Anda di halaman 1dari 3

Pola Tanam Monokultur dan Polikultur

Pengertian monokultur dan polikultur

Monokultur berasal dari 2 kata yaitu mono yang berarti satu, dan kultur yang berarti budaya.

Monokultur adalah sistem tanam (budidaya tanaman) yang hanya menggunakan 1 jenis saja
dalam satu lahan

Polikultur berasal dari imbuhan kata poly / poli yang berarti banyak.
Polikultur adalah sistem tanam yang menggunakan tanaman lebih dari 1 jenis dalam satu
lahan

Contoh tanaman monokultur dan polikultur

Contoh tanaman monokultur


Cabai saja
Tomat saja
Jagung saja
Kacang tanah saja
Kedelai saja
Ubi jalar saja
Kedelai saja
Kacang panjang saja
Kubis saja
Bawang daun saja.

Contoh tanaman polikultur

Kubis+bawang daun
Jagung+kacang tanah
Cabe+ubi jalar
Jagung+kacang hijau
Tomat+kedelai
Cabai+wortel

Kelebihan sistem tanam monokultur.

1. Perawatan mudah
2. Lebih hemat biaya (benih, pupuk, pestisida, dll)
3. Hasil panen meningkat (tujuan utamanya).

Kelemahan sistem tanam monokultur :

1. Mudah terserang hama dan penyakit


2. Jika gagal, maka semuanya berisiko gagal total.
3. Tidak bisa menambah kesuburan tanah.

Kelebihan polikultur

1. Dapat mengendalikan hama dan penyakit


2. Saling mengisi keuntungan
3. Saling melengkapi kekurangan
4. Menambah kesuburan tanah
5. Memutuskan rantai hama dan penyakit.
6. Jika 1 gagal, masih bisa panen tanaman jenis lainnya.

Kekurangan polikultur

1. Perebutan unsur hara dalam tanah, sehingga kebutuhan nutrisi unsur hara semakin banyak.
2. Perawatan lebih sulit

DAMPAK MONOKULTUR TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI

1.Mengurangi kesuburan tanah

2. Merusak habitat alam ( hutan)

3. Mengganggu keseimbangan alam

4. Memutus siklus hidup musuh alami

5. Meningkatkan populasi hama dan penyakit

Anda mungkin juga menyukai