Anda di halaman 1dari 32

ADOPSI DAN DIFUSI INOVASI

Mata Kuliah:
Dasar-dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
(Minggu 6 dan 7)
SUB POKOK BAHASAN

Pengertian Inovasi
Sifat-sifat Inovasi

Sumber Inovasi

Pengertian Adopsi inovasi

Proses Adopsi inovasi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Kecepatan Adopsi inovasi
Pengertian Difusi inovasi

Faktor yang mempengaruhi Difusi Inovasi


PENGERTIAN INOVASI

Suatu gagasan, metode atau objek, yang


dianggap sebagai sesuatu yang baru, tetapi
tidak selalu merupakan hasil dari penelitian
mutakhir (van den Ban, 1999)

Ide-idebaru, praktek-praktek baru, atau


objek yang dirasakan sebagai sesuatu yang
baru oleh individu atau masyarakat (Rogers,
2003)
PENGERTIAN INOVASI (LANJUTAN..)

Sesuatu ide, produk, informasi teknologi,


kelembagaan, perilaku nilai-nilai dan
praktek-praktek baru yang belum banyak
diketahui, diterima dan
diterapkan/dilaksanakan oleh sebahagian
besar warga masyarakat dalam suatu
lokalitas tertentu (Mardikanto, 2009)
PENGERTIAN INOVASI (LANJUTAN..)

Sebagai keseluruhan kerja baru, yang


dapat merupakan cara baru
melakukan sesuatu atau melakukan
hal-hal baru, dan hal tersebut baru
dapat dianggap sebuah inovasi jika
betul-betul dapat dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari ( Leeuwis ,2009)
PENGERTIAN INOVASI (LANJUTAN..)

suatu inovasi tidak hanya terdiri atas


peralatan teknis atau prosedur baru,
namun juga praktek-praktek baru
yang diadaptasi manusia, serta
kondisi-kondisi yang mendukung
terlaksananya praktek-praktek
tersebut (Leeuwis, 2009)
CIRI-CIRI INOVASI (ROGERS, 2003)

Keuntungan relatif (relative advantage):


merupakan tingkatan suatu ide baru dianggap
lebih baik daripada ide-ide yang ada sebelumnya.
Tingkat keuntungan relatif ini seringkali
dinyatakan dalam bentuk keuntungan ekonomi.

Kesesuaian (Compatibily)
merupakan tingkat kesesuaian suatu inovasi
dengan kebutuhan, pengalaman masa lalu,
kepercayaan, sistem nilai dan norma penerima.
CIRI-CIRI INOVASI (LANJUTAN..)

Kerumitan (complexity), merupakan


tingkatan suatu inovasi dianggap
relatif sulit untuk dimengerti dan
digunakan jika dibandingkan dengan
inovasi sebelumnya.
Dapat dicoba (triabilitiy), merupakan
tingkat suatu inovasi dapat dicoba
dalam skala kecil.
CIRI-CIRI INOVASI (LANJUTAN..)

dapatdiamati (Observability), merupakan


suatu tingkat dimana inovasi dapat diamati
oleh orang lain. Semakin tinggi tingkat suatu
inovasi dapat diamati dan dikomunikasikan,
maka semakin cepat proses adopsinya di
tengah masyarakat.
CIRI-CIRI INOVASI (LEEUWIS, 2009)

Inovasi memiliki dimensi teknis.


Dimensi teknis mengacu pada artefak dan praktek-praktek
biotik/abiotik (seperti bibit baru, pupuk baru dll)

Inovasi memiliki dimensi sosial


Dimensi sosial berkaitan dengan pengaturan sistem sosial
yang baru seiring dengan adanya inovasi seperti,
pengaturan kelompok masyarakat, pengaturan
pemasaran,kebijakan dll

Inovasi memiliki dimensi kolektif


Inovasi memerlukan bentuk-bentuk interaksi baru,
pengorganisasian baru dan kesepakatan diantara banyak
pelaku, dan inovasi tidak dapat dilihat sebagai sesuatu
yang bersifat individu.
ASAL INOVASI

a. Model inovasi linear


Selama ini terdapat asumsi bahwa inovasi berasal
dari ilmuwan yang ditransfer oleh penyuluh atau
perantara lain, kemudian diterapkan oleh pelaku
utama pertanian, hal ini disebut dengan model
inovasi linear (Leewis, 2009).

Ilmu Ilmu Pendidikan


Fundamental Terapan Praktek
/
pertanian
penyuluhan
ASAL INOVASI (LANJUTAN..)

b. Model inovasi non linear


Berdasarkan perkembangan dan hasil analisis
lapangan, menunjukkan bahwa inovasi juga
dihasilkan oleh pelaku utama (petani) kemudian
disebarkan kepada petani lain, ini disebut dengan
model inovasi non linear (Leeuwis, 2009)

Praktek petani Praktek petani

Praktek petani
PENGERTIAN ADOPSI

Merupakan proses mental dalam diri


seseorang melalui pertama kali mendengar
tentang suatu inovasi sampai akhirnya
mengadopsi (Soekartawi,1988)

Suatukondisi dimana petani mulai


menerapkan inovasi pada skala yang besar
setelah ia membandingkannya dengan
metode atau cara-cara lama ataupun
teknologi lama yang pernah diterapkan (Van
den Ban dan Hawkins ,1999)
PENGERTIAN ADOPSI (LANJUTAN)

Suatu proses mental atau perubahan


perilaku baik berupa pengetahuan
(cognitive), sikap (afektif) maupun
keterampilan (psycomotorik) pada diri
seseorang sejak ia mengenal inovasi
sampai memutuskan untuk mengadopsi
inovasi tersebut (Rogers 2003).
PENGERTIAN ADOPSI (LANJUTAN)

Sebagai proses penerimaan inovasi dan


atau perubahan perilaku, baik yang berupa
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan
pada diri seseorang setelah menerima
inovasi yang disampaikan penyuluh kepada
masyarakat target penyuluhannya.
(Mardikanto, 2009)
PROSES ADOPSI INOVASI

a. Pandangan tradisional

Awareness Interest Evaluation Trial Adoption

1. Tahap kesadaran (Awareness)


2. Tahap menaruh minat (Interest)
3. Tahap Menilai (Evaluation)
4. Tahap Mencoba (Trial)
5. Tahap Mengadopsi (Adoption)
KRITIKAN TERHADAP MODEL PROSES
ADOPSI TRADISIONAL

1. Model selalu berakhir dengan adopsi, padahal


kenyataannya ada yang menolak.
2. Kelima tahapan tidak selalu terjadi berurutan
3. Proses adopsi jarang berakhir dengan adopsi,
individu bisa saja mencari informasi lebih jauh
utk mengukuhkan keputusan, atau berganti,
atau penghentian adopsi.
Kritikan ini memunculkan model baru yang
dikenal dengan Proses Pengambilan Keputusan
Inovasi
PROSES ADOPSI INOVASI (LANJUTAN)

b. Model proses pengambilan keputusan Inovasi

1. Tahap Pengenalan (knowledge)


2. Tahap pembentukan sikap (persuasion)
3. Tahap pengambilan keputusan (decision)
4. Tahap Implementasi (implementation)
5. Tahap konfirmasi/penegasan (confirmation)

(Rogers, 2003)
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI

Implemen
Knowledge persuasion Decision Confirmation
tation

Melanjutkan

Mengadopsi
Mengadopsi kemudian
Tidak
Menolak melanjutan

Tetap menolak
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEPATAN ADOPSI INOVASI

(1) ciri-ciri inovasi,


(2) tipe keputusan inovasi,
(3) saluran komunikasi,
(4) ciri-ciri sistem sosial,
(5) Intensitas kegiatan penyuluhan
(6) karakteristik penerima
inovasi
(7) Keseimbangan antara peralatan teknis
yang baru dengan pengaturan sosial
yang baru
CIRI ATAU SIFAT INOVASI

Keuntungan relatif (relative advantage


Kesesuaian (Compatibily)
Kerumitan (complexity),
Dapat dicoba (triabilitiy),
dapat diamati (Observability)

Bahan diskusi: Inovasi yang memiliki sifat apakah


yang dapat mempercepat adopsi inovasi oleh petani?
TYPE KEPUTUSAN INOVASI

Optional
Kolektif
Otoritas

Bahan diskusi: type keputusan yang manakah


yang dapat mempercepat adopsi inovasi ?
SALURAN KOMUNIKASI

Saluran antar pribadi


Saluran media massa

Bahan diskusi: Saluran komunikasi yang manakah


yang dapat mempercepat adopsi inovasi?
CIRI-CIRI SISTEM SOSIAL

Sistem sosial yang tertutup (lokalit)


Sistem sosial yang terbuka (Kosmopolit)

Bahan diskusi: Sistem sosial yamg manakah yang


dapat mempercepat proses adopsi?
INTENSITAS PENYULUHAN

Frekuensi penyuluhan
Kompetensi penyuluh

Bahan diskusi: frekuensi dan kompetensi penyuluh


yang bagaimanakah yang dapat mempercepat
adopsi inovasi?
KARAKTERISTIK PENERIMA INOVASI

Umur
Pendidikan

Penglaman dalam berusahatani

Keberanian mengambil resiko

Partisipasi dalam kelompok

Tingkat pendapatan

Motivasi
KELOMPOK MASYARAKAT/ADOPTER
BERDASARKAN KECEPATAN ADOPSI

Innovator
Early adopter
Early mayority
Late mayority
Laggard

Tugas untuk pertemuan berikutnya: Jelaskanlah


ciri-ciri dari masing-masing kelompok adopter
diatas.
Unsur-unsur Difusi Inovasi

Difusi Inovasi merupakan proses dimana inovasi


tersebar kepada anggota suatu sistem sosial.

Unsur-unsur Difusi Inovasi:


Inovasi
Saluran inovasi
Jangka waktu tersebarnya inovasi
Anggota Sistem sosial dimana inovasi menyebar

28
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi
inovasi
Anggota sistem sosial sebagai penerima
inovasi .
Agent Pembaharu
Tokoh masyarakat
Saluran komunikasi
Struktur sosial
Norma sistem sosial
BAHAN UNTUK DISKUSI PADA
PERTEMUAN KE-7

Ciri dari kelompok adopter


Carilah beberapa hasil penelitian yang berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi
dan difusi inovasi
Analisalah faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kecepatan adopsi pada penelitian
tersebut.
Kita diskusikan pada pertemuan berikutnya.
RUJUKAN

Leeuwis C. 2009. Komunikasi untuk Inovasi


Pedesaan, Berpikir kembali tentang Penyuluhan
Pertanian. Terjemahan dari: Communication for
Rural Innovation, Rethinking Agricultural
Extension. Yogyakarta: Kanisius.
Mardikanto T. 2009. Sistem Penyuluhan
Pertanian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Press.
Rogers EM. 2003. Diffusion of Innovations. Fifth
Edition. New York: The Free Press
van den Ban AW, Hawkins HS. 1999.
Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta, Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai