Anda di halaman 1dari 7

AGRIBISNIS DALAM PEMBANGUANAN PERTANIAN

KOMODITAS TEBU

MAKALAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata praktikum
Wawasan Agribisnis pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Jember

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP.

Oleh :
Kelompok 6
Happy Aulia Zakiyyah 221510901028
Elga Via Afrinda 221510901036
Amanda Putri Agung 221510901042

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang membuat sebagian besar penduduknya
memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja sebagai pertani. Sektor pertanian di
Indonesia memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
masyarakatnya. Selain itu pada sektor pertanian juga terdapat pembangunan pertanian
yang berfungsi untuk memperbaiki pendapatan penduduk secara berkelanjutan.
Pembangunan disetiap negara berkembang secara umum adalah suatu proses kegiatan
yang terencana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial, dan
perubahan kearah modern guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat (Lepa, dkk., 2019).
Pembangunan pertanian dapat diwujudkan dengan adanya sistem agribisnis.
Agribisnis merupakan sistem pertanian yang lengkap dari sistem hulu ke sistem hilir.
Industri hulu adalah sektor yang memproduksi alat-alat pertanian dan industri sarana
produksi untuk untuk proses budidaya. Industri hilir adalah industri yang mengolah
hasil pertanian menjadi bahan baku ataupun barang siap konsumsi (Purba, dkk.,
2020). Selain itu agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem.
Subsistem pada agribisnis itu terbagi menjadi 5 yaitu subsistem praproduksi,
subsistem budidaya, subsistem agroindustri, subsistem pemasaran dan yang terakhir
adalah subsistem penunjang atau supporting system. Sistem agribisnis terjadi ke
semua sektor pertanian seperti subsektor perkebunan.
Subsektor perkebunan merupakan subsektor yang berpotensi untuk
dikembangkan. Subsektor perkebunan di indonesia memiliki beberapa komoditas
yaitu kelapa sawit, kakao, tembakau, tebu dan lain-lain. Salah satu komoditas
subsektor perkebunan adalah tebu. Tebu merupakan sektor primer untuk menyokong
perekonomian indonesia (Arianti dan Saputro, 2020). Tebu sendiri merupakan
tanaman yang tumbuh di daerah beriklim tropis. Tebu dapat dipanen jika sudah
berumur kurang lebih 1 tahun. Masyarakat mengenal tebu sebagai bahan mentah
yang dapat diolah menjadi gula. Subsektor perkebunan komoditas tebu ini tersebar di
pulau jawa. Daerah jantung perkebunan yang tumbuh sejak dulu dan berkembang
sampai sekarang adalah daerah pesisir utara Cirebon sampai semarang, madiun,
kediri, dan di sepanjang probolinggo hingga ke malang melalui pasuruan (Putra
dan Agustin, 2021). Gula merupakan bahan dasar untuk pemanis minuman dan
makanan. Kebutuhan akan makanan dan minuman adalah hal pokok yang diperlukan
manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran agribisnis dalam pembangunan pertanian di Indonesia ?
2. Bagaimana pembanguan pertanian dalam komoditas tebu ?
3. Bagaimana subsistem agribisnis dalam sektor pertanian komoditas tebu ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran agribisnis dalam pembangunan pertanian di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pembangunan pertanian dalam komoditas tebu.
3. Untuk mengetahui subsistem agribisnis dalam sektor pertanian komoditas tebu.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Peran Agribisnis Dalam Pembangunan Pertanian Di Indonesia


Agribisnis merupakan sistem pertanian yang penting untuk pembangunan
pertanian. Agribisnis dapat diartikan secara sempit dengan pemasaran hasil pertanian
untuk mendapat keuntungan. Agribisnis merupakan sebuah usaha yang berkaitan
dalam setiap kegiatan pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau
pengusahaan produksi maupun pengusahaan pengelolaan hasil pertanian (Hikmah,
2021). Sistem agribisnis sendiri memiliki subsistem yang mendukung pembangunan
pertanian. Subsitem agribisnis ini meliputi subsistem argoinput, subsistem budidaya
atau usaha tani, subsistem agroindustri, subsistem pemasaran dan subsistem
penunjang atau supporting system. Subsistem-subsistem yang ada ini akam
membantu meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Selain
itu agribisnis juga dapat mengahasilkan bahan mentah dari bahan pangan serat
maupun bagunan dan juga menghasilakn produk jadi. Agribisnis juga dapat
mengahasilkan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
2.2 Pembangunan pertanian dalam komoditas tebu
Tebu (Sacharum officinarum) merupakan bahan baku utama industri gula,
sehingga peningkatan produksi gula berhubungan langsung dengan pengembangan
perkebunan tebu. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami karakteristik dan
produksi bahan baku tebu. Pengembangan bahan baku pertanian dan industri
pengolahannya berlangsung dalam sistem pertanian atau agroindustri, dimana setiap
subsistem saling terintegrasi satu sama lain. Pembangunan pertanian komoditas tebu
ini dilakukan secara berkelanjutan. Berkelanjutan yaitu mempertahankan dan juga
mengembangkan areal pertanian agar tetap menguntungkan.
2.3 Subsistem agribisnis dalam sektor pertanian komoditas tebu
Subsistem agribisnis dalam komoditas tebu adalah sebagai berikut :
1. Subsistem agroinput merupakan subsistem uang menyediakan sarana produksi
pertanian seperti mendistibusikan lahan, bahan, dan mesin yang nantinya
dibutuhkan saat budidaya. Subsistem agroinput yang berkaitan dengan komoditas
tebu adalah pembibitan, pupuk dan alat pertanian yang dibutuhkan. Usaha
pembibitan dilakukan oleh perusahaan besar maupun swasta. Berbeda dengan
pembibitan lainnya pembibitan tebu ini memerlukan areal yang luas.
2. Subsistem budidaya atau usaha tani merupakan usaha tani untuk meningkatkan
produksi pertanian. Kegiatan ini termasuk pemilihan lokasi, komoditas dan juga
teknologi. Komoditas tebu memerlukan lokasi yang luas dengan lahan yang subur.
Penanama tebu terdapat pada lahan yang luas setelah penanaman terdapat
perawatan untuk meningkatkan hasil produksi.
3. Subsistem agroindustri merupakan rangkaian kegiatan dari pengumpulan produk
usaha tani, pengolahan dan juga penyimpanan. Panen tebu dilakukan jika tebu
sudah memiliki kematangan yang cocok untuk dipanen. Pengumpulan produk
usaha tani dengan memotong tepat di pangkal batang bawah selanjutnya
membersihkan tebu dari daun yang masih ada. Tebu tidak bisa disimpan terlalu
lama oleh karena itu langsung dikirim ke perusahaan tebu.
4. Subsistem pemasaran merupakan rangkaian memasarkan hasil produksi pertanian.
5. Subsistem
BAB 3. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Arianti, Y. S., dan Saputro, W. A. 2020. Tingkat Pendapatan Dan Kelayakan


Usahatani Tebu Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Journal Science
Innovation And Technology (Sintech), 1(01) : 7-12.

Arifien, M. S., dan Soedarto, T. 2023. Bela Negara Untuk Mewujudkan


Usatani Tebu Berkelanjutan. Tropicrops (Indonesian Journal Of Tropical Crops), 6(1)
: 13-22.

Delis, A., dan Nurhayani, N. 2020. Kajian Prospek Penanaman Komoditas


Tebu Rakyat Di Kabupaten Kerinci. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 4(1) : 152-161.

Hikmah, S. P. 2021. Peranan Agribisnis Dalam Perekonomian.


Manajemen Agribisnis, 29.

Lepa, O., Pangemanan, S., & Rachman, I. 2019. Peran Pemerintah Daerah
Kabupaten Bolaang Mongondow Dalam Pembangunan Pertanian (Studi Di
Kecamatan Passi Timur). Jurnal Eksekutif, 3(3).
Purba, B., Marzuki, I., Simarmata, H. M. P., Aznur, T. Z., Kristiandi, K.,
Anita, A., ... dan Surjaningsih, D. R. (2020). Dasar-Dasar Agribisnis. Yayasan Kita
Menulis.

Putra, N. A. E., dan Agustin, S. 2021. Klasifikasi Kematangan Tebu


Berdasarkan Tekstur Batang Menggunakan Metode Naïve Bayes. Indexia:
Informatics And Computational Intelligent Journal, 2(2).

Amruddin, S. P., Fahmi, A., Hikmah, S. P., Nugroho, R. J., Asasandi, I. G. N.


A., SP, M. S., ... dan Adah, S. P. 2021. Manajemen Agribisnis. Media Sains Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai