Anda di halaman 1dari 11

SINOPSIS

MATERI : HIDROPONIK

Kesadaran dalam melakukan Gaya hidup yang berkelanjutan pada masa


sekarang sangat perlu dilakukan. Salah satu upaya dalam mengimplementasikan gaya
hidup berkelanjutan di bidang pangan yaitu dengan meningkatkan ketahanan pangan.
Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah
tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara aman, merata, terjangkau dan
cukup, baik dari jumlah maupun mutunya. Oleh karena itu untuk mewujudkan ketahanan
pangan yang baik perlu adanya inovasi dalam pemenuhan gizi keluarga salah satunya
dengan melakukan pemanfaatan pekarangan. Pemanfaatan lahan pekarangan menjadi
salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan pangan skala rumah tangga. Setiap rumah
pastinya mempunyai pekarangan walaupun hanya sejengkal jari. Pemanfaatan pekarangan
yang maksimal dapat memberikan kesan dan nuasna positif serta mendukung gaya hidup
berkelanjutan. Dengan memanfaatkan lahan kososng disekitar rumah, kita bisa berkreasi
dengan tanaman, banyak sekali teknologi pertanian yang dapat di terapkan mulai dari teknik
hidroponik, aeroponik, tabulampot, dll. Dengan demikian di harapkan pada setiap
masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengembangkan hidroponik sehingga sistem
perekonomian masyarakat berjalan lancar dan semakin meningkat.

Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro berarti air dan ponous berarti
kerja. Sesuai arti tersebut, bertanam secara hidroponik merupakan teknologi bercocok
tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Hidroponik adalah inovasi yang
dilakukan untuk berbudidaya tanaman pada lahan yang sempit tanpa membutuhkan tanah
sebagai media tanam. Nutrisi tanaman hidroponik diaplikasikan dalam bentuk cair
bersamaan dengan air yang berfungsi sebagai media. Aerasi dilakukan dengan bantuan
pompa air untuk memenuhi kebutuhan udara bagi tanaman hidroponik. Hidroponik semakin
banyak diterapkan mulai dari kalangan masyarakat umum, instansi pemerintahan dan
swasta serta lembaga pendidikan. Hidroponik semakin banyak dikenal dan dilakukan oleh
masyarakat karena berbagai alasan seperti : kebutuhan sayuran semakin meningkat seiring
dengan peningkatan penduduk, keterbatasan lahan dan ruang, mewujudkan kawasan
mandiri pangan, media tanah yang telah tercemar terutama di wilayah perkotaan, efisiensi
dalam penggunaan lahan, pertumbuhan gulma sedikit.

Kelebihan Hidroponik :
1) Pertumbuhan tanaman lebih cepat. Hal ini dikarenakan tanaman hidroponik
menyerap nutrisi lebih baik dengan media menggunakan air.
2) Tidak perlu menyiram tanaman. Hal ini dikarenakan media yang digunakan tanaman
hidroponik ialah menggunakan air.
3) Proses penanaman yang lebih mudah jika dibandingkan dengan menggunakan
teknik tradisional, seperti menggunakan tanah.
4) Hasil panen cenderung lebih banyak.
5) Dapat menghemat ruang. Dalam menanam hidroponik Anda tidak memerlukan ruang
yang luas. Anda bisa menggunakan pada ruang yang sempit, seperti teras atau
balkon rumah.
6) Hasil panen yang lebih steril. Hal ini dikarenakan tanaman terbebas dari bahan kimia
atau pestisida.
7) Tanaman hidroponik Tidak tergantung dengan cuaca. Dengan begitu, Anda dapat
bercocok tanam di cuaca dan iklim apapun.
8) Penggunaan pupuk yang lebih hemat dan efisien.
9) Tanaman hidroponik tidak membutuhkan tanah. Dengan begitu, area disekitar
tanaman akan lebih terlihat bersih.
10) Mengurangi tenaga yang dibutuhkan. Pasalnya Anda tidak memerlukan pengolahan
lahan, penanaman, dan memanen. Dengan begitu teknik ini lebih efisien dan praktis.
11) Risiko adanya hama lebih kecil. Hal ini dikarenakan media yang digunakan ialah air,
sehingga tanaman akan terhindar dari hama.

Kekurangan Hidroponik :
1) Perlu ketelitian yang ekstra dalam merawat tanaman hidroponik. Anda perlu untuk
selalu mengontrol nutrisi yang diberikan pada tumbuhan, termasuk dengan kadar
keasaman pH. Jika Anda tidak memiliki ilmu yang cukup untuk bercocok tanaman
menggunakan teknik ini, maka akan cukup sulit untuk dilakukan.
2) Membutuhkan modal yang cukup besar. Apabila dibandingkan dengan
menggunakan media tanah, tentu teknik hidroponik membutuhkan modal yang cukup
besar. Oleh karena itu, teknik ionik lebih cocok digunakan untuk budidaya tanaman
dengan skala besar. Dengan begitu, Anda juga cepat dapat mengembalikan modal
awal
3) Pemeliharaan hidroponik masih langka. Hal ini dikarenakan teknik bercocok tanaman
ini masih jarang dilakukan sehingga, alat-alat tertentu terkadang sulit untuk
didapatkan.
4) Perawatan yang cukup mahal. Dalam merawat tanaman hidroponik Anda
membutuhkan berbagai peralatan, perlengkapan, dan juga dengan biaya
pemeliharaan yang tentunya tidak sedikit.
5) Perlu keahlian khusus untuk menanam tanaman metode hidroponik. Agar Anda
dapat menghemat pengeluaran dalam merawat tanaman hidroponik, maka
membutuhkan keahlian khusus agar Anda dapat membuat kreativitas peralatan
hidroponik. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi membeli peralatan yang mahal.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Hal pertama yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan sistem hidroponik adalah
air. Sesuai dengan namanya, hidroponik berarti sistem menanam menggunakan air.
Kandungan mineral yang terdapat pada beberapa sumber air tentu akan berbeda,
tergantung dari lokasi sumber air. Beberapa sumber air yang umum digunakan adalah
air sumur, air sungai, air PDAM atau ledeng, dan air hujan.

"Terkadang petani mengalami kendala air. Tetapi di kebun hidroponik, air kita suplai
dengan sistem sirkulasi. Sehingga kebutuhan air jadi lebih hemat," terang pendiri Kebun
Sayur Surabaya tersebut. Di pertanian hidroponik, air adalah faktor penting yang perlu
diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen maksimal. Air sebagai ganti tanah, pada
pertanian konvensional sangat menentukan kualitas sayur yang kita tanam.

Yang kedua adalah cahaya matahari. "Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan


tanaman melalui tiga sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya (panjang
gelombang), dan lamanya penyinaran (panjang hari)," tutur alumnus Teknik Sipil ITS
tersebut.

Pengaruh suhu juga tak kalah penting. Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada
suhu optimum yaitu berkisar antara 18 sampai 25 derajat celcius. "Tetapi suhu ini di
dalam air, bukan suhu lingkungan. Sangat dipengaruhi oleh jenis dan fase pertumbuhan
tanaman," ujarnya.

Terakhir adalah kebutuhan nutrisi. Perlu dipahami bawa untuk dapat tumbuh, tanaman
pada umumnya membutuhkan unsur hara yang sangat kompleks. Di alam,
pengelompokan dibagi menjadi dua yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Jika kebutuhan di atas telah tercukupi, barulah mulai menanam. Persiapan yang perlu
dilakukan untuk mendapatkan air baku yang baik antara lain mengetahui sumber air.
Kedua adalah memeriksa kekeruhan dan derajat keasaman air, dengan pH optimal 5.5
sampai 6.5. Terakhir adalah memeriksa temperatur air. "Suhunya berkisar antara 25
sampai 27 derajat celsius," jelasnya.
Venta menjelaskan, pemberian nutrisi juga tidak dilakukan sembarangan. "Rumus
larutan nutrisinya 5:5:1. Artinya 5 ml nutrisi A, ditambah 5 ml nutrisi B, dilarutkan dalam
1 liter air," paparnya.

Siklus atau pola penanaman hidroponik di Kebun Sayur Surabaya sendiri diawali dari
penyemaian benih, memastikan arah tumbuh, hingga benih mulai berkecambah. Ketika
benih telah siap dipindahkan, dilakukan pemisahan tiap benih, pemindahan benih ke
lahan, perawatan dan pengontrolan, sampai pada kondisi tanaman siap dipanen.

Jenis Air Terbaik Untuk Hidroponik


Air Hujan
Cara mengolah air hujan sebagai air yang cocok untuk hidroponik sangat mudah. Ada
beberapa metode yang bisa Anda gunakan, yaitu metode elektrolisa, biopori, dan kelola
air hujan secara komunal. Metode elektrolisa pada pengolahan air adalah metode
membuat air yang tersedia unsur mineral dengan menggunakan listrik.
Biopori dikenal dengan teknik membuat tanah menjadi subur dengan diisinya bahan
organik pada lubang tersebut. Faktanya, lubang biopori bisa dimanfaatkan untuk
menampung air hujan. Air hujan yang turun ke lubang biopori menyebabkan air diserap
oleh tanah. Kemudian air tanah tersebut bisa digunakan untuk hidroponik.
Kelola air hujan secara komunal adalah kegiatan menampung air hujan di tempat
terbuka lalu pada bagian penampungnya terdapat pipa yang bisa dialirkan. Pipa
tersebut bisa Anda sambungkan ke tempat Anda melakukan hidroponik.
Air nutrisi
Hampir semua buku tentang hidroponik menjelaskan air yang cocok untuk hidroponik
adalah jenis air nutrisi. Air nutrisi adalah air yang diberikan tambahan unsur hara
tertentu yang dibutuhkan tanaman.
Air ledeng atau PAM
Air ledeng bisa digunakan untuk hidroponik, hanya saja perlu perlakuan khusus. Hal ini
karena faktor kandungan kaporit dalam air ledeng. Cara Anda supaya bisa
menggunakan air ledeng/pam sebagai air untuk tanaman hidroponik adalah dengan
melakukan penguapan.
Air tawar
Biasanya air tawar dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Ternyata, kalau Anda
memanfaatkannya untuk kegiatan hidroponik juga bisa. Apabila ingin mendapatkan air
tawar walaupun wilayah Anda tidak dekat dengan danau dan air tawar sebenarnya bisa.
Anda tinggal menghilangkan kandungan larutan garam dan mineral pada air tersebut.
Air sungai
Budidaya hidroponik bisa memanfaatkan air sungai sebagai air untuk tanamannya.
Penggunaan air sungai sebagai air untuk tanaman hidroponik sama seperti jenis air lain
yang memerlukan perlakuan karena kandungan unsur-unsur yang ada di dalamnya.
Air sungai sangat dekat sekali dengan air pembuangan dari rumah tangga dan lainnya
sehingga hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menghilangkan kuman dengan
proses desinfeksi. Kemudian diendapkan supaya reaksi dari desinfeksi berhasil.
Selanjutnya, air sungai tersebut disaring hingga tidak ada partikel-partikel tertentu.
Ulangi proses ini hingga air jernih dan mencapai pH yang sesuai.

Jenis jenis Hidroponik


A. Kelebihan Dan Kekurangan Hidroponik Sistem Wick/Sumbu

Hidroponik Sistem Wick atau sistem Sumbu paling banyak dipraktekan oleh pemula
yang baru mencoba menanam hidroponik untuk pertama kalinya, selain tidak
memerlukan modal yang besar, hidroponik sistem wick bisa menggunakan barang-
barang bekas yang ada di rumah, seperti bekas air mineral, bekas pipa, dirigen dan
lain sebagainya. Jadi untuk anda yang ingin memulai hidroponik dan baru belajar,
lebih baik anda memilih sistem wick, dengan cara memanfaatkan barang-barang
bekas di rumah anda, seiring waktu anda akan tahu cara bertanam hidroponik dan
anda akan mendapatkan pengetahuan mengenai ara bertanam hidroponik
Sistem wick memang banyak memiliki kelebihan, namun di balik kelebihannya
ternyata terdapat juga kelemahannya.
a. Kelebihan Sistem Wick :
1) Murah tidak perlu modal besar
Karena bisa memanfaatkan barang-barang/wadah bekas yang ada di
rumah.
2) Bisa memanfaatkan pekarangan yang sempit
Karena umumnya sistem wick menggunakan wadah-wadah dengan ukuran
kecil, kita bisa meletakan di beberapa sudut pekarangan yang tidak terlalu
luas yang penting terkena cukup sinar matahari setiap harinya.
3) Tidak perlu menggunakan energy listrik.
Pada sistem wick kita tidak perlu menggunakan listrik karena sistem wick
umumnya bisa diimplementasikan tanpa harus memakai pompa/aerator.
4) Mudah pembuatan instalasinya
Instalasi hidroponik sistem wick terbilang cukup mudah, hanya dengan
menyediakan wadah yang dapat menampung air, netpot yang bisa kita buat
dari wadah-wada bekas ice ceream serta sumbu dari kain planel atau kain
yang bisa menyerap air itu sudah cukup. sangat mudah sekali instalasinya
5) Hama tidak cepat menyebar
Hama yang menyerang akar tidak cepat menyebar ke tanaman lainnya
dikarenakan menggunakan wadah yang berbeda.
6) Bisa memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar rumah
Kelebihan lainnya dari sistem wick adalah, kita bisa memanfaatkan segala
macam barangbarang yang ada di rumah yang bisa menampung air apapun
itu sehingga akan hemat biaya.

b. Kekurangan / Kelemahan Sistem Wick


1) Repot sekali dalam pemeliharaan (pemberian air nutrisi dll).
Karena sistem wick biasanya menggunakan wadah-wadah secara terpisah
(sendiri-sendiri), ini cukup merepotkan pada saat mengisi ulang air nutrisi
yang menyusut karena dikonsumsi oleh tanaman hidroponik kita tatkala
tanaman sudah besar. Ketika tanaman masih kecil, ini tentu tidak terlalu
berpengaruh, namun ketika tanaman sudah besar apalagi menjelang panen,
kebutuhan air niutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman akan sangat banyak
sehingga tandon/wadah air nutrisi akan semakin cepat habis terkuras
diserap oleh akar tanaman hidroponik kita, sehingga dengan demikian
memaksa kita untuk sering mengisi ulang wadah-wadah yang airnya surut
satu persatu
2) Mudah terkena busuk akar
Yang kedua kelemahan dari sistem wick adalah jika kita kurang telaten,
tanaman mudah terkena hama yang menyerang akar yaitu busuk akar yang
disebabkan oleh air nutrisi yang sangat jenuh, dan suhu tinggi yang kita
biarkan. biasanya tanaman akan menguning pada akhirnya mati. Untuk
menghindarinya kita harus sering mengobok-obok air nutrisi serta wadah
tanam harus terdapat pentilasi yang cukup.
3) Tanaman terkadang sulit berkembang.
Tanaman hidroponik yang ditanam pada sistem wick terkadang sulit
berkembang kurus dan kerdil, biasanya dikarenakan karena air kekurangan
oksigen, suhu air sering panas ketika kita jarang mengobok-obok air dalam
wadah sistem wick.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem NFT

Sistem NFT adalah sebuah sistem tanam hidrponik yang memakai pipa atau gully
sebagai talang instalasi, dalam sistem NFT air mengalir menggunakan pompa dan
alirannya sangat tipis sekali, tujuannya agar akar tanaman selain mendapatkan
nutrisi dan air yang cukup juga mendapatkan suplai oksigen yang sangat baik.
Sistem NFT banyak dipilih oleh petani hidrponik berpengalaman skala besar karena
hasilnya sangat optimal, namun begitu sistem NFT memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri
a. Kelebihan Sistem Wick :
1) Tumbuh kembang tanaman lebih maksimal
Tumbuh kembang tanaman umumnya lebih maksimal, karena tanaman akan
mendapatkan pasokan air, nutrisi dan oksigen yang sangat memadai.
2) Tidak terlalu banyak menghabiskan pupuk nutrisi.
Karena sistem NFT menggunakan aliran air yang sangat tipis, sehinngga
kebutuhan larutan nutrisi bisa lebih di minimalisir namun kebutuhan nutrisi
terserap sempurna sehingga tidak mempengaruhi tumbuh kembang
tanaman.
3) Pemeliharan yang lebih mudah
Pemeliharaan NFT lebih mudah terutama ketika ingin mengontrol nilai
Kandungan nutrisi, cukup dilakukan dibak penampungan, maka semua
tanaman seragam akan mendapatkan distribusi nutrisi dengan nilai ppm
yang merata.
4) Resiko pengendapan kotoran dalam guli sedikit.
Kotoran di dalam talang atau pipa umumnya disebabkan oleh endapan
nutrisi yang sudah terlalu lama digunakan tanpa dikuras, untuk NFT resiko
endapan nitroso dalam pipa atau guly dapat diminimalisir karena aliran air
mengalir secara terus menerus tanpa ada yang tergenang.
b. Kekurangan Sistem NFT Hidrponik
1) Sangat tergantung dengan
Listrik Sistem NFT menggunakan pompa untuk mengalirkan air, jika listrik
mati maka pompa akan ikut mati artinya tanaman tidak akan mendapatkan
aliran nutrisi, sehingga jika dibiarkan dalam waktu yang lama tanaman bisa
layu dan mati.
2) Penyebaran penyakit Cepat J
Jika satu tanaman terkena hama seperti hama yang menyerang akar, akan
mudah sekali menyebar ke tanaman yang lain. untuk menghindarinya jika
terdapat satu tanaman terkena hama yang menyerang akar terutama, lebih
baik langsung buang.
3) Biaya Instalasi mahal
Biaya instalasi untuk sistem NFT terbilang cukup mahal, karena umumnya
pipa instalasinya menggunakan Gully yang dasarnya rata dan harganya
relatif mahal serta susah untuk didapat.
4) Tanaman bisa mati jika pompa mati.
Karena dalam sistem NFT tidak terdapat air yang tergenang, hanya aliran air
saja, ini menjadi salah satu kelemahannya sistem NFT sangat tergantung
pada pompa, jika pompa mati otomatis tanaman tidak akan mendapatkan
aliran air, jika dibiarkan tanaman bisa layu dan mati.

C. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem DFT


Satu lagi sistem yang instalasinya memakai pipa adalah sistem DFT (Deep Flow
Technique), sama halnya dengan sistem NFT, namun di dalam sistem DFT dibuat
ada air nutrisi yang sebagian tergenang di dalam pipa walaupun air sama-sama
mengalir. Seperti halnya sistem yang lain, sistem DFT juga selain memiliki kelebihan
juga memiliki kelemahan, berikut adalah kelebihan dan kelemahan sistem DFT yang
harus anda ketahui.
a. Kelebihan Sistem DFT
1) Masih aman walaupun pompa mati.
Pada sistem DFT karena ada air yang tergenang sebagian di pipa instalasi,
ini menjadi salah satu kelebihannya, apabila pompa mati tanaman tetap
mendapatkan asupan nutrisi dari air nutrisi yang tergenang.
2) Pertumbuhan tanaman lebih optimal
Karena air yang mengalir mengandung oksigen sehingga tanaman selain
mendapatkan air dan nutrisi juga mendapatkan oksigen yang cukup.
3) Panen lebih seragam
pada sistem DFT panen akan lebih seragam karena setiap tanaman
mendapatkan nutrisi yang sama, kecuali jika kwalitas benihnya jelek.
4) Pemeliharaan yang mudah.
Pemelihraan DFT sangat mudah, terutama yang berkaitan dengan kontrol
nutrisi, cukup mengontrol air nutrisi dalam penampung sudah cukup.
5) Umur panen lebih cepat
Tanaman yang ditanam dengan sistem DFT umumnya pertumbuhannya lebih
cepat sehingga lebih cepat panen.
b. Kekurangan Sistem DFT
1) Pipa kotor
Ada saatnya seiring lamanya digunakan, pipa yang digunakan akan kotor
dan perlu dikuras serta dibersihkan, baik kotor karena endapan nutrisi yang
sudah sangat lama, atau karena lumut.
2) Cukup repot dalam mengatur Kadar PPM air nutrisi pada saat isi ulang.
Kadang target PPM yang diinginkan meleset itu disebabkan ada air yang
masih tergenang di pipa sehingga ketika bercampur di tandon ppm menjadi
berubah tidak sesuai dengan nilai ppm yang ditargetkan alhasil harus dikira-
kira lagi hingga keseluruhan ppm baik air ditandon maupun yang tergenang
di pipa menjadi Sama.
3) Lebih banyak membutuhkan air dan nutrisi.
Karena pada sistem hidroponik DFT ada air yang tergenang di pipa dan juga
di tandon, kebutuhan air menjadi lebih banyak, sehingga kebutuhan
nutrisipun semakin banyak sesuai dengan kapasitas air.
4) Hama cepat menyebar
Hama yang menyerang akar pada sistem DFT akan cepat menyebar
dikarenakan aliran air yang sama, oleh karena itu jika ada satu tanaman
hidroponik pada sistem dft terkena hama yang menyerang akar harus segera
dibuang.

D. Kekurangan Dan Kelebihan Sistem Hidroponik Rakit Apung

Sistem rakit apung adalah sistem hidroponik yang memanfaatkan genangan air yang
ditutup styrofoam yang diletakan mengapung diatas permukaan air,sistem hidroponik
rakit apung sangat banyak digunakan karena kepraktisannya. Kelebihan shidroponik
sistem rakit apung.
a. kelebihan hidroponik rakit apung:
1) Pemeliharaan yang sangat mudah
Pemeliharaan hidroponik sistem rakit apung terbilang sangat mudah
2) Tanaman dapat tumbuh merata
Tanaman hidroponik yang ditanam dalam sistem rakit apung mampu tumbuh
merata karena mendapatkan nutrisi dari sumber yang sama untuk setiap
tanaman.
3) Bak dapat digunakan lebih dari satu kali tanam.
Selema air nutrisi dalam bak rakit apung masih bersih, air masih terus bisa
digunakan untuk musim tanam berikutnya tidak perlu diganti, cukup
ditambah.
b. Kekurangan rakit apaung.
1) Biaya instalasi mahal.
Sistem Rakit apung terbaru umumnya menggunakan minimal 2 pompa yang
diletakan secara berhadapan di pojok bawah kiri dan pojok atas kanan.
dengan tujuan agar air tersirkulasi dengan baik dan agar air cukup
mengandung oksigen untuk akar, tentunya jumlah pompa menyesuaikan
dengan panjangnya bak penampungan semakin luas maka pompa yang
digunakan bisa lebih dari 2 dan secara otomatis memerlukan modal yang
lebih besar lagi.
2) Memerlukan air yang banyak.
Tinggi air pada bak penampungan rakit apung minimal 15 centimeter hingga
20 cm, semakin luas bak penampungan maka kebutuhan air akan semakin
banyak.
3) Penyakit cepat menyebar
Jika satu tanaman dalam sistem rakit apung terserang hama, misal busuk
akar yang disebabkan oleh bakteri atau jamur, maka jika dibiarkan
penyebarannya akan cepat, untuk mengatasinya jika sudah terlalu parah,
seluruh air nutirsi dalam bak harus diganti dengan yang baru

Anda mungkin juga menyukai