Oleh
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
4. Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan
agroindustri baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama
subsistem ini adalah pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan
market intelligence pada pasar domestik dan pasar luar negeri.
5. Subsistem Penunjang
Subsistem agribisnis yang terakhir adalah subsistem penunjang agribisnis,
yakni seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis seperti
lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga
transportasi, lembaga pendidikan serta adanya regulasi pemerintah yang
mendukung petani dan lain sebagainya. Subsistem ini merupakan
penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi:
a. Sarana Tataniaga
b. Perbankan/perkreditan
c. Penyuluhan Agribisnis
d. Kelompok tani
e. Infrastruktur agribisnis
f. Koperasi Agribisnis
g. BUMN
h. Swasta
i. Penelitian dan Pengembangan
j. Pendidikan dan Pelatihan
k. Transportasi
l. Kebijakan Pemerintah
Disisi lain petani juga sangat merasakan masalah dalam hal harga. Harga
yang dimaksud dalam hal ini adalah fluktuasi harga yang sangat tajam
bahkan pada bulan September 2008 dalam satu minggu bisa berfluktuasi
lebih kurang sebesar Rp 10.000,00/Kg, yaitu mulai dari harga Rp
56.125,00/Kg pada minggu ke empat bulan September turun menjadi Rp
46.400,00/Kg pada awal Oktober tahun 2008. Fluktusi yang tajam dan
dalam waktu yang singkat sangat sering terjadi pada perkembangan harga
cengkeh, dan ini sangat beresiko bagi petani, karena petani mayoritas
mengolah cengkehnya dalam bentuk olahan kering, sehingga mereka
menyimpan cengkehnya untuk dijual pada saat harga sedang dipuncak
untuk memperbanyak keuntungan, dan yang paling sering menjadi
masalah para petani tidak mengetahui pada saat mana harga itu dalam
keadaan puncak, apabila terjadi lonjakan harga terus mengarah ke
peningkatan, mereka hanya menunggu tanpa mengadakan transaksi, dan
akhirnya apabila lonjakan itu berhenti dan mengarah ke penurunan barulah
mereka melakukan penjualan, sehingga keuntungan yang diperoleh
menjadi berkurang.
III. KESIMPULAN
Arisena, Mekse Korri. 2009. Struktur Dan Perilaku Pasar Komoditas Cengkeh Di
Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng. Gane C Swara.Vol. 3 No.2
Firdaus, Muhammad. 2007. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara. Jakarta.
Muljana W. 2006. Bercocok Tanam Cengkeh. Semarang: CV Aneka Ilmu.
Soetriono. 2003. Pengantar Ilmu Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas
Jember. Jember.
LAMPIRAN