I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Subsektor hortikultura menempati posisi strategis di dalam pembangunan
tahun ke tahun seperti yang terlihat luasan panen tanaman sayuran kangkung di
Pekanbaru tahun 2014 dari 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru ada 8
perorangan ataupun kelompok tani. Secara total Kota Pekanbaru memiliki luas
Tahun 2012 luasan panen tanaman sayuran kangkung seluas 187 Ha dengan
produksi 1.870 ton. Pada tahun 2013 luasan panen tanaman sayur kangkung
meningkat menjadi seluas 204 Ha dengan produksi 2.0 ton (Dinas pertanian, 2014)
Dilihat dari penggunaan lahan di Kota Pekanbaru, 10,93% dari total lahan
yang dimiliki digunakan sebagai lahan pertanian sayuran, dan sisanya digunakan
untuk yang lainnya. Adapun mengenai luas lahan menurut penggunaannya di Kota
positif bagi Kelompok Tani Prima Jaya. Anggota kelompok tani bisa mencukupi
kebutuhannya dengan berusaha tani sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi
dengan luas lahan yang diberikan oleh Pemerintah seluas 5 Ha, Masing-masing
berdampak positif karena menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah petani pada persentase tanaman pertanian lainnya sebesar 58,54% dari
total tenaga kerja lainnya yang ada di kelurahan perhentian marpoyan, untuk lebih
kelompok tani maka akan memudahkan para petani dalam meminta bantuan dana
petani.
4
bagi petani dan keluarganya agar berubah sikap dan perilakunya untuk bertani lebih
baik (better farming), berusaha tani lebih baik (better business), hidup lebih
sejahtera (better living), dan bermasyarakat lebih baik (better community) serta
2009)
kondisi tersebut maka sayuran merupakan komoditas yang memiliki prospek yang
cukup menjanjikan.
membuat sebagian besar hasil pertanian tidak bisa ditanam dan dipanen sepanjang
tahun. Sifat musiman menyebabkan produk pertanian berlimpah pada suatu musim
sehingga harga jualnya merosot, sedang dimusim lainnya sangat langka sehingga
Satu hal yang sangat kritis adalah bahwa meningkatnya produksi pertanian
atau output selama ini belum disertai dengan meningkatnya pendapatan dan
kesejahteraan petani secara signifikan dalam usaha taninya. Petani sebagai unit
agribisnis terkecil belum mampu meraih nilai tambah yang rasional sesuai skala
usaha tani terpadu. Oleh karena itu persoalan membangun kelembagaan di bidang
selama 5 tahun, setelah habis kontrak maka lahan itu diserahkan kepada kelompok
tani untuk dimanfaatkan sebagai mata pencaharian. Pemasaran yang dilkukan oleh
kelompok tani adalah dengan menjualnya kepada tengkulak sehingga petani tidak
dapat menentukan harga, tengkulak lah yang menentukan harga. Hal inilah yang
menyebabkan kesejahteraan para petani masih sangat rendah karena petani tidak
Kecamatan Marpoyan Damai terdapat dua jenis saluran pemasaran yang dapat
Saluran 1
Saluran 2
Kelompok Tani Tengkulak Pasar
aspek pemasarn, maka perlu adanya penanganan yang lebih baik dari sistem
pemasaran sayuran yang dilakukkan oleh kelompok tani. Jika petani dapat
berbeda dengan usaha pertanian sayuran secara mandiri. Kelompok tani lebih
mudah dalam melakukan usaha taninya karena sering mendapatkan dana subsidi
dari pemerintah daerah, jika dibandingkan dengan petani mandiri yang sulit
Pemasaran merupakan bagian terpenting dari usaha tani termasuk usaha tani
sayuran karena pemasaran memberi arti penting dalam penjualan produk yang
dihasilkan oleh petani baik itu kelompok tani maupun petani mandiri. Pemasaran
hasil produksi usaha tani sayuran yang dilakukan oleh kelompok tani Prima Jaya
terkendala pada harga sayur yang tidak menentu karena petani tidak bisa menguasai
pasar dan harga ditentukan oleh para tengkulak. Hal inilah yang menyebabkan
menjual hasil produksi sayurnya kepada tengkulak. Hanya sedikit sekali yang mau
Client)
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem
adalah untuk:
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai wadah untuk membantu peneliti
dengan cara terjun kelapangan dan secara langsung berinteraksi dengan petani.
Kata hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa latin yaitu (hortus) yang
ilmu yang mempelajari pembudidayaan tanaman kebun. Akan tetapi para pakar
salah satu sub sektor dalam sektor pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan
karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Indonesia memiliki aneka
produk hortikultura, dengan ragam plasma nutfah dan varietas yang memungkinkan
khusus, misalnya dengan suhu rendah (4°C) atau pelapisan lilin, karena
Keadaan ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan
sepanjang tahun.
9
ongkos angkut menjadi besar pula dan harga pasar yang tinggi. Harga
agroklimat tertentu.
memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang terbuka lebar, baik di
holtikultura bukan lagi hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga terkait dengan
pemenuhan gizi.
2. Fungsi Ekonomi
mencapai 344,1 ribu ton atau meningkat sebesar 1,2% dibandingkan volume
menurunnya nilai ekspor buah-buahan. Dari total nilai ekspor tersebut, nilai
dengan sayuran dan tanaman hias yang masing-masing sebesar 29,7% dan
7,2%.
3. Fungsi Kesehatan
Hal ini di tunjukkan oleh manfaat komoditas biofarma untuk mencegah dan
Hal ini ditunjukkan oleh peran komoditas hortikultura sebagai salah satu
Pada tanaman sayuran sebenarnya banyak tipe klasifikasi yang tersedia, namun
tipe klasifikasi berikut merupakan tipe klasifikasi yang paling banyak dipakai,
A. Klasifikasi Botani
berikut:
11
1) Sayuran akar:
2) Sayuran batang:
a) Batang atas tanah dan tidak berpati, misalnya asparagus (Asparagus sp),
3) Sayuran daun:
misalnya bawang merah (Allium cepa), bawang bombay (Allium cepa grup
(Lactuca sativa), kubis (Brassica olerace grup Capitata), dan seledri besar
4) Sayuran buah:
melongena).
5) Sayuran bunga atau tunas bunga muda, misalnya kubis bunga dan
brokoli.
2. Klasifikasi Buah-buahan
Secara botani buah dapat di definisikan sebagi ovari matang dari suatu bunga
dengan segala isinya serta bagian bagian yang terkait erat dari bunga tersebut.
Cucurbitaceae
13
digolongkan menjadi:
C. Buah agregat, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari pada bunga yang
resptekel, yang kemudian menyatu menjadi satu buah. Contoh buah tipe ini
D. Buah majemuk, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari dari beberapa
bunga, lalu menyatu menjadi satu masa. Contoh buah tipe ini misalnya pada
A. Tanaman hias berupa bunga untuk pot, atau bunga potong, misalnya
lutesences), pinus (Pinus sp), bambu, lidah buaya, suplir, puring, beringin,
sistem produksi. Ketujuh sistem produksi tersebut dari sistem yang hampir tanpa
1. Sistem Pekarangan
Pada sistem ini, pohon buah-buahan ditanam hanya beberapa pohon bersama
dengan tanaman lain seperti sayuran, bunga, maupun tanaman biofarmaka. Karena
luas pekarangan yang relatif sempit dan beranekaragamnya tanaman yang ada di
total areal pekarangan di Indonesia yang cukup luas, maka total produksi buah-
buahan yang berasal dari pekarangan juga tinggi. Di pekarangan, pohon buah-
buahan biasanya tidak diandalkan sebagai sumber penghasilan utama. Oleh karena
Pohon yang dibudidayakan seringkali sudah tua dan berasal dari seedling atau
cangkok. Pohon-pohon muda dipekarangan yang ditanam sesudah era tahun 70-an,
banyak pula yang berasal dari bibit sambungan atau tempelan (okulasi). Buah-
15
rambutan, pisang, nenas, nangka, jambu air, jambu biji, belimbing, pepaya dan
durian. Tanaman sayuran yang sering ditanam di pekarangan antara meliputi katuk,
bayam, kangkung, kenikir, kemangi, beluntas, cabe, tomat, terung, dan lain-lain.
Tanaman sayuran berupa pohon seperti melinjo dan turi juga banyak ditanam di
Pada sistem ini, pohon buah-buahan ditanam di ‘kebun’, ialah lahan kering di
luar desa secara bersama-sama dengan pohon-pohon dan tanaman lain. Pada sistem
ini biasanya ada satu atau dua spesies yang dominan. Sistem ini berkembang cukup
luas di Sumatera dan Kalimantan serta di desa-desa di Jawa yang jauh dari kota.
Tanaman buah yang ditanam biasanya berasal dari biji (seedling) dan berumur tua.
Karena itu, buah yang dihasilkan mempunyai keragaman tinggi. Tanaman pada
sistem produksi ini juga dikelola secara minimal, bahkan ada yang hanya dipanen
tanpa pengelolaan yang berarti, sehingga mutu buah yang dihasilkan biasanya
rendah. Tanaman buah yang dibudidayakan dengan sistem ini meliputi antara lain
biofarmaka sering tumbuh di bawah atau diantara pohon buah-buahan, antara lain
lahan sawah yang dikeringkan (pada musim kemarau) secara intensif, dengan
pengelolaan yang baik. Karena itu biasanya mutu komoditas yang dihasilkan baik
dan produktivitasnya tinggi. Pohon buah-buahan yang ditanam berasal dari hasil
dibudidayakan antara lain meliputi pepaya, pisang, nenas, jeruk, belimbing, sirsak,
Pada sistem ini diantara pohon buah-buahan yang ditanam, masih ditanami
di sawah, sehingga diantara tanaman mangga masih ditanami padi. Pada kebun
kacang tanah, cabe dan tomat pada saat tanaman manga masih muda. Di dataran
intensif. Sistem ini menghasilkan buah dengan mutu tinggi dan seragam.
Produktivitas kebun juga tinggi. Buah yang diproduksi dengan sistem ini
sayuran dan bunga, buah semangka, melon dan lain-lain. Pengelolaan tanaman
Kubis, kubis bunga, wortel, tomat, paprika, petsai, lobak, bawang daun, bawang
putih, buncis, kentang, dan sayuran yang berasal dari daerah temperate banyak
panjang, cabe, tomat, bawang merah, ketimun, labu, terung banyak ditanaman
bunga yang berasal dari daerah temperate seperti melon, strawberi, anggur
paprika, tomat, carnation dan lain-lain. Sistem ini juga meliputi sistem produksi
hidroponik.
Banyak konsumen yang menghendaki sayuran dan buah organik. Untuk buah-
tersebut tidak secara formal diakui sebagai buah organik. Sedangkan untuk
organik. Sebagian dari sistem produksi ini sudah terakreditasi sebagai kebun
sayuran organik.
18
Kangkung terdiri atas tiga jenis yaitu kangkung air (Ipomoea aquatic F.),
crassiculatus R.)
berbagai tempat (pasar) dengan tingkat harga yang dapat dijangkau pleh
murah, namun bila dibudidayakan secara intensif akan dan berorientasi kea rah
agribisnis akan memberikan keuntuntungan yang cukup besar bagi para petani.
biaya usahataninya.
2. 3 Pemasaran
proses aliran komoditi yang disertai perpindahan hak milik dan penciptaan guna
19
waktu, guna tempat dan guna bentuk yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
(Sudiyono, 2001).
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau ndividu yang melakukan atau
petani, tengkulak ini melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai, ijon
membeli produk atau komoditi yang dimiliki pedagang dalam jumlah yang banyak,
penjualan dan pembelian; (2) fungsi fisik meliputi pengangkutan dan penyimpanan;
karena adanya perbedaan kegiatan yang dilakukan, maka tidak semua kegiatan
dalam fungsi pemasaran dilakukan oleh sebuah lembaga pemasaran saja dan
selanjutnya biaya dan keuntungan pemasaran menjadi berbeda tiap tingkat lembaga
membentuk sebuah saluran pemasaran atau saluran distribusi yang terdiri dari
dan harga yang diberikan oleh konsumen disebut dengan margin pemasran.
produksinya maka mereka memerlukan pihak lain atau lembaga pemasaran lainnya
biasanya tiap-tipa lembaga tersebut ingin mengambil keuntungan maka harga yang
dari besar kecilnya keuntungan yang diambil oleh tiap lembaga pemasaran, jadi
harga ditingkat petani merupakan harga yang paling rendah dibandingkan harga
yang menjadi ukuran efisiensi pemasaran, yaitu keuntungan pemasaran, harga yang
(Soekartawi, 1993). Pemasaran dikatakan efisien jika telah memenuhi dua syarat,
yaitu mampu menyampaikan hasil atau produk dari produsen kepada konsumen
kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi dan pemasaran produk
tersebut(Sudiyono, 2001).
Dalam pemasaran tidak terlepas dari yang namanya pasar. Adapun jenis-
jenis pasar menurut Sukirno (2006) pasar terbagi atas Pasar persaingan sempurna
sebuah jenis pasar dengan jumlah penjualdan pembeli yang sangat banyak dan
produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melaui mekanisme pasar dan
pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima
harga. Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogeny dan tidak dapat
apakalh suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C oleh
karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap
penjualan produk. Pasar persaingan tidak sempurna, beberapa bentuk dari pasar
(1) Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu
penjual yang menguasai pasar. Dalam bentuk pasar ini hanya terdapat satu
Penentu harga padapasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut
atau mengurangi harga dengan cara mementukan jumlah barang yang akan
(2) Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual
dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
(3) Pasar persaingan Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Pasar ini sering kita jumpai
terdapat berbagai bentuk, jenis dan merek yang hamper serupa tetapi tidak
sama.
24
sempurna
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang
yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih
penjualan perusahaan.
(4) Pasar Monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan
pasar yang dikuasai satu pembeli, apabila perusahaan itu bukan sebagai
(5) Pasar Oligopsoni adalah bentuk pasar di mana barang yang dihasilkan oleh
2. 4 Pelapisan Sosial
pikiran, naluri, perasaan, keinginan. Selain itu juga manusia adalah makhluk sosial.
suatu wilayah, dan setiap indivisu-individu yang ada mempunyai latar belakang
yang berbeda baik itu perbedaan latar belakang sosial, budaya, dan lingkungan
masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil selain itu
(1) Suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai
untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara yterbuka dan
(2) Kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun
(3) Suatu kelompok orang yang mempunyai system kekerabatan yang terorganisasi
terorganisasi.
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai
Selama dalam satu masyarakat ada srsuatu yang dihargai, dan setiap
mmasyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka hal itu akan
masyarakat itu. Barang sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat itu mungkin
berupa uang, atau benda yang bernilai ekonomis, mungkin juga berupa tanah,
system berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap
pada intinya ada dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki
tanah dan alat-alat produksi dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki
tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi. Kriteria yang dipakai untuk
petani yang sering dijumpai adalah ptani kecil, petani miskin, petani tidak
berkecukupan dan yang lainnya, yang biasanya petani tersebut tergolong dalam
petani yang tidak mempunyai modal yang kuat dalam berusahatani dan mereka
dan bila dalam keadaan yang mendesak mereka akan meminjam ke lembaga-
lembaga swasta yang mau meminjamkan kebutuhan mereka yang biasanya berupa
uang dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku seperti yang terjadi antara petani
dengan pedagang.
Hubungan ini juga dapat bersifat khusus yang biasa disebut hubungan patron-
client.
28
seseorang mempunyai tingkat ekonomi yang lebih berada dan mempunyai posisi
sosial yang lebih tinggi. Sehingga dapat ,memberikan bantuan sekaligus dapat
atau lebih yang mana hubungan tersebut salah satu orang tersebut mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi sehingga dia dapat menggunakan kedudukannya untuk
dimana satu pihak berada pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pihak
yang lain, sehingga dapat terjadi ketergantungan antara yang satu dengan yang
lainnya. Ketergantungan itu dapat dimulai dari aspek sosial (Bahri, 1996 dalam
Retno 2009).
karena adanya kemampuan yang berbeda antara setiap orang. Gambaran diatas
Tani Polikultur Pada Kelompok Tani Mustang Jaya di Kecamatan Marpoyan Damai
budidaya dan pola tanam sayuran polikultur serta menganalisis jumlah pendapatan
dan keuntungan usahatani sayuran petani pada Kelompok Tani Mustang Jaya
Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk :
(1) Mendeskripsikan budidaya dan pola tanam sayuran polikultur yang dilakukan
pada Kelompok Tani Mustang Jaya Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru,
Agustus 2015.
Hasil dari penelitian menunjukkan kultur teknis relative sama, namun yang
yang digunakan yaitu polikultur tumpang gilir dengan menanam lebih dari satu
jenis sayuran dilahan yang sama untuk memperoleh lebih dari satu hasil panen agar
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Populasi dalam
bayam dan kangkung. Berdasarkan hasil survey pendahuluan diketahui petani yang
produksi luas lahan, benih, Pupuk Urea, Pupuk NPK, Pupuk kandang, pestisida dan
tenaga kerja dari sayur kangkung dan bayam memberikan pengaruh yang sangat
dan bayam sebesar 73,7%. Pada sayur kangkung variabel bebas berpengaruh sangat
nyata adalah Luas lahan (X1), Benih (X2) dan Pupuk Kandang (X33), Tenaga kerja
(X5) dan sayur bayam hanya benih (X2) variable bebas berpengaruh sangat nyata.
31
daerah II pada kurva produksi (decreasing rate) karena nilainya lebih besar dari nol
dan lebih kecil dari 1. secara matematis dan artinya adalah proporsi penambahan
faktor produksi (Luas Lahan, Benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) secara
pemasaran yang ada (pedagang), keadaan ini hampir sebagian besar dialami
tingkat umur, pendidikna, luas lahan, jumlah petani dan lain-lain, yang mana
Arengka, untuk itu dalam penilitian ini dipilih semua pedagang tempat petani
menjual TBS dengan teknik Snowball, yang ada di Desa. Pasar Arengka yang
menjadi sampel dalam penilitian ini adalah Pasar Arengka yang menerima atau
tempat pedagang sampel menjual TBS milik petani. Tahapan dalam pengambilan
Data yang digunakan dalam penilitian ini adalah Data Primer dan Data
Sekunder. Data primer diperoleh langsung dari Petani, pedagang, pabrik sayuran.
Kecamatan, Badan Pusat Statistik Provinsi, Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru
dan instansi terkait lainnya yang meliputi data keadan fisik daerah, tingkat
(72 Petani )
4 KelompokTani
keadaan potensi wilayah sosial ekonomi, profil petani dan hubungan patron client.
pedoman pada teori yang dipakai pada daerah penilitian serta masalah yang akan
hasil produksi.
4. Potensi desa adalah sesuatu yang sedang ada ataupun belum ada yang dapat
dengan petani, pedagang ini melakukan transaksi dengan petani baik secara
36
7. Hubungan Patron-Client adalah hubungan yang terjalin antara dua orang atau
lebih yang mana hubungan tersebut salah satu orang tersebut mempunyai
lebih rendah.
ekonomi yang lebih berada dan mempunyai posisi sosial yang lebih tinggi,
11. Transaksi jual beli merupakan hubungan jual beli yang berlangsung antara
tauke dengan petani dalam hal kesepakatan harga dan bagaimana cara
12. Persepsi petani adalah tanggapan petani terhadap pedagang yang telah
13. Persepsi pedagang adalah tanggapan atau pendapat pedagan terhadap petani
dari kecamatan Marpoyan Damai dan merupakan kelurahan yang baru berpisah dari
akhir dari marpoyan sebelum masuk ke simpang arengka ( pasar pagi arengka ) dan
wilayah ini mencangkup dari jalan kartama sampai ke ujung hal ini yang
merupakan tempat perhentian yang seringa dimasuki oleh bus dan truk oleh sebab
itu hal ini juga merupakan factor dari terbentuknya nama Perhentian Marpoyan.
Kelurahan ini merupakan kelurahan baru dan memiliki wilayah yang cukup
luas diperkirakan sebesar 344 Ha atau setara dengan 3,44 𝑘𝑚2 yang memiliki jarak
11 km ke pusat kota Pekanbaru yang dapat ditempuh dengan jalan darat. Menurutu
( ketinggian pekanbaru ) dan memiliki curah hujan 123 mm- 312 mm per tahun
dan rata-rata suhu 27,6 𝑐 0 kelurahan ini memiliki luas lahan sekitar 344 Ha.
Sarana umum
Toko dagang
Pemukiman Masayarakat
Perladangan
lahan dimana terdapat toko, pemukiman, dan perladangan yang digunakan sebagai
sumber daya.
Pengunaa lahan yang dimanfaatkan lebih mengarah untuk kegiatan jual beli
dan sub-sistem ( mengelolah lahan untuk diri sendiri atau keluarga). Penggunaan
lahan yang dominan lebih banyak digunakan untuk tanaman hortikultura dan
tanah ada yang bersifat meminjam, milik pribadi dan punya pemerintah yang telah
kelurahan ini. Kelurahan ini masih tergolong sedang dalam dikarenakan masih
40
barunya kelurahan dimana masih sedikit penduduk dan masih bergantung kepada
kelurahan Maharatu yang bisa dibilang lebih dominan dikenal dan berkembang.
golongan umur 0-5 tahun sebanyak 2.452, 0-16 tahun 4.337, 17-25 tahun 4.140 26-
55 tahun 11.091 dan 56 tahun keatas 1.787 jumlah ini tergolong banyak dan relative
penduduk masih produktif dan muda sehingga kelurahan ini masih menjadi potensi
karenakan banyaknya pendatang didaerah ini. Selain itu penduduk disisni juga
memiliki dominanansi beragama Muslim dan Kristen yang hamper tersebar rata di
tanaman sayur dan janggung, tidak hanya itu beberapa daerah di kelurahan ini
merupakan milik pemda dan juga pribadi sehingga kebutuhan bibit dan pupuk
adalah 1). Masih banyaknya hama dan gulma 2). Masih kurangnya perhatian
terhadap pemda 3). Masih kurangnya tranportasi yang masuk. Masalah hama di
daerah ini sering disebabkan masih kurangnya tersedianya pestisida dan herbasida
karena masih tergolong mahal dan jarang ditemui di kelurahan ini tetapimasalah itu
41
sudah dapat ditangani oleh beberapa petani dikarenakan petani sudah mulai maju
4.1.2.2. Pendidikan
SMK Pertanian di wilayah dan tersedianya SD dan SMP teapi minim dengan SMA
karena masih diunggulkanya SMK didaerah ini dapat dijelaskan memalalui gambar
Chart Title
2.5
1.5
0.5
0
SD SMP SMK SMA PAUD
Negeri Swasta
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sarana di daerah ini dikategorikan
baik tapi dari jumlah penduduk du kelurahan ini masih belum mencungkupi
masih kurang banyak tetap, untuk tingkat SMK sudah memadai dan bisa dibilang
4.1.2.3.Kesehatan 45
dikarenakan letak rumah sakit masih tergolong jauh dan banyak yang mengeluh
dengan harga upaya yang diberikan pemda untuk mengatasi ini memeberikan
tergolong minim
43
cukup. Saat ini sudah terdapat pasar dan ruko yang menjadi pendapatan daerah dan
perbatasan Kelurahan Maharatu dan Kelurahan Sidomulyo. Yang dapat dilihat pada
gambar 7
ekonomi yang dapat dilihat cukup memadai ditandai sudah adanya swalayan untuk
sebagai petani, belum bekerja, Pelajar,PNS dan Buruh Pekerja yang dapat dilihat
pada gambar 8
44
ini adalah petani kemudian diikuti banyaknya yang belum bekerja ini mungkin
suku dimana rata-rata banyaknya suku Jawa dan Batak yang mendominasikan
daeah ini baipun banyaknya suku jawa dan batak masih dapat rukun dan akur satu
sama lain. Budaya yang sering dilakukan adalah budaya panen raya yang menjadi
muda dan baru sehingga masih dalam masa transisi perpindahan dari kelurahan
Dapat dilihat pada gambar x untuk kantor kelurahan belum memiliki gedung
wilayah ini dan menurut beberapa orang untuk lokasi kantor masih banyak warga
yang belum tahu dan sebagian besar masih bergantung pada kelurahan Maharatu.
46
Sarana dan prasarana di daerah ini terdiri dari sarana olahraga yang dapat
mulai dari sarana olahraga dan juga sarana agama di daerah ini tetapi ada juga
sarana yang lain yang menjadi unggulan di daerah ini yaitu sarana pendidikan dan
Gambar 11 p
Tidak hanya sarana agama tetapi juga sarana agama tetapi juga ada sarana
majemuk dari berbagai etnis dan golongan, Namun jarang terjadi perselisihan ,
Kelurahan ini tergolong masih damai dan tentram dan jarang perselisaihan
4.1.5.2. Pendidikan
masalah pendidikan yang ada di kelurahan ini tergolong baik dang terpenuhi
dengan beberapa sekolah yang sudah memiliki fasilitas lengkap dan akreditas yang
wilayah sekitar contohnya SMK pertanian yang menjadi tempat terbaik dalam
menimba ilmu dalam bidang pertanian dan sering menuju keladang hortikulutura
4.1.5.3. Kesehatan
Marpoyan masih dibilang baru dang belum memiliki potensi yang memungkinkan.
49
daerah berkisar 7 Ha dimana dapat ditempuh dengan jalan darat, Kampung ini
memiliki iklim standard kelurahan dimana berkisar 26-27 derajat Celsius kampung
ini juga memiliki kelompok tani yang bernama “PRIMA JAYA” yang hampir rata-
( ketinggian pekanbaru ) dan memiliki curah hujan 123 mm- 312 mm per tahun
dan rata-rata suhu 27,6 𝑐 0 kampung ini memiliki luas lahan sekitar 5 Ha.
5
50
posyandu,dan sekolah yang berada disekitar wilayah kampong ini ini. kampung ini
23 KK dimana memiliki golongan umur 0-5 tahun sebanyak20 , 0-16 tahun 24 , 17-
25 tahun 34,dan 26-55 tahun 4 orang. Jumlah ini tergolong banyak dan relative
penduduk masih produktif dan muda sehingga kampong ini masih menjadi potensi
tanaman sayur dan janggung, tidak hanya itu beberapa daerah di kampong ini
merupakan milik pemda dan juga pribadi sehingga kebutuhan bibit dan pupuk
adalah 1). Masih banyaknya hama dan gulma 2). Masih kurangnya perhatian
terhadap pemda 3).meruapakn bekas dari kegiatan usaha tani 2001 yang sudah tidak
bekerjasama lagi . Masalah hama di daerah ini sering disebabkan masih kurangnya
tersedianya pestisida dan herbasida karena masih tergolong mahal dan jarang
ditemui di kelurahan ini tetapimasalah itu sudah dapat ditangani oleh beberapa
petani dikarenakan petani sudah mulai maju dengan menggunakan intenet untuk
membeli dari toko online. Kampung ini juga dekat dengan SMK pertanian yang
bisa menjadi sumber informasi yang bagus untuk kampong dapat dilihat dari
4.2.2.2. Pendidikan
SMK Pertanian di wilayah dan tersedianya SD dan SMP tetapi ,minim dengan SMA
Di daerah ini dapat dikategorikan baik tapi dari jumlah penduduk dI kampong ini
4.2.2.3.Kesehatan
dikarenakan letak rumah sakit masih tergolong jauh dan banyak yang mengeluh
dengan harga upaya yang diberikan pemda untuk mengatasi ini memeberikan
posyandu klinik kecil pada setiap RT dan RW. Biarpun masih tergolong mahal dan
susah dijangkau
53
muda dan baru sehingga masih dalam masa transisi perpindahan dari kelurahan
Dapat dilihat pada gambar x untuk kantor kelurahan belum memiliki gedung
wilayah ini dan menurut beberapa orang untuk lokasi kantor masih banyak warga
yang belum tahu dan sebagian besar masih bergantung pada kelurahan Maharatu.
54
Sarana dan prasarana di daerah ini terdiri dari sarana lalulintas yang dapat
mulai dari sarana jalan dan juga sarana agama di daerah ini tetapi ada juga sarana
yang lain yang menjadi unggulan di daerah ini yaitu sarana pendidikan dan
kesehatan yang masih berkembang pada gambar diatas dapat dilihat akses jalan ke
kampong yang masih buruk dan belum diperhatikan oleh masyarakat maupun
PEMDA. Untuk sarana agama yang dapat dilihat pada gambar 17.
55
Tidak hanya sarana agama tetapi juga ada sarana pendidikan yang
memadai.
berikut :
etnis jawa dan golongan rendah, Namun jarang terjadi perselisihan , Kampung ini
4.2.5.2. Pendidikan
masalah pendidikan yang ada di kampung ini tergolong baik dang terpenuhi
dengan beberapa sekolah yang sudah memiliki fasilitas lengkap dan akreditas yang
wilayah sekitar contohnya SMK pertanian yang menjadi tempat terbaik dalam
menimba ilmu dalam bidang pertanian dan sering menuju keladang hortikulutura
4.2.5.3. Kesehatan
meruapakan pihak yang terlibat lansung dalam kegiatan usaha tani ti tuntut untuk
Karena petani sebagai pekerja sangat mengandalkan kekuatan fisik. Umur dapat
dengan umur muda memiliki kekuatan fisik yang lebih kuat dalam mengelola
usahatani, Mudah mengadopsi inovasi baru daripada orang yang berumur lebih tua
produktif sedangkan 0-14 tahun belum termasuk tenaga kerja produktif untuk
>54 15-54
yang produktif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa petani dalam penilitian
ini dominan memiliki usia yang masih produktif, sehingga petani pada daerah ini
memiliki kekuatan fisik yang masih kuat, dapat bekerja dan mudah dalam
untuk memamnfaatkan sumber daya alam dan modal secara optimal Karena
sehingga memeperoleh gaji atau pendapatan yang rendah dan pada akhirnya akan
dan pelatihan. Utuk mengetahui identitas pendididkan petani sampel akan disajikan
dibawa rata-rata dimana keseleruhan petani masih tamat SMA maupun SMK
59
dimana merupakan tingkatan petani rata-rata. Sebagian besar petani sudah bisa
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya alam dan modal yang
usaha tani maupun luar usaha tani. Jika jumlah beban keluarga yang ditanggungnya
semakin banyak, maka seamikn besar motivasi untuk bekerja keras untuk
Menurut Eldi (2009) dan Mubyanto (1986) pada kegiatan tani sebagian
besar tenaga kerja kerja berasal dari dalam keluarga, besar kecilnya jumlah
keluarga berkisar 4-8 orang. Hal ini diartikan bahwa cukup banyak petani sampel
pendapata hidup
oleh manusia dan juga merupakan tugas atau kerjaan yang menghasilkan tugas atau
karya bernilai imbalan dalam bentuk kerja uang bagi seseorang ( Wikipedia). Jenis
adalah pekerjaan yang rutin dilakukan dan dikerjakan setiap hari kerja yang telah
60
terkadang tidak ada batas waktu. Adapun pekerjaan utam dan sampingan responden
0
Petani Bukan petani
Series 1
pegawai negeri sipil yang tinggal dekat dengan pemikiman warga responden.
61
120
100
80
60
40
20
0
Buruh Perternak
Luas lahan juga merupakan tolak ukur dalam melihat keberhasilan dan
pendapatan petani. Lahan merupakan sumberdaya utama seklaigus modal bagi para
petani dalam upaya meningkatkan produksi dan perluasan usahatninya. Luas lahan
lahan dipergunakan untuk pemukiman dan kandang sebagai usaha mereka untuk
dapat dijual untuk itu diperlukannya seorang pedagang yang mejadi sumber untuk
memenuhi kebutuhan dimana mereka menjual dan memebeli hasil produksi petani
petani sebagai pekerja sangat mengandalkan kekuatan fisik. Umur dapat juga
>54 15-54
untuk memamnfaatkan sumber daya alam dan modal secara optimal Karena
sehingga memeperoleh gaji atau pendapatan yang rendah dan pada akhirnya akan
dan pelatihan.
Menurut Eldi (2009) dan Mubyanto (1986) pada kegiatan tani sebagian besar
tenaga kerja kerja berasal dari dalam keluarga, besar kecilnya jumlah tanggungna
dinyatakan bahwa jumlah keluarga petani memiliki angggota keluarga berkisar 4-8
orang. Hal ini diartikan bahwa cukup banyak petani sampel memeiliki anggota
yang ada. Petani tidak mengami kendala dalam pemasarannya memlaui tauke
dikarenkan tauke telah banyak membantu dalam kebutuhan petani, baik dalam
memenuhi sarana dan prasarana maupun pinjaman kepda pedagang disini telah
terjadi hubungan antara petani dan pedagang tampak terbina. Untuk mengetahui
yaitu kenal dekat dikarenkaan petani responden memiliki keluaraga dan juga
tinggal satu daerah dengan petani sehingga lebih banyak yang saling kenal dengan
Tetapi ada beberapa kendala, kedala ini disebkan karena harga pasar yang
tidak stabil sehingga harga sayur turun dan membuat petani kadang menderita
Karen ahasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan kendala
diantaranya:
produksi
Berbagai kendala dihadapi oleh petani dan pedangang dan hal ini juga bisa
menjadi alasan mengapa petani tidka bisa lepas dari pedagang disini
dalam hal penyaluran tanaman hortikutlura ke pasar. Hubungan yang terbina antara
petani dan pedagang adlah hubungan yang kerjasama yan saling menguntungkan ,
responden harga pasar yang diberikan kadang tidak mencukupi kadang dapat dijula
denga harga 1.500 dan mereka hanya mendaptkan 400-500 rupiah saja dari
pedagang.
66
melansungkan hidup adalah bergantung dengan orang lain yang ada pada
berlansung pada lingkungannya dan biasa juga dalam bentuk petalian antara pihak-
pihak yang terkait atau beriteraksi. Begitu saja dalam hubungan petani dengan
berbagai suku seperi Jawa, Batak,dan Melayu sebagai penduduk tetapan. Hubungan
Patron-Klien telah mulai berjalan dan hubungan antara petani dan pedangang telah
terjalin hubungan interaksi sosial yang mengarah ke hubungan lebih khusus yang
untuk bercocoktanam
perlindungannya.
Jasa patron secara kolektif. Secara internal patron sebagai kelompok dapat
tambahan bagi rumah tangga, jasa domestik pribadi, pemberian makanan secara
periodik dll.
diberikannya kepada patron dan dan hasil/jasa yang diterimannya. Makin besar
nilai yang diterimanya dari patron dibanding biaya yang harus ia kembalikan, maka
makin besar kemungkinannya ia melihat ikatan patron-klien itu menjadi sah dan
legal.
Dalam suatu kondisi yang stabil, hubungan kekuatan antara patron dan klien
didalamnya berisi hak-hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh kedua
dasarnya hubungan sosial adalah hubungan antar posisi atau status dimana masing-
masyarakat atau kelompok, ataupun aktor tersebut dalam masyarakat, sehingga apa
Untuk menjaga agar sikap klien tetap konsisten terhadap patronnya maka patron
karena
1. kemampuan relatif dari struktur kerabat dan desa sebagai pengganti bagi
4. ada sumber daya yang menjadi daya tawart-menawar bagi klien kepada
patron.
Pada dasarnya sifat ikatan patronasi juga bervariasi, namun lebuh kuat tertanam
kadang didasarkan atas hubungan patronase tersebut. Peran otoritas pada tingkat
pengikutnya sehingga lalu diakui sebagai agen pemimpin di daerah. Ketika seiring
modern maka yang terjadi adalah jaringan patron-kliern yang terstruktur tidak
dan geografis dapat dikatakan bahwa semakin jauh dari pusat – pada tempat dan
kebudayaan pinggir dan pada dasar dari hirarki sosial- ikatan patron klien kurang
Dalam konteks desa dan pertanian, Scott menyebutkan bahwa faktor lahan menjadi
faktor yang dominan untuk dijadikan bahan bargaining antara patron -klien.
Penghalang utama bagi bentuk-bentuk ikatan patron klien yang lebih eksploitatif di
Asia Tenggara adalah tersedianya lahan lusa yang dapat ditanami. Dengan investasi
yang murah dan mudah seseorang dapat dengan cepat berpindah dan membentuk
pemukiman baru. Dalam hal ini tidak secara otomatis kemudian menciptakan klien
lahan langka yang subur. Kendali tenaga kerja menjadi lebih penting untuk
banyak membuat situasi dan kondisi yang menguntungkan bagi klien karena patron
memperbudaknya.
70
V.PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Potensi yang dimiliki oleh desa penelitian terletak kepada luasnya areal
lahan yang dimiliki dan letaknya yang strategis karena tidak terlalu jauh dari
jalan raya
pendidikan terakhir petani tersebut ialah pada tingkat SD, dan pengalaman
3. Dari aspek hubungan patron client antara pedagang dan petani bersifat
terkendala pada harga sayur yang tidak menentu karena petani tidak bisa
menguasai pasar dan harga yang ditentukan oleh para pedagang yang
5.2 Saran
1. Membentuk lagi kelompok tani yang baru dalam hal pengelolaan pertanian
2. Peran penyuluhan dan instansi yang terkait dalam pembinaan atau pelatihan,
produksi pertanian
3. Kelompok tani dan koperasi seharusnya lebih aktif dalam menyatukan dan
pertanian.
72
DAFTAR PUSTAKA
Budiarti, Ernanda Tri. 2017. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung
Darat pada Media Tanam Arang Sekam dan Cocopeat Serta Konsentrasi POH
cair. Purwokerto : Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
BPS. 2015. Pekanbaru Dalam Angka. Pekanbaru: Badan Pusat Statistik Kota
Pekanbaru
BPS. 2018. Kecamatan Marpoyan Damai Dalam Angka. Pekanbaru: Badan Pusat
Statistik Kota Pekanbaru
BPS. 2018. Provinsi Riau Dalam Angka.Pekanbaru: Badan Pusat Statistik Provinsi
Riau
LAMPIRAN
74
No Sampel keterangan
1 TKDK
2 TKDK
3 TKDK
4 TKDK
5 TKDK
6 TKDK
7 TKDK
8 TKDK
Keterangan
TKLK Adalah tenaga kerja luar keluarga
TKDK Adalah tenaga kerja dalam keluarga
79
1 Tidak
2 Tidak
3 Tidak
4 2 tahun
5 Tidak
6 Tidak
7 Tidak
8 Tidak
80