Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH I

“Proses Monokultur dan Polykultur”

Disusun oleh:
1. Sudirman 08220210006
2. Suryanti 08220210007

MATA KULIAH HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan
karunianya yang telah diberikan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
Makalah dari matakuliah Hama dan Penyakit Tanaman.
Makalah ini tentu bukan karena buah dari kerja sendiri melainkan makalah ini
dari hasil kerja keras dari anggota kelompok yang telah diberikan. Penyusun
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
secara saran, ide serta masukan sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Demikian penyusun menerima secara terbuka dan lapang dada dengan adanya
kritikan serta saran yang membangun agar makalah kedepannya bisa tersusun dengan
lebih baik lagi. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat baik
baik penyusun serta pembaca.

Makassar, Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Monokultur Dan Polykultur
2. Pola Tanam Tanaman Monokultur Dan Polykultur
3. Keunggulan Tanaman Monokultur Dan Polykultur
4. Kekurangan Tanaman Monokultur Dan Polykultur
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia secara alamiah memiliki keunggulan komparatif dalam
produksi pertanian. Apabila dikelola secara optimal, keunggulan ini menjadi
pondasi yang menopang kemandirian pangan nasional. Seiring dengan terus
bertambahnya penduduk dunia, kebutuhan pangan akan terus meningkat.
Integrasi ekonomi dan terbukanya pasar dunia membuat persaingan tidak
terhindarkan. Di tengah persaingan dengan negara agraris lain, produk pertanian
Indonesia berpeluang merajai pasar global. Pertumbuhan tanaman sangat
ditentukan oleh beragam faktor, baik faktor internal seperti, hormon,
keseimbangan air dan genetik serta faktor eksternal seperti, iklim, api,
pencemaran, temperatur, radian energi, ketersediaan lengas, reaksi tanah,
susunan gas dalam tanah dan ketersediaan hara tanah. Dengan menggunakan
hara, tanaman dapat melakukan kegiatan metabolismenya. Kegiatan
metabolisme akan berjalan dengan baik apabila unsur hara dalam tanah tersedia
dengan cukup tanaman yang kekurangan suatu unsur-unsur hara akan
menampakan gejala pada sesuatu organ tertentu. Tanaman merupakan salah satu
tanaman yang dalam proses pertumbuhannya membutuhkan unsur hara, baik
makro yaitu merupakan unsur hara yang sangat berperan dalam proses
pertumbuhan tanaman. unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah yang sangat
besar. Seperti Nitrogen (N), Fosfor (P). Ataupun mikro yang merupakan unsur
hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Seperti Besi (Fe), Mangan
(Mn) (Refwallu et al., 2016).
Tumbuhan juga memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, terbukti
dengan banyaknya jenis tumbuhan yang ada di dunia khususnya di Indonesia.
Keanekaragaman ini disebapkan oleh banyak faktor diantaranya adalah dengan
bentuk lingkungan. Terdapat banyak tumbuhan dengan bentuk yang
menyimpang dan tidak seperti bentuk umum yang lain. Keseluruhan tumbuhan
yang beranekaragam ini terjadi sebagai respon terhadap lingkungan sehingga
menyebabkan tumbuhan memiliki karakter khusus. Banyak tumbuhan
berkarakter khusus yang harus diketahui oleh masyarakat. Karena pengetahuan
dan pembahasan mengenai tumbuhan merupakan salah satu ilmu dalam biologi
yang harus dikembangkan seiring perkembangan zaman. Pesatnya ilmu
pengetahuan tentang tumbuhan atau ilmu tentang biologi dalam kehidupan dapat
memberikan dampak yang sangat penting dalam perkembangan dunia
Pendidikan dan penelitian terkait biologi (Nuraida, 2014).
2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian dari monokultur dan polykultur!
2. Jelaskan perbedaan pola tanam dari tanaman monokultur dan polykultur!
3. Apa saja Keunggulan tanaman monokultur dan polykultur?
4. Jelaskan Kekurangan tanaman monokultur dan polykultur serta berikan
contoh?
5. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian dari monokultur dan polykultur.
2. Menjelaskan perbedaan pola tanam dari tanaman monokultur dan
polykultur.
3. Memaparkan apa saja Keunggulan dari tanaman monokultur dan polykultur.
4. Memaparkan apa saja Kekurangan dari tanaman monokultur dan polykultur
serta contohnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian monokultur dan polykultur
monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan
menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Metode pertanian ini sangat
populer di daerah industri. Strategi ini menguntungkan petani karena
memungkinkan pengurangan biaya, tetapi ketika satu varietas spesies ditanam,
hal itu juga dapat membahayakan pertanian hingga kegagalan panen yang
meluas.
Baru enam puluh tahun yang lalu, petani kecil di seluruh dunia
menghasilkan ribuan tanaman beragam dari benih pusaka yang diturunkan dari
generasi ke generasi. Metode pertanian tradisional yang berupaya melestarikan
kesuburan tempat tinggal mereka dilaksanakan dengan sangat hati-hati.
Kemudian, ketika populasi dunia kita mulai meningkat secara geometris
mulai sekitar 200 tahun yang lalu, bagaimanapun, kelas kapitalis / industrialis
yang sedang berkembang mulai mencoba meyakinkan kita bahwa satu-satunya
cara untuk memberi makan dunia adalah melalui ketergantungan pada sistem
pertanian yang berusaha untuk memaksimalkan produktivitas, melalui
penggunaan pupuk dan pestisida sintetis dalam jumlah besar. Sedangkan
Polikultur berasal dari kata poli yang artinya banyak dan kultur artinya budaya.
Polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang
lahanyang terusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang
lebih baik. Polikultur adalah sebuah cara budidaya yang dapat membawa
kesejahteraan bagi petani (jika dilakukan dengan baik benar) ataupun membawa
kerugian (jika dilakuan dengan cara yang salah). Terwujudnya konsep pertanian
polikultur sebagai suatu usaha manusia dalam melakukan pemadatan areal tanah
bertujuan untuk memperbaiki ekologi lingkungan alam, dan secara simultan
meningkatkan produktivitas lahan yang dapat diukur dari pendapatan ekonomi
yang pada akhirnya akan menghadirkan petani yang unggul dan mandiri.
Polikultur adalah sistem pertanaman yang menanam lebih dari satu
tanaman pada satu musim tanam dengan mempertimbangkan efisiensi ruang
tumbuh dan agroklimat. Interaksi antar tanaman tersebut dapat bersifat negatif
maupun positif (Hart, 1974 dalam Altieri, et al., 1978). Polikultur adalah model
pertanian yang ekonomis, ekologis, berbudaya, mampu diadaptasi dan
manusiawi. Model pertanian ini disebut juga dengan model pertanian yang
berkelanjutan. Model pertanian polikultur merupakan koreksi total terhadap
model pertanian monokultur (Chatarina, 2009).
2. Perbedaan pola tanam monokultur dan polykultur
Pola tanam terdiri dari monokultur dan polikultur. Pola tanam monokultur
adalah penanaman satu jenis tanaman pada waktu dan tempat yang bersamaan,
sedangkan pola tanam polikultur adalah penanaman beberapa jenis tanaman
dalam waktu yang sama ataupun berbeda pada lahan yang sama. Salah satu pola
tanam polikultur adalah tumpangsari. Sistem tanam tumpangsari antara tanaman
legum dan serealia telah banyak dilakukan. Hal ini disebabkan oleh keuntungan
yang diperoleh dari sistem tumpangsari cukup banyak antara lain, memudahkan
pemeliharaan, mengurangi resiko kegagalan panen, meningkatkan produktivitas
lahan, lebih efisien tenaga dan waktu, hemat dalam penggunaan sarana produksi,
dan mampu meningkatkan efisiensi penggunaaan lahan.
3. Keunggulan tanaman monokultur dan polykultur
Tanaman monokultur lebih mengarah pada banyak produksi dan biaya
yang lebih rendah. Untuk hewan atau ternak, mereka mengikuti metode
kelahiran dan kematangan yang sama. Proses ini juga menyebabkan biaya yang
lebih rendah bagi peternak serta pengembalian yang sangat baik ketika hewan
sudah dewasa. Sedangkan tanaman polykultur penanaman buah dengan sistem
tumpangsari atau polikultur memiliki keuntungan. Diantaranya adalah efisiensi
lahan dan biaya produksi, panen dapat dilakukan secara berkala bahkan bisa
meningkatkan produktivitas tanaman jika diterapkan dengan benar.
4. Kekurangan tanaman monokultur dan polykultur
Kekurangan pada tanaman monokultur menyebabkan terbentuknya
lingkungan pertanian yang tidak mantap (tanah pertanian harus diolah, dipupuk
dan disemprot dengan pestisida). tanaman pertanian mudah terserang hama dan
penyakit. Jika tanaman pertanian terserang hama, maka dalam waktu cepat hama
itu akan menyerang wilayah yang luas. Sedangkan kekurangan pada tanaman
polykultur yaitu Sistem penanaman polikultur juga memiliki kekurangan
terutama jika tidak sesuai dengan pemilihan jenis tanaman, diantaranya adalah
Persaingan antara tanaman dalam menghisap unsur hara dalam tanah. Dengan
beragam jenis tanam maka hama penyakit juga semakin banyak atau beragam.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan
menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Polikultur adalah sistem
pertanaman yang menanam lebih dari satu tanaman pada satu musim tanam
dengan mempertimbangkan efisiensi ruang tumbuh dan agroklimat. Pola tanam
monokultur adalah penanaman satu jenis tanaman pada waktu dan tempat yang
bersamaan, sedangkan pola tanam polikultur adalah penanaman beberapa jenis
tanaman dalam waktu yang sama ataupun berbeda pada lahan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Chatarina, T. S. (2009). TUMPANGSARI KACANG-KACANGAN TERHADAP


KETERSEDIAAN Respon Tanaman Jagung. J. GaneC Swara Edisi Khusus, 3(3),
2006–2010.

Nuraida, D. (2014). Pengembangan Ensiklopedia Morfologi , Anatomi dan Fisiologi


pada Tumbuhan Berkarakter Khusus Development Encyclopedia of Morphology ,
Anatomy and Physiology in Plants with Special Character. Jurnal, 14, 503–507.

Refwallu, M., L., & Sahertian, D., E. (2016). “Karakterisasi Morfologi Tanaman Pisang
(Musa Paradisiaca L.) Di Kelurahan Tobimeta Kecamatan Abeli Kota Kendari”,.
Jurnal Ampibi, 1(3), Hal 39-40.

Anda mungkin juga menyukai