MATERI : HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro berarti air dan ponous berarti
kerja. Sesuai arti tersebut, bertanam secara hidroponik merupakan teknologi bercocok
tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Hidroponik adalah inovasi yang
dilakukan untuk berbudidaya tanaman pada lahan yang sempit tanpa membutuhkan tanah
sebagai media tanam. Nutrisi tanaman hidroponik diaplikasikan dalam bentuk cair
bersamaan dengan air yang berfungsi sebagai media. Aerasi dilakukan dengan bantuan
pompa air untuk memenuhi kebutuhan udara bagi tanaman hidroponik. Hidroponik semakin
banyak diterapkan mulai dari kalangan masyarakat umum, instansi pemerintahan dan
swasta serta lembaga pendidikan. Hidroponik semakin banyak dikenal dan dilakukan oleh
masyarakat karena berbagai alasan seperti : kebutuhan sayuran semakin meningkat seiring
dengan peningkatan penduduk, keterbatasan lahan dan ruang, mewujudkan kawasan
mandiri pangan, media tanah yang telah tercemar terutama di wilayah perkotaan, efisiensi
dalam penggunaan lahan, pertumbuhan gulma sedikit.
Kelebihan Hidroponik :
1) Pertumbuhan tanaman lebih cepat. Hal ini dikarenakan tanaman hidroponik
menyerap nutrisi lebih baik dengan media menggunakan air.
2) Tidak perlu menyiram tanaman. Hal ini dikarenakan media yang digunakan tanaman
hidroponik ialah menggunakan air.
3) Proses penanaman yang lebih mudah jika dibandingkan dengan menggunakan
teknik tradisional, seperti menggunakan tanah.
4) Hasil panen cenderung lebih banyak.
5) Dapat menghemat ruang. Dalam menanam hidroponik Anda tidak memerlukan ruang
yang luas. Anda bisa menggunakan pada ruang yang sempit, seperti teras atau
balkon rumah.
6) Hasil panen yang lebih steril. Hal ini dikarenakan tanaman terbebas dari bahan kimia
atau pestisida.
7) Tanaman hidroponik Tidak tergantung dengan cuaca. Dengan begitu, Anda dapat
bercocok tanam di cuaca dan iklim apapun.
8) Penggunaan pupuk yang lebih hemat dan efisien.
9) Tanaman hidroponik tidak membutuhkan tanah. Dengan begitu, area disekitar
tanaman akan lebih terlihat bersih.
10) Mengurangi tenaga yang dibutuhkan. Pasalnya Anda tidak memerlukan pengolahan
lahan, penanaman, dan memanen. Dengan begitu teknik ini lebih efisien dan praktis.
11) Risiko adanya hama lebih kecil. Hal ini dikarenakan media yang digunakan ialah air,
sehingga tanaman akan terhindar dari hama.
Kekurangan Hidroponik :
1) Perlu ketelitian yang ekstra dalam merawat tanaman hidroponik. Anda perlu untuk
selalu mengontrol nutrisi yang diberikan pada tumbuhan, termasuk dengan kadar
keasaman pH. Jika Anda tidak memiliki ilmu yang cukup untuk bercocok tanaman
menggunakan teknik ini, maka akan cukup sulit untuk dilakukan.
2) Membutuhkan modal yang cukup besar. Apabila dibandingkan dengan
menggunakan media tanah, tentu teknik hidroponik membutuhkan modal yang cukup
besar. Oleh karena itu, teknik ionik lebih cocok digunakan untuk budidaya tanaman
dengan skala besar. Dengan begitu, Anda juga cepat dapat mengembalikan modal
awal
3) Pemeliharaan hidroponik masih langka. Hal ini dikarenakan teknik bercocok tanaman
ini masih jarang dilakukan sehingga, alat-alat tertentu terkadang sulit untuk
didapatkan.
4) Perawatan yang cukup mahal. Dalam merawat tanaman hidroponik Anda
membutuhkan berbagai peralatan, perlengkapan, dan juga dengan biaya
pemeliharaan yang tentunya tidak sedikit.
5) Perlu keahlian khusus untuk menanam tanaman metode hidroponik. Agar Anda
dapat menghemat pengeluaran dalam merawat tanaman hidroponik, maka
membutuhkan keahlian khusus agar Anda dapat membuat kreativitas peralatan
hidroponik. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi membeli peralatan yang mahal.
"Terkadang petani mengalami kendala air. Tetapi di kebun hidroponik, air kita suplai
dengan sistem sirkulasi. Sehingga kebutuhan air jadi lebih hemat," terang pendiri Kebun
Sayur Surabaya tersebut. Di pertanian hidroponik, air adalah faktor penting yang perlu
diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen maksimal. Air sebagai ganti tanah, pada
pertanian konvensional sangat menentukan kualitas sayur yang kita tanam.
Pengaruh suhu juga tak kalah penting. Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada
suhu optimum yaitu berkisar antara 18 sampai 25 derajat celcius. "Tetapi suhu ini di
dalam air, bukan suhu lingkungan. Sangat dipengaruhi oleh jenis dan fase pertumbuhan
tanaman," ujarnya.
Terakhir adalah kebutuhan nutrisi. Perlu dipahami bawa untuk dapat tumbuh, tanaman
pada umumnya membutuhkan unsur hara yang sangat kompleks. Di alam,
pengelompokan dibagi menjadi dua yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Jika kebutuhan di atas telah tercukupi, barulah mulai menanam. Persiapan yang perlu
dilakukan untuk mendapatkan air baku yang baik antara lain mengetahui sumber air.
Kedua adalah memeriksa kekeruhan dan derajat keasaman air, dengan pH optimal 5.5
sampai 6.5. Terakhir adalah memeriksa temperatur air. "Suhunya berkisar antara 25
sampai 27 derajat celsius," jelasnya.
Venta menjelaskan, pemberian nutrisi juga tidak dilakukan sembarangan. "Rumus
larutan nutrisinya 5:5:1. Artinya 5 ml nutrisi A, ditambah 5 ml nutrisi B, dilarutkan dalam
1 liter air," paparnya.
Siklus atau pola penanaman hidroponik di Kebun Sayur Surabaya sendiri diawali dari
penyemaian benih, memastikan arah tumbuh, hingga benih mulai berkecambah. Ketika
benih telah siap dipindahkan, dilakukan pemisahan tiap benih, pemindahan benih ke
lahan, perawatan dan pengontrolan, sampai pada kondisi tanaman siap dipanen.
Hidroponik Sistem Wick atau sistem Sumbu paling banyak dipraktekan oleh pemula
yang baru mencoba menanam hidroponik untuk pertama kalinya, selain tidak
memerlukan modal yang besar, hidroponik sistem wick bisa menggunakan barang-
barang bekas yang ada di rumah, seperti bekas air mineral, bekas pipa, dirigen dan
lain sebagainya. Jadi untuk anda yang ingin memulai hidroponik dan baru belajar,
lebih baik anda memilih sistem wick, dengan cara memanfaatkan barang-barang
bekas di rumah anda, seiring waktu anda akan tahu cara bertanam hidroponik dan
anda akan mendapatkan pengetahuan mengenai ara bertanam hidroponik
Sistem wick memang banyak memiliki kelebihan, namun di balik kelebihannya
ternyata terdapat juga kelemahannya.
a. Kelebihan Sistem Wick :
1) Murah tidak perlu modal besar
Karena bisa memanfaatkan barang-barang/wadah bekas yang ada di
rumah.
2) Bisa memanfaatkan pekarangan yang sempit
Karena umumnya sistem wick menggunakan wadah-wadah dengan ukuran
kecil, kita bisa meletakan di beberapa sudut pekarangan yang tidak terlalu
luas yang penting terkena cukup sinar matahari setiap harinya.
3) Tidak perlu menggunakan energy listrik.
Pada sistem wick kita tidak perlu menggunakan listrik karena sistem wick
umumnya bisa diimplementasikan tanpa harus memakai pompa/aerator.
4) Mudah pembuatan instalasinya
Instalasi hidroponik sistem wick terbilang cukup mudah, hanya dengan
menyediakan wadah yang dapat menampung air, netpot yang bisa kita buat
dari wadah-wada bekas ice ceream serta sumbu dari kain planel atau kain
yang bisa menyerap air itu sudah cukup. sangat mudah sekali instalasinya
5) Hama tidak cepat menyebar
Hama yang menyerang akar tidak cepat menyebar ke tanaman lainnya
dikarenakan menggunakan wadah yang berbeda.
6) Bisa memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar rumah
Kelebihan lainnya dari sistem wick adalah, kita bisa memanfaatkan segala
macam barangbarang yang ada di rumah yang bisa menampung air apapun
itu sehingga akan hemat biaya.
Sistem NFT adalah sebuah sistem tanam hidrponik yang memakai pipa atau gully
sebagai talang instalasi, dalam sistem NFT air mengalir menggunakan pompa dan
alirannya sangat tipis sekali, tujuannya agar akar tanaman selain mendapatkan
nutrisi dan air yang cukup juga mendapatkan suplai oksigen yang sangat baik.
Sistem NFT banyak dipilih oleh petani hidrponik berpengalaman skala besar karena
hasilnya sangat optimal, namun begitu sistem NFT memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri
a. Kelebihan Sistem Wick :
1) Tumbuh kembang tanaman lebih maksimal
Tumbuh kembang tanaman umumnya lebih maksimal, karena tanaman akan
mendapatkan pasokan air, nutrisi dan oksigen yang sangat memadai.
2) Tidak terlalu banyak menghabiskan pupuk nutrisi.
Karena sistem NFT menggunakan aliran air yang sangat tipis, sehinngga
kebutuhan larutan nutrisi bisa lebih di minimalisir namun kebutuhan nutrisi
terserap sempurna sehingga tidak mempengaruhi tumbuh kembang
tanaman.
3) Pemeliharan yang lebih mudah
Pemeliharaan NFT lebih mudah terutama ketika ingin mengontrol nilai
Kandungan nutrisi, cukup dilakukan dibak penampungan, maka semua
tanaman seragam akan mendapatkan distribusi nutrisi dengan nilai ppm
yang merata.
4) Resiko pengendapan kotoran dalam guli sedikit.
Kotoran di dalam talang atau pipa umumnya disebabkan oleh endapan
nutrisi yang sudah terlalu lama digunakan tanpa dikuras, untuk NFT resiko
endapan nitroso dalam pipa atau guly dapat diminimalisir karena aliran air
mengalir secara terus menerus tanpa ada yang tergenang.
b. Kekurangan Sistem NFT Hidrponik
1) Sangat tergantung dengan
Listrik Sistem NFT menggunakan pompa untuk mengalirkan air, jika listrik
mati maka pompa akan ikut mati artinya tanaman tidak akan mendapatkan
aliran nutrisi, sehingga jika dibiarkan dalam waktu yang lama tanaman bisa
layu dan mati.
2) Penyebaran penyakit Cepat J
Jika satu tanaman terkena hama seperti hama yang menyerang akar, akan
mudah sekali menyebar ke tanaman yang lain. untuk menghindarinya jika
terdapat satu tanaman terkena hama yang menyerang akar terutama, lebih
baik langsung buang.
3) Biaya Instalasi mahal
Biaya instalasi untuk sistem NFT terbilang cukup mahal, karena umumnya
pipa instalasinya menggunakan Gully yang dasarnya rata dan harganya
relatif mahal serta susah untuk didapat.
4) Tanaman bisa mati jika pompa mati.
Karena dalam sistem NFT tidak terdapat air yang tergenang, hanya aliran air
saja, ini menjadi salah satu kelemahannya sistem NFT sangat tergantung
pada pompa, jika pompa mati otomatis tanaman tidak akan mendapatkan
aliran air, jika dibiarkan tanaman bisa layu dan mati.
Sistem rakit apung adalah sistem hidroponik yang memanfaatkan genangan air yang
ditutup styrofoam yang diletakan mengapung diatas permukaan air,sistem hidroponik
rakit apung sangat banyak digunakan karena kepraktisannya. Kelebihan shidroponik
sistem rakit apung.
a. kelebihan hidroponik rakit apung:
1) Pemeliharaan yang sangat mudah
Pemeliharaan hidroponik sistem rakit apung terbilang sangat mudah
2) Tanaman dapat tumbuh merata
Tanaman hidroponik yang ditanam dalam sistem rakit apung mampu tumbuh
merata karena mendapatkan nutrisi dari sumber yang sama untuk setiap
tanaman.
3) Bak dapat digunakan lebih dari satu kali tanam.
Selema air nutrisi dalam bak rakit apung masih bersih, air masih terus bisa
digunakan untuk musim tanam berikutnya tidak perlu diganti, cukup
ditambah.
b. Kekurangan rakit apaung.
1) Biaya instalasi mahal.
Sistem Rakit apung terbaru umumnya menggunakan minimal 2 pompa yang
diletakan secara berhadapan di pojok bawah kiri dan pojok atas kanan.
dengan tujuan agar air tersirkulasi dengan baik dan agar air cukup
mengandung oksigen untuk akar, tentunya jumlah pompa menyesuaikan
dengan panjangnya bak penampungan semakin luas maka pompa yang
digunakan bisa lebih dari 2 dan secara otomatis memerlukan modal yang
lebih besar lagi.
2) Memerlukan air yang banyak.
Tinggi air pada bak penampungan rakit apung minimal 15 centimeter hingga
20 cm, semakin luas bak penampungan maka kebutuhan air akan semakin
banyak.
3) Penyakit cepat menyebar
Jika satu tanaman dalam sistem rakit apung terserang hama, misal busuk
akar yang disebabkan oleh bakteri atau jamur, maka jika dibiarkan
penyebarannya akan cepat, untuk mengatasinya jika sudah terlalu parah,
seluruh air nutirsi dalam bak harus diganti dengan yang baru