Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

PHYSCIATRI INTENSIVE CARE UNIT

Amila Rosana Mayani


Apriliza Yanti
Bq. Nesa Suprianti
Fahri Amrullah
Mala Sulfiana
BAB 1
• Latar belakang
Psychiatric Intensive Care Unit memiliki fungsi yang didefinisikan dalam hal memenuhi
kebutuhan jangka pendek individu yang hadir dengan gangguan perilaku dan
symptomology ekstrim yang dapat mengakibatkan merugikan diri atau resiko lain.

Ini didefinisikan perawatan intensif psikiatri sebagai untuk pasien yang wajib ditahan,
biasanya dalam kondisi aman, yang berada dalam fase akut terganggu dari gangguan
mental yang serius. Ada kerugian yang terkait kapasitas untuk pengendalian diri
dengan peningkatan yang sesuai dalam risiko, yang tidak memungkinkan aman,
manajemen terapi dan pengobatan di bangsal akut umum terbuka.

Perawatan intensif Psychiatric disampaikan oleh staf yang berkualitas bekerja sebagai
tim multi-disiplin, menurut sebuah filosofi disepakati unit operasi didukung oleh
prinsip-prinsip penilaian risiko dan manajemen risiko yang positif.
Tujuan
• Agar mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan Psychiatric Intensive Care
Unit.
• Agar mahasiswa mengetahui apa saja kriteria pasien yang masuk PICU.
• Agar mahasiswa mengetahui fase-fase dalam tindakan intensif untuk pasen PICU.
• Agar mahasiswa mengerti cara pengukuran tingkat kedaruratan pasien dengan
menggunakan skala GAF (General Adaptive Function).
Rumusan Masalah
• Apa yang dimaksud dengan Psikiatri ?
• Apa yang dimaksud dengan Psychiatric Intensive Care Unit ?
• Apa saja kriteria pasien yang masuk PICU ?
• Apa saja fase-fase dalam tindakan intensif untuk pasien PICU ?
• Bagaimana cara mengukur tingkat kedaruratan pasien dengan menggunakan skala
GAF (General Adaptive Function) ?
BAB II
• Definisi Psikiatri
Psikiatri adalah spesialisasi medis yang ditujukan untuk mempelajari dan pengobatan
gangguan mental-yang meliputi gangguan afektif, perilaku, kognitif dan berbagai
persepsi.
Ilmu psikiatri tidaklah berdiri sendiri, melainkan selalu berkolaborasi dan segala
aspeknya selalu berkaitan dengan cabang-cabang ilmu kedokteran lainnya, misalnya
dengan cabang ilmu saraf (Neurologi) dan ilmu penyakit dalam (Internal Medicine).

Ilmu psikiatri dibangun atas 4 fondasi dasar, yaitu :


• 1. Dimensi Organo-biologis yaitu aspek pengetahuan tentang organ-organ tubuh
serta fungsi fisiologis tubuh manusia khususnya yang berkaitan langsung dengan aspek
kesehatan jiwa (seperti Sistem Susunan Saraf Pusat)
• 2. Dimensi Psiko-edukatif yaitu aspek pengetahuan tentang perkembangan
psikologis manusia serta pengaruh pendidikan-pengajaran terhadap seorang manusia
sejak lahir hingga lanjut usia.
• 3. Dimensi Sosial-Lingkungan yaitu aspek pengetahuan tentang pengaruh kondisi
sosial-budaya serta kondisi lingkungan kehidupan terhadap derajat kesehatan jiwa
manusia.
• 4. Dimensi Spiritual-Religius yaitu aspek pengetahuan tentang pengaruh taraf
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai spiritual-religius terhadap derajat kesehatan
jiwa manusia
Definisi Psychiatric Intensive Care Unit (PICU) atau UPIP (UNIT PERAWATAN
INTENSIF PSIKIATRI)

• Psychiatric Intensive Care Unit (PICU) merupakan pelayanan yang ditujukan


untuk klien gangguan jiwa dalam kondisi krisis psikiatri (Keliat, dkk, 2009).
• Psychiatric Intensive Care Unit (PICU) merupakan gabungan pelayanan gawat
darurat psikiatri dan pelayanan intensif, yang dapat diselenggarakan di rumah sakit
jiwa atau unit psikiatri rumah sakit umum (Keliat, dkk, 2009).
 
Psychiatric Intensive Care Unit (PICU) adalah suatu unit yang memberikan
perawatan khusus kepada klien-klien psikiatri yang berada dalam kondisi
membutuhkan pengawasan ketat (Maryree, 2010).

Kedaruratan Psikiatrik adalah Keadaan gangguan dalam proses fikir, alam perasaan dan
perbuatan yang memerlukan tindakan pertolongan segera. Kasus kedaruratan
psikiatrik yang sering ditemukan adalah percobaan bunuh diri dan keadaan gaduh
gelisah.
Kedaruratan dapat terjadi dimanapun dan membutuhkan penanganan segera.
Kecepatan menangani kondisi kedaruratan akan meminimalkan gejala sisa maupun
kecacatan yang akan dialami pasien.
• Kriteria Kondisi Darurat Psikiatri
Secara umum pasien yang dirawat di PICU adalah pasien dengan kriteria:
• Risiko bunuh diri yang berhubungan dengan kejadian akut dan atau suatu perubahan alam
perasaan atau perilaku yang menetap
• Penyalahgunaan NAPZA atau kedaruratan yang berhubungan yang berlangsung relatif singkat
• Kondisi lain yang akan mengalami peningkatan yang bermakna dalam waktu singkat dan
pasien tampak mampu kembali ke komunitas segera bila peningkatan tersebut terjadi.

Sedangkan berdasarkan masalah keperawatan maka pasien yang perlu dirawat di unit perawatan
intensif psikiatri adalah pasien dengan masalah keperawatan sebagai berikut:
• Perilaku Kekerasan
• Perilaku Bunuh diri
a. Perubahan sensori persepsi: halusinasi (fase IV)
b. Perubahan proses pikir: waham curiga
c. Masalah-masalah keperawatan yang berkaitan dengan kondisi pasien putus zat dan over
dosis:
1. Perubahan kenyamanan: nyeri
2. Gangguan pola tidur
3. Gangguan pemenuhan nutrisi
4. Gangguan eliminasi bowel
5. Defisit perawatan diri
• Pola Penanganan di Psychiatric Intensive Care Unit
Pola penanganan di PICU menggunakan pendekatan MPKP yang terdiri dari empat pilar yaitu :
• Pendekatan manajemen
• Compensatory reward
• Hubungan profesional
• Manajemen asuhan keperawatan
Pada ruangan PICU keempat pilar ini dilebur menjadi 2 pilar sebagai berikut:
• Manajemen pelayanan keperawatan (pilar I-III)
• Manajemen asuhan keperawatan (pilar IV)
Mengukur Tingkat Kedaruratan Pasien Dengan Skala GAF (General Adaptive
Function)
1. Skor 21 – 30
2. Skor 11 – 20
3. Skor 1 – 10
• Modifikasi Skor GAF ( General Adaptive Function).
Pada keperawatan kategori pasien dibuat dengan skor RUFA (Respons Umum Fungsi
Adaptif)
Skor RUFA  dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada pasien.
Sehingga setiap diagnosa keperawatan memiliki kriteria skor RUFA  tersendiri

NO Diagnosa Skor RUFA 1-10 Skor RUFA 11-20 Skor RUFA 21-30
Keperawatan (Intensif I) (Intensif II) (Intensif III)

1 Gangguan 1. Setiap saat mengalami 1. Sering mengalami 1. Halusinasi sesekali


persepsi sensori: halusinasi halusinasi muncul
halusinasi 2. Halusinasi tidak 2. Seringkali tidak bisa 2. Perilaku masih bisa
terkendali
3. Perilaku dikendalikan mengendalikan dikendalikan
oleh isi halusinasi halusinasi 3. Isi halusinasi tidak
4. Halusinasi berisi 3. Halusinasi mengancam
ancaman terhadap diri mengancam tetapi 4. Perilaku kadang
atau orang lain masih bisa kacau
5. Risiko tinggi bunuh diri dikendalikan
atau membunuh orang 4. Perilaku sering
lain kacau
2 Perilaku 1. Perilaku kacau 1. Perilaku kadang 1. Perilaku kadang
kekerasan 2. Sedang melakukan kacau kacau
tindak kekerasan 2. Sedang melakukan 2. Ada riwayat
fisik dan verbal kekerasan verbal melakukan tindakan
3. Berisiko tinggi 3. Risiko sedang kekerasan
mencederai orang mencederai diri dan 3. Sesekali melakukan
lain dan diri orang lain tindakan kekerasan
sendiri verbal, tidak fisik

3 Gangguan 1. Perilaku kacau 1. Perilaku sering kacau 1. Perilaku cukup


proses pikir: 2. Waham terjadi 2. Waham sering terjadi terorganisir
waham setiap saat 3. Komunikasi kadang 2. Waham jarang terjadi
3. Komunikasi sangat kacau 3. Komunikasi kacau jika
kacau terjadi waham

4 Risiko bunuh diri 1. Aktif mencoba bunuh 1. Aktif memikirkan 1. Mungkin sudah memiliki ide
untuk mengakhiri hidupnya,
diri engan cara: rencana bunuh diri,
namun tidak disertai dengan
 gantung diri namun tidak disertai ancaman dan percobaan
 minum racun dengan percobaan bunuh diri
 memotong urat nadi bunuh diri 2. Mengungkapkan perasaan
 menjatuhkan diri dari 2. Mengatakan ingin bunuh seperti rasa bersalah /
tempat yang tinggi diri namun tanpa sedih / marah / putus asa /
rencana yang spesifik tidak berdaya
3. Menarik diri dari
pergaulan sosial
2. Mengalami tanda- 4. Mengungkapkan hal-hal
tanda depresi negatif tentang diri sendiri
3. Mempunyai rencana yang menggambarkan harga
bunuh diri yang spesifik diri rendah
4. Menyiapkan alat 5. Mengatakan: “Tolong jaga
untuk bunuh diri (pistol, anak-anak karena saya akan
pisau, silet, dll) pergi jauh!” atau “Segala
sesuatu akan lebih baik
tanpa saya”.

5 Panik 1. Perilaku kacau 1. Perilaku agak kacau


2. Persepsi sangat 2. Persepsi hanya yang
sempit nyata
3. Tidak mampu 3. Mampu berkomunikasi
menerima informasi terbatas
4. Tidak sadar 4. Sadar lingkungan
lingkungan terbatas

6 Defisit perawatan 1. Sama sekali tidak 1. Mampu melakukan 1. Mau berinisiatif


diri mau dan mampu kebersihan diri tetapi melakukan perawatan
melakukan tidak mau diri hanya dengan
perawatan diri 2. Perilaku masih bisa bimbingan
2. Perilaku kacau diarahkan 2. Perilaku masih bisa
3. Tidak mampu 3. Praktek kebersihan diri diarahkan
mengikuti perintah hanya jika diingatkan 3. Kadang-kadang tidak
melakukan kebersihan
diri dengan rutin
7 Isolasi sosial 1. Kontak sosial 1. Kontak sosial sangat 1. Kontak verbal masih
sangat kurang terbatas, hanya sangat terbatas
2. Katatonia dengan orang yang 2. Sudah mau
3. Sama sekali atau sangat dekat berinteraksi
kurang sekali 2. Komunikasi verbal walaupun sangat
dalam kontak sangat terbatas terbatas
verbal 3. Aktivitas fisik hanya 3. Aktifitas fisik sudah
terbatas untuk makin sering
kebutuhan dasar dilakukan
fisik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai