ABSTRAK. Hidroponik adalah cara bercocok tanam alternative di lahan yang
sempit. Mudah, terkendali, dan bisa dilakukan di media tanpa tanah. Metode hidroponik menggunakan teknologi bercocok tanam dengan menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Pada budidaya ini menggunakan air dan arang sebagai media tumbuh. Sistem bertanam “Hidroponik” ini merupakan konsep bertanam yang cocok untu di manfaatkan di daerah pemukiman dengan lahan yang sempit.
Kata Kunci: Hidroponik, lahan sempit.
ABSTRACT. Hydroponics is an alternative way of farming on narrow land.
Easy, controllable, and can be done in soilless media. The hydroponic method uses farming technology using water, nutrients and oxygen. In this cultivation using water and charcoal as a growing medium. This "hydroponic" farming system is a farming concept that is suitable for use in residential areas with narrow land. Keywords: Hydroponics, narrow land. PENDAHULUAN Desa Empang Bawa merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Empang, luas wilayah Empang Bawa secara keseluruhan 366 Ha, dengan pembagian luas: persawahan 245 Ha, lading 85 Ha, pemukiman 36 Ha. Jumlah penduduk Empang Bawa pada tahun 2020 tercatat sebanyak 2.967 orang, yang terdiri dari penduduk laki-laki 1.388 orang, penduduk perempuan 1.579 orang. Desa Empang Bawa terdiri dari lima Dusun, yaitu Dusun Marga Makmur, Dusun Lapangan, Dusun Masjid, Dusun Lagenti, dan Dusun Paria Jaya. Sebagian besar penduduk desa Empang Bawa khususnya di wilayah Dusun Masjid memiliki luas pekarangan yang relative sempit dan jarak antar rumah saling berdekatan, terutama rumah-rumah yang berada di daerah perkampungan. Pada akhirnya mereka tidak dapat menanam tanaman untuk menghijaukan pekarangan rumahnya. Sempitnya lahan pekarangan sebenarnya masih bisa dimafaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman, teknik penanaman yang bisa diterapkan di lahan sempit ini salah satunya adalah teknik hidroponik. Hidroponik (dalam Bahasa inggris: hydroponic) adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Hiroponik adalah teknik budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuh melainkan hanya menggunakan air. Media tumbuh yang digunakan tidak berfungsi sebagai sumber hara bagi tanaman, melainkan sebagai penopang akar yang menyangga larutan nutrisi. Budidaya hidroponik berfokus pada cara pemberian air dan hara yang optimal (sesuai dengan kebutuhan tanaman, umur tanaman, dan kondisi lingkungan) kemudian disirkulasikan ke akar tanaman agar tercapai hasil yang maksimal. Unsur hara atau nutrisi diberikan ke tanaman dengan cara dilarutkan dalam air, kemudian disirkulasikan ke akar tanaman secara berkala atau pun terus menerus tergantung dari jenis sistem hidroponik yang dipakai. Perbedaan paling menonjol antara budidaya hidroponik dengan budidaya konvensional adalah pada penyediaan nutrisi tanaman. Pada budidaya konvensional, ketersediaan nutrisi untuk tanaman sangat tergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur- unsur hara dalam jumlah yang cukup dan lengkap. Unsur-unsur hara dapat berasal dari dekomposisi bahan-bahan organik dan anorganik dalam tanah yang terlarut dalam air. Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara dalam tanah umumnya dapat dipenuhi dengan pemupukan tambahan. Budidaya hidroponik dengan teknik hidroponik ini sangat mudah, kita bisa melakukannya di sekitar rumah tanpa membutuhkan lahan yang luas. Hal yang perlu diperhatilan dalam budidaya dengan metode hidroponik ini adalah cahaya, oksigen, keterediaan air, dan nutrisi. Media tanam yang digunakan berupa rockwool, sekam bakar, arang, hidroton, atau pasir, dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik. Pemberian nutrisi melalui permukaan media tanam atau akar tanaman. Ketersediaan nutrisi dalam bentuk cair itulah yang dipakai sebagai awal berpijak penerapan budidaya tanaman hidroponik.
Keuntungan dalam penerapan budidaya hidroponik adalah tidak memakan
areal yang luas sehaingga sangat cocok diterapakan oleh masyarakat yang tingal di lingkungan padat penduduk seperti di Dusun Masjid ini. Selain itu, untuk melakukan budidaya tanaman dengan hidroponik tidak perlu tergantung pada musim tanam. Keuntungan lainnya adalah pupuk yang diberikan lebih efisien sehingga dapat meminimalisir pupuk yang terbuang sia-sia dan gulma pada tanaman budidaya tidak dapat tumbuh pada budidaya hidroponik sehingga perawatan tanaman budidaya lebih mudah. Kelemahan dari budidaya hidroponik adalah hanya dapat melakukan budidaya tanaman hortikultura khususnya jenis sayuran. Selain itu, hidroponik sangat bergantung pada ketersediaan air dan unsur hara sehingga perawatan dan penyediaan unsur hara pada tanaman budidaya secara hidroponik harus dilakukan dan diperhatikan secara intensif. Namun, jika dilakukan secara serius, kelemahan tersebut dapat diminimalisir.
Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik
● Kelebihan bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik
1. Dapat dilakukan pada ruang / tempat yang terbatas dan higienis
2. Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan pupuk bisa lebih hemat
3. Lebih terjamin dan bebas dari serangga dan hawa penyakit
4. Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam
tanah biasa
5. Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan
6. Kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor
● Kekurangan sistem hidroponik antara lain:
Membutuhkan modal yang besar
Pada kultur substrat, kapisitas memegang air media substrat lebih kecil dari pada media tanah sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang serius.