Anda di halaman 1dari 17

MENANAM PAKCOY DENGAN SISTEM BERTANAM HIDROPONIK

Nama Anggota Kelompok:


1. Hazel Agavia Elizabeth Sinaga
2. Naina Asha Fathiya
3. Najwa Khaira
4. Dimas Adelio
5. Athalla Yoga

JL. Raya Hankam Kampus Labschool No. 15-20, Bekasi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menanam pakcoy dengan sistem hidroponik adalah salah satu metode pertanian modern
yang semakin populer di kalangan petani dan pecinta tanaman. Hidroponik adalah teknik
bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan, melainkan
menggunakan larutan nutrisi yang kaya akan unsur hara. Keberhasilan budidaya pakcoy
dengan hidroponik dapat memberikan berbagai keuntungan, termasuk penghematan lahan,
pengendalian lingkungan yang lebih baik, serta hasil panen yang lebih cepat dan lebih besar.

Menanam pakcoy dengan sistem hidroponik adalah ketidakmampuan lahan yang terbatas
di banyak area perkotaan. Dengan hidroponik, petani dapat menanam pakcoy secara vertikal
atau dalam wadah-wadah kecil, sehingga memungkinkan pertanian di ruang terbatas.

Sistem hidroponik ini memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap lingkungan
tumbuh tanaman. Faktor seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan dapat diatur dengan
presisi, sehingga menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan pakcoy sepanjang tahun.

Efisiensi penggunaan air yang lebih tinggi dalam hidroponik. Sistem ini menggunakan
lebih sedikit air dibandingkan dengan pertanian konvensional, yang merupakan solusi yang
sangat penting dalam menghadapi krisis air yang semakin meningkat.

Hidroponik memungkinkan pemantauan dan kontrol yang lebih baik terhadap nutrisi
tanaman. Nutrisi yang diberikan dalam bentuk larutan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan
tanaman, sehingga meningkatkan kualitas dan hasil panen pakcoy.
Metode ini memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan hasil panen yang
lebih besar. Tanaman pakcoy tumbuh lebih cepat dalam lingkungan hidroponik yang
terkontrol dengan baik, sehingga memungkinkan petani untuk memanen lebih sering.

Metode hidroponik meminimalkan risiko infestasi hama dan penyakit, karena tanaman
ditanam dalam lingkungan steril yang kurang rentan terhadap masalah tersebut. Hal ini
mengurangi ketergantungan pada pestisida dan herbisida. Dengan demikian, menanam
pakcoy dengan sistem hidroponik menjadi pilihan yang menarik bagi para petani yang
mencari solusi modern dan berkelanjutan dalam budidaya tanaman.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari “Menanam Pakcoy dengan Sistem Bertanam Hidroponik”,
yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan hidroponik?
2. Jenis tanaman apa yang bisa ditanam dengan hidroponik?
3. Apakah tanaman pakcoy dapat tumbuh dengan sistem bertanam hidroponik?
4. Bagaimana langkah-langkah menanam pakcoy dengan hidroponik?

1.3. Tujuan
mengamati dan menambah pengetahuan mengenai bagaimana tanaman dapat tumbuh
menggunakan media tanam selain tanah. Dengan menggunakan hidroponik, nutrisi yang
diperlukan oleh tanaman dapat disediakan langsung dalam bentuk larutan nutrisi, sehingga
memungkinkan pengendalian lebih baik terhadap kondisi lingkungan tanaman.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Hidroponik


Tanaman hidroponik adalah salah satu cara budidaya menanam tanpa menggunakan
media tanah dan hanya memanfaatkan air. Hal yang ditekankan dalam teknik menanam ini
adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Teknik menanam ini
memerlukan air lebih sedikit jika dibandingkan dengan cara menanam konvensional lainnya.

Metode penanaman ini diklaim sangat sesuai diterapkan di daerah dengan wilayah yang
memiliki sedikit air. Meskipun dalam kebutuhan nutrisi tanaman menjadi sangat penting
terhadap pertumbuhan tanaman yang maksimal. Nutrisi pada tanaman yang dibudidaya
secara hidroponik bisa berasal dari berbagai macam sumber, termasuk contohnya kotoran
bebek hingga pupuk kimia.

Secara bahasa, hidroponik diambil dari bahasa Yunani yakni hydro yang berarti air dan
ponos yang berarti daya. Hidroponik dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanpa
menggunakan tanah. Hingga hidroponik merupakan sebuah budidaya tanaman yang
menggunakan air dan tidak memakai tanah sebagai media tanamnya.

Sejarah system hidroponik diawali dengan sebuah percobaan tanam tanpa tanah yang
tercatat dalam buku karya Francis Bacon di tahun 1627 hingga kemudian dijadikan dasar
sebagai bahan penelitian lebih lanjut. Di tahun 1699, John Woodward yang merupakan
seorang naturalis dan geologis asal Inggris mempublikasikan hasil menanam tanaman mint
menggunakan teknik air.

Dari percobaan itu diketahui bahwa tanaman bisa tumbuh dengan lebih baik dalam air
yang kurang murni ketimbang menggunakan air sulingan. Nyaris dua abad, tepatnya pada
1842 diketahui adanya 9 elemen yang dipercaya memiliki faktor penting untuk menanam
dengan menggunakan media air. Di tahun 1859-1875 giliran ahli botani asal Jerman yang
mengembangkan teknik menanam tanpa tanah.

Hingga akhirnya metode ini menjadi sebuah riset standar serta teknik mengajar yang
dipakai sampai saat ini. Teknik menanam ini dinamakan dengan solution culture atau juga
budidaya solusi, hingga pada 1930-an seorang ahli botani kembali melakukan investigasi
terkait adanya beberapa wabah penyakit dalam sebuah tanaman dan dilakukan penelitian
terhadap kondisi media tanah.
Penelitian itu menghasilkan kesimpulan jika menanam dengan air akan mengurangi risiko
wabah penyakit. Pada 1929, William Frederick Gericke yang merupakan seorang ahli dari
Universitas California mulai mempromosikan teknik menanam solution culture untuk
produksi pertanian. Awalnya dipakai nama aquaculture, namun disadari nama ini sudah
dipakai untuk teknik lain.

Gericke kemudian mengejutkan banyak orang dengan hasil tanam tomatnya yang
mencapai 7,6 meter, yang ditanam tepat di belakang rumah hanya dengan menggunakan air.
Hingga pada 2937, psikolog bernama W.A Setchell mengusulkan istilah apa itu hidroponik
kepada Gericke, meskipun saat itu ia merasa teknik ini belum tepat untuk dipublikasikan.

Sebelum dipublikasikan, Gericke sempat mengalami perselisihan dengan Universitas


California setelah teknik tanamnya dinilai tidak membawa keuntungan bagi tanaman. Usai
menjalani penelitian di sebuah rumah kaca milik universitasnya, Gericke resmi melepas
jabatan yang diemban di perguruan tinggi tersebut karena perbedaan pendapat.

Hoagland sebagai salah satu utusan Universitas California menemukan sebuah cara
pemberian nutrisi yang baik untuk tanaman budidaya hidroponik. Teknik awal Gericke yang
dikembangkan dikombinasikan dengan teknik Hoagland yang menghasilkan tanaman
berkualitas. Teknik hidroponik pun masuk ke Indonesia sejak tahun 1980, oleh Bob Sadino.

Sebagai seorang narasumber dan pakar dalam agribisnis, Bob Sadino memperkenalkan
teknik hidroponik di Indonesia. Berawal dari hobi menanam dan merupakan salah satu
aktivitas yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia mengisi waktu senggang. Kini
hidroponik sudah menjadi cara budidaya tanaman yang komersial.

Semakin berkembangnya teknik penanaman ini, ditambah dengan sempitnya ruang di


daerah perkotaan membuat hidroponik semakin dipilih sebagai cara menanam. Hal ini karena
proses penanaman hidroponik bisa dilakukan di berbagai tempat, seperti samping rumah,
tembok dan pagar hingga di atas kolam renang.

Teknik Hidroponik memiliki beragam kelebihan, namun salah satu kelebihan teknik
penanaman ini yang paling memudahkan adalah berkurangnya penggunaan air dalam proses
penanaman. Penghematan air ini akan sangat baik untuk pemeliharaan kondisi dari
lingkungan. Tak hanya bisa diterapkan pada kawasan yang banyak air, lingkungan kering
juga sudah memiliki solusi.

Meski Teknik Hidroponik tergolong Teknik yang sederhana dan praktis, namun teknik ini
juga memiliki beberapa kekurangan seperti modal besar, sulit mencari perlengkapan, butuh
perhatian ekstra, dan perlu Keterampilan.
2.2 Definisi Tanaman
Tanaman adalah suatu organisme hidup yang membentuk kerajaan Plantae, suatu
kelompok besar makhluk hidup yang mencakup berbagai jenis flora. Karakteristik utama
yang membedakan tanaman dari organisme lainnya adalah kemampuannya untuk melakukan
fotosintesis, yaitu proses di mana mereka mengubah energi matahari menjadi makanan
dengan menggunakan klorofil yang terdapat dalam sel-sel mereka. Tanaman adalah bagian
integral dari ekosistem global, berperan dalam menyediakan makanan, oksigen, dan berbagai
fungsi ekologis penting.

Tanaman memiliki struktur anatomi yang khas diantaranya akar, batang, dan daun. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang umumnya terdapat pada bagian bawah tumbuhan. Bagian
ini biasanya terkubur di dalam tanah atau media tanam lainnya, berfungsi sebagai penyerap
air dan nutrisi dari tanah, batang pada tanaman adalah tempat tumbuhnya ranting. Batang
memiliki fungsi sebagai memberi dukungan structural, sebagai jalur transportasi serta tempat
penyimpanan cadangan makanan, dan daun adalah bagian tumbuhan yang memiliki peranan
penting. Pada daun berwarna hijau, terdapat kandungan zat klorofil yang merupakan salah
satu bahan yang dibutuhkan pada proses fotosintesis dengan menangkap sinar matahari dan
menggantinya menjadi energi kimia. Struktur ini bervariasi di antara spesies dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat mereka tumbuh.

Reproduksi tanaman dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk dengan biji, tunas, atau
stek. Proses ini memungkinkan tanaman untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies
mereka dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Beberapa tanaman juga memiliki
siklus hidup yang melibatkan fase berbeda seperti fase vegetatif dan fase reproduktif.

Tanaman tidak hanya penting bagi ekosistem, tetapi juga bagi manusia. Mereka
menyediakan bahan pangan seperti buah, sayuran, dan biji, serta bahan baku untuk industri
seperti kayu dan serat. Tanaman juga digunakan dalam pengobatan tradisional dan modern,
memberikan berbagai senyawa yang memiliki manfaat kesehatan, yang biasanya diolah
menjadi obat herbal. Tanaman juga memiliki manfaat dalam proses penyembuhan. Seperti
mengurangi stres, mempertajam focus, sebagai media terapi, danmembantu pemulihat
penyakit menjadi lebih cepat.

Pertanian adalah usaha manusia yang melibatkan penanaman dan pemeliharaan tanaman
untuk tujuan produksi makanan, pakan, dan bahan baku. Pengembangan teknologi pertanian
termasuk pemuliaan tanaman untuk meningkatkan hasil dan ketahanan terhadap penyakit.

Sebagai bagian dari lingkungan, tanaman berperan dalam menjaga keseimbangan


ekosistem dengan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen selama fotosintesis.
Mereka juga menyediakan habitat bagi berbagai makhluk hidup dan mendukung siklus
nutrisi dalam tanah.
Studi tentang tanaman, yang disebut botani, mencakup berbagai aspek seperti morfologi,
fisiologi, ekologi, dan genetika. Penelitian ini bertujuan untuk memahami keanekaragaman
tanaman dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Dalam perubahan iklim dan tantangan keberlanjutan, pemahaman lebih lanjut tentang
tanaman menjadi kunci untuk mengelola sumber daya alam dengan bijak dan menjaga
keseimbangan ekosistem di Bumi. Tanaman, sebagai produsen utama dalam rantai makanan,
membentuk dasar bagi keberlanjutan kehidupan di planet ini.

2.3 Jenis-Jenis Tanaman yang Dapat di Tanam dengan Hidroponik


Tidak semua tanaman dapat dibudidayakan dengan hidroponik. Namun, jenis tanaman
yang dapat dikembangkan cukup bervariasi. Tanaman tersebut dapat menjadi tanaman untuk
konsumsi. Mulai dari sayuran hingga buah-buahan,
1. Selada Hijau
Selada merupakan sayuran yang cepat tumbuh dan juga mudah untuk ditanam. Selada
cocok untuk dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik yang sederhana.
Walaupun ditanam dengan media sederhana, hasil yang dapat dipanen bisa sangat
berkualitas. Umumnya bibit selada akan mulai tumbuh setelah dua minggu
penanaman.
2. Kangkung
salah satu jenis sayuran yang sangat umum dikonsumsi masyarakat di Indonesia.
Selain rasanya yang enak, Kandungan nutrisi di dalamnya pun baik untuk tubuh.
Kangkung yang biasanya dibudidayakan dalam jumlah besar juga dapat menjadi
hidroponik dan dikembangkan di rumah.
3. Sawi Hijau
Sawi juga termasuk sebagai hidroponik yang mudah untuk ditanam. Cukup
menyiapkan bibit yang berkualitas lalu tanam dengan menggunakan media rockwool.
Sawi akan lebih mudah tumbuh dengan sistem wick atau sumbu.
4. Buncis Hijau
Sayuran buncis mulai banyak dibudidayakan dengan sIstem hidroponik. Buncis hijau
dapat dipanen setelah 60 hari masa tanam. Agar dapat tumbuh dengan baik buncis
hijau harus ditanam pada suhu 18-20 derajat celcius.
5. Pakcoy
Sayuran Pakcoy merupakan salah satu jenis tanaman yang mudah untuk ditanam.
Pakcoy atau kerap disebut juga sebagai bok choy merupakan sayuran hijau yang kaya
dengan vitamin dan mineral. Pakcoy mirip dengan sawi, tapi batang pakcoy pendek
dan bulat. Pakcoy dapat dipanen setelah 20 hari masa tanam.
6. Bayam
Bayam merupakan sayuran yang mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Anda dapat mencoba menanam bayam secara hidroponik agar kandungan nutrisinya
semakin melimpah. Bayam tergolong mudah untuk dibudidayakan.
7. Seledri
jenis hidroponik sayuran yang sering ditemui di rumah. Jenis tanaman ini mempunyai
bau yang khas dan mempunyai manfaat bagi kesehatan. Seledri ditanam secara
hidroponik menggunakan sistem sumbu atau wick. Selain itu, seledri juga bisa
ditanam dengan sistem hidroponik lain seperti, rakit apung

2.4 Tanaman Pakcoy


Tanaman pakcoy merupakan salah satu jenis kelompok sayuran sawi yang telah
dibudidayakan sejak abad ke-5. Tanaman ini memiliki daun yang bertangkai, berbentuk agak
oval berwarna hijau tua dan mengkilap. Tangkai daun berwarna putih atau hijau muda dan
tinggi tanaman dapat mencapai 15-30 cm (Gambar 1). Klasifikasi tanaman pakcoy adalah
Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Kelas: Dicotyledonae, Ordo: Rhoeadales, Famili:
Brassicaceae. Genus: Brassica, Spesies: Brassica rapa L. (Haryanto dan Tina, 2002).

Pakcoy pada umumnya dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur, dan banyak
mengandung bahan organik, tidak tergenang, tata aerasi dalam tanah berjalan dengan baik.
Derajat kemasaman pH tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah 6-7, untuk
ketinggian tempat, tanaman pakcoy dapat tumbuh dengan ketinggian 5-1200meter diatas
permukaan laut (mdpl) dengan suhu rata-rata 15-300C, kelembapan udara antara 80%-90%
dan curah hujan yang sesuai adalah 200 mm bulan-1 (Cahyono, 2003).

Budidaya secara hidroponik berkembang dengan baik karena mempunyai banyak


kelebihan yaitu: pada tanah yang sempit dapat ditanami lebih banyak tanaman dari pada yang
seharusnya, keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin,
pemeliharaan untuk tanaman lebih praktis, pemakaian air dan pupuk lebih efisien karena
dapat dipakai ulang, tanaman yang mati mudah diganti dengan tanaman yang baru, tidak
membutuhkan tenaga kerja yang banyak, beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar
musim, dan tidak ada resiko kebanjiran karena tidak ditanam ditanah, kekeringan atau
ketergantungan pada kondisi alam. Sedangkan kelemahan hidroponik yaitu : biaya investasi
awal lebih mahal dan sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH dan
pupuk (Siswadi, 2006). Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan
karena dapat diusahakan di berbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka, atau di
atas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit
yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tidak menentu, dan mutu
yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik. Hidroponik dapat
diusahakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Oleh karena itu, harga jual panennya
tidak khawatir akan jatuh. Pemeliharaan tanaman hidroponik pun lebih mudah karena tempat
budidayanya relatif bersih, media tanamnya steril, tanaman terlindung dari terpaan hujan,
serangan hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan produktivitas lebih
tinggi (Hartus, 2008). Sampai saat ini komoditas hortikultura yang sering dibudidayakan
dengan system hidroponik adalah tanaman sayuran yakni salah satunya pakcoy. Sawi huma
atau dikenal dengan Pakcoy (Brassica rapa L) merupakan salah satu sayuran daun yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini juga dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran
rendah (Haryanto, et al, 1995). Di kalimantan, pada umumnya produktivitas tanaman sayuran
terutama pakcoy masih tergolong sangat rendah. Hal tersebut dapat disebabkkan oleh
beberapa faktor yaitu teknik budidaya yang dilakukan petani yang belum intensif, faktor
iklim dan tingkat kesuburan tanah yang rendah. Usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produksi tanaman salah satunya adalah dengan pemberian pupuk. Pemupukan
dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, sehingga
dapat memberikan hasil yang tinggi.
BAB III
METODE PENELITIAN

5.1. Alat dan Bahan


Menanam pakcoy dengan metode hidroponik membutuhkan beberapa alat dan bahan.
Berikut adalah daftar alat dan bahan yang Anda perlukan:

Alat:
1. Wadah Hidroponik:
- Pot hidroponik atau bak air dengan sistem rakit apung.
- Pipa PVC atau saluran air hidroponik.
2. Pompa Air:
- Untuk mengalirkan air nutrisi ke tanaman.
3. Timer:
- Untuk mengatur waktu penyiraman tanaman.
4. Net Pot atau Pot Hidroponik:
- Tempat untuk menanam benih atau bibit pakcoy
5. Media Tanam:
- Rockwool, perlit, atau vermiculite.
6. Air Nutrisi Hidroponik:
- Nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan pakcoy.
7. PH Meter dan EC/TDS Meter:
- Untuk mengukur tingkat keasaman (pH) dan konsentrasi garam larutan (EC/TDS) air
nutrisi.
8. Cermin Air atau Air Aerator:
- Untuk meningkatkan oksigen dalam air nutrisi.
9. Penyaring Air:
- Untuk membersihkan air nutrisi dari partikel yang mungkin menghambat sistem.

Bahan:
1. Bibit Pakcoy:
- Pilih bibit yang sehat dan bebas penyakit.
2. Air Bersih:
- Untuk membuat larutan air nutrisi
3. Pupuk Hidroponik:
- Sesuai dengan tahap pertumbuhan tanaman pakcoy.
4. Air Bersih (untuk membersihkan sistem):
- Untuk membersihkan sistem secara teratur.
5. pH Up dan pH Down (Jika Diperlukan):
- Untuk menyesuaikan pH larutan nutrisi.
5.2. Prosedur Kerja (poin-poin)
Tentu, berikut adalah prosedur kerja menanam pakcoy dengan metode hidroponik dalam
bentuk poin-poin:
1. Persiapan Alat dan Bahan
- Pastikan semua alat dan bahan yang dibutuhkan telah tersedia.
- Periksa keberfungaan pompa air, timer, pH meter, dan semua komponen hidroponik.

2 .Persiapan Media Tanam:


- Pilih media tanam seperti rockwool, perlit, atau vermiculite.
- Siapkan net pot atau pot hidroponik untuk menanam bibit pakcoy.

3. Penyemaian Bibit:
- Sebarkan benih pakcoy di dalam net pot atau pot hidroponik.
- Pastikan benih tertutup dengan media tanam.

4. Persiapan Larutan Nutrisi:


- Campurkan air bersih dengan larutan nutrisi hidroponik sesuai petunjuk kemasan.
- Gunakan pH meter untuk memeriksa dan sesuaikan pH larutan nutrisi jika diperlukan.

5. Penanaman Bibit:
- Tanam bibit pakcoy di media tanam dengan hati-hati.
- Pastikan bibit berada dengan stabil di dalam net pot atau pot hidroponik.

6. Setting Sistem Hidroponik:


- Susun sistem hidroponik, termasuk pipa PVC atau saluran air, pompa air, dan rakit
apung jika digunakan.
- Hubungkan pompa air ke sistem dan pastikan air dapat mengalir dengan baik.

7. Penyiraman dan Penyaringan:


- Atur timer untuk menyirami tanaman dengan interval tertentu.
- Pasang penyaring air untuk membersihkan larutan nutrisi dari partikel yang mungkin
menghambat sistem.

8. Monitor dan Adjust pH dan EC:


- Rutin monitor pH dan EC/TDS larutan nutrisi.
- Sesuaikan pH menggunakan pH Up atau pH Down jika perlu.
- Pastikan konsentrasi garam larutan (EC/TDS) tetap dalam rentang yang tepat.

9. Pemeliharaan Rutin:
- Bersihkan sistem secara rutin untuk mencegah tumbuhnya alga atau bakteri.
- Pastikan semua komponen sistem hidroponik dalam keadaan bersih dan berfungsi
dengan baik.

10. Monitoring Pertumbuhan Tanaman:


- Amati pertumbuhan tanaman secara rutin.
- Tindaklanjuti tanda-tanda masalah seperti daun kuning atau layu.

11. Pemanenan:
- Pemanenan dapat dilakukan ketika tanaman pakcoy sudah mencapai ukuran yang
diinginkan.
- Potong dengan hati-hati dan pastikan tidak merusak akar.

Dengan mengikuti prosedur ini, Anda dapat menjalankan sistem hidroponik untuk
menanam pakcoy dengan lebih efektif. Pastikan untuk selalu memantau kondisi tanaman
dan melakukan perbaikan atau penyesuaian sesuai kebutuhan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


(Hasil penelitian berupa tabel)
Hari Perlakuan Hasil Pertumbuhan
Tanaman
Hari ke-1 Bibit pakcoy yang -
Senin, 30 sudah ada tunas
oktober dipindahkan ke
rockwool
hidroponik

Hari ke-2 Tanaman pakcoy Air di baskom hidroponik Tunas mulai


pada hari ke-2 menjadi jernih dan memiliki ph menumbuh dan
mendapatkan dua air yang pas bercabang
perlakuan,
diantaranya:
1) Diganti airnya
2) Diberikan
cairan A
3) Diberikan
cairan B

Hari ke-4 Tanaman pakcoy Tanaman tidak


di cek dan di sama sekali
letakan di tempat tumbuh
yang lebih terbuka
agar terkena
matahari

-
Hari ke-6 Air diganti dan Hari sebelumnya tanaman Tidak ada tanda
pupuk di tambah terkena hujan sehingga tanda
beberapa layu perkembangan
sama sekali, justru
beberapa tanaman
layu karena
terkena hujan

Hari ke-7 - Seluruh tunas dan


tanaman layu

4.2 Pembahasan Hasil


Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa sistem bertanam hidroponik
berpengaruh pada pertumbuhan pakcoy. Hasil perlakuan pada hari pertama yaitu bibit
tanaman pakcoy yang ditanam menggunakan tanah dipindahkan ke rockwool set
hidroponik.

Hasil pengamatan pada hari pertama bibit pakcoy yang sudah dipindahkan ke rockwool
belum ada tanda
tanda pertumbuhan. Selanjutnya, hasil perlakuan pada hari kedua tanaman pakcoy diganti air
nya dengan air jernih dan ditambahkan pupuk A dan B, hasil pengamatan terhadap hari
kedua yaitu daun pada pakcoy yang mulai melebar dan bercabang. Pada hari ke tiga,
tanaman pakcoy belum mendapatkan
perilaku hanya dilihat kondisi hanya dilihat kondisi rockwool dan bibit pakcoy. Demikian
rockwool dan bibit dalam kondisi yang baik, dan biji tumbuh walau sedikit. Pada hari ke
empat, rockwool dipindahkan ke tempat yang lebih terbuka agar terkena matahari namun
tidak ada tanda tanda pertumbuhan pada pakcoy, namun seluruh bibit terlihat sehat.
kondisi air, air pun masih dalam kondisi baik belum kotor.
Pada hari ketujuh beberapa daun di tanaman layu dikarenakan terkena air hujan. Namun ada
beberaoa tangkai yang masih bisa diselamatkan sehingga kami mengganti air yang sudah
kotor dan bercampur dengan air hujan dengan air jernih dan ditambahkan pupuk AB
dengan ph sesuai. Namun disayangkan pada hari ke tujuh semua tanaman pakcoy layu
dan mati, hal tersebut belum diketahui pasti penyebabnya, namun sepertinya tanaman
pakcoy mati karena kurang terkena matahari.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Tanaman adalah suatu organisme hidup yang membentuk kerajaan Plantae, suatu kelompok
Besar makhluk hidup yang mencakup berbagai jenis flora. Pakcoy pada umumnya dapat tumbuh
baik pada tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik, tidak tergenang,
tata aerasi dalam tanah berjalan dengan baik. Derajat kemasaman pH tanah yang optimum untuk
pertumbuhannya adalah 6-7, untuk ketinggian tempat
5.2 Saran
Menanam dengan metode hidroponik memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan,
baik bagi para petani maupun lingkungan. Pertama-tama, hidroponik mengurangi konsumsi air
secara drastis dibandingkan dengan pertanian konvensional. Dalam sistem ini, air yang
digunakan lebih efisien karena sirkulasi nutrisi yang kontinyu memungkinkan tanaman menyerap
nutrisi dengan optimal tanpa pemborosan. Hal ini khususnya penting di era di mana
keberlanjutan sumber daya menjadi fokus utama, dan hidroponik memberikan solusi yang ramah
lingkungan dengan meminimalkan jejak air.

Selain itu, hidroponik memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan kontrol
yang lebih baik terhadap lingkungan tumbuh. Dengan memanfaatkan sistem yang terkendali,
petani dapat mengatur kadar nutrisi, pH, suhu, dan kelembaban secara akurat, menciptakan
kondisi optimal untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman hidroponik juga cenderung bebas dari
serangan hama tanah, mengurangi ketergantungan pada pestisida dan herbisida. Keseluruhan,
dengan memberikan kontrol lebih besar atas elemen-elemen pertumbuhan tanaman, hidroponik
memberikan solusi modern yang efisien dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan
dunia.
Daftar Pusataka (2 buku)
Suwanti. (2021). “ Teknik Hidroponik.” https://repository.ump.ac.id/11667/3/SUSWATI_BAB
%202.pdf

Setiawan, Andre. (2019). “Buku Pintar Hidroponik.” Laksana https://books.google.co.id/books?


hl=id&lr=&id=gH7EDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=menanam+pakcoy+dengan+hidropon
ik&ots=JoUHCI7z1g&sig=HMqLAgR0TnSQHK937JTtP2Mcoe4&redir_esc=y#v=onepage&q
&f=false

Anda mungkin juga menyukai