Anda di halaman 1dari 17

AGROINDUSTRI

ABON CABAI

KELOMPOK III

AHMAD HAMDANA NIRM 04.1.16.0820

AMALLIA SARI PRATAMA PUTRI NIRM 04.1.16.0822

DEDE ABDUL ROHMAN NIRM 04.1.16.0823

ZYAN FARAHDIBA NIRM 04.1.16.08

JURUSAN PENYULUHAN
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
(POLBANGTAN BOGOR)
2019
Latar Belakang

Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti
suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya
atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai
sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri merupakan
bagian (subsistem) agribisnis yang memproses dan mentranformasikan bahan-
bahan hasil pertanian (bahan makanan, kayu dan serat) menjadi barang-barang
setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil
produksi industri. Dari batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor yang
luas yang meliputi industri hulu sektor pertanian sampai dengan industri hilir.
Industri hulu adalah industri yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian
serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya
pertanian,sedangkan industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil
pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau
merupakan industri pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.

Agroindustri dapat menjadi salah satu pilihan strategis menghadapi


masalah dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat di pedesaan serta
mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat yang hidup di
pedesaan. Agroindustri merupakan usaha untuk meningkatkan efisiensi sektor
industri hingga menjadi kegiatan yang sangat produktif melalui proses
modernisasi industri. Modernisasi di sektor industri dalam skala internasional
dapat meningkatkan penerimaan nilai tambah sehingga pendapatan ekspor akan
lebih besar (Saragih,2004).

Cabai (Capsicum annum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak


mendapat perhatian karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Kebutuhan cabai meningkat setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya
jumlah penduduk dan jumlah industri yang membutuhkan bahan baku cabai.
Sekalipun cabai merah mempunyai prospek permintaan yang baik, tetapi sektor
budidaya cabai merah dalam skala usaha kecil masih menghadapi berbagai
masalah atau kendala. Permasalahan/kendala utama yang dapat menyebabkan
bisnis usaha kecil budidaya cabai merah sering menghadapi resiko gagal, tidak
adanya kepastian jual, harga yang berfluktuasi, kemungkinan rendahnya margin
usaha, lemahnya akses pasar.
ANALISIS ASPEK PASAR

Analisis aspek pasar meliputi analisi terhadap penawaran-permintaan


(analisis supplay-demand) suatu produk atau barang dan sistem pasar.
Aspek pasar dan pemasaran menempati urutan pertama dalam
pelaksanaan studi kelayakan proyek, karena agar proyek dapat berhasil
maka tersebut harus dapat memasarkan produksinya secara kompetitif
dan menguntungkan. Hal ini dapat tercapai jika terdapat jumlah
permintaan pasar yang cukup untuk menyerap produk tersebut (Sutojo,
2002). Konsumsi cabe dalam bentuk tepung atau bubuk semakin
meningkat dengan berubahnya selera masyarakat yang semakin
menghendaki bentuk makanan siap hidang. Perkembangan konsumsi
tepung cabe sejalan dengan semakin berkembangnya makanan instan
seperti mie, bihun dan nasi goreng. Disamping itu juga semakin banyak
digunakan di rumah makan besar sebagai bumbu pelengkap hidangan.
Bubuk cabe juga mulai dipasarkan lewat swalayan dengan kemasan
khusus. Dalam perdagangan internasional bubuk cabe semakin
berkembang oleh karena jangkauan pasar yang semakin jauh. Pasar
global semakin memungkinkan perdagangan cabe antar negara, dan ini
tidak mungkin dilakukan dalam bentuk segar. Prospek pasar bubuk cabe
masih terbuka luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri (ekspor).
Berkembangnya industri makanan di Indonesia merupakan peluang bagi
pemasaran bubuk cabe di dalam negeri. Hal yang penting diperhatikan
dalam usaha bubuk cabe adalah perencanaan skala produk yang akan
diusahakan dan saat tepat dalam penjualan untuk memperoleh harga
yang baik.
Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran yang
dilaksanakan dengan harapan unit bisnis dapat mencapai sasaran
pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari strategi spesifik untuk pasar
sasaran, penentuan posisi produk, bauran pemasaran dan tingkat
pengeluaran pemasaran (Kotler, 2002). Menurut Husnan dan Suwarsono
(2002), strategi pemasaran merupakan berbagai usaha yang perlu
dilakukan dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan
pembelian hasil produksi.
Untuk mencapai sasaran, dibutuhkan startegi pemasaran yang
tepat agar pihak konsumen dapat menerima keberadaan produk
tersebut.

A. Desain Strategi Pemasaran


 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar yang dilakukan oleh pengusaha abon cabai ini
menggunakan variabel geografis. Meliputi baik pasar lokal/domestik
(supermarket maupun pasar tradisional) maupun pasar ekspor ke negara-
negara lain, seperti China, Australia, Timur Tengah dan Eropa.
 Target Pasar
Target pasar meliputi dua kelompok konsumen, yaitu konsumen
mancanegara (luar negeri) dan konsumen domestik (lokal). Pasar ekspor
adalah China dan Australia serta beberapa negara Eropa. Untuk pasar
lokal adalah pasar tradisional dan pasar moderen.
 Posisi Produk di dalam Pasar
Abon Cabai diposisikan dibenak konsumen sebagai produk berkualitas
terbaik dan berdaya saing serta memiliki ciri khas perbedaan rasa
dibandingkan dengan abon cabai produk lain.
B. Program Pemasaran
 Produk
Strategi produk yang digunakan adalah produk ini dikemas dalam
kemasan botol plastik dan kantong plastik dengan tujuan untuk
mempermudah penyimpanan dan memperlama masa simpan. Masing-
masing kemasan memiliki berat 100 gram. Harga jual produk dipasaran
dibuat untuk menambahkan margin sebesar 45 % untuk laba. Besarnya
margin yang diperoleh dikarenakan perusahaantelah memperhitungkan
resiko terjadinya perubahan harga cabe yang tidak stabil.
 Harga
Selain itu penjual tidak harus melakukan penyesuaian terhadap
perubahan permintaan. Harga yag ditawarkan untuk produk ini yaitu
Rp. 7000 untuk kemasan plastik dan Rp. 15.000 untuk kemasan botol.
 Distribusi
Distribusi pemasaran yang akan diterapkan pada industri bubuk
cabe ini adalah dengan menjual langsung produknya ke konsumen
mapun dijual melalui distributor. Hal ini diharapakan dapat Memberikan
jaminan harga apabila ada abon cabai yang tidak sesuai dengan kualitas
yang disepakati, memberikan potongan harga untuk pembelian dalam
partai besar. Dengan adanya jaminan dan diskon tersebut, abon cabai
yang dibeli dapat lebih bersaing harganya dan bagi pembeli/konsumen
tidak perlu khawatir untuk terus menjadi pelanggannya.

 Promosi
Strategi promosi yang akan dilakukan oleh industri cabe bubuk adalah
dengan memperkenalkan produk ini lewat iklan di dunia maya (internet),
pameran dagang, leaflet serta memperkenalkan secara langsung pada
industri- industri pangan, supermarket, toko dan restoran.Pada awal
promosi perusahaan akan melakukan promosi dengan memberikan
sampel secara gratis. Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan
konsumen dan menanam image yang baik serta membangun struktut
distribusi yang kokoh.

ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang vital dalam suatu
perusahaan karena aspek ini tidak dapat dipisahkan dari aspek lainya. Aspek
manajemen dan organisasi yang terstruktur dan terencana dengan baik akan
sangat berpengaruh terhadap jalanya usaha. Tujuan study aspek manajemen ini
adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat
direncanakan, dilaksanakan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak
atau sebaliknya tidak layak. Dalam pelaksanaan

Struktur Organisasi

Direktur : Dede Abdul Rohman

Manajer Personalia : Amallia Sari P.P

Manajer Pemasaran : Ahmad Hamdana

Manajer Produksi : Zyan Farahdiba

Manajer Keuangan : Susanti

Deskripsi Pekerjaan

Direktur :  Bertanggungjawab atas segala kegiatan Perusahaan


 Mengesahkan hasil-hasil rapat anggota dan pengurus;
 Memimpin rapat pengurus dan rapat anggota;
 Menandatangani surat menyurat dan kontrak;
 Menjadi Pimpinan Tertinggi Dalam Perusahaan.
Manajer :  Membantu ketua dalam kegiatan Perusahaan
 Menyelenggarakan kegiatan administrasi Perusahaan
Personalia
 Mencatat segala keputusan penting dalam setiap rapat;
 Menindaklanjuti hasil-hasil rapat;
 Membuat dan menyimpan serta menyampaikan hasil
notulen rapat kepada pengurus;
 Membuat undangan-undangan, menyiapkan surat
menyurat dan pengarsipannya;
 Membuat laporan-laporan, baik laporan bulanan maupun
laporan tahunan;
 Melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada
Direktur.
Manajer :  Bertanggung jawab menangani seluruh kegiatan
Keuangan administrasi keuangan kelompok;
 Menerima pembayaran atas nama Perusahaan dan
menyimpannya dengan baik;
 Melakukan pembayaran atas persetujuan Direktur;
 Menyimpan dan memelihara arsip transaksi keuangan;
 Menyelenggarakan dan memelihara administrasi
keuangan Perusahaan;
 Menyusun laporan keuangan secara berkala, baik bulanan
maupun tahunan;
 Melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada
Direktur
Manajer :  Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
Pemasaran konsumen/pelanggan
 Merancang strategi dan taktik pemasaran
 Bertanggungjawab terhadap kontinuitas proses produksi
abon cabai di kebun dan pemasaran buah manggis ke
konsumen (ekspor maupun lokal);
 Mendata hasil produksi yang didistribusikan ke eksportir;
 Melakukan koordinasi dengan seksi budidaya, pasca
panen dan pihak eksportir;
 Mengembangkan jejaring pemasaran yang potensial;
 Mengontrol dan mengawasi proses distribusi produk Abon
Cabai yang diekspor;
 Menimbang dan mengemas abon cabai yang telah di
produksi;
 Melakukan evaluasi pemasaran
 Melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada
direktur.
Manajer  Bertanggung jawab atas semua kegiatan produksi
 Melakukan evaluasi kegiatan produksi
Produksi
 Melakukan pengontrolan kualitas produk
 Melaporkan kegiatan produksi yang dilakukan kepada
direktur.
 Menyiapkan bahan-bahan untuk produksi abon Cabai
 Mengontrol kulitas abon Cabai
 Mendata hasil produksi abon Cabai
\
ASPEK YURIDIS DAN HUKUM

Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha yang akan dibuat yaitu berbentuk Perseroan


Terbatas (PT). Badan jenis ini adalah suatu badan usaha yang
mempunyai kekayaan,hak, dan kewajiban yang terpisah dari yang
mendirikan dan yang dimiliki. Tanda keikutsertan seseorang memiliki
perusahaan adalah dengan memiliki saham perusahaan, makin banyak
saham yang dimiliki makin besar pula andil dan kedudukannya dalam
perusahaan tersebut. Jika terjadi utang, maka harta milik pribadi tidak
dapat dipertanggungkan atas utang perusahaan tersebut, tetapi terbatas
pada sahamnya saja.
Kami memilih Bentuk badan usaha Perseroan Terbatas karena
dapat memberikan banyak keuntungan bagi pemilik dan pendiri usaha
karena modal yang diperoleh berasal dari perhimpunan dana dari para
pemegang saham.
ASPEK TEKNIS

Aspek Teknik yang direncanakan dalam agroindustri abon cabai


menyangkut dalam beberapa hal yang telah dipertimbangkan dalam menentukan
usaha abon cabai. Lokasi pendirian usaha abon cabai ini yaitu di Jalan
Aryasuryalaga (d/h Cibalagung) No.123 Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Luas lahan yang digunakan untuk industri usaha ini memiliki luas 15 m x 10 m
dengan satu bagunan dengan 3 ruang yaitu ruang produksi, gudang dan ruang
packing. Status dari lahan dan bangunan yang digunakan dalam produksi ini
adalah berstatus sewa. Lokasi produksi ini dipilih karena memiliki tempat yang
strategis. Fasilitas yang ada yaitu berupa listrik, air, fentilasi udara yang bagus,
mesin penghisap asap.
ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN
ASPEK KEUANGAN

A. Analisis Biaya Usaha

1. Harga Jual Produk

Dalam penjualanya abon cabaik dikemas dalam dua bentuk kemasan


yaitu emasan platik dan kemasan botolan yang masing masing berisi 100 gram
abon cabai, adapun harga dari masing masing kemasan ini yaitu :

Harga
No Barang Unit Jumlah
(Rp)
1 Penjualan Abon Cabe Kemasan Platik 100 Gram 1.000 7.000
2 Penjualan Abon Cabai Kemasan Botol 100 Gram 2.500 15.000

2. Biaya Tetap ( Fix cost)

Jumlah Harga
No Barang Satuan Harga Total
Satuan
1 Rumah Produksi Unit 1 10.000.000 10.000.000
2 Oven Pengering Unit 5 1.000.000 5.000.000
3 Wajan Buah 5 100.000 500.000
4 Pengaduk buah 7 10.000 70.000
5 Vakum Buah 2 50.000 100.000
6 Timbangan Buah 4 30.000 120.000
7 Blender Buah 3 250.000 750.000
8 Sealer Buah 2 50.000 100.000
9 Expire Date Buah 2 30.000 60.000
10 Gunting Buah 10 10.000 100.000
11 Loyang Buah 25 12.000 300.000
12 Countener Terbuka Buah 5 25.000 125.000
Total Investment cost 17.225.000

3. Biaya Lainya

Jumlah Harga
NO Barang Satuan
Satuan
1 Gaji Pegawai Orang 2 12.000.000
2 Biaya Penyusutan Alat 10%

4. Biaya Variabel

Jumlah Harga
No Barang Satuan Harga Total
Satuan
1 Cabai Merah Besar Kg 50 30.000 1.500.000

2 Cabai Keriting Kg 30 28.000 840.000

3 Cabai Gendot Kg 20 26.000 520.000

4 Udang Ebi Kg 20 15.000 300.000

5 Garam Kg 5 1.200 6.000

6 Penyedap Rasa bungkus 56 500 28.000

7 Bawang Putih bubuk Kg 5 30000 150.000

8 Botol buah 2.500 1.500 3.750.000

9 Plastik Pembungkus buah 1.000 300 300.000

Stiker buah 3.500 50 175.000

48.79
Total Variable Costs
4.000
B. Analisis Net Present Value (NPV)

NPV atau Net Present Value adalah selisih antara serangkaian


penerimaan dimasa yang akan datang setelah dinilai saat ini (memakai discount
factor) dengan pengeluaran (investasi) yang dilakukan pada saat ini.

Keterangan :
Jika NPV > 0 (positif), maka bisnis layak (go) untuk dilaksanakan
Jika NPV < 0 (negatif), maka bisnis tidak layak (not go) untuk diilaksanakan.

Berdasarkan Hitungan Yang dilakukan dengan rumus excel untuk usaha abon
cabai ini memiliki nilai Net Present Value (NET) 39,51. Usaha abon cabai
menunjukan nilai NET positif sehingga dapat dikatakan bahwa usaha ini layak dan
menguntungkan untuk dijalankan.

C. Analisis Tingkat Pengembalian Usaha ( Internal Rate of Return/ IRR)

IRR atau Internal Rate of Return adalah tingkat balikan suatu investasi dimana
pada saat itu Net Present Value adalah 0. Suatu investasi dikatakan layak dan
menguntungkan untuk dijalankan apabila IRR lebih besar dari cost of capital yang
diasumsikan. Rumus IRR yaitu :

Berdasarkan Hitungan Yang dilakukan dengan rumus excel untuk usaha abon
cabai ini memiliki nilai IRR atau Internal Rate of Return 142 %. Usaha abon cabai
menunjukan nilai IRR atau Internal Rate of Return yang dilebih besar dibandingkan
asumsi Cost of capital yaitu 12 % sehingga dapat dikatakan bahwa usaha ini layak
dan menguntungkan untuk dijalankan.

D. Analisi Rasio Manfaat Biaya ( Gross Benefit Cost Ratio / Gross BCR)
Gross Benefit Cost Ratio (Gross BCR) Adalah perbandingan antara
serangkaian penerimaan dimasa yang akan datang yang dinilai saat ini
(memakai discount rate) dengan pengeluaran (investasi) yang dilakukan pada saat
ini. Suatu investasi dikatakan layak dan menguntungkan untuk dijalankan
apabila BCR menunjukkan angka lebih besar dari 1 (satu). Rumus Gross Benefit
Cost Ratio (Gross BCR) yaitu:

Berdasarkan Hitungan Yang dilakukan dengan rumus excel untuk


usaha abon cabai ini memiliki nilai Gross Benefit Cost Ratio (Gross BCR) 1,26 .
Usaha abon cabai menunjukan nilai Gross Benefit Cost Ratio (Gross BCR) yang
dilebih besar dibandingkan 1 sehingga dapat dikatakan bahwa usaha ini layak
dan menguntungkan untuk dijalankan.

5. Analisi Profitability ratio (PV/K)

Profitability Ratio menunjukkan perbandingan antara penerimaan (benefit)


dengan biaya modal (K) yang digunakan. Rasio ini dipakai sebagai perhitungan
rentabilitas dari suatu investasi. Nilainya akan mendekati hasil perhitungan Net
B/C rasio. Bila PV/K >1, maka bisnis layak dilaksanakan (dipilih). Bila PV/K <1,
maka bisnis tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus untuk mengitung Profitability
ratio (PV/K) :

6. Analisis Jangka waktu pengembalian modal investasi (Payback Period=


PP)

Payback Periode adalah jangka waktu kembalinya investasi yng telah


dikeluarkan melalui keuntungan yang didapatkan dari suatu usaha yang
sudah dibuat. Payback periode juga dapat diartikan sebagai periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan kas netto. Payback periode dapat memberikan keuntungan
dalam menginformasikan tentang lamanya break even projek, selain itu
payback perode dapat digunakan untuk membandingkan antara dua usaha
dengan resiko dan rate sama melalui perbandingan jangka pengembalian
investasi. Dalam metode payback periode diabaikan time value of money
(nilai waktu uang) sehingaa tidak dapat memberikan informasi tentang
tambahan pendapatan perusahaan dengan kata lain payback usaha bisa
untuk mengukur kecepatan kembalinya dana namun tidak mengukur
keuntungan usaha yang direncanakan

7. Analisis Net Benefit Cost Ratio (BCR)

Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan
manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang
menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari
bisnis tersebut. Rumus Net B/C Ratio yaitu :

Net B/C = 191.691.258 = 4,31


44.500,000
Berdasarkan Berdasarkan Hitungan Yang dilakukan dengan untuk
usaha abon cabai ini memiliki nilai Net B/C ratio 4,31. Usaha abon cabai
menunjukan nilai Net B/C ratio yang dilebih besar dibandingkan 1 sehingga dapat
dikatakan bahwa usaha ini layak dan menguntungkan untuk dijalankan.
1. Lampiran Tabel Hitung Excel

Harga YEAR
No ITEMS Unit ∑
Satuan (Rp) 1 2 3 4 5
BENEFITS
100
1 Penjualan Abon Cabe Kemasan Platik 1.000 7.000 7.000.000 7.700.000 8.470.000 9.317.000 10.248.700
Gram
100
2 Penjualan Abon Cabai Kemasan Botol 2.500 15.000 37.500.000 41.250.000 45.375.000 49.912.500 54.903.750
Gram
Total benefits 44.500.000 48.950.000 53.845.000 59.229.500 65.152.450
DF 12% 0,89 0,80 0,71 0,64 0,57
Total Benefit at DF 12% 39.732.143 39.022.640 38.325.807 37.641.418 36.969.250
COSTS
Investment Costs
1 Rumah Produksi Unit 1 10.000.000 10.000.000 - - - -
2 Oven Pengering Unit 5 1.000.000 5.000.000 - - - -
3 Wajan Buah 5 100.000 500.000 - - - -
4 Pengaduk buah 7 10.000 70.000 - - - -
5 Vakum Buah 2 50.000 100.000 - - - -
6 Timbangan Buah 4 30.000 120.000 - - - -
7 Blender Buah 3 250.000 750.000 - - - -
8 Sealer Buah 2 50.000 100.000 - - - -
9 Expire Date Buah 2 30.000 60.000 - - - -
10 Gunting Buah 10 10.000 100.000 - - - -
11 Loyang Buah 25 12.000 300.000
12 Countener Terbuka Buah 5 25.000 125.000
Total Investment cost 17.225.000 - - - -
Fixed Costs 24.450.000 - - - -
1 Gaji Pegawai Orang 2 12.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000
2 Biaya Penyusutan Alat 10% - - - - -
3 - - - - -
Total Fixed Costs 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000
Variable Costs
1 Cabai Merah Besar Kg 50 30.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
2 Cabai Keriting Kg 30 28.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000
3 Cabai Gendot Kg 20 26.000 520.000 520.000 520.000 520.000 520.000
4 Udang Ebi Kg 20 15.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
5 Garam Kg 5 1.200 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000
bungku
6 Penyedap Rasa 56 500 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000
s
7 Bawang Putih bubuk Kg 5 30000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000
8 Botol buah 2.500 1.500 3.750.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000
9 Plastik Pembungkus buah 1.000 300 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
Stiker buah 3.500 50 175.000 175.000 175.000 175.000 175.000
Total Variable Costs 7.569.000 7.569.000 7.569.000 7.569.000 7.569.000
Total costs 48.794.000 31.569.000 31.569.000 31.569.000 31.569.000
VAT 12% 5.340.000 5.874.000 6.461.400 7.107.540 7.818.294
TOTAL COSTS+ VAT 54.134.000 37.443.000 38.030.400 38.676.540 39.387.294
DF 12% 0,89 0,80 0,71 0,64 0,57
Cost at DF 12% 48.333.929 29.849.330 27.069.288 24.579.640 22.349.408
Net benefit 9.634.000 11.507.000 15.814.600 20.552.960 25.765.156
DF 12% 0,89 0,80 0,71 0,64 0,57
Cost at DF 12% 8.601.786 9.173.310 11.256.520 13.061.778 14.619.841
NPV 39.509.663

TOTAL UNIT 1

NPV TOTAL UNIT 39.509.663

IRR 142%
GROSS BCR 1,26

Anda mungkin juga menyukai