Menanam pakcoy dengan sistem hidroponik adalah ketidakmampuan lahan yang terbatas
di banyak area perkotaan. Dengan hidroponik, petani dapat menanam pakcoy secara vertikal
atau dalam wadah-wadah kecil, sehingga memungkinkan pertanian di ruang terbatas.
Sistem hidroponik ini memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap lingkungan
tumbuh tanaman. Faktor seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan dapat diatur dengan
presisi, sehingga menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan pakcoy sepanjang tahun.
Efisiensi penggunaan air yang lebih tinggi dalam hidroponik. Sistem ini menggunakan
lebih sedikit air dibandingkan dengan pertanian konvensional, yang merupakan solusi yang
sangat penting dalam menghadapi krisis air yang semakin meningkat.
Hidroponik memungkinkan pemantauan dan kontrol yang lebih baik terhadap nutrisi
tanaman. Nutrisi yang diberikan dalam bentuk larutan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan
tanaman, sehingga meningkatkan kualitas dan hasil panen pakcoy.
Metode ini memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan hasil panen yang
lebih besar. Tanaman pakcoy tumbuh lebih cepat dalam lingkungan hidroponik yang
terkontrol dengan baik, sehingga memungkinkan petani untuk memanen lebih sering.
Metode hidroponik meminimalkan risiko infestasi hama dan penyakit, karena tanaman
ditanam dalam lingkungan steril yang kurang rentan terhadap masalah tersebut. Hal ini
mengurangi ketergantungan pada pestisida dan herbisida. Dengan demikian, menanam
pakcoy dengan sistem hidroponik menjadi pilihan yang menarik bagi para petani yang
mencari solusi modern dan berkelanjutan dalam budidaya tanaman.
1.3. Tujuan
mengamati dan menambah pengetahuan mengenai bagaimana tanaman dapat tumbuh
menggunakan media tanam selain tanah. Dengan menggunakan hidroponik, nutrisi yang
diperlukan oleh tanaman dapat disediakan langsung dalam bentuk larutan nutrisi, sehingga
memungkinkan pengendalian lebih baik terhadap kondisi lingkungan tanaman.
BAB II
LANDASAN TEORI
Metode penanaman ini diklaim sangat sesuai diterapkan di daerah dengan wilayah yang
memiliki sedikit air. Meskipun dalam kebutuhan nutrisi tanaman menjadi sangat penting
terhadap pertumbuhan tanaman yang maksimal. Nutrisi pada tanaman yang dibudidaya
secara hidroponik bisa berasal dari berbagai macam sumber, termasuk contohnya kotoran
bebek hingga pupuk kimia.
Secara bahasa, hidroponik diambil dari bahasa Yunani yakni hydro yang berarti air dan
ponos yang berarti daya. Hidroponik dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanpa
menggunakan tanah. Hingga hidroponik merupakan sebuah budidaya tanaman yang
menggunakan air dan tidak memakai tanah sebagai media tanamnya.
Sejarah system hidroponik diawali dengan sebuah percobaan tanam tanpa tanah yang
tercatat dalam buku karya Francis Bacon di tahun 1627 hingga kemudian dijadikan dasar
sebagai bahan penelitian lebih lanjut. Di tahun 1699, John Woodward yang merupakan
seorang naturalis dan geologis asal Inggris mempublikasikan hasil menanam tanaman mint
menggunakan teknik air.
Dari percobaan itu diketahui bahwa tanaman bisa tumbuh dengan lebih baik dalam air
yang kurang murni ketimbang menggunakan air sulingan. Nyaris dua abad, tepatnya pada
1842 diketahui adanya 9 elemen yang dipercaya memiliki faktor penting untuk menanam
dengan menggunakan media air. Di tahun 1859-1875 giliran ahli botani asal Jerman yang
mengembangkan teknik menanam tanpa tanah.
Hingga akhirnya metode ini menjadi sebuah riset standar serta teknik mengajar yang
dipakai sampai saat ini. Teknik menanam ini dinamakan dengan solution culture atau juga
budidaya solusi, hingga pada 1930-an seorang ahli botani kembali melakukan investigasi
terkait adanya beberapa wabah penyakit dalam sebuah tanaman dan dilakukan penelitian
terhadap kondisi media tanah.
Penelitian itu menghasilkan kesimpulan jika menanam dengan air akan mengurangi risiko
wabah penyakit. Pada 1929, William Frederick Gericke yang merupakan seorang ahli dari
Universitas California mulai mempromosikan teknik menanam solution culture untuk
produksi pertanian. Awalnya dipakai nama aquaculture, namun disadari nama ini sudah
dipakai untuk teknik lain.
Gericke kemudian mengejutkan banyak orang dengan hasil tanam tomatnya yang
mencapai 7,6 meter, yang ditanam tepat di belakang rumah hanya dengan menggunakan air.
Hingga pada 2937, psikolog bernama W.A Setchell mengusulkan istilah apa itu hidroponik
kepada Gericke, meskipun saat itu ia merasa teknik ini belum tepat untuk dipublikasikan.
Hoagland sebagai salah satu utusan Universitas California menemukan sebuah cara
pemberian nutrisi yang baik untuk tanaman budidaya hidroponik. Teknik awal Gericke yang
dikembangkan dikombinasikan dengan teknik Hoagland yang menghasilkan tanaman
berkualitas. Teknik hidroponik pun masuk ke Indonesia sejak tahun 1980, oleh Bob Sadino.
Sebagai seorang narasumber dan pakar dalam agribisnis, Bob Sadino memperkenalkan
teknik hidroponik di Indonesia. Berawal dari hobi menanam dan merupakan salah satu
aktivitas yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia mengisi waktu senggang. Kini
hidroponik sudah menjadi cara budidaya tanaman yang komersial.
Teknik Hidroponik memiliki beragam kelebihan, namun salah satu kelebihan teknik
penanaman ini yang paling memudahkan adalah berkurangnya penggunaan air dalam proses
penanaman. Penghematan air ini akan sangat baik untuk pemeliharaan kondisi dari
lingkungan. Tak hanya bisa diterapkan pada kawasan yang banyak air, lingkungan kering
juga sudah memiliki solusi.
Meski Teknik Hidroponik tergolong Teknik yang sederhana dan praktis, namun teknik ini
juga memiliki beberapa kekurangan seperti modal besar, sulit mencari perlengkapan, butuh
perhatian ekstra, dan perlu Keterampilan.
2.2 Definisi Tanaman
Tanaman adalah suatu organisme hidup yang membentuk kerajaan Plantae, suatu
kelompok besar makhluk hidup yang mencakup berbagai jenis flora. Karakteristik utama
yang membedakan tanaman dari organisme lainnya adalah kemampuannya untuk melakukan
fotosintesis, yaitu proses di mana mereka mengubah energi matahari menjadi makanan
dengan menggunakan klorofil yang terdapat dalam sel-sel mereka. Tanaman adalah bagian
integral dari ekosistem global, berperan dalam menyediakan makanan, oksigen, dan berbagai
fungsi ekologis penting.
Tanaman memiliki struktur anatomi yang khas diantaranya akar, batang, dan daun. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang umumnya terdapat pada bagian bawah tumbuhan. Bagian
ini biasanya terkubur di dalam tanah atau media tanam lainnya, berfungsi sebagai penyerap
air dan nutrisi dari tanah, batang pada tanaman adalah tempat tumbuhnya ranting. Batang
memiliki fungsi sebagai memberi dukungan structural, sebagai jalur transportasi serta tempat
penyimpanan cadangan makanan, dan daun adalah bagian tumbuhan yang memiliki peranan
penting. Pada daun berwarna hijau, terdapat kandungan zat klorofil yang merupakan salah
satu bahan yang dibutuhkan pada proses fotosintesis dengan menangkap sinar matahari dan
menggantinya menjadi energi kimia. Struktur ini bervariasi di antara spesies dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat mereka tumbuh.
Reproduksi tanaman dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk dengan biji, tunas, atau
stek. Proses ini memungkinkan tanaman untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies
mereka dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Beberapa tanaman juga memiliki
siklus hidup yang melibatkan fase berbeda seperti fase vegetatif dan fase reproduktif.
Tanaman tidak hanya penting bagi ekosistem, tetapi juga bagi manusia. Mereka
menyediakan bahan pangan seperti buah, sayuran, dan biji, serta bahan baku untuk industri
seperti kayu dan serat. Tanaman juga digunakan dalam pengobatan tradisional dan modern,
memberikan berbagai senyawa yang memiliki manfaat kesehatan, yang biasanya diolah
menjadi obat herbal. Tanaman juga memiliki manfaat dalam proses penyembuhan. Seperti
mengurangi stres, mempertajam focus, sebagai media terapi, danmembantu pemulihat
penyakit menjadi lebih cepat.
Pertanian adalah usaha manusia yang melibatkan penanaman dan pemeliharaan tanaman
untuk tujuan produksi makanan, pakan, dan bahan baku. Pengembangan teknologi pertanian
termasuk pemuliaan tanaman untuk meningkatkan hasil dan ketahanan terhadap penyakit.
Dalam perubahan iklim dan tantangan keberlanjutan, pemahaman lebih lanjut tentang
tanaman menjadi kunci untuk mengelola sumber daya alam dengan bijak dan menjaga
keseimbangan ekosistem di Bumi. Tanaman, sebagai produsen utama dalam rantai makanan,
membentuk dasar bagi keberlanjutan kehidupan di planet ini.
Pakcoy pada umumnya dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur, dan banyak
mengandung bahan organik, tidak tergenang, tata aerasi dalam tanah berjalan dengan baik.
Derajat kemasaman pH tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah 6-7, untuk
ketinggian tempat, tanaman pakcoy dapat tumbuh dengan ketinggian 5-1200meter diatas
permukaan laut (mdpl) dengan suhu rata-rata 15-300C, kelembapan udara antara 80%-90%
dan curah hujan yang sesuai adalah 200 mm bulan-1 (Cahyono, 2003).
Alat:
1. Wadah Hidroponik:
- Pot hidroponik atau bak air dengan sistem rakit apung.
- Pipa PVC atau saluran air hidroponik.
2. Pompa Air:
- Untuk mengalirkan air nutrisi ke tanaman.
3. Timer:
- Untuk mengatur waktu penyiraman tanaman.
4. Net Pot atau Pot Hidroponik:
- Tempat untuk menanam benih atau bibit pakcoy
5. Media Tanam:
- Rockwool, perlit, atau vermiculite.
6. Air Nutrisi Hidroponik:
- Nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan pakcoy.
7. PH Meter dan EC/TDS Meter:
- Untuk mengukur tingkat keasaman (pH) dan konsentrasi garam larutan (EC/TDS) air
nutrisi.
8. Cermin Air atau Air Aerator:
- Untuk meningkatkan oksigen dalam air nutrisi.
9. Penyaring Air:
- Untuk membersihkan air nutrisi dari partikel yang mungkin menghambat sistem.
Bahan:
1. Bibit Pakcoy:
- Pilih bibit yang sehat dan bebas penyakit.
2. Air Bersih:
- Untuk membuat larutan air nutrisi
3. Pupuk Hidroponik:
- Sesuai dengan tahap pertumbuhan tanaman pakcoy.
4. Air Bersih (untuk membersihkan sistem):
- Untuk membersihkan sistem secara teratur.
5. pH Up dan pH Down (Jika Diperlukan):
- Untuk menyesuaikan pH larutan nutrisi.
5.2. Prosedur Kerja (poin-poin)
Tentu, berikut adalah prosedur kerja menanam pakcoy dengan metode hidroponik dalam
bentuk poin-poin:
1. Persiapan Alat dan Bahan
- Pastikan semua alat dan bahan yang dibutuhkan telah tersedia.
- Periksa keberfungaan pompa air, timer, pH meter, dan semua komponen hidroponik.
3. Penyemaian Bibit:
- Sebarkan benih pakcoy di dalam net pot atau pot hidroponik.
- Pastikan benih tertutup dengan media tanam.
5. Penanaman Bibit:
- Tanam bibit pakcoy di media tanam dengan hati-hati.
- Pastikan bibit berada dengan stabil di dalam net pot atau pot hidroponik.
9. Pemeliharaan Rutin:
- Bersihkan sistem secara rutin untuk mencegah tumbuhnya alga atau bakteri.
- Pastikan semua komponen sistem hidroponik dalam keadaan bersih dan berfungsi
dengan baik.
11. Pemanenan:
- Pemanenan dapat dilakukan ketika tanaman pakcoy sudah mencapai ukuran yang
diinginkan.
- Potong dengan hati-hati dan pastikan tidak merusak akar.
Dengan mengikuti prosedur ini, Anda dapat menjalankan sistem hidroponik untuk
menanam pakcoy dengan lebih efektif. Pastikan untuk selalu memantau kondisi tanaman
dan melakukan perbaikan atau penyesuaian sesuai kebutuhan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
-
Hari ke-6 Air diganti dan Hari sebelumnya tanaman Tidak ada tanda
pupuk di tambah terkena hujan sehingga tanda
beberapa layu perkembangan
sama sekali, justru
beberapa tanaman
layu karena
terkena hujan
Hasil pengamatan pada hari pertama bibit pakcoy yang sudah dipindahkan ke rockwool
belum ada tanda
tanda pertumbuhan. Selanjutnya, hasil perlakuan pada hari kedua tanaman pakcoy diganti air
nya dengan air jernih dan ditambahkan pupuk A dan B, hasil pengamatan terhadap hari
kedua yaitu daun pada pakcoy yang mulai melebar dan bercabang. Pada hari ke tiga,
tanaman pakcoy belum mendapatkan
perilaku hanya dilihat kondisi hanya dilihat kondisi rockwool dan bibit pakcoy. Demikian
rockwool dan bibit dalam kondisi yang baik, dan biji tumbuh walau sedikit. Pada hari ke
empat, rockwool dipindahkan ke tempat yang lebih terbuka agar terkena matahari namun
tidak ada tanda tanda pertumbuhan pada pakcoy, namun seluruh bibit terlihat sehat.
kondisi air, air pun masih dalam kondisi baik belum kotor.
Pada hari ketujuh beberapa daun di tanaman layu dikarenakan terkena air hujan. Namun ada
beberaoa tangkai yang masih bisa diselamatkan sehingga kami mengganti air yang sudah
kotor dan bercampur dengan air hujan dengan air jernih dan ditambahkan pupuk AB
dengan ph sesuai. Namun disayangkan pada hari ke tujuh semua tanaman pakcoy layu
dan mati, hal tersebut belum diketahui pasti penyebabnya, namun sepertinya tanaman
pakcoy mati karena kurang terkena matahari.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Tanaman adalah suatu organisme hidup yang membentuk kerajaan Plantae, suatu kelompok
Besar makhluk hidup yang mencakup berbagai jenis flora. Pakcoy pada umumnya dapat tumbuh
baik pada tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik, tidak tergenang,
tata aerasi dalam tanah berjalan dengan baik. Derajat kemasaman pH tanah yang optimum untuk
pertumbuhannya adalah 6-7, untuk ketinggian tempat
5.2 Saran
Menanam dengan metode hidroponik memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan,
baik bagi para petani maupun lingkungan. Pertama-tama, hidroponik mengurangi konsumsi air
secara drastis dibandingkan dengan pertanian konvensional. Dalam sistem ini, air yang
digunakan lebih efisien karena sirkulasi nutrisi yang kontinyu memungkinkan tanaman menyerap
nutrisi dengan optimal tanpa pemborosan. Hal ini khususnya penting di era di mana
keberlanjutan sumber daya menjadi fokus utama, dan hidroponik memberikan solusi yang ramah
lingkungan dengan meminimalkan jejak air.
Selain itu, hidroponik memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan kontrol
yang lebih baik terhadap lingkungan tumbuh. Dengan memanfaatkan sistem yang terkendali,
petani dapat mengatur kadar nutrisi, pH, suhu, dan kelembaban secara akurat, menciptakan
kondisi optimal untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman hidroponik juga cenderung bebas dari
serangan hama tanah, mengurangi ketergantungan pada pestisida dan herbisida. Keseluruhan,
dengan memberikan kontrol lebih besar atas elemen-elemen pertumbuhan tanaman, hidroponik
memberikan solusi modern yang efisien dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan
dunia.
Daftar Pusataka (2 buku)
Suwanti. (2021). “ Teknik Hidroponik.” https://repository.ump.ac.id/11667/3/SUSWATI_BAB
%202.pdf