Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MEDIA TANAM ARANG SEKAM

DALAM SISTEM HIDROPONIK

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Ir. Soesilo Wibowo, MS

JULIANSYAH ADI PERMANA


NIM. O2.11.22.148

TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah yang berjudul “Mawor” ini tepat
pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah untuk menambah wawasan
tentang mekanisasi pertanian di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen terkait
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 3 April 2023

Juliansyah Adi Permana


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga mereka yang
tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang
maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu perkembangan teknologi
budidaya pertanian yang layak disebarluaskan adalah teknologi hidroponik. Hal ini
disebabkan oleh semakin langkanya sumberdaya lahan, terutama akibat perkembangan sektor
industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensional semakin tidak kompetitif
karena tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian sistem hidroponik memberikan
alternatif bagi para petani yang memiliki lahan sempit atau yang hanya memiliki pekarangan
rumah untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber
penghasilan yang memadai.
Hidroponik secara harfiah berarti hidro = air, dan phonic = pengerjaan, sehingga secara
umum berarti sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air
yang berisi larutan nutrient. Budidaya hidroponik biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca
(greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar-benar
terlindung dari pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim dll. Beberapa
keunggulan budidaya sistem hidroponik antara lain adalah: (1) kepadatan tanaman per satuan
luas dapat dilipatgandakan sehingga menghemat penggunaan lahan; (2) mutu produk (bentuk,
ukuran, rasa, warna, kebersihan/higiene) dapat dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman
dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca; (3) tidak tergantung musim/waktu tanam dan
panen dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
Jenis hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan untuk tempat berdiri
tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya bebas dari unsur hara (steril), sementara itu
pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan ke dalam media tersebut melalui pipa
atau disiramkan secara manual. Media tanam tersebut dapat berupa kerikil, pasir, gabus,
arang, zeolit, atau tanpa media agregat (hanya air). Yang terpenting adalah bahwa media
tanam tersebut suci hama sehingga tidak menumbuhkan jamur atau penyakit lainya.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari hidroponik ?
2.      Apa keunggulan dan kelemahan dari media hidroponik ?
3.      Bagaimana teknik bercocok tanam secara hidroponik?
4.      Bagaimana kriteria tanaman yang cocok dengan media hidroponik arang sekam?
5.      Apa saja alat, bahan dan bagaimana cara pembuatan arang sekam?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian  hidroponik.
2. Mengetahui keunggulan dan kelemahan media hidroponik.
3. Mengetahui teknik bercocok tanam secara hidroponik.
4. Mengetahui kriteria tanaman yang cocok dengan media tanam arang sekam.
5. Mengetahui alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan media
     arang sekam.

1.4 Hipotesis
Bahwa tanaman kelompok kami dapat hidup semua dan tidak ada yang mati karena
pemberian pupuk dan air yang cukup atau seimbang, dan pemberian cahaya matahari yang
cukup. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Hidroponik
Percobaan tentang ilmu nutrisi sudah dimulai sejak abad ke 16 dengan
mengembangkan pertanian hidroponik dan sejak saat itu pertanian high-technology ini
semakin populer dan dikenal di seluruh dunia. Hidroponik berasal dari bahasa Latin hydros
yang berarti air dan phonos yang berarti kerja. Hidroponik arti harfiahnya adalah kerja air.
Bertanam secara hidroponik kemudian dikenal dengan bertanam tanpa medium tanah
(soilless cultivation, soilless culture). Pada awalnya bertanam secara hidroponik
menggunakan wadah yang hanya berisi air yang telah dicampur dengan pupuk, baik pupuk
makro atau pupuk mikro.
Pada perkembangannya, bertanam hidroponik meliputi berbagai cara yaitu bertanam tanpa
medium tanah, tidak hanya menggunakan wadah yang hanya diisi air berpupuk saja. Medium
pasir, perlite, zeolit, rockwool, sabut kelapa, adalah beberapa bahan yang digunakan oleh
para praktisi di dunia dalam bertanam secara hidroponik. Merupakan aplikasi teknologi untuk
menaikkan produktivitas tanaman pangan dalam rangka mencukupi kebutuhan seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Hidroponik dapat diterapkan pada sayuran, bunga, buah
dsb.
2.2 Keunggulan dan kelemahan hidroponik
  Keunggulan
- Tanaman mudah diperbaharui tanpa tergantung kondisi lahan dan musim
- Pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur
- Hemat tenaga kerja - Produk bersih dan lebih higienis
- Hemat air dan pupuk (aman untuk kelestarian lingkungan)
- Masa tanam lebih singkat
- Biaya operasional murah
  Kelemahan
- Biaya investasi awal lebih mahal
- Sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu

2.3 Sistim Hidroponik


1. Prinsip dasar hidroponik adalah memberikan bahan makanan dalam larutan mineral  atau
nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.
2. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang yang lebih
sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah tanaman lebih produktif.
3.Sistem hidroponik bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.
4.Aeroponik adalah modifikasi hidroponik terbaru. Tanaman diletakkan di atas styrofoam
hingga akarnya menggantung.
Tata Cara Penanaman Hidroponik
1.  Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan
cukup optomal
2. Penyemaian
Penyempean sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut
berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam
bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup
tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman
hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah
menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah
tumbuh minimal 2 lembar daun.

3. Persiapan media tanam


Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak
mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat
berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi
kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media
tanam yang sudah disiapkan.
4. Pembuatan green house
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa
dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap persemaian
ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
5. Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan
perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu
pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman
sistem konvensional.
6. Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada
penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan
pupuk daun, dll.
2.4 Mengetahui kriteria tanaman yang cocok dengan media tanam arang sekam.
•         Golongan tanaman hortikultura
•         Meliputi : tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias, pertamanan, dan tanaman obat-
obatan
•         Pada hakekatnya berlaku untuk semua jenis tanaman baik tahunan, biennial, maupun
annual
•         Pada umumnya merupakan tanaman annual (semusim).

2.5. Mengetahui alat, bahan, dan cara pembuatan arang sekam


MEMBUAT ARANG SEKAM
Sekam adalah bagian dari bulir padi-padian berupa lembaran yang kering, bersisik,
dan tidak dapat dimakan. Kalau di pasaran arang sekam sekitar 2 kg an dijual dengan harga
2rb sampai 3 rb. Sebetulnya mudah  untuk membuatnya.
Alat dan bahan

1. Parang untuk melubangi kaleng


2. Kaleng roti
3. Air satu ember
4. Minyak tanah dan korek api
5. Sekam

Cara pembuatan
1.    Lubangi sekeliling kaleng roti dengan menggunakan parang
2.    Tumpuk kaleng-kaleng tersebut, kemudian sekelilingnya tumpuk dengan sekam.
3.    Taruh sedikit sekam padi di dalam kaleng, tuangi sedikit minyak tanah kemudian dibakar.
4.    Setelah mulai menghitam, dibalik sampai hitamnya rata
5.    Setelah hitamnya rata, siram air agar sekam tidak menjadi abu
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Hidroponik  merupakan system bertanam tanpa menggunakan tanah dan lahan yang luas.
Keunggulan menggunakan media hidroponik cukup banyak, salah satunya buah atau sayur
yang kita tanam bisa lebih banyak dan bagus. Namun dibalik segala kelebihannya, ada juga
kekurangan menggunakan media ini yaitu biaya atau modal awal untuk menanam dengan
media ini cukup mahal, serta sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH,
dan suhu.
Banyak sekali macam – macam madia hidroponik, salah satunya yaitu arang sekam.
Arang sekam terbuat dari kulit padi yang telah dibakar namun tidak sampai menjadi abu.
Arang sekam, merupakan salah satu media yang biasanya di pakai untuk menanam berbagai
macam sayur dan buah- buahan . Misalnya, tomat, cabai, kubis dan lain- lain. Dalam
penelitian ini, kami menggunakan cabai sebagai tanaman yang akan ditanam pada media
arang sekam. Dengan waktu selama 1 bulan atau 40 hari tingkat keberhasilan tinggi, namun
belum berbuah.
3.2         Berikut Adalah Lampiran Laporan Hasil Penananam Cabai Pada Media Arang
Sekam.
Alat dan bahan :
1.   5 buah polybag ukuran sedang
2.   Bibit tanaman cabai
3.   Arang sekam secukupnya
4.   Air
5.   Baskom ( untuk mencampurkan arang sekam dengan air )

Langkah – Langkah Menanam :


1.   Siapkan bibit tanaman cabai.
2.   Siapkan air, polybag, dan arang sekam. 
3.   Campurkan arang sekam dengan air dalam wadah baskom yang telah disiapkan.
4.   Kemudian, ambil arang sekam yang telah bercampur dengan air dan masukkan
5.   kedalam polybag hingga polybag setengah penuh.
6.   Ambil bibit tanaman cabai tadi, dengan memasukkannya kedalam gelas yang berisi air.
7.   Setelah itu, tanam bibit cabai kedalam media arang sekam dan siramilah
8.   Selesai, letakkan  tanaman di tempat yang sejuk.
Cara Perawatan :
-          Setiap hari disiram menggunakan air 2 kali sehari, setiap pagi dan sore.
-          Setiap 1 bulan sekali diberi pupuk NPK dicampur dengan air.
BAB VI

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

kenggunaan media tanam arang sekam dapat menjadi pilihan yang baik untuk
bercocok tanam, terutama bagi mereka yang ingin mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dan juga memiliki keterbatasan finansial. Namun, perlu diingat bahwa
penggunaan media tanam ini perlu diimbangi dengan pemupukan yang tepat agar tanaman
dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang maksimal.

4.2 Saran

1. Bersihkan arang sekam terlebih dahulu untuk menghilangkan debu dan kotoran yang
mungkin menempel pada permukaannya.
2. Jangan terlalu padat saat menempatkan arang sekam ke dalam wadah atau sistem
hidroponik. Pastikan ada cukup ruang kosong agar air dan nutrisi dapat mengalir
dengan mudah ke akar tanaman.
3. Gunakan sistem irigasi yang baik untuk memastikan bahwa tanaman mendapatkan air
dan nutrisi yang cukup secara teratur. Sistem drip irrigation atau sistem siram akan
cocok dengan media tanam arang sekam.
4. Pertimbangkan untuk menambahkan nutrisi tambahan ke dalam air yang digunakan
untuk menyiram tanaman. Karena arang sekam memiliki kandungan nutrisi yang
rendah, penambahan nutrisi yang tepat akan membantu tanaman tumbuh lebih sehat
dan produktif.
5. Lakukan uji coba terlebih dahulu dengan media tanam arang sekam pada beberapa
tanaman kecil sebelum menggunakan media tanam ini pada tanaman yang lebih besar
dan bernilai lebih tinggi. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa media
tanam arang sekam dapat bekerja dengan baik dan tidak memberikan dampak negatif
pada tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistrik (BPS). 2016. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia 2004-2005

http://www.bps.go.id [3 Juli 2018]. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. 2001. Kapas

Monograf Balittas. Vol 7. Malang. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. 2012. Inovasi

Teknologi Serat Alam Mendukung Agroindustri yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Serat
Alam. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai