Anda di halaman 1dari 3

Budidaya hidroponik memiliki dua macam teknik utama yaitu :

1. Teknik hidroponik dengan lauratan nutrisi.


2. Teknik hidroponik dengan media pengganti.

Perbedaan dari kedua teknik ini dasarnya adalah sebagai berikut:


Teknik pertama, kita tidak butuh media tanaman keras untuk tempat pertumbuhan akar, akan
tetapi cukup dengan memakai media larutan nutrisi saja. Metode dengan memakai larutan tak
perlu media keras sebagai pertubuhan akarnya, cukup dengan larutan mineral yang bernutrisi.
Contohnya dalam teknik ini biasanya digunakan ialah teknik laurtan alir dan teknik larutan statis.
Sedangkan teknik yang kedua, kita memakai media substitusi sebagai pengganti tanah untuk
tempat pertumbuhan akar tanamannya. Di dalam hal ini bisa memakai media seperti sabut
kelapa, pasir, akar atau batang, serbuk kayu, pecahan batu bata atau gentend, dan media lainnya.
1. Teknik Larutan Statis
Maksud dari teknik larutan statis adalah larutan nutrisi tak perlu dialirkan. Teknik ini
masuk dalam teknik yang bisa dibilang kuno dan telah dipraktekan oleh nenek moyang. Di
dalam teknik menanam hidroponik larutan statis, tnaam akan disemai pada sebuah media seperti
baskim, ember, tangki, atau bisa juga memakai bak semen. Usahakan memilih media dengan
warna gelap atau yang tidak tembus dengan cahaya. Tujuannya supaya menghindari adanya
pertumbuhan lumut di dalam wadah larutan. Jika adanya wadah yang transparan atau bening,
bungkus dulu dengan plastik hitam atau memakai alumunium foil yang tak tembus dengan
cahaya matahari.
Sebab larutan nutrisi tidak dialirkan, ketinggian larutan usahakan selalu rendah sampai
akar tanaman di atas larutanm agar tanaman bisa mendapatkan oksigen dengan baik.
Agar menghasilkan gelembung oksigen di dalam larutan, bisa memakai pompa akuarium.
Lartuannya bisa diganti secara teratur, bisa setiap minggu atau jika laurtan sudah di bawah
ketinggian yang ditentika bisa dengan mengisi lagi memakai ari atau larutan nutrisi yang baru.
2. Teknik Larutan Air
Teknik larutan air ialah sebuah cara budidaya hidroponik yang dikerjakan dengan cara
mengalirkan air nutrisi secara terus menerus dari tangki tamppungan air nutrisi melewati akar
tanaman. Dengan teknik ini sebenarnya lebih gampang untuk mengaturnya sebab laurutan nutrisi
dan suhu bisa diatur dari tangki yang bisa digunakan untuk budidaya hidroponik dalam skala
besar. Salah saru dari teknik yang biasa digunakan untuk budidaya hidroponik laurtan air ialah
dengan teknik lapisan nutrisi atau nutrient film technique (NFT) atau penggiat hidroponik biasa
menyebutnya teknik hidroponik NFT.
Teknik hidroponik NFT ini memakai parit buatan yang dibuat dari lempengan logam
yang tipis anti karta, dan tanamannya disemai di paritnya. Di daerah saluran paritnya dialirkan
air mineral dengan nutrisi yang menjadikan di sekitar tanaman terbentuk lapisan yang tipis yang
bisa digunakan untuk makanan tanaman.

Perawatan Tanaman Hidroponik


Saat tanaman tumbuh dan membesar, pastinya kebutuhan nutrisinya akan bertamabah.
Oleh sebab itu, sekurang-kurangnya sepekan sekali larutan nutrisi perlu ditambah. Jika pada awal
campuran nutrisi 5 ml + 5 ml + 1 Liter. Pekan kedua naikkan jadi 6 ml + 6 ml + 1 Liter.
Seterusnya seperti itu sampai panen.
Jangan anda biarkan larutan nutrisi ppada botol di bawah dalam keadaan kosong sebab bisa
menyebabkan tanaman mati. Botol yang lartuan nutrisi rentan kena lumut sebab paparan sinar
matahaari. Oleh sebab itu lapisi botol dengan kertas warna gelap atau bisa dengan cat memakai
warna hitam.

Kelemahan dan Kelebihan


Bercocok tanam secara hidroponik memanglah memiliki keuntungan dan kemudahan yang relatif
tinggi dibandingkan dengan media biasanya. Namun memerlukan sebuah keahlihan dan
pengetahuan mengenai hidroponik tersebut. Ada beberapa keuntungan dan kekurangan sistem
hidroponik yang harus diketahui sebelum atau sesudah melakukan penanaman, diantaranya
adalah sebagai berikut:

a.Kelebihan Hidroponik
 Penggunaan lahan lebih efesien, dan tidak membutuhkan lahan yang cukup luas.
 Dapat meningkatkan hasil produksi tanaman dengan cepat dibandingkan pada biasanya.
 Penggunaan media pupuk lebih hemat/irit dalam bentuk cairan (larutan).
 Pertumbuhan tanaman jauh lebih cepat.
 Proses pemanenan jauh lebih mudah dan tidak memerlukan tenaga kerja ekstra.
 Proses pemeliharaan/perawatan jauh lebih mudah.
 Resiko terserang hama dan penyakit lebih kecil.
 Dan tidak menggunakan media tanah sama sekali.

b.Kekurangan Hidroponik
 Membutuhkan modal yang cukup besar
 Pembuatan media tanam sistem hidroponik cukup sulit dan membutuhkan
pengamalan/pengetahuan serta perangkat yang digunakan masih belum populer dikalangan
masyarakat Indonesia.
 Membutuhkan ketelitian ekstra, dalam pengaturan suhu (temperatur), pH dan zat nutrisi
yang diberikan tanaman hidroponik.

Anda mungkin juga menyukai