Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang sangat

membantu manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan.

Namun, hal yang masih selaras dengan perkembangan teknologi yaitu

perkembangan jumlah kelahiran manusia, sehilngga semakin berkurangnya lahan

untuk pemenuhan dalam segi penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah

banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga yang kita lihat deasa

ini, yaitu pembukaan lahan untuk menanam tanaman yang bukan bahan pangan

pokok, melainkan hanya untuk memperkaya diri.

Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan

pangan menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang?

Zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah.

Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya.

Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu

cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada masalah yang di hadapi

di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik

(hydroponic system) menawarkan solusi yang menjanjikan. Di negara-negara

miskin di mana tanah atau iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik

menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman pangan dengan mudah. Juga, di

daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit didapat,

hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.


2

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana kilas balik awal mula Teknik Budidaya Hidroponik?

2. Apa pengertian hidroponik serta bagaimana penjelasannya?

3. Apa sajakah Teknik Hidroponik yang ada?

4. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya

hidroponik?

5. Bagaimana prospek teknik budidaya hidroponik ini didalam bisnis?

6. Bagaimana teknik budidaya hidroponik terhadap sayuran?

1.3 Tujuan penulisan makalah

1. Mengetahui awal mula teknik budidaya hidroponik.

2. Mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik.

3. Mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.

4. Mengetahui factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya

hidroponik.

5. Mengetahu prospek teknik budidaya hidroponik.

6. Mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik terhadapa sayuran.

1.4 Metode penulisan

Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber

di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan

lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini

penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hidroponik

HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan

hanya dengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata

hidro yang berarti air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain

tanah seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu

bata, potongan kayu, dan busa. Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan

percaya di antara ratusan tomat yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah

melainkan di air. Seperti percobaan yang yang dilakukan salah satu bapak

hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada tahun 1930-an. Latar

belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di

sekelilingnya terasa semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman.

Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun cepat diketahui se-

antero Amerika. Bahkan tentara-tentara Amerika yang dinas di pulau-pulau

gersang dan terisolasi pun ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang tertentu

dengan menggunakan sistem hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan

segera setelah Perang Dunia II berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara

pendudukan Amerika.

Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar di

Meksiko, Puerto Rico, Hawaii, Israel, Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih

kompleks lagi, hidroponik dijadikan sebagai bisnis besar dan diselenggarakan

projek riset terhadapnya, juga banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang


4

menaruh perhatian pada bidang bercocok tanam paling logis di bumi dengan

penduduk yang terus bertambah.

Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya

hubungan yang baik antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen

dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan

makanan serta air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga

dukungan yang diberikan tanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua,

di mana akar tanaman yang tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital

dari dalam tanah, yang berarti tanpa tanah pun, suatu tanaman dapat tumbuh

asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat makanan.

Manipulasi yang dapat dilakukan selain perlakuan di atas adalah

pengontrolan. Dengan perawatan rutin (sehari hanya memakan waktu maksimal

20 menit), kita dapat menikmati bermacam buah-buahan, sayur-sayuran, dan

rempah-rempah tanaman obat.

Metode hidroponik mengizinkan orang-orang yang tinggal di rumah

dengan halaman yang sempit dan juga siswa yang bertempat di tempat kos untuk

menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlu

tanah! Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yang

sempit dapat ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil

tanaman buah dapat menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan

pupuk dapat lebih awet karena dapat dipakai ulang. Nicholls (1986)

menambahkan pula, hidroponik memungkinkan kita untuk mengatur tanaman

lebih teliti dan menjamin hasil yang baik dan seragam.


5

SETELAH ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring

waktu yang terus berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi

yang melaju cepat. Tidak dapat dibayangkan jika Tuhan tidak memberi kita otak

atau akal. Apa yang akan terjadi dengan dunia? Tanah makin sedikit, banyak yang

dirombak untuk dibangun rumah-rumah masyarakat. Populasi tumbuhan pun

semakin berkurang.

Di sisi lain, sekarang sedang maraknya bioteknologi di berbagai bidang,

salah satunya bidang pertanian. Setelah melakukan berbagai penelitian,

bioteknologi merupakan satu jalan menuju kesejahteraan manusia mengingat

lahan pertanian Asia yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman yang berhasil

dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang

memang menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya

pun lebih banyak. Namun bioteknologi tidak semulus kelihatannya, banyak pihak,

terutama dari perkumpulan lingkungan hidup semacam Greenpeace, percaya

tanaman transgenik justru akan mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal.

Adanya bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti yang dikatakan

Setyarini (2000), jagung transgenik akan dimakan hewan unggas. Dalam rantai

makanan, unggas tersebut akan dimakan manusia. Yang sangat dikhawatirkan

adalah dalam unggas tersebut terdapat genetically modified organism (GMO)

yang efeknya cukup riskan dalam tubuh manusia.

Masalah lainnya adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan

lingkungan antara lain serbuk sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma

liar, sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi.


6

Meskipun tanaman transgenik memiliki kehebatan yang menakjubkan, berkualitas

tinggi, kebal terhadap serangan hama hingga petani tidak perlu menyemprot

pestisida, serta meningkatkan swasembada pangan tanaman, dan sebagainya,

namun kita tetap harus mempertimbangkan kemungkinan besar lain, yang tidak

kalah penting hingga berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan

kita. Karena hal ini pun, sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif

paling aman. Dan mungkin hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah

memiliki kualitas yang baik, konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi

dengan tanah.

Tinggal dalam apartemen yang paling kecil sekalipun tidak menutup

kemungkinan kita dapat menanam bunga, buah, dan sayur-sayuran. Untuk

mencapainya dapat dilakukan dengan sistem hidroponik dalam pot yang kecil-

kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam dengan hidroponik menjadi alternatif

paling realistis jika hidup di kota.

Jika kita sudah menaruh perhatian untuk menumbuhkan tanaman dengan

hidroponik, pengontrolan adalah hal yang penting dilakukan. Komposisi pupuk,

pemberian insektisida yang cukup (meskipun tak perlu yang manjur, karena hama

penyakit tanaman dari tanah tidak ada atau sedikit saja di media bukan tanah),

kesterilan media dan pengairan secara teratur harus disorot. Namun pada

hidroponik juga memiliki kelemahan, apalagi jika mengabaikan sistem

pengontrolan. Menanam di udara terbuka mendatangkan persoalan baru yaitu

kondisi cuaca yang selalu berubah.


7

2.2 Pengertian dan penjelasan tanaman hidroponik

(Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik) Hidroponik (latin;

hydro = air; ponos= kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa

menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral

bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa,

serat mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai

pengganti media tanah.

Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai

suatu hobi ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa

kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:

Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama

yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa,

danmengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.

Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah

danjuga tidak membutuhkan tempat yang luas.

Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan

pertumbuhannya

Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu

dilakukansetiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu

tertampung didalam wadah yang dipakai.

Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena

terbebasdari kotoran dan hama


8

Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari,

tidakmembutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara

bertingkat

Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat

terjaga.

Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman

Tidak perlu banyak tenaga kerja

Lingkungan kerja lebih bersih

Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh

bakteri, kulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah

Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu

Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-

sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang,

bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum

vegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah

terdapat pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi

lingkungan dan usaha penghijauan.

2.3 Tehnik hidroponi

Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang

pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang

menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar,

hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan

yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan
9

untuk teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa

berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan

lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan

hidroponikterbuat dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak

beton, kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus

dijauhkan daricahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi

yang telah diisi.

Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.

Teknik Larutan Statis

Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15

olehbangsa Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa

berupaember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya

dialirkansecara pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan,

makaketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di

ataslarutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen.

Terdapatlubang untuk setiap tanaman.

Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang

tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan,

plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahayasehingga dapat

menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkangelembung

oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisadiganti

secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun dibawah

ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.
10

Teknik Larutan Alir

Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan

mengalirkanterus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar

tanaman. Teknikini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan

bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman.

Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah

tekniklapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik

inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,

dantanaman disemai di parit tersebut.

Di sekitar saluran parit tersebut dialirkanair mineral bernutrisi sehingga

sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipisyang dipakai sebagai makanan

tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya sehingga

cukup melewati akar dan menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat

oksigen yang cukup untuk tanaman.

Teknik Agregat Media

Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam,

batubata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum

dipergunakanuntuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi

dilakukan denganteknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan

bernutrisi yangditampung dalam tangki atau tong besar.

Jenis-jenis system hidroponik :

Wick system

Mengapa sistem ini disebut dengan sistem wick atau sumbu? Kita bisa

melihatnya dengan adanya media flanel sebagai sumbu yang membantu


11

mengalirkan nutrisi dari botol bawah ke botol bagian atas. Rockwool adalah

media yang akan menyerap air nutrisi yang dibawa kain flanel, sehingga akar-akar

muda tanaman akan menyerapnya dari rockwool. Semakin besar, akar tanaman

akan keluar dari rockwool dan merayap melalui kain flanel menuju larutan nutrisi

di bagian bawah dan mengisapnya sendiri.

Flow system dan ebb

Ebb and Flow System atau disebut juga Flood and Drain System atau

Sistem Pasang Surut merupakan salah satu sistem hidroponik dengan prinsip kerja

yang cukup unik. Dalam sistem hidroponik ini, tanaman mendapatkan air,

oksigen, dan nutrisi melalui pemompaan dari bak penampung yang dipompakan

ke media yang nantinya akan dapat membasahi akar (pasang). Selang beberapa

waktu air bersama dengan nutrisi akan turun kembali menuju bak penampungan

(surut). Waktu pasang dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai

kebutuhan tanaman sehingga tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air.
12

Nutrient film technique (NFT)

Nutrient Film Technique (NFT) merupakan salah satu tipe special dalam

hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A. J. Cooper di Glasshouse

Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan

berkembang pada awal 1970-an secara komersial. Konsep dasar NFT ini adalah

suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi

yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air,

nutrisi, dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar

tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara

terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat

berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas

akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam. Adanya
13

bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan

mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

Water culture system

Sistem Water Culture adalah sebuah sistem paling sederhana dari semua

enam jenis sistem hidroponik. Meskipun secara teknis sederhana, sistem

hidpronik lainnya tetap sangat efektif untuk pertumbuhan tanaman secara

hidroponik. Tidak hanya dilakukan banyak petani rumah hidroponik benar-benar

seperti menggunakan sistem water culture, tapi banyak petani komersial

menggunakan jenis sistem dalam skala besar juga.

Terutama karena sistem water culture adalah sebuah konsep yang

sederhana dan mudah. Ini juga merupakan jenis yang sangat murah dari sistem

untuk membangun, dan alasan lain mengapa ini populer dengan petani rumah

juga. Meskipun konsep ini sederhana, ada banyak cara yang imajinatif untuk

menggunakan dan membangun sistem water culture dari bahan yang berbeda.
14

Drip system (sistem tetes)

Drip System atau Drip Irrigation System adalah salah satu jenis sistem

hidroponik yang prinsipnya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang

menetes secara terus menerus sesuai kebutuhan tanaman. Tetesan diarahkan tepat

pada daerah perakaran tanaman agar tanaman dapat langsung menyerap air dan

nutrisi yang diberikan.


15

2.4 Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan

Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai.

UnsurpH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N,

P, K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B,

Mo, danCl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan

garam-garampupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk

larutan hara,pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk

tersebut.Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil,

arangsekam, spons, batu apung, dll.

Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat

salinitastidak melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air

tidakboleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.

Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan

oksigen akanmenyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman

akan kekuranganair. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan

tidak mengandungoksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui

gelembung udaraseperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium,

penggantian larutan nutrisisecara rutin, membersihkan atau mencabut akar

tanaman yang terlalu panjang, danmemberikan lubang ventilasi pada tempat

penanaman.

2.5 Prospek usaha tanam hidroponik

Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa

Bp.Bob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang

memperkenalkan sistimbercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran


16

hidroponik mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada

sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa

supermarket terkenal. Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali

lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena

sayuran hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen

yang berhigenitas tinggi, lebihsegar, dan packaging yang lebih baik, sehingga

sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan

vegan/vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya

permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah

lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.

Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran

jenishidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup

baikuntuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk

peluangekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti

Singapura dan Malaysia.

Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman

hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100

m2sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air,

pipasaluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian

investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang

usaha yang pantas untuk digeluti !

2.6. Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik

A. Media
17

Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5.

Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media

yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan

tanaman :

Media untuk persemaian atau pembibitan

Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam

atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan

harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di

dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk

gergaji atau serbuk sabut kelapa.

Media untuk tanaman dewasa

Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu

pasir agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah

arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih

terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti

cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam

bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat

untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau

membuat sendiri.

B. Benih

Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman

teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih,

yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan

komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan


18

pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-

rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon

dan lain-lain.

C. Peralatan Budidaya Hidroponik

Peralatan yang diperlukan adalah :

Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik,

nampan semai, atau kotak kayu.

Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40

cm dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.

- Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban

- Ayakan pasir untuk mengayak media semai

- Handsprayer untuk penyiraman

- Centong pengaduk media

- Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai

- Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant

- Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk

mengikat tanaman

- Ember penyiram

D. Pelaksanaan

Persiapan media semai

Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara

merata.

Persemaian tanaman

Persemaian benih besar


19

Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya

dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung

ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan air.

Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan

media. Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat

dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).

Persemaian benih kecil

Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara

persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan

media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan

dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah

tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata,

kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan

wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer

kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan

sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik

dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.

Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag

pembibitan.

Perlakuan semai

Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan

air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan

penyakit busuk.

Pembibitan
20

Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu

dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh

dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur

3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak

kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot/polybag

pembibitan.

Transplanting/pindah tanam

Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu

dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di

dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.

Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap

dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara

perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit

diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag,

maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar

polybag secara horisontal.

Penyiraman

Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh

dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering

sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara

penyiraman adalah sebagai berikut:

- Penyiraman manual

Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara

penyiramannya adalah sebagai berikut :


21

o Pada masa persemaian

Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali

sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan

gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.

o Pada masa pembibitan

Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan

ditambahkan larutan encer hara.

o Pada masa pertumbuhan dan produksi

Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap

harinya.

o Penyiraman otomatis

Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip

Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga

berasal dari pompa.

Perawatan Tanaman.

Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :

- Pemangkasan

- Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas

air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk

meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento

hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.

- Pengikatan

- Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan

penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan
22

teratur. Penopang tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali

(benang rami).

- Penjarangan bunga (pada sayuran buah)

- Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun

hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan

hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.

- Pengendalian hama dan penyakit

- Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.

- Panen dan Pasca panen

Pemanenan

Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar

diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau

gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan

tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.

Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan

tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah

termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan

pada proses produksi perlu diperhatikan.

Penanganan pasca panen

Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan

pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau

tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk

(bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena

kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat
23

tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem

penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk. Kerusakan

produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga

diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan

media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau

bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral,

pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama

menggunakan larutan dan satunya menggunakan media.

Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media,

dan oksigen. Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini

sangat bagus sekali, jika teknik yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin

tingginya permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik

http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/21/hidroponik/

http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-secara-

hidroponik/

http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/

http://sumansutra.wordpress.com/tanaman-hidroponik/

http://agrotek.utm.ac.id/component/content/article/46-berita-terkini/130-teknik-

budidaya-sayuran-secara-hidroponik.html

http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponik/

Anda mungkin juga menyukai