Anda di halaman 1dari 4

Hidroponik

Hidroponik ialah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan
menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Sekarang para petani banyak yang
mengembangkan budidaya sayuran hidroponik karena sayuran hidroponik mempunyai nilai komersial
yang cukup tinggi.

Berikut perkiraan lama panen dan hasil panen sayuran hidroponik:

- Kangkung: usia panen 25 hari, hasil panen dalam 1 pot 200 gram

- Bayam: usia panen 30 hari, hasil panen dalam 1 pot 250 gram

- Pakcoy: usia panen 45 hari, hasil panen dalam 1 pot 300 gram

- Selada: usia panen 40 hari, hasil panen dalam 1 pot 320 gram

1. Seorang petani hidroponik menanam keempat sayur secara bersamaan. Setelah selesai dipanen, pot
langsung diisi tanaman baru, sehingga pot tak pernah kosong. Pilih jawaban benar atau salah:

a. Bayam dan pakcoy dapat dipanen bersama pada hari ke-90.

b. Kangkung dan bayam dapat dipanen bersama pada hari ke-100.

2. Jika berat hasil panen untuk setiap sayuran sama yaitu 15 kg, pilih jawaban benar atau salah:

a. Hasil panen yang berasal dari bayam ialah 90 pot.

b. Berat total hasil panen keempat sayuran ialah 96 kg.

Perhatikan teks berikut

Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman — terutama jenis sayuran dan buah — tanpa
menggunakan media tanam berupa tanah. Media tanam yang digunakan berupa rockwool, sekam bakar,
hidroton, atau pasir dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Semakin
menyempitnya lahan produktif — terutama di kota-kota besar– membuat budidaya tanaman melalui
teknik hidroponik menjadi menarik dan semakin penting. Apalagi kebutuhan manusia akan tanaman
seperti sayuran dan buah semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dunia.

Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik ini sangat mudah. Kita bisa melakukannya di sekitar rumah
tanpa membutuhkan lahan yang luas. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya dengan metode
hidroponik ini adalah cahaya, oksigen, ketersediaan air, dan nutrisi.

Inti dari teknologi hidroponik adalah pemberian larutan hara –sebagai sumber makanan bagi tanaman–
di zona perakaran, di mana tanaman tersebut ditanam pada media tertentu dengan menggunakan air
sebagai pengganti tanah. Larutan hara yang diberikan berupa nutrisi A (kalsium, kalium, nitrogen, zat
besi) dan nutrisi B (kalium, nitrogen, pospor, magnesium, sulfur, mangan, Zn, Cu, Mo, boron) yang
dibutuhkan tanaman. Nutrisi A dan B untuk tanaman hidroponik ini banyak dijual di pasaran

Di antara beberapa sistem hidroponik yang banyak dipraktekkan pada saat ini, sistem yang paling
sederhana, murah, dan mudah dilakukan adalah hidroponik dengan sistem rakit apung dan sistem
sumbu. Hidroponik dengan sistem rakit apung merupakan sistem yang menggunakan bak berisi air
dengan meletakkan bibit sayuran di atas sterofoam yang dilobangi sesuai dengan jarak tanamnya. Pada
sistem ini dibutuhkan aerator untuk mengatur sirkulasi udara, dikarenakan tidak adanya jarak antara
akar tanaman dengan air.

Sedangkan sistem sumbu merupakan sistem yang mengadopsi sistem pada kompor minyak, di mana bak
berisi air diberi tutup (sterofoam) yang dilobangi sesuai dengan diameter net pot yang digunakan. Net
pot diberi sumbu sebagai alat penghubung untuk mentransfer nutrisi ke tanaman. Jarak antara air
dengan net pot kira-kira 5-8 cm. Net pot ini akan menjadi wadah tanaman untuk tumbuh dan
berkembang.

Bila dibandingkan dengan menanam suatu tanaman secara langsung di tanah, hasil yang dapat dipanen
dari menanam dengan teknologi hidroponik lebih bersih dan aman jika langsung dikonsumsi. Teknologi
ini juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida dan menjadikan lingkungan lebih indah.

3. Berdasarkan teks tersebut berikan contoh dan ciri-ciri dari sistem yang ada di teks tersebut!

4. Apa saja alat dan bahan untuk pembuatan dari sistem hidroponik ini?

5. Pada kegiatan Presisi Graven membuat media aquaponik, menurut kalian sistem tersebut termasuk
dalam sistem hidroponik atau tidak? Jelaskan!

Perhatikan teks berikut

Warga di Jayapura Penuhi Kebutuhan Pangan dengan Bertani Hidroponik

Jakarta - Masyarakat Jayapura terutamanya Kelurahan Gurabesi mendapatkan pemahaman baru setelah
mendapatkan pembinaan dari program BRI Peduli Bertani di Kota (BRIinita) dari BRI. Pembinaan ini
terkait pemanfaatan lahan sempit untuk tetapi bisa ditanami sayur-sayuran atau buah-buahan.

Lewat dukungan yang diberikan oleh BRI, warga lokal di kelurahan ini bisa lebih berdaya dalam
memanfaatkan lahan sekitar di tengah keterbatasan yang ada. Metode hidroponik dalam bercocok
tanam yang dipraktikkan oleh masyarakat sekitar tak hanya bisa membuat lingkungan lebih hijau, tapi
juga dapat memenuhi kebutuhan pangan warga lokalnya.

Menanam menggunakan metode hidroponik terbilang sangat tepat untuk wilayah Gurabesi. Hal ini
karena cara menanam tersebut memiliki banyak manfaat dan hanya butuh biaya yang relatif kecil.
Sehingga, sangat cocok untuk diterapkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah minim lahan seperti
Gurabesi.
6. Berdasarkan teks tersebut berikan contoh kelebihan dari penanaman menggunakan metode
hidroponik ini.

Perhatikan teks berikut

Merintis Tanaman Hidroponik, Upaya Kreatif di Masa Pandemi

JEPARA – Berkebun tidak hanya bisa dijadikan sebagai hobi, namun juga bisa menjadi ladang usaha yang
cukup menjanjikan. Terlebih, semakin tingginya permintaan sayuran hidroponik di kalangan masyarakat.

Pemuda Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri yang merintis tanaman hidroponik Nur Kholis
menyampaikan, saat ini dirinya mampu meraup keuntungan Rp250 ribu setiap hari dari hasil penjualan
sayur hidroponiknya.

Disampaikan, sayur yang dihasilkan dari pola budidaya hidroponik memiliki keunggulan dibandingkan
dengan yang di tanam secara konvensional di media tanah.

“Sayur yang dihasilkan bisa lebih awet dan tahan lama. Begitu juga dengan kualitasnya juga lebih baik,”
kata Kholis.

Menurutnya, perawatan tanaman hidroponik terbilang mudah, namun butuh ketelatenan. Hanya
dibutuhkan untuk mengecek kondisi air di bak penampungan, secara rutin setiap pagi. Selain itu, juga
memastikan sayuran tersebut jauh dari hama.

Terkait penjualan, pihaknya sudah menyasar ke sejumlah restoran, kafe hingga toko sayur di Jepara.

Mengetahui aktivitas pemuda desa tersebut, Bupati Jepara Dian Kristiandi Selasa (23/11/2021), datang
secara langsung dan melihat ladang sayuran hidroponik milik Nur Kholis di Desa Banjaragung.
Menurutnya, usaha sayur hidroponik masih sangat terbuka dan berpeluang untuk dilakukan para
generasi milenial di masa pandemi.

“Saat pandemi seperti ini, saya kira harus bisa menangkap peluang usaha. Salah satunya dengan
budidaya sayuran dengan pola hidroponik. Saya mendorong generasi milenial untuk mencobanya,” kata
Andi, sapaan akrabnya.

Disampaikan, sampai saat ini potensi sayur hidroponik cukup menjanjikan secara ekonomi. Hal itu
lantaran kebutuhan pasar untuk sayuran ini masih terbuka lebar.

“Ini dari cerita Mas Kholis, dengan luasan dua kali enam meter, hanya membutuhkan modal sekitar Rp2
juta, tetapi bisa bertahan sampai 10 tahun perlengkapan budidayanya,” ungkap bupati.

Bahkan, lanjutnya, penghasilan dari usaha ini juga cukup menggiurkan, yakni sebesar Rp250 ribu tiap
harinya. Di masa pandemi seperti ini, penghasilan itu cukup besar.

Untuk itu, dirinya mendorong anak-anak muda yang belum banyak memiliki aktivitas, dapat menggeluti
usaha ini.
“Budidaya sayur hidroponik sebenarnya juga bisa sambil melakukan pekerjaan lain. Sebab, tidak terlalu
membutuhkan waktu yang intens,” pungkasnya.

7. Berdasarkan teks tersebut, apa saja hal yang perlu diperhatikan saat menanam menggunakan media
hidroponik?

Anda mungkin juga menyukai