Anda di halaman 1dari 4

PELAKU AGRIBISNIS KREATIF (KUTANAM.

ID)

TUGAS

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas


Agribisnis Kreatif dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan semester
genap Program Studi Agribisnis

Dosen Pembimbing
Indah Ibanah, S.P., M.Si

Oleh
Putri Gazani Zahra
171510601148

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BERAWAL DARI KERTAS SKRIPSI JADI MEDIA BIBIT TANAM

Source: AyoSemarang.com
Khoerul Anwar adalah salah satu dari pemuda Indonesia yang menemukan
peluang bisnis dari mengamati permasalahan yang sering ditemui dilingkungan
kita. Berawal dari geleisahannya terhadap banyaknya tumpukan kertas yang
dihasilkan selama proses pembuatan skripsi. Kertas yang digunakan dari seorang
mahasiswa saja mampu menghabiskan ratusan halaman, bahkan dapat bertambah
jika terdapat revisi yang mengharuskannya menggunakan kertas lebih banyak lagi.
Khoerul yang memiliki latar belakang pendidikan teknologi pangan melihat
peluang untuk dijadikan sebagai bisnis yang menguntungkan dan tentunya ramah
lingkungan. Kertas jenis HVS yang sering digunakan mahasiswa untuk mencetak
skripsi mengandung selulosa yaitu zat yang dapat berguna sebagai media tanam
tumbuhan. Dari hasil berpikir dan serangkaian diskusi dengan orang terdekat,
Khoerul memutuskan untuk mencoba memanfaatkan tumpukan kertas skripsi
tersebut menjadi sarana bercocok tanam yang praktis dan mudah.

Source: Instagram
Percobaan pertama yaitu dengan membuat pulp atau bubur kertas dari
tumpukan kertas skripsi tersebut. Kemudian, benih tanaman campurkan kedalam
bubur kertas dan dibentuk menjadi berbagai kreasi. Bubur kertas yang telah kering
siap digunakan, pulp tersebut dapat ditaruh di pot atau tanah kemudian disiram
secukupnya untuk menumbuhkan tanaman. Kepingan pulp tersebut dikemas
sebanyak empat buah dan dijual seharga Rp 5.000,00. Benih tumbuhan yang dapat
tumbuh dari media tersebut di antaranya adalah sayur-sayuran seperti pakcoy,
tomat, sawi, hingga cabai rawit. Satu kepingan kering kertas benih tersebut dapat
bertahan selama kurang lebih satu tahun. Selain memanfaatkan kertas, Khoerul
juga memanfaatkan pensil sebagai salah satu media tanam tumbuhan. Terinspirasi
dari banyaknya pensil bekas pakai yang sudah pendek akan langsung dibuang oleh
pemiliknya dan penelitian di Massachussets University, Amerika Serikat, yang
mengembangkan hal serupa. Perbedaannya adalah benih-benih dari penelitian
menggunakan oregano atau thyme yang tidak cocok dikembangkan di Indonesia
sehingga memilih benih yang sering dijumpai oleh masyarakat. Inovasi yang
dilakukan Khoerul tidak cukup sampai disitu, berbekal dari pengalaman dan usaha
membuat beliau mencoba peluang-peluang lainnya. Hingga saat ini usaha yang
dijalankan yaitu Souvenir Benih, Pensil Benih, Mini Kit Hidroponik, dan Mini
Gardening.
Kegiatan yang dilakukan Khoerul Anwar sangat bermanfaat bagi
lingkungan maupun masa depan pertanian Indonesia. Banyaknya masyarakat
Indonesia berbanding lurus dengan banyaknya konsumsi baik barang maupun jasa
yang dilakukan masyarakat. Tidak terbayang berapa limbah kertas maupun pensil
yang tentunya digunakan oleh sebagian besar masyarakat. Produk tersebut
merupakan produk ramah lingkungan dan tanaman yang dihasilkan adalah
tanaman organic yang sering dikonsumsi sehari-hari. Produk tersebut dapat dibeli
oleh berbagai usia yang dapat menumbuhkan kecintaan mereka terhadap tanaman
dan lebih aware terhadap kesehatan dan pemanasan global. Produk Mini Kit
Hidroponik dan Mini Gardening merupakan cara baru untuk setiap orang yang
ingin memulai melakukan bisnis pertanian dan dapat dijadikan sebagai perhiasan
ramah lingkungan. Sektor pertanian di Indonesia saat ini mengalami krisis
dikarenakan seiring berjalannya waktu, profesi petani dianggap tidak menarik dan
menjanjikan masa depan bagi generasi millennial.
Pengembangan Ekraf berbasis pertanian sangat cocok bagi kaum
millennial. Ekraf (Ekonomi Kreatif) adalah konsep ekonomi yang dikembangkan
di era ekonomi baru untuk merealisasikan pengembangan ekonomi yang
sustainable berbasis kreatifitas dengan mengandalkan ide dari Sumber Daya
Manusia (SDM) sebagai factor utama dalam kegiatan ekonominya. Ekraf berbasis
pertanian yang dikembangkan oleh Khoirul Anwar sangat berkontribusi dalam
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan nilai
dan kualitas suatu produk yang dapat memberikan pengaruh social dalam kualitas
hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengubah pertanian
tradisional menjadi pertanian yang lebih modern dan lebih dekat dengan
kegemaran generasi millenial akan menghasilkan berbagai produk yang beragam
dan memiliki daya saing tinggi. Inovasi yang dilakukan oleh Khoirul Anwar
merupakan langkah awal dalam pengembangan usaha yang nantinya akan
bercabang-cabang dan meningkatkan kreativitas agribisnis yang ada di Indonesia.

Daftar Pustaka

Ranawati, N. K. 2019. Menyulap Kertas Skripsi dan Pensil Jadi Media Bibit
Tanaman.https://www.ayobandung.com/read/2019/07/13/57633/menyulap
-kertas-skripsi-dan-pensil-jadi-media-bibit-tanaman. [Diakses pada 11 Mei
2020]

Anda mungkin juga menyukai