Anda di halaman 1dari 9

CASE METHOD

PERILAKU KREATIF DAN INOVATIF PETANI DALAM USAHA BUDIDAYA BUAH


BELIMBING DI KELURAHAN KARANGSARI KECAMATAN SUKOREJO KOTA
BLITAR

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Rutin

Dalam Mengikuti Perkuliahan Kreativitas Dan Inovasi

Oleh

BAYU SADEWO

7213250004

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan RahmatNya
saya dapat menyelesaikan case method pada mata kuliah Kraetivitas Dan Inovasi di
Universitas Negeri Medan

saya juga ingin berterimakasih pada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini, terutama kepada bapak Dr. Haryadi M.kom sebagai dosen pengampu di mata
kuliah kreativitas dan inovasi di Universitas Negeri medan.

Tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Kreativitas
dan Inovasi , juga sebagai referensi bagi siapapun yang ingin membacanya. Untuk itu saya
selaku penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam makalah ini, semoga bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.

Londut, 12 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisa study kasus
yang terjadi pada salah satu daerah penghasil buah belimbing atau dengan Bahasa
latin Averhoa Carambolo L. nama daerah tersebut adalah Kelurahan Karangsari
Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Daerah ini memang sudah dikenal sebagai daerah
penghasil buah belimbing yang banyak diminati oleh banyak konsumen, sehingga hal
ini mempu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar penghasil bauh
belimbing tersebut.
Dalam artikel ini telah tersedia ide, kreativitas dan juga inovasi yang diberikan
oleh setiap warga yang memproduksi buah belimbing, namun penulis mencoba
untuk memberikan gagasan dan idenya untuk membantu menyebarluaskan pasar
penjualan buah belimbing ini sehingga menjadi pasar yang luas yang tak hanya
dikenal oleh daerah sekitar saja namun, mampu dikenal oleh seluruh masyarakat
Indonesia maupun luar negeri.

Tujuan Makalah :

1. Mengkaji dan mengetahui kreativitas dan inovasi yang telah ada sebelumnya
oleh masing masing pembudidaya buah belimbing
2. Memberikan ide dan gagasan baru kepada masyarakat pembudidaya
3. Mengkaji kendala yang dihadapi oleh pembudidaya buah belimbing

Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian mempunyai kegunaan tertentu antara lain :

Secara teoritis :

1. Diharapkan dapat mengembangkan khasanah keilmuan bidang ekonomi


khususnya manajemen Sumber Daya Manusia.
2. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang kreatifitas dan
inovasi serta daya saing .
3. Mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam menjalankan pemasaran.
Secara praktis :

1. Diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi pengusaha budidaya


belimbing
2. Diharapkan dapat membantu pelaku budidaya belimbing mengenai kreatifitas
dan inovasi serta upaya dalam meningkatkan daya saing .
BAB 2

RINGKASAN ISI JURNAL

PENDAHULUAN JURNAL

Salah satu sub sektor pertanian yang dijadikan sebagai peluang usaha baru yaitu sub sektor
hortikultura. Potensi yang dimiliki oleh sub sektor hortikultura ini cukup besar. Hasil tanaman
hortikultura khususnya untuk buah – buahan, di Indonesia saat ini banyak diminati oleh konsumen.
Salah satu buah - buahan holtikultura adalah belimbing. Buah belimbing mempunyai nama latin
Averhoa Carambolo L. Menurut Prihatman (dalam Tim Penulis PS, 2004:8), belimbing merupakan
tanaman buah berupa pohon yang berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas ke
berbagai negara yang beriklim tropis lainnya termasuk Indonesia

Para petani belimbing tentunya memiliki ide kreatif dan inovatif sebagai dasar untuk selalu
mengembangkan usaha belimbingnya. Selain itu, kreatifitas dan inovasi sangat diperlukan agar suatu
usaha mampu bersaing dalam dunia bisnis yang perkembangannya tidak bisa kita prediksi.
Berdasarkan penelitian banyak masyarakat sekitar yang memilih untuk melakukan budidaya
belimbing dikarenakan tanah yang subur, dan hal tersebut mendapat perhatian dan dukungan dari
pemerintah setempat.

Kendala yang dialami adalah tingkat produktivitas buah belimbing yang sangat tinggi dan
jumlah persaingan yang sangat ketat sehingga hal inilah yang memaksa petani untuk melakukan
Tindakan yang kretatif dan inovatif supaya mampu untuk bersaing dengan petani belimbing lainnya.

Dari beberapa petani belimbing yang sudah diobservasi, peneliti melihat adanya perilaku
kreatif yaitu menciptakan produk olahan lain dari buah belimbing seperti syrup dan selai. Sedangkan
perilaku inovatif yaitu menemukan berbagai variasi rasa produk olahan dari belimbing, seperti opak
gambir dari belimbing. Para petani melakukan hal tersebut agar buah belimbing memiliki nilai guna
yang tinggi dan untuk menarik konsumen dari dalam maupun luar kota.

Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan perilaku kreatif dan inovatif petani belimbing dalam usaha budidaya buah
belimbing di Kelurahan Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar

METODE

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku kreatif dan inovatif petani
dalam usaha budidaya buah belimbing di Kelurahan Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar

HASIL DAN PEMBAHASAN

Informan pertama yakni Bapak Imam, melakukan perilaku kreatif dengan tidak hanya
menjual buah belimbing segar, tetapi memiliki ide untuk menjadikan belimbing menjadi produk
olahan makanan dan minuman, kemudian sikap terbukanya menjadikan beliau untuk tanggap
terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh pelanggannya. Sedangkan untuk perilaku inovatif
yaitu dengan menerapkan ide kreatif untuk mengolah belimbing menjadi dodol belimbing, kerupuk
belimbing, syrup belimbing dan manisan belimbing, beliau juga melakukan inovasi berbasis desain
berupa label pada produk olahan belimbing., inovasi ukuran , mulai dari kecil , sedang dan besar,
inovasi pengurangan untuk mengantisipasi biaya.
Untuk informan kedua yaitu kepada Bapak Kawit. Perilaku kreatif yang dilakukan yaitu
dengan memiliki ide untuk membuat produk olahan belimbing berupa makanan dan minuman.
Sedangkan perilaku inovatifnya yaitu dengan menerapkan ide kreatif untuk mengolah belimbing
menjadi dodol belimbing, syrup belimbing, pangsit belimbing, kripik belimbing, selai belimbing,
permen belimbing dan manisan belimbing, beliau juga membuat inovasi kemasan dan inovasi ukuran
produk serta inovasi pengurangan biaya.
Untuk informan ketiga yaitu kepada Ibu Tri Kholipah. Perilaku kreatif yang dilakukan oleh
Ibu Tri Kholipah antara lain dengan memiliki ide untuk membuat olahan belimbing berupa makanan
dan minuman, serta beliau memiliki kemampuan memilih untuk menggunakan belimbing sebagai
produk olahannya dibandingkan buah lainnya. Sedangkan perilaku inovatifnya yaitu dengan
menerapkan ide kreatif untuk membuat olahan berupa dodol belimbing, syrup belimbing, sari buah
belimbing dan manisan belimbing, beliau juga membuat inovasi ukuran dan inovasi pengurangan
upaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga informan memiliki perilaku kreatif dan inovatif
yang baik dan mereka mampu menerapkannya konsep kreatif dan inovatif tersebut dilapangan.
Konsep kreatif dan inovatif yang dilakukan oleh petani belimbing di Kelurahan Karangsari Kecamatan
Sukorejo Kota Blitar sesuai dengan teori Sinaga (2017:35) yang menyatakan bahwa kreatifitas
merupakan salah satu sikap wirausaha yang sudah dapat memikirkan sesuatu yang baru
dibandingkan pengusaha lainnya. Telah dibuktikan dalam penelitian ini bahwa teori Sinaga tentang
kreatifitas sudah diterapkan oleh

Teori lainnya yang mendukung penelitian ini yaitu dari Rusdiana (2014:112), yang
menyatakan bahwa ada 4 jenis inovasi dan salah satunya pengembangan (Ekstensi), yaitu seseorang
yang melakukan pemanfaatan lain pada produk atau jasa. Inovasi dapat dilakukan dengan
mengembangkan produk yang telah dibuat. Seperti dalam penelitian ini yang menunjukkan ketiga
informan melakukan pengembangan terhadap produk olahan belimbing yang mereka ciptakan.
Seperti merubah ukuran, bentuk dan kemasan agar lebih menarik untuk dijual.
BAB 3

PEMBAHASAN

a. Kreativitas pada petani belimbing di Kelurahan Karangsari

Sudah sangat baik dalam segi kreativitas dengan produktif telah menghasilkan variasi produk
yang baru dalam waktu yang tidak lama, yang otomatis akan selalu melakukan penambahan
bahan baku atau penggantian bahan baku sebagai bagian dari kreasi baru yang bervariasi.
Kreativitas yang di dapatkan berasal dari berbagai inspirasi, situasi dan kondisi yang dialami para
pelaku UKM ini.Keuletan menjadi modal utama yang membuat mereka berhasil.

b. Inovasi yang dihasilkan oleh petani belimbing di kelurahan karangsari

Berdasarkan data yang diambil oleh dari artikel inovasi yang dibuat sudah sangat bagus,
karena Kreativitas yang tinggi menghasilkan inovasi yang tinggi pula, begitulah yang terjadi pada
petani belimbing di kelurahan karangsari , ditunjukkan dengan tingkat produktivitas yang tinggi
yaitu selalu menghasilkan produk baru dengan variasi baru dalam waktu yang tidak terlalu lama,
dan setiap produk yang dihasilkan selalu mampu menjangkau pasar. Tak hanya dari produk,
berdasarkan artikel mereka juga membuat desain dari packaging produk semenarik mungkin
sehingga ,menarik konsumen untuk membeli produk tersebut.
c. Ide dan gagasan penulis

1. memberikan petani pemahaman yang cukup dengan mengikuti online webinar atau hal yang

relevan mngenai pemasaran supaya brand mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

2. melakukan promosi pasar di media sosial dengan kreatifitas masing-masing dalam menyajikan

konten sesuai ciri khas masing-masing , dengan diharapkan mampu menjangkau konsumen

sesuai target dan mampu mempermudah akses penjualan kepada konsumen

3. menjadikan tempat belimbing menjadi tempat wisata sehingga akan mengundang para

konsumen agar langsung datang ke area pertanian buah belimbing

d. rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan oleh penulis yaitu :


a. Para petani diharapkan mampu mempertahankan kualitas produk yang sudah ada
b. Perluasan pasar harus terus dilakukan diharapkan bisa menembus pasar tingkat internasional.
c. Kreativitas harus terus ditingkatkan.
d. Terus berinovasi produk agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang ada.
e. Kendala yang dihadapi harus bisa diatasi sebaik mungkin terutama yang berhubungan dengan
cuaca yang menghambat .
f. Pengembangan SDM harus rutin dilakukan minimal satu tahun sekali untuk meningkatkan
profesionalisme.
g. Dalam menghadapi persaingan usaha sejenis sebaiknya terus bertahan dengan ciri khas dan
mempertahankan kualitas baik yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai