanganan pasca panen.
b. Keterampilan sebagai manager, lebih banyak berkaitan dengan kemampuan
untuk menjalankan usaha taninya menyangkut kegiatan otak yang di dorong
oleh keinginan yang tercakup di dalam peranannya sebagai manager adalah
pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif-alternatif yang ada.
c. Petani sebagai manusia, seorang petani lebih dari hanya sebagai penggarap
dan manager. Ia adalah manusia dan anggota dari dua kelompok manusia
yang penting baginya, yaitu: keluarga dan masyarakat setempat (local
community atau tetangga). Keadaan petani sebagai perorangan banyak di
tentukan oleh keanggotaannya didalam dua kelompok tadi. Sebagai manusia
perorangan petani mempunyai empat kemampuan yang penting bagi
pembangunan pertanian yaitu:
1) Bekerja
2) Belajar
3) Berfikir secara imaginative dan kreatif
4) Beraspirasi (cita-cita)
6
1) Kebiasaan mengukur, yaitu berfikir dalam term jumlah benda – benda.
Dengan kebiasaan ini janganlah puas dengan menyatakan panen “baik”
atau hasil “cukup”, tetapi dalam jumlah ton atau kg/ha bahkan sampai
kepada beberapa tingkat pendapatan yang di peroleh dari usaha
taninya.
2) Kebiasaan kedua adalah bertanya. Mengapa tanaman ini lebih baik dari
tanaman itu? Kenapa hasil disini lebih baik dari tempat lain dan
sebagainya.
3) Kebiasaan ketiga adalah selalu melihat atau mencari alternatif dari cara
yang sudah di kenal dan dilaksanakan terhadap cara baru yang lebih
baik dan menguntungkan.
7
diatasnya, baik faktor iklim, budaya, sosial maupun ekonomi dimana lahan
tersebut berada.
Menurut Raleigh Barlowe (1978) menyatakan bahwa istilah lahan
mempunyai beberapa pengertian yang berbeda tergantung pada konteks istilah
tersebut digunakan. Beberapa sudut pandang yang tercakup dalam pengertian
lahan antara lain:
a. Land may be through as space as room an surface with in wich ang upon
wich life takes place. Lahan sebagai konsep space mencakup tidak hanya
sebagian permukaan bumi saja seperti lembah, daratan, pegunungan,
perbukitan, dan sebagainya yang mendukung secara fisik terhadap
kehidupan dan pekerjaan manusia, tetapi juga dalam konsep cubic space.
b. When land is considered as a nature, it’s may be identified rather cosely
with the natural environmental. Kondisi ini dipengaruhi oleh intensitas
penyinaran, curah hujan, angin, keadaan topografi, dan lain-lain.
c. When lan is considered as a factor of production, it’s usually thoughtof as
naturegiven source of the food, fibers, building material, minerals, energy
resources, and other raw materials used in modern society.
d. When land is considered as situation. The concept involves location with
respect to market, geographic feature, other resources, and other
countries.
e. The concept of land as property involves real estate and has legal
connotations.
8
1) Usahatani Keluarga
Usahatani keluarga adalah usahatani yang dikelola oleh petani dan
keluarganya. Umumnya mengelola lahan milik sendiri atau lahan sewa yang tidak
terlalu luas dan menanam berbagai macam tanaman pangan,palawija dan atau
hortikultura. Usahatani tersebut dapat diusahakan di tanah sawah,ladang dan
pekarangan. Hasil yang dipanen biasanya digunakan untuk konsumsi keluarga,
jika hasil panen lebih banyak dari jumlah yang dikonsumsi maka akan menjual
hasil tani ke pasar tradisional. Jadi pertanian dalam arti sempit dapat dicirikan
oleh sifat subsistensi atau semi komersial. Ciri lain usahatani keluarga adalah
tidak adanya spesifikasi dan spesialisasi. Seperti menanam berbagai macam
komoditi. Dalam satu tahun musim tanam petani dapat memutuskan untuk
menanam tanaman bahan pangan atau tanaman perdagangan. Keputusan petani
untuk menanam bahan pangan terutama didasarkan atas kebutuhan pangan
keluarga ,sedangkan bila memutuskan untuk menanam tanaman perdagangan
faktor-faktor determinan yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut
antara lain adalah iklim, ada tidaknya modal, tujuan penggunaan hasil penjualan
tanaman tersebut dan ekspektasi harga. Jenis komoditi perdagangan rakyat
meliputi tembakau, tebu rakyat, kopi, lada, karet, kelapa, teh, cengkeh, vanili,
buah-buahan, bunga-bungaan dan sayuran. Di samping mengusahakan komoditi-
komoditi di atas, usahatani keluarga juga mencakup usahatani sampingan yaitu
peternakan/perikanan dan pencarian hasil hutan. Bila pendapatan seorang petani
sebagian besar diperoleh dari sektor perikanan maka ia disebut nelayan. Namun
demikian ciri subsistensi atau semi komersial tetap lekat pada usahatani keluarga
baik usahatani tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan maupun
kehutanan.
9
mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan tersebut menggunakan prinsip
perusahaan. Artinya petani mempertimbangkan berbagai kombinasi input yang
diberikan agar bisa menghasilkan output sesuai dengan tujuan secara efisien dan
efektif. Adapun bila usahatani, perkebunanan, peternakan, perikanan dan
kehutanan telah dilakukan secara efisien dalam skala besar dengan menerapkan
konsep spesialisasi komoditi maka karakteristik pertanian bergeser ke arah
komersialisasi dan dikenal dengan istilah perusahaan pertanian atau farm.
Perkebunan yang dikelola secara komersial dikenal sebagai plantation. Dalam
peternakan dikenal istilah ranch untuk peternakan sapi yang dikelola secara
profesional,demikian seterusnya. Jadi perbedaan antara perusahaan pertanian dan
usahatani setidaknya ada dua, yaitu ditinjau dari segi wawasan usaha dan dari
bidang yang tercakup : Jika perusahaan pertanian wawasan usahanya adalah
komersial, maka usahatani keluarga wawasannya ada yang subsisten, hobi, di
samping ada yang komersial, serta campuran antara dua wawasan tersebut. Dari
segi bidang, perusahaan pertanian lebih luas daripada usahatani keluarga, karena
mencakup subsistem pertanian di samping subsistem yang lain.
a) Input dan Output
Input adalah semua yang dimasukkan ke dalam proses produksi, misalnya
tanah yang digunakan, tenaga kerja (baik keluarga maupun diluar keluarga),
kegiatan perencanaan manajemen yang dilakukan, saprodi yang digunakan dan
lain-lain. Sedangkan output adalah hasil dari tanaman dan atau ternak/ikan yang
dihasilkan dari kegiatan usahataninya.
10
tunai maupu kredit untuk pengadaan saprodi, biaya tenaga kerja, biaya cadangan,
biaya panen dan pasca panen, dan biaya pemasaran produknya. Penerimaan yang
di perkirakan meliputi bahan makanan dan hasil lain yang dipergunakan
keluarganya, uang yang diterima penjualan hasil, dan nilai barang-barang dan jasa
yang mungkin diterima melalui pertukaran dari tetangganya, serta hasil yang
diperoleh dari pertukaran petani atau pihak lain.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan pertanian adalah pembangunan sektor pertanian atau
pembangunan usahatani, yang selalu mengacu kepada selalu tercapainya kenaikan
produktivitas dan penerimaan usahatani untuk jangka waktu yang tidak terbatas,
secara berkelanjutan (lestari). Pembangunan pertanian memerlukan turutnya
campur-tangan manusia (tani).
. Pada bagian terdahulu telah dikemukakan, bahwa pembangunan pertanian
merupakan suatu proses yang melibatkan manusia (petani) di dalam produksi
usahatani yang memanfaatkan tanaman dan atau hewan. Karena
itu, petani dan usahatanimerupakan dua unsur utama yang harus senantiasa
diperhatikan di dalam setiap upaya pembangunan pertanian.
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/ginanurulhusnul.wordpress.com/2015/05/31/u
nsur-unsur-pertanian/amp/
http://agroain.blogspot.com/2011/04/pembangunan-pertanian.h
13