Anda di halaman 1dari 17

PAPER MKA SOSIOLOGI PERDESAAN

PROSES PEMBANGUNGAN PADA MASYARAKAT


DESA CINYURUP

Disusun Oleh :
Chlara Veronie Indra Arieadie
NIM 135200106

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan paper mata kuliah
Sosiolosi Perdesaan yang berjudul “Proses Pembangunan pada Masyarakat Desa
Cinyurup” dengan baik dan dapat diselesaikan tepat waktu. Tujuan dari pembuatan
paper ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sosiologi Perdesaan.
Selain itu, penulis juga berharap agar paper ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca mengenai Sosiologi Perdesaan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Eko
Murdiyanto, Dr. SP., M.Si., selaku dosen mata kuliah Sosiologi Perdesaan. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada seluruh rekan-
rekan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan paper ini dengan baik.
Penulis menyadari paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mohon maaf atas segala kesalahan serta kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan paper ini. Penulis sangat
berharap paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 2 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


A. Kondisi Alam .................................................................................... 1
B. Kondisi Budaya Masyarakat .............................................................. 1

BAB II ASPEK EKONOMI DESA............................................................... 3


A. Mata pencaharian masyarakat ........................................................... 3
B. Masyarakat Peralihan ........................................................................ 3

BAB III PROSES PERUBAHAN YANG TERJADI .................................... 5


A. Bidang Pertanian ............................................................................... 5
B. Bidang Peternakan............................................................................. 5
C. Bidang Teknologi .............................................................................. 5
D. Bidang Pendidikan ............................................................................ 6
E. Bidang Ekonomi................................................................................ 6

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 7


A. Proses Perubahan .............................................................................. 7
B. Perubahan Interaksi pada Masyarakat Desa Cinyurup ........................ 7

BAB V KESIMPULAN ................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Kondisi Alam
Desa Cinyurup, Kecamatan Karang Tanjung merupakan salah satu
kampung yang berada di Kabupaten Pandeglang, untuk mengunjungi lokasi desa
Cinyurup tidaklah sulit. Terdapat fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan roda
empat menuju lokasi tersebut. Jaraknya hanya sekitar 20 menit dari pusat kota
Kabupaten Pandeglang, 40 menit dari Serang, dan 4 jam dari Jakarta. Desa
Cinyurup identik dengan beragam potensi wisata, termasuk potensi agrowisata
dimana salah satunya berada di kawasan lindung Lereng Gunung Karang dengan
ketinggian 250-700 m diatas permukaan laut, dengan menawarkan panorama alam
yang tidak kalah indahnya seperti puncak Bogor. Selain itu di desa Cinyurup
mayoritas masyarakatnya berintegrasi dengan tanaman sayuran, tanaman pangan,
tanaman perkebunan, talas beneng, dan peternakan domba.

B. Kondisi Budaya Masyarakat


Masyarakat desa Cinyurup walaupun tinggal jauh dari kota, namun hal
itulah yang menjadikan kepribadian masyarakat disana identik dengan keramahan.
Berdasarkan silsilah, masyarakat desa Cinyurup termasuk kedalam orang Sunda
Banten atau Sunda Wiwitan. Bahasa Sunda yang digunakan berbeda dengan bahasa
Sunda Parahyangan, walaupun dari logat bicara terdengar galak, namun memang
seperti itulah logat bicara orang Sunda Banten. Walaupun masyarakat desa
Cinyurup tinggal jauh dari kota, namun masyarakat Cinyurup telah mengenal
teknologi, internet telah tersedia di desa Cinyurup. Internet sangat membantu
masyarakat desa Cinyurup, terkhususnya mempermudah anak-anak disana untuk
mengikuti pembelajaran secara daring.
Masyarakat desa Cinyurup walaupun telah terbuka terhadap teknologi
budaya luar, namun masyarakat disana tetap mempertahankan budaya Indonesia
yaitu gotong royong, gotong royong di desa Cinyurup melibatkan seluruh
masyarakat baik tua maupun muda. Setelah gotong royong, masyarakat desa
Cinyurup biasanya makan bersama untuk mengisi atau memulihkan tenaga,

1
ditambah lagi makan beramai-ramai, hal inilah yang menyebabkan hubungan antar
masyarakat desa Cinyurup tetap harmonis hingga saat ini, tradisi makan bersama
bisa disebut dengan “Babancakan”.
Orang sunda memiliki alat musik yang dikenal dengan Toleat. Toleat
adalah suling asli orang sunda, para seniman pasti mengenal toleat. Banyak yang
mengira bahwa Toleat telah punah, namun ternyata di Cinyurup toleat masih
dilestarikan bahkan terus-menerus diperkenalkan kepada generasi-genearsi muda
terkhususnya generasi muda Cinyurup. Pada zaman kasultanan Banten, toleat
berfungsi untuk pengasihan, atau untuk membuat orang jatuh hati karena suara
toleat yang merdu dan syahdu. Budaya lain di desa Cinyurup yaitu Seni Beluk, seni
vokal tanpa iringan instrumen musik. Beluk ini bertujuan untuk memberi tanda
posisi kepada peternak yang lain, karena dapat terdengar hingga jarak 1 km.

2
BAB II
ASPEK EKONOMI DESA

A. Mata Pencaharian Masyarakat


Mayoritas masyarakat di desa Cinyurup berprofesi sebagai peternak
domba. Pada awalnya, populasi domba di desa Cinyurup hanya 200 ekor domba
saja, namun sekarang jumlah populasi domba di desa Cinyurup telah mencapai
2200 ekor domba. Kegiatan beternak domba di Desa Cinyurup meledak pada tahun
2009, hal ini bisa terjadi karena ada bantuan sebesar 5 ekor domba, sehingga
sekarang telah berkembang dan bertambah banyak. Kelompok ternak di desa
Cinyurup memiliki komplek kandang domba masing-masing. Dahulu kandang
domba berada di kawasan rumah, tetapi karena alasan kesehatan dan menghindari
stress pada domba, maka kandang dipindahkan. Jenis domba yang diternakkan oleh
masyarakat Cinyurup ada 2 jenis yaitu domba komposit dan lokal. Sebelum
beternak domba, masyarakat desa Cinyurup bekerja sebagai pengambil kayu di
hutan lindung.
Masyarakat desa Cinyurup selain berprofesi sebagai peternak,
masyarakat Cinyurup juga berprofesi sebagai petani talas beneng. Talas beneng
tumbuh liar di sekitar hutan kaki Gunung Karang. Berdasarkan hasil penelitian,
talas beneng berbeda dari talas bogor dan talas lainnya. Talas beneng memiliki
banyak manfaat, sehingga masyarakat menanam talas beneng. Memanen talas
beneng sedikit sulit karena ukurannya yang besar, kata “beneng” berasal dari
singkatan besar koneng (besar kuning). Masyarakat desa Cinyurup juga berprofesi
sebagai produsen tepung talas beneng.

B. Masyarakat Peralihan
Ciri-ciri subsistensi masyarakat desa Cinyurup adalah, komoditas
pertanian yang diusahakan atau dibudidayakan adalah tanaman serta ternak,
tanaman talas beneng biasa dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan pangan sehari-hari. Ciri yang kedua adalah teknologi budidaya yang
masih tergolong rendah atau masih menggunakan tenaga manusia (manual), hal ini
nampak pada pengelolaan kerupuk talas beneng dimana pemotongan talas beneng

3
masih menggunakan tenaga manusia, proses pengolahan lahan dan penanaman
masih dilakukan secara tradisional. Ciri berikutnya adalah kegiatan bertani di desa
Cinyurup merupakan sebuah budaya dan bukan ajang kompetisi untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya antar petani.
Ciri komersial pada masyarakat desa Cinyurup adalah munculnya
inovasi dalam pengelolaan talas beneng. Talas beneng diolah menjadi tepung
merupakan sebuah inovasi dan penemuan baru, inovasi ini berguna untuk
peningkatan taraf hidup masyarakat Cinyurup. Tepung talas beneng telah diolah
menggunakan alat, dan hasilnya telah dijual ke luar daerah bahkan hingga keluar
negeri, namun permintaan yang ada belum mampu tercukupi dengan baik. Proses
pengolahan lahan, pengupasan, pemotongan, pengeringan, pemasakan, yang ada di
Desa Cinyurup masih menggunakan tenaga manusia. Sehingga ekotipe yang
digunakan atau yang ada di desa Cinyurup adalah ekotipe paleoteknik. Berdasarkan
ciri-ciri diatas dan ekotipe yang digunakan maka masyarakat desa Cinyurup masih
tergolong sebagai masyarakat peralihan.

4
BAB III
PROSES PERUBAHAN YANG TERJADI

A. Bidang Pertanian
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
pertanian adalah, pada awalnya tanaman talas beneng tumbuh liar di hutan dan tidak
dimanfaatkan oleh masyarakat, namun setelah melalui penelitian, ternyata talas
beneng memiliki keunggulan dibandingkan talas-talas yang lainnya. Maka hal ini
mendorong masyarakat desa Cinyurup membudidayakan tanaman talas beneng dan
ditanam pada perkebunan-perkebunan di desa Cinyurup. Inovasi pengelolaan talas
beneng juga berkembang, yaitu pengolahan talas beneng menjadi tepung.

B. Bidang Peternakan
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
peternakan adalah, dahulu kandang domba berada di samping atau berada di
kawasan rumah, namun karena semakin berkembangnya pemahaman masyarakat
tentang kebersihan dan kesehatan peternak dan domba maka kandang di pindahkan.
Peletakan kandang dikawasan rumah dapat menimbulkan penyakit dan
menyebabkan domba menjadi stress. Pengelolaan peternakan juga menjadi lebih
terarah dengan adanya kelompok-kelompok tani sehingga produktivitas peternakan
jauh lebih baik dibandingkan pada saat awal-awal kegiatan beternak ini ditekuni
masyarakat Cinyurup.

C. Bidang Teknologi
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
teknologi adalah adanya teknologi jaringan internet, pembuatan biogas, rumah
kompos, dan mesin giling untuk pembuatan tepung beneng. Walaupun masyarakat
desa Cinyurup tinggal jauh dari perkotaan, namun masyarakat Cinyurup tidak
tertinggal dalam teknologi, jaringan internet saat ini telah masuk ke desa Cinyurup
sehingga masyarakat dapat memanfaatkan jaringan internet tersebut untuk sarana
komunikasi, belajar, dan mengembangkan inovasi-inovasi baru. Perubahan
teknologi berikutnya adalah pembuatan biogas, masyarakat desa Cinyurup tidak

5
lagi menggunakan kompor elpiji, mereka kini telah beralih ke biogas yang lebih
ramah lingkungan, mereka mendapat keahlian membuat biogas dari pelatihan yang
pernah diadakan di desa Cinyurup. Rumah kompos juga termasuk kedalam
perubahan teknologi, karena pelatihan yang diberikan, kini masyarakat dapat
memproduksi pupuk sendiri dengan bahan baku kotoran ternak, sehingga biaya
produksi akan berkurang dan hal ini sangat menguntungkan masyarakat desa
Cinyurup. Lalu pada segi pengolahan hasil pertanian, masyarakat desa Cinyurup
terkhususnya produsen tepung beneng telah menggunakan mesin untuk
memproduksi tepung.

D. Bidang Pendidikan
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
pendidikan adalah kini anak-anak di desa Cinyurup dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik dan lancar, hal ini karena adanya internet dan alat elektronik seperti
laptop. Dahulu anak-anak mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran
daring dan mencari referensi-referensi untuk menunjang pembelajaran, namun
sekarang anak-anak dapat belajar dengan jaringan internet yang baik dan dapat
mendapatkan referensi belajar melalui internet.

E. Bidang Ekonomi
Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup pada bidang
ekonomi adalah kini hidup masyarakat desa Cinyurup jauh lebih baik karena adanya
inovasi-inovasi baru dan teknologi-teknologi baru serta pelatihan-pelatihan.
Semakin berkembangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan ternak
dan pertanian talas beneng akan semakin memberikan semangat kepada masyarakat
untuk bergotongroyong memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan bijak
dan dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan sehingga kesejahteraan hidup
dapat tercapai.

6
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Proses Perubahan
Masyarakat desa Cinyurup mengalami perubahan diberbagai bidang,
seperti telah diuraikan diatas bahwa perubahan terjadi pada lima bidang, yaitu
bidang pertanian, peternakan, teknologi, pendidikan, dan ekonomi. Perubahan-
perubahan ini tidak merubah karakteristik dari masyarakat desa Cinyurup sendiri
karena hingga saat ini kebudayaan dan kesenian lokal masih dipegang erat oleh
masyarakat Cinyurup. Perubahan-perubahan yang terjadi justru semakin
mempererat hubungan antar masyarakat yang satu dengan yang lain. Sehingga,
perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup adalah perubahan kecil.

B. Perubahan Interaksi pada Masyarakat Desa Cinyurup


Masyarakat desa Cinyurup telah mengenal dunia luar, telah mengenal
akan adanya teknologi, dan telah memasarkan produk tepung beneng ke luar
daerah, hal ini menunjukkan adanya perubahan interaksi. Semakin berkembangnya
teknologi di desa Cinyurup maka akan semakin membuka peluang untuk interaksi
berkembang pula. Masyarakat di desa Cinyurup semakin paham mengenai
teknologi dan suatu saat akan dapat meningkatkan kesejahteraan desa Cinyurup
melalui pemanfaatan teknologi yang ada, karena teknologi merupakan salah satu
sarana terbaik untuk melalukan interaksi dengan dunia luar, seperti dapat menjual
tepung beneng secara online melalui e-commerce. Menjadikan desa Cinyurup
sebagai desa wisata juga merupakan interaksi yang baik untuk mengenalkan desa
Cinyurup kepada banyak orang. Sehingga perubahan yang terjadi pada masyarakat
desa Cinyurup adalah perubahan interaksi.
Pembangunan pada hakikatnya adalah proses perubahan yang
diharapkan menghasilkan perbaikan hidup masyarakat baik secara kualitas maupun
kuantitas, maka setiap perubahan tersebut akan sangat ditentukan oleh berbagai
faktor. Salah satu diantaranya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusa
merupakan faktor penting dalam setiap proses perubahan atau pembangunan.
Sumber daya manusia merupakan modal dasar pembangunan yang utama. Dengan

7
pelatihan-pelatihan dan teknologi yang telah ada di Desa Cinyurup maka lama-
kelamaan SDM di desa Cinyurup akan semakin kompeten dan mampu memiliki
produktivitas yang tinggi sehingga kesejahteraan hidup atau tujuan dari
pembangunan itu sendiri dapat tercapai. Perubahan-perubahan yang terjadi di desa
Cinyurup antara lain yaitu perubahan dalam bidang pertanian, peternakan,
teknologi, pendidikan, dan ekonomi. Sehingga melalui perubahan-perubahan yang
diawali dengan produksi talas beneng menjadi tepung merupakan pembuka jalan
untuk merealisasikan pembangunan desa Cinyurup dan mensejahterakan
masyarakat desa Cinyurup, hal ini karena sumber penghasilan utama masyarakat
desa Cinyurup adalah melalui ternak, desa wisata, dan tepung beneng.

8
BAB V
KESIMPULAN

Perubahan-perubahan yang terjadi pada desa Cinyurup adalah


perubahan dalam bidang pertanian, peternakan, teknologi, pendidikan, dan
ekonomi, namun perubahan-perubahan tersebut berpengaruh kecil pada masyarakat
desa Cinyurup, karena masyarakat desa Cinyurup masih memegang erat
kebudayaan turun-temurun, serta dengan adanya beberapa komoditas unggulan di
desa Cinyurup, komoditas tersebut yang menjadi sumber pemasukan untuk
kesejahteraan masyarakat desa Cinyurup, sehingga proses perubahan yang terjadi
di Desa Cinyurup menimbulkan atau bertujuan untuk pembangunan desa Cinyurup.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hermita, N. 2015. Potensi Agrowisata sebagai Upaya Tindakan Konversi guna


Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus di Kampung
Cinyurup Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung Kabupaten
Pandeglang Provinsi Banten). Jurnal Agrologia. 4(2): 96-104. Retrieved
from website: https://media.neliti.com/media/publications/288748-potensi-
agrowisata-sebagai-upaya-tindaka-7542ea07.pdf

Netmediatama. (2014). Desa Cinyurup - Pandeglang - Banten | Indonesia Bagus |


Fransiska, Wilman & Yasmina | NetMediatama [YouTube Video]. Retrieved
from https://www.youtube.com/watch?v=RFKUBST_1WE

iv
Nama : Chlara Veronie Indra Arieadie
NIM : 135200106
Kelas : PAB-C
UAS SOSIOLOGI PERDESAAN

1. Apa mata pencaharian sebagian besar masyarakat di Desa Cinyurup?


Mengapa masyarakat memilih mata pencaharian tersebut? Jelaskan!
Jawaban: Mayoritas masyarakat di desa Cinyurup berprofesi sebagai peternak
domba, sebelum menjadi peternak seperti saat ini, masyarakat desa Cinyurup
dahulu berprofesi sebagai pengambil kayu di hutan lindung, dan profesi ini
merupakan profesi yang dilarang pemerintah, sehingga dahulu ada warga yang
ditangkap polisi karena mengambil kayu di hutan lindung. Masyarakat desa
Cinyurup memilih profesi peternak domba karena pada tahun 2009 mereka
mendapat bantuan 5 ekor domba per kepala keluarga, sehingga domba-domba
tersebut dikembangbiakkan dan berhasil berkembang, hingga saat ini jumlah
domba di Desa Cinyurup mencapai 2200 domba.

2. Apakah masyarakat Desa Cinyurup termasuk masyarakat subsisten,


transisi, ataukah komersial? Jelaskan!
Jawaban: Ciri-ciri subsistensi masyarakat desa Cinyurup adalah, komoditas
pertanian yang diusahakan atau dibudidayakan adalah tanaman serta ternak,
tanaman talas beneng biasa dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan pangan sehari-hari. Ciri yang kedua adalah teknologi budidaya yang
masih tergolong rendah atau masih menggunakan tenaga manusia (manual), hal ini
nampak pada pengelolaan kerupuk talas beneng dimana pemotongan talas beneng
masih menggunakan tenaga manusia, proses pengolahan lahan dan penanaman
masih dilakukan secara tradisional. Ciri berikutnya adalah kegiatan bertani di desa
Cinyurup merupakan sebuah budaya dan bukan ajang kompetisi untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya antar petani.
Ciri komersial pada masyarakat desa Cinyurup adalah munculnya
inovasi dalam pengelolaan talas beneng. Talas beneng diolah menjadi tepung
merupakan sebuah inovasi dan penemuan baru, inovasi ini berguna untuk
peningkatan taraf hidup masyarakat Cinyurup. Tepung talas beneng telah diolah
menggunakan alat, dan hasilnya telah dijual ke luar daerah bahkan hingga keluar
negeri, namun permintaan yang ada belum mampu tercukupi dengan baik. Proses
pengolahan lahan, pengupasan, pemotongan, pengeringan, pemasakan, yang ada di
Desa Cinyurup masih menggunakan tenaga manusia. Sehingga ekotipe yang
digunakan atau yang ada di desa Cinyurup adalah ekotipe paleoteknik. Berdasarkan
ciri-ciri diatas dan ekotipe yang digunakan maka masyarakat desa Cinyurup masih
tergolong sebagai masyarakat peralihan.

3. Perubahan dalam bidang apa saja yang terjadi dalam masyarakat Desa
Cinyurup? Apakah proses perubahan yang terjadi merupakan perubahan
kecil atau perubahan besar? Jelaskan!
Jawaban: Masyarakat desa Cinyurup mengalami lima perubahan, yaitu dalam
bidang pertanian, bidang peternakan, bidang teknologi, bidang pendidikan, dan
bidang ekonomi.

- Bidang pertanian : Pada awalnya tanaman talas beneng tumbuh liar di hutan
dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, namun setelah melalui penelitian, ternyata
talas beneng memiliki keunggulan dibandingkan talas-talas yang lainnya. Maka hal
ini mendorong masyarakat desa Cinyurup membudidayakan tanaman talas beneng
dan ditanam pada perkebunan-perkebunan di desa Cinyurup. Inovasi pengelolaan
talas beneng juga berkembang, yaitu pengolahan talas beneng menjadi tepung.

- Bidang peternakan : Dahulu kandang domba berada di samping atau berada di


kawasan rumah, namun karena semakin berkembangnya pemahaman masyarakat
tentang kebersihan dan kesehatan peternak dan domba maka kandang di pindahkan.
Pengelolaan peternakan juga menjadi lebih terarah dengan adanya kelompok-
kelompok tani sehingga produktivitas peternakan jauh lebih baik dibandingkan
pada saat awal-awal kegiatan beternak ini ditekuni masyarakat Cinyurup.

- Bidang teknologi : Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup


pada bidang teknologi adalah adanya teknologi jaringan internet, pembuatan
biogas, rumah kompos, dan mesin giling untuk pembuatan tepung beneng.
Walaupun masyarakat desa Cinyurup tinggal jauh dari perkotaan, namun
masyarakat Cinyurup tidak tertinggal dalam teknologi.

- Bidang pendidikan : Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup


pada bidang pendidikan adalah kini anak-anak di desa Cinyurup dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan lancar, hal ini karena adanya internet dan alat
elektronik seperti laptop. Dahulu anak-anak mengalami kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran daring dan mencari referensi-referensi untuk menunjang
pembelajaran, namun sekarang anak-anak dapat belajar dengan jaringan internet
yang baik dan dapat mendapatkan referensi belajar melalui internet.

- Bidang ekonomi : Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup


pada bidang ekonomi adalah kini hidup masyarakat desa Cinyurup jauh lebih baik
karena adanya inovasi-inovasi baru dan teknologi-teknologi baru serta pelatihan-
pelatihan. Semakin berkembangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan
ternak dan pertanian talas beneng akan semakin memberikan semangat kepada
masyarakat untuk bergotongroyong memanfaatkan sumber daya alam yang ada
dengan bijak dan dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan sehingga
kesejahteraan hidup dapat tercapai.

Perubahan-perubahan ini tidak merubah karakteristik dari masyarakat desa


Cinyurup sendiri karena hingga saat ini kebudayaan dan kesenian lokal masih
dipegang erat oleh masyarakat Cinyurup. Perubahan-perubahan yang terjadi justru
semakin mempererat hubungan antar masyarakat yang satu dengan yang lain.
Sehingga, perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Cinyurup adalah
perubahan kecil.

4. Apakah proses perubahan yang terjadi merupakan pembangunan ataukah


modernisasi? Jelaskan!
Jawaban: Perubahan-perubahan yang terjadi pada desa Cinyurup adalah perubahan
dalam bidang pertanian, peternakan, teknologi, pendidikan, dan ekonomi, namun
perubahan-perubahan tersebut berpengaruh kecil pada masyarakat desa Cinyurup,
karena masyarakat desa Cinyurup masih memegang erat kebudayaan turun-
temurun, serta dengan adanya beberapa komoditas unggulan di desa Cinyurup,
komoditas tersebut yang menjadi sumber pemasukan untuk kesejahteraan
masyarakat desa Cinyurup, sehingga proses perubahan yang terjadi di Desa
Cinyurup menimbulkan atau bertujuan untuk pembangunan desa Cinyurup.

Anda mungkin juga menyukai