Kelebihan dan kekurangan pola tanam monokultur dan polikultur - Halo sobat, bagi
Anda orang yang hobi atau gemar bermain-main dalam bidang pertanian seperti saya ini,
tentu kalian pernah mendengar kedua jenis tanaman diatas bukan?.
Jika Anda belum tahu lebih dalam, maka akan saya berikan penjelasan mengenai
kelebihan dan kekurangan polikultur maupun sistem tanam monokultur.
Monokultur berasal dari 2 kata yaitu mono yang berarti satu, dan kultur yang berarti
budaya. Jika disatukan pengertian monokultur adalah sistem tanam (budidaya tanaman)
yang hanya menggunakan 1 jenis saja dalam 1 lahan.
Sementara polykurtur berasal dari imbuhan kata poly / poli yang berarti banyak. Jadi,
pengertian polikultur adalah sistem tanam yang menggunakan tanaman lebih dari 1 jenis
dalam luasan areal lahan.
Contoh tanaman monokultur dan polikultur
Cabai saja
Tomat saja
Jagung saja
Kacang tanah saja
Kedelai saja
Ubi jalar saja
Kedelai saja
Kacang panjang saja
Kubis saja
Bawang daun saja.
1. Perawatan mudah
2. Lebih hemat biaya (benih, pupuk, pestisida, dll)
3. Hasil panen meningkat (tujuan utamanya).
Kekurangan monokultur
Kelebihan polikultur
Kekurangan polikultur
1. Perebutan unsur hara dalam tanah, sehingga kebutuhan nutrisi unsur hara semakin
banyak.
2. Perawatan lebih sulit
Sistem tanam polikultur beserta namanya dalam bahasa inggris meliputi beberapa hal
yaitu:
1. Tumpang sari (Intercropping)
2. Tumpang gilir (Multiple cropping)
3. Tanam giliran (Sequential Planting )
4. Tanam sisipan (Relay cropping)
5. Tanam campuran (mixed cropping)
Itu merupakan sistem pengelolaan tanaman yang mengutamakan keanekaragaman hayati
di alam ini.
Jadi monokultur tidak sama seperti polikultur, inilah beberapa dampak pertanian dan
perkebunan monokultur terhadap keanekaragaman hayati: