Anda di halaman 1dari 4

BUDIDAYA SAYURAN MENGGUNAKAN TEKNIK

HIDROPONIK DI LAHAN SEMPIT UNTUK MENINGKATKAN


KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PEDESAAN

Desi Abdilawati¹* dan Mella Safitri Hidayati¹

¹Fakultas Peternakan, Universitas Mataram

Dusun Masjid, Desa Empang Bawa, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa,


Nusa Tenggara Barat.

Desi Abdilawati (desiabdilawatib1d017053@gmail.com) 082341895806

Mella Safitri Hidayati (mellasafitrihidayatib1d017184@gmail.com)


085931232150

ABSTRAK. Hidroponik adalah cara bercocok tanam alternative di lahan yang


sempit. Mudah, terkendali, dan bisa dilakukan di media tanpa tanah. Metode
hidroponik menggunakan teknologi bercocok tanam dengan menggunakan air,
nutrisi, dan oksigen. Pada budidaya ini menggunakan air dan arang sebagai media
tumbuh. Sistem bertanam “Hidroponik” ini merupakan konsep bertanam yang
cocok untu di manfaatkan di daerah pemukiman dengan lahan yang sempit.

Kata Kunci: Hidroponik, lahan sempit.

ABSTRACT. Hydroponics is an alternative way of farming on narrow land.


Easy, controllable, and can be done in soilless media. The hydroponic method
uses farming technology using water, nutrients and oxygen. In this cultivation
using water and charcoal as a growing medium. This "hydroponic" farming
system is a farming concept that is suitable for use in residential areas with narrow
land.
Keywords: Hydroponics, narrow land.
PENDAHULUAN
Desa Empang Bawa merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Empang, luas wilayah Empang Bawa secara keseluruhan 366 Ha, dengan
pembagian luas: persawahan 245 Ha, lading 85 Ha, pemukiman 36 Ha. Jumlah
penduduk Empang Bawa pada tahun 2020 tercatat sebanyak 2.967 orang, yang
terdiri dari penduduk laki-laki 1.388 orang, penduduk perempuan 1.579 orang.
Desa Empang Bawa terdiri dari lima Dusun, yaitu Dusun Marga Makmur, Dusun
Lapangan, Dusun Masjid, Dusun Lagenti, dan Dusun Paria Jaya. Sebagian besar
penduduk desa Empang Bawa khususnya di wilayah Dusun Masjid memiliki luas
pekarangan yang relative sempit dan jarak antar rumah saling berdekatan,
terutama rumah-rumah yang berada di daerah perkampungan. Pada akhirnya
mereka tidak dapat menanam tanaman untuk menghijaukan pekarangan
rumahnya.
Sempitnya lahan pekarangan sebenarnya masih bisa dimafaatkan untuk
kegiatan budidaya tanaman, teknik penanaman yang bisa diterapkan di lahan
sempit ini salah satunya adalah teknik hidroponik. Hidroponik (dalam Bahasa
inggris: hydroponic) adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan
memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada
pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Hiroponik adalah teknik
budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuh
melainkan hanya menggunakan air. Media tumbuh yang digunakan tidak
berfungsi sebagai sumber hara bagi tanaman, melainkan sebagai penopang akar
yang menyangga larutan nutrisi.
Budidaya hidroponik berfokus pada cara pemberian air dan hara yang
optimal (sesuai dengan kebutuhan tanaman, umur tanaman, dan kondisi
lingkungan) kemudian disirkulasikan ke akar tanaman agar tercapai hasil yang
maksimal. Unsur hara atau nutrisi diberikan ke tanaman dengan cara dilarutkan
dalam air, kemudian disirkulasikan ke akar tanaman secara berkala atau pun terus
menerus tergantung dari jenis sistem hidroponik yang dipakai. Perbedaan paling
menonjol antara budidaya hidroponik dengan budidaya konvensional adalah pada
penyediaan nutrisi tanaman. Pada budidaya konvensional, ketersediaan nutrisi
untuk tanaman sangat tergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur-
unsur hara dalam jumlah yang cukup dan lengkap. Unsur-unsur hara dapat berasal
dari dekomposisi bahan-bahan organik dan anorganik dalam tanah yang terlarut
dalam air. Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara dalam tanah umumnya
dapat dipenuhi dengan pemupukan tambahan. Budidaya hidroponik dengan teknik
hidroponik ini sangat mudah, kita bisa melakukannya di sekitar rumah tanpa
membutuhkan lahan yang luas. Hal yang perlu diperhatilan dalam budidaya
dengan metode hidroponik ini adalah cahaya, oksigen, keterediaan air, dan nutrisi.
Media tanam yang digunakan berupa rockwool, sekam bakar, arang,
hidroton, atau pasir, dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman. Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia
dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan
dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun
anorganik. Pemberian nutrisi melalui permukaan media tanam atau akar tanaman.
Ketersediaan nutrisi dalam bentuk cair itulah yang dipakai sebagai awal berpijak
penerapan budidaya tanaman hidroponik.

Keuntungan dalam penerapan budidaya hidroponik adalah tidak memakan


areal yang luas sehaingga sangat cocok diterapakan oleh masyarakat yang tingal
di lingkungan padat penduduk seperti di Dusun Masjid ini. Selain itu, untuk
melakukan budidaya tanaman dengan hidroponik tidak perlu tergantung pada
musim tanam. Keuntungan lainnya adalah pupuk yang diberikan lebih efisien
sehingga dapat meminimalisir pupuk yang terbuang sia-sia dan gulma pada
tanaman budidaya tidak dapat tumbuh pada budidaya hidroponik sehingga
perawatan tanaman budidaya lebih mudah. Kelemahan dari budidaya hidroponik
adalah hanya dapat melakukan budidaya tanaman hortikultura khususnya jenis
sayuran. Selain itu, hidroponik sangat bergantung pada ketersediaan air dan unsur
hara sehingga perawatan dan penyediaan unsur hara pada tanaman budidaya
secara hidroponik harus dilakukan dan diperhatikan secara intensif. Namun, jika
dilakukan secara serius, kelemahan tersebut dapat diminimalisir.

Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik

● Kelebihan bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik

1. Dapat dilakukan pada ruang / tempat yang terbatas dan higienis


2. Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan pupuk bisa lebih hemat

3. Lebih terjamin dan bebas dari serangga dan hawa penyakit

4. Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam


tanah biasa

5. Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan

6. Kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor

● Kekurangan sistem hidroponik antara lain:

Membutuhkan modal yang besar

Pada kultur substrat, kapisitas memegang air media substrat lebih kecil dari
pada media tanah sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan
stres yang serius.

METODE KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai