Anda di halaman 1dari 6

Menanam Hidroponik

Pengertian Hidroponik

Hidroponik adalah teknik budidaya yang menggunakan arang sekam atau


media tanam lainnya dengan memanfaatkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
dalam bentuk cair yang sudah diracik untuk diberikan ketanaman dengan cara
disiramkan atau melalui irigasi tetes.

Budidaya sayuran bisa dilakukan dengan cara hidroponik. Sayuran yang


umum ditanam dengan cara hidroponik adalah selada kangkung, bayam, seledri,
tomat, dan sebagainya. Menanam tanaman dengan sistem hidroponik merupakan
cara yang ramah lingkungan karena budidayanya tidak membutuhkan pestisida
secara berlebihan.

Sistem hidroponik pun dapat menjadi solusi untuk berkebun di lahan yang
sempit atau terbatas (urban farming). Menanam dengan sistem hidroponik dapat
menggunakan berbagai media tanaman, salah satu yang sering digunakan adalah
rockwool. Rockwool digunakan sebagai media tanam hidroponik karena memiliki
kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah besar yang sangat dibutuhkan
untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi pada metode hidroponik.

Manfaat Hidroponik

1. Bebas Hama
Menanam di lahan yang luas memiliki kemungkinan akan terserang hama dan
penyakit yang berasal dari media tanah yang digunakan dalam menanam.
Dengan menggunakan sistem hidroponik, tentu kamu tidak perlu menggunakan
tanah sehingga akan terbebas dari hama. Hal ini tentu akan membuat proses
pertumbuhan lebih optimal.
2. Memaksimalkan Ruang
Manfaat hidroponik yang selanjutnya adalah dengan memaksimalkan ruang
karena tidak membutuhkan ruang yang luas. Kamu bisa memanfaatkan
beberapa tempat seperti teras rumah atau balkon untuk melakukannya.
3. Hemat Air
Cara ini juga akan membuat penggunaan air untuk perkembangan tanaman
menjadi lebih sedikit. Tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan air yang lebih
sedikit jika dibandingkan dengan cara menanam tradisional.
4. Lebih Cepat Panen
Ketika menanam menggunakan metode hidroponik, kamu bisa mengatur panas,
cahaya matahari, dan hidrasi yang dibutuhkan tanaman. Metode ini juga
membuat nutrisi lebih mudah tersedia dan diserap oleh tanaman sehingga
proses pertumbuhannya lebih cepat.
5. Mengurangi Penggunaan Pestisida
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa metode ini akan
menghindarkan tanaman dari hama sehingga kamu bisa menghindari
penggunaan pestisida. Dengan begitu, tanaman yang dihasilkan pun lebih
organik dan tentunya lebih sehat..

Keunggulan Hidroponik
Menurut Asnarni Lubis dalam bukunya Modul Biologi: Hidroponik,berikut ini
adalah keunggulan dari metode ini:

 Solusi terbaik untuk menyalurkan hobi bercocok tanam bagi kamu yang tidak
memiliki pekarangan yang luas.
 Tidak perlu menggunakan pupuk yang banyak sehingga akan lebih hemat
dibandingkan dengan media tanah.
 Penggunaan air jauh lebih sedikit, Karena dalam penerapannya air adalah
sumber media utama dalam menanam hidroponik.
 Lingkungan budidaya tanaman jadi lebih besar karena tidak menggunakan
media tanah.
 Dapat ditanam di mana saja dan tidak membutuhkan pencahayaan yang
banyak.
 Bebas dari hama dan penyakit karena hal tersebut berasal dari tanah.
 Apabila tanaman hidroponik untuk tujuan komersil maka dapat dijual dengan
lebih tinggi karena kualitasnya yang tinggi.
 Tidak perlu lagi mencangkok tanaman.
 Dapat dengan mudah mengecek akar tanaman secara rutin sehingga bisa
memastikan tanaman tersebut tumbuh dengan baik atau tidak.
 Dapat dikonsumsi secara keseluruhan baik akar, buah, maupun batangnya
karena bebas dari hama.
 Proses pertumbuhan dan perkembangannya lebih cepat.

Jenis Metode Hidroponik

1. Aeroponic System
Cara kerjanya yakni larutan nutrisi dari penampungan disemprotkan melalui
nosel langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan
nutrisi yang terukur serta oksigen. Secara berkala akar akan selalu
disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar
tanaman tetap basah.
2. Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation)
Cara kerjanya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk mengontrol
kerja pompa air. Pada saat pompa air dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi
ke masing-masing tanaman, air irigasi diberikan perlahan-lahan dengan
tetesan terputus-putus atau terus menerus berupa aliran tipis atau semprotan
kecil.
3. Nutrient Film Technique
Sistem ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air
tanpa menggunakan timer untuk pompanya selama minimal 10 hingga 14 jam
setiap harinya. Nutrisi ini mengalir melewati akar-akar tumbuhan dan
kemudian kembali lagi ke penampungan air dan begitu seterusnya.
4. Flood and Drain System
Jenis hidroponik ini dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan
dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan
nutrisi itu ke dalam
penampungan, begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang
dikoneksikan ke timer.
5. Wick System
Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada bagian-bagian yang bergerak.
Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah
menggunakan perantara sejenis sumbu, seperti kain flanel atau bahan lainnya.
6. Water Culture
Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam dan
mengapung langsung di atas cairan nutrisi. Dibantu pompa udara ke dalam air
stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai suplai oksigen tambahan
ke akar-akar tanaman.

Jenis Tanaman Hidroponik


Ada beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode
hidroponik, di antaranya:
Selada, Tomat, Bawang merah. Paprika, Kangkung, Bayam, Buncis, Brokoli,
Pakcoy, Mentimun, Seledri, Melon, Semangka, Anggur, Stroberi.

Langkah menanam dengan hidroponik

Berikut adalah langkah-langah budidaya sayuran dengan metode


hidroponik dan media tanam arang sekam:

1. Siapkan bahan-bahan

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah tray untuk penyemaian, benih sayuran,


arang sekam, dan polybag.

2. Tahap pembenihan

a. Masukkan arang sekam ke dalam tray.

b. Masukkan benih satu per satu ke dalam lubang tanam.

c. Taburkan lagi arang sekam secukupnya untuk menutupi benih.

d. Siram benih dengan semprotan agar media tanam tidak terhambur.

e. Tutup dengan plastik hitam selama dua hari.


f. Setelah dua hari, buka tutup plastik dan biasanya benih sudah tumbuh

g. Berikan sinar Matahari untuk bibit, namun jangan terlalu terik

h. Lakukan pernyiraman rutin sampai dua minggu

3. Tahap pindah tanam

Setelah bibit sayuran berumur dua minggu, biasanya sudah berdaun


lengkap dan siap untuk tahap pindah tanam. Untuk pindah tanam, lakukan dengan
hati-hati agar bibit tidak rusak.

4. Tahap pembesaran

Setelah bibit dipindahkan ke dalam rak hidroponik, tugas selanjutnya


adalah melakukan perawatan dalam tahap pembesaran hingga siap panen. Dalam
sistem hidroponik, perawatan tanaman sangat mudah. Cukup perhatikan
ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat penanaman.

Lakukan pengecekan secara rutin setiap tiga hari sekali. Ketika air hampir
habis, tambahkan lagi air yang sudah diberi nutrisi.
Faktor keberhasilan metode hidroponik Salah satu faktor keberhasilan menanam
hidroponik adalah air baku yang digunakan.

Air baku untuk hidroponik harus memenuhi beberapa kriteria. Kriteria air
baku yang ideal untuk hidroponik adalah pH air sekitar 5,5-6,5, suhu air di kisaran
23-30 derajat celcius, dan jumlah zat padat terlarut di dalam air maksimal 150
ppm.

Selain itu, faktor lain yang memengaruhi keberhasilan hidroponik adalah


ketersediaan sinar Matahari, nutrisi yang digunakan, sanitasi lingkungan, hingga
jenis sayuran yang ditanam.
TEKS PROSEDUR

MENANAM HIDROPONIK

DI SUSUN OLEH :

Nama : Vauzan

Kelas : XI IIS 2 (Sawerigading)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai