Disusun Oleh :
Chlara Veronie Indra Arieadie
NIM 135200106
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Alam
Desa Cinyurup, Kecamatan Karang Tanjung merupakan salah satu
kampung yang berada di Kabupaten Pandeglang, untuk mengunjungi lokasi desa
Cinyurup tidaklah sulit. Terdapat fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan roda
empat menuju lokasi tersebut. Jaraknya hanya sekitar 20 menit dari pusat kota
Kabupaten Pandeglang, 40 menit dari Serang, dan 4 jam dari Jakarta. Desa
Cinyurup identik dengan beragam potensi wisata, termasuk potensi agrowisata
dimana salah satunya berada di kawasan lindung Lereng Gunung Karang dengan
ketinggian 250-700 m diatas permukaan laut, dengan menawarkan panorama alam
yang tidak kalah indahnya seperti puncak Bogor. Selain itu di desa Cinyurup
mayoritas masyarakatnya berintegrasi dengan tanaman sayuran, tanaman pangan,
tanaman perkebunan, talas beneng, dan peternakan domba.
1
ditambah lagi makan beramai-ramai, hal inilah yang menyebabkan hubungan antar
masyarakat desa Cinyurup tetap harmonis hingga saat ini, tradisi makan bersama
bisa disebut dengan “Babancakan”.
Orang sunda memiliki alat musik yang dikenal dengan Toleat. Toleat
adalah suling asli orang sunda, para seniman pasti mengenal toleat. Banyak yang
mengira bahwa Toleat telah punah, namun ternyata di Cinyurup toleat masih
dilestarikan bahkan terus-menerus diperkenalkan kepada generasi-genearsi muda
terkhususnya generasi muda Cinyurup. Pada zaman kasultanan Banten, toleat
berfungsi untuk pengasihan, atau untuk membuat orang jatuh hati karena suara
toleat yang merdu dan syahdu. Budaya lain di desa Cinyurup yaitu Seni Beluk, seni
vokal tanpa iringan instrumen musik. Beluk ini bertujuan untuk memberi tanda
posisi kepada peternak yang lain, karena dapat terdengar hingga jarak 1 km.
2
BAB II
ASPEK EKONOMI DESA
B. Masyarakat Peralihan
Ciri-ciri subsistensi masyarakat desa Cinyurup adalah, komoditas
pertanian yang diusahakan atau dibudidayakan adalah tanaman serta ternak,
tanaman talas beneng biasa dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan pangan sehari-hari. Ciri yang kedua adalah teknologi budidaya yang
masih tergolong rendah atau masih menggunakan tenaga manusia (manual), hal ini
nampak pada pengelolaan kerupuk talas beneng dimana pemotongan talas beneng
3
masih menggunakan tenaga manusia, proses pengolahan lahan dan penanaman
masih dilakukan secara tradisional. Ciri berikutnya adalah kegiatan bertani di desa
Cinyurup merupakan sebuah budaya dan bukan ajang kompetisi untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya antar petani.
Ciri komersial pada masyarakat desa Cinyurup adalah munculnya
inovasi dalam pengelolaan talas beneng. Talas beneng diolah menjadi tepung
merupakan sebuah inovasi dan penemuan baru, inovasi ini berguna untuk
peningkatan taraf hidup masyarakat Cinyurup. Tepung talas beneng telah diolah
menggunakan alat, dan hasilnya telah dijual ke luar daerah bahkan hingga keluar
negeri, namun permintaan yang ada belum mampu tercukupi dengan baik. Proses
pengolahan lahan, pengupasan, pemotongan, pengeringan, pemasakan, yang ada di
Desa Cinyurup masih menggunakan tenaga manusia. Sehingga ekotipe yang
digunakan atau yang ada di desa Cinyurup adalah ekotipe paleoteknik. Berdasarkan
ciri-ciri diatas dan ekotipe yang digunakan maka masyarakat desa Cinyurup masih
tergolong sebagai masyarakat peralihan.
4
BAB III
PROSES PERUBAHAN YANG TERJADI
A. Bidang Pertanian
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
pertanian adalah, pada awalnya tanaman talas beneng tumbuh liar di hutan dan tidak
dimanfaatkan oleh masyarakat, namun setelah melalui penelitian, ternyata talas
beneng memiliki keunggulan dibandingkan talas-talas yang lainnya. Maka hal ini
mendorong masyarakat desa Cinyurup membudidayakan tanaman talas beneng dan
ditanam pada perkebunan-perkebunan di desa Cinyurup. Inovasi pengelolaan talas
beneng juga berkembang, yaitu pengolahan talas beneng menjadi tepung.
B. Bidang Peternakan
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
peternakan adalah, dahulu kandang domba berada di samping atau berada di
kawasan rumah, namun karena semakin berkembangnya pemahaman masyarakat
tentang kebersihan dan kesehatan peternak dan domba maka kandang di pindahkan.
Peletakan kandang dikawasan rumah dapat menimbulkan penyakit dan
menyebabkan domba menjadi stress. Pengelolaan peternakan juga menjadi lebih
terarah dengan adanya kelompok-kelompok tani sehingga produktivitas peternakan
jauh lebih baik dibandingkan pada saat awal-awal kegiatan beternak ini ditekuni
masyarakat Cinyurup.
C. Bidang Teknologi
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
teknologi adalah adanya teknologi jaringan internet, pembuatan biogas, rumah
kompos, dan mesin giling untuk pembuatan tepung beneng. Walaupun masyarakat
desa Cinyurup tinggal jauh dari perkotaan, namun masyarakat Cinyurup tidak
tertinggal dalam teknologi, jaringan internet saat ini telah masuk ke desa Cinyurup
sehingga masyarakat dapat memanfaatkan jaringan internet tersebut untuk sarana
komunikasi, belajar, dan mengembangkan inovasi-inovasi baru. Perubahan
teknologi berikutnya adalah pembuatan biogas, masyarakat desa Cinyurup tidak
5
lagi menggunakan kompor elpiji, mereka kini telah beralih ke biogas yang lebih
ramah lingkungan, mereka mendapat keahlian membuat biogas dari pelatihan yang
pernah diadakan di desa Cinyurup. Rumah kompos juga termasuk kedalam
perubahan teknologi, karena pelatihan yang diberikan, kini masyarakat dapat
memproduksi pupuk sendiri dengan bahan baku kotoran ternak, sehingga biaya
produksi akan berkurang dan hal ini sangat menguntungkan masyarakat desa
Cinyurup. Lalu pada segi pengolahan hasil pertanian, masyarakat desa Cinyurup
terkhususnya produsen tepung beneng telah menggunakan mesin untuk
memproduksi tepung.
D. Bidang Pendidikan
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
pendidikan adalah kini anak-anak di desa Cinyurup dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik dan lancar, hal ini karena adanya internet dan alat elektronik seperti
laptop. Dahulu anak-anak mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran
daring dan mencari referensi-referensi untuk menunjang pembelajaran, namun
sekarang anak-anak dapat belajar dengan jaringan internet yang baik dan dapat
mendapatkan referensi belajar melalui internet.
E. Bidang Ekonomi
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
ekonomi adalah kini hidup masyarakat desa Cinyurup jauh lebih baik karena adanya
inovasi-inovasi baru dan teknologi-teknologi baru serta pelatihan-pelatihan.
Semakin berkembangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan ternak
dan pertanian talas beneng akan semakin memberikan semangat kepada masyarakat
untuk bergotongroyong memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan bijak
dan dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan sehingga kesejahteraan hidup
dapat tercapai.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Proses Perubahan
Masyarakat desa Cinyurup mengalami perubahan diberbagai bidang,
seperti telah diuraikan diatas bahwa perubahan terjadi pada lima bidang, yaitu
bidang pertanian, peternakan, teknologi, pendidikan, dan ekonomi. Perubahan-
perubahan ini tidak merubah karakteristik dari masyarakat desa Cinyurup sendiri
karena hingga saat ini kebudayaan dan kesenian lokal masih dipegang erat oleh
masyarakat Cinyurup. Perubahan-perubahan yang terjadi justru semakin
mempererat hubungan antar masyarakat yang satu dengan yang lain. Sehingga,
perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup adalah perubahan kecil.
7
pelatihan-pelatihan dan teknologi yang telah ada di Desa Cinyurup maka lama-
kelamaan SDM di desa Cinyurup akan semakin kompeten dan mampu memiliki
produktivitas yang tinggi sehingga kesejahteraan hidup atau tujuan dari
pembangunan itu sendiri dapat tercapai. Perubahan-perubahan yang terjadi di desa
Cinyurup antara lain yaitu perubahan dalam bidang pertanian, peternakan,
teknologi, pendidikan, dan ekonomi. Sehingga melalui perubahan-perubahan yang
diawali dengan produksi talas beneng menjadi tepung merupakan pembuka jalan
untuk merealisasikan pembangunan desa Cinyurup dan mensejahterakan
masyarakat desa Cinyurup, hal ini karena sumber penghasilan utama masyarakat
desa Cinyurup adalah melalui ternak, desa wisata, dan tepung beneng.
8
BAB V
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
iv
Nama : Chlara Veronie Indra Arieadie
NIM : 135200106
Kelas : PAB-C
UAS SOSIOLOGI PERDESAAN
3. Perubahan dalam bidang apa saja yang terjadi dalam masyarakat Desa
Cinyurup? Apakah proses perubahan yang terjadi merupakan perubahan
kecil atau perubahan besar? Jelaskan!
Jawaban: Masyarakat desa Cinyurup mengalami lima perubahan, yaitu dalam
bidang pertanian, bidang peternakan, bidang teknologi, bidang pendidikan, dan
bidang ekonomi.
- Bidang pertanian : Pada awalnya tanaman talas beneng tumbuh liar di hutan
dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, namun setelah melalui penelitian, ternyata
talas beneng memiliki keunggulan dibandingkan talas-talas yang lainnya. Maka hal
ini mendorong masyarakat desa Cinyurup membudidayakan tanaman talas beneng
dan ditanam pada perkebunan-perkebunan di desa Cinyurup. Inovasi pengelolaan
talas beneng juga berkembang, yaitu pengolahan talas beneng menjadi tepung.