OLEH:
NIM : 7193341041
Jurusan : Pend.Ekonomi
Fakultas : FE
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas
critical book mengenai “Perkembangan Peserta Didik” ini. Dalam tugas
critical book ini saya memaparkan mengenai penjelasan Psikologi
Perkembangan, Pertumbuhan dan perkembangan, Periodisasi
perkembangan dan fase fase perkembangan juga kelebihan dan
kekurangan buku perkembangan peserta didik serta hal-hal yang berkaitan
dengan perkembangan peserta didik.
Saya menyadari bahwa buku ini masih ada kekurangan nya oleh sebab itu
saya minta maaf dan harap memaklumi apabila terdapat penjelasan dan
dan hal-hal yang masih belum sempurna. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih dan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca nya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................ii
Dafatar isi...................................................................................................ii
1.1. Halaman Cover Buku
A. Identitas Buku……………………………………………………………....
Bab I. PENDAHULUAN
2.2. Latar Belakang…………………………………………………………….
2.3. Tujuan Critical Buku…………………………………………………..
2.4. Manfaat…………………………………………………………………
Bab II Isi Buku
2.5 Ringkasan Buku 1 dan 2………………………………………………………………..
Bab III.Pembahasan Umum
3.1 Perbedaan .........................................................................................5
3.2 Keunggulan.....................................................................5
3.3 Kelemahan............................................................................................6
Bab IV.Penutup
4.1 Kesimpulan..........................................................................................10
4.2 Saran..................................................................................................10
Daftar pustaka............................................................................................11
1.1. Halaman Cover Buku
A. Identitas buku
1. Buku 1
Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
Nama Pengarang : Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons
Penerbit/Tahun Terbit/Jlh Hlm : UNIMED PRESS/2015/191
Nama Mahasiswa : SAIDIN NAFRI
Nim Mahasiswa : 7193341041
2. Buku 2
Bab 1 Pendahuluan
2.3 Tujuan
2.4 Manfaat
1. Ringkasan Buku
A. Identitas buku
1. Buku 1
Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
Nama Pengarang : Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons
Penerbit/Tahun Terbit/Jlh Hlm : UNIMED PRESS/2015/191
ISBN : 978-602-798-39-7
Ukuran : 18 x 25 cm
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
Materi yang diberikan pada buku Perkembangan peserta Didik ini disajikan
untuk mencapai kompetensi dalam mata kuliah Perkembangan Pesera
Didik.Dalam buku Perkembangan Peserta Didik ini terdiri dari 9 bab yang masing-
masing bab membahas tentang hal yang berbeda-beda. Masing-masing judul bab
dalam buku ini, yakni:
Bab VIII : Permasalahan Yang Timbul Pada Masa Remaja Usia Sekolah Menengah
Bab IX : Implikasi Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan
Pada kajian ini, saya memfokuskan pada 1 materi pemaparan saja, khususnya
mengenai “Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan Dengan Kehidupan
Berkeluarga” yang terdapat di dalam bab IV.
Teori ini berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek
kepribadian. Freud meyakini bahwa kepribadian manusia memiliki tiga struktur
penting, yaitu id, ego, dan superego.
Contoh: orang yang lapar, pasti akan membayangkan makanan. Tetapi tidak akan
menjadi kenyang jika hanya membayangkan. Karena itu, perlu adanya sistem lain
yang menghubungkan pribadi dengan dunia objektif, yaitu ego.
2) Tahap otonomi dengan rasa malu dan ragu (autonomi versus shame and
doubt), yaitu tahap kedua perkembangan psikososial yang berlangsung pada akhir
masa bayi dan masa baru pandai berjalan. Contohnya: anak mulai berlatih untuk
pergi ke toilet.
Ada empat tahap perkembangan kognitif dan pikiran secara kualitatif berbeda
pada setiap tahap.
Teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura menjelaskan bahwa
banyak perilaku manusia dipelajari dengan cara mangamati perilaku dan sikap-
sikap orang lain, dan menggunaknnya sebagai contoh bagi perilaku kita sendiri.
Teori ini mejlaskan pembentukan hasil-hasil positif dan negatif bagi anak-nak
dan khususnya pembentukan perilaku-perilaku yang tidak biasa. Pendekatan ini
pertama kali dikemukakan pada tahun 1970-an. Salah satu teoritis yang paling
utama dalam bidang ini adalah Sameroff (1991; Sameroff & Chandler, 1975).
Teori humanistis muncul pada tahun 1950-an. Aloiran ini dianggap sebagai reaksi
terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Teori ini adalah suatu pendekatan yang
multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia.
8. Teori ELEKTRIK
5. Perkembangan kepribadian
Dewasa ini para ahli psikoiogi bersifat interaksionis, yang
berpendapat bahwa kedua pendekatan, yaitu traits dan con text
perlu diperhitungkan daiarn upaya memahami kepribadian. Hubungan
antara traits dengan situasi dapat digambarkan dengan dua orang remaia,
yaitu i-iasan dan Arif. Hasan mempunyai sifat introvert, dia lebih senang
menyendiri atau berada di tempat yang tenang, seperti di perpustakaan,
semen tara Arif yang extravert lebih senang beraktivitas yang melibatkan
banyak orang, seperti aktif dalam organisasi, atau senang berpesta.
6. Perkembangan Kesadaran Beragama
Remaja sudah seharusnya melaksanakan nilainilai atau ajaran agama dalam
kehidupannya.
A. Hormon-hormon Seksual
Kelenjar yang berkaitan dengan pertumbuhan tubuh dan seks adalah ;
1. Kelenjar bawah otak(Pituitary)
Kelenjar ini dinamakan juga kelenjar induk. Beberapa hormon-hormon yang
dikeluarkan oleh kelenjar ini berpengaruh pada seksualitas,seperti :
a) Hormon pertumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhan badan
terutama pada masa remaja.
b) Hormon perangsang pada pria,yaitu hormon yang mempengaruhi
testis(buah zakar)
c) Hormon pengendali pada wanita yang mempengaruhi indung
telur(ovarium) untuk memproduksi sel-sel telur(ovum) dan hormon-
hormon estrogen dan progesteron.
d) Hormon air susu yang mempengaruhi kelenjar susu di masa wanita
sedang menyusui bayinya
2. Testis
Testis(buah zakar) ada 2 buah. Testis memproduki hal-hal berikut :
a) Hormon androgen dan testosteron yang sejak remaja menyebabkan
tumbuhnya tanda-tanda kelaki-lakian pada orang yang bersangkutan
seperti kumis dan jenggot,jakun,otot yang kuat,suara yang berat, bulu
kemaluan dan ketiak, dan sebagainya. Testosteron juga menyebabkan
timbulnya irahi(nafsu seks,libido)
b) Benih laki-laki(spermatozoa)
3. Indung telur(ovarium)
Indung telur memproduksi hal-hal berikut :
a) Hormon progesteron, bertugas untuk mematangkan dan
mempersiapkan sel telur(ovum) sehingga siap untuk dibuahi
b) Hormon estrogen, yaitu yang mempengaruhi pertumbuhan sifat-sifat
kewanitaan pada tubuh seseorang(payudara membesar,pinggul
membesar,suara halus dan lain-lain)
c) Sel telur, sudah terkandung dalam jumlah banyak di dalam indung
telur, tetapi baru dimatangkan satu per satu sejak anak masuk usia
remaja.
B. Tanda-tanda Seksual Sekunder
Sejak usia remaja kita bisa langsung membedakan pria dengan wanita.
Mengenai pria misalnya dari kumis, suara yang berat, jakun, otot-otot yang
kuat dan lain-lain. Mengenai wanita dari pinggulnya yang besar,
payudaranya, suaranya yang lembut dan lain-lain. Tanda-tanda badaniah
yang membedakan pria dengan wanita ini disebut tanda-tanda seksual
sekunder.
2) Mau melindungi wanita dan orang-orang yang lemah, misalnya anak kecil,
orang tua, dan sebagainya
2) Bertingkah laku lembut, ramah dan berbaik hati kepada orang lain
4. Mencapai kemerdekaan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Remaja yang matang memiliki dorongan untuk mencari biaya hidup sendiri.
Mereka ingin berbuat sesuatu yang bisa menghasilkan uang, seperti dengan ikut
kerja paruh waktu.
Sebagai remaja yang telah mencapai tugas perkembangan ini, remaja benar-
benar menjunjung tinggi nilai-nilai sosial, mencintai dan ingin bertingkah laku
sosial yang manusiawi.
Remaja telah memiliki sikap dan nilai-nilai sebagai dasar dalam bertingkah laku
atau filsafat hidup. Mereka mempedomani nilai-nilai agama, budaya dan ilmu
pengetahuan dalam bertingkah laku.
2. Faktor lingkungan
5. Motivasi diri
A. Teori Kebutuhan
1. Kebutuhan Fisiologis
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Ingin Rasa Tahu
6. Kebutuhan Estetik
7. Kebutuhan Petumbuhan
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan ini adalah yang paling dasar, kuat dan jelas karena merupakan
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan
makanan, minuman,sandang, tempat tinggal,seks, tidur dan oksigen serta
kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain
sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Ada dua kategori tentang kebutuhan akan penghargaan pada manusia, yaitu:
Seseorang yang memiliki harga diri akan lebih percaya diri, lebih mampu, dan
lebih produktif. Harga diri yang paling stabil dan paling sehat adalah yang tumbuh
dan berkembang dari penghargaan orang lain yang wajar, bukan penghargaan
karena kedudukan, kemasyuran atau sanjungan kosong. Contoh : pujian, piagam,
tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
Rasa ingfin tahu sesungguhnya dapat dikatakan sebagai suatu proses pencarian
makna (Erick Framun, 1969). Karena merupakan proses pencarian
makadidalamnya mengandung unsur untuk memahami, menyusun, mengatur,
menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna serta
membangun suatu sistem nilai.
6. Kebutuhan Estetik
Maslow melukiskan bahwa kebutuhan yang sama sekali harus dan termasuk
kebutuhan yang lebih tinggi yang kemudian dilukiskan sebagai kebutuhan akan
pertumbuhan atau dikenal dengan Being Values.
Kebutuhan Aktualisasi Diri. Yaitu untuk merealisir potensi diri dan untuk
mengembangkan diri secara berkelanjutan, serta untuk menjadi dirinya sendiri.
1.Pengetahuan
Dimensi pertama dani konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri sendiri
atau penjelasan dari "siapa saya" yang akan memberi gambaran tentang diri saya.
Gambaran diri tersebut pada gilirannya akan membentuk citra diri. Gambaran diri
tersebut mezupakan kesimpulan dari: pandangan kita dalam berbagai peran yang
kita pegang, seperti sebagai orangtua, suami atau istri, karyawan, pelajar, dan
seterusnya; pandangan kita tentang watak kepribadian yang kita rasakan ada pada
diri kita, seperti jujur, setia, gembira, bersahabat, aktif, dan seterusnya;
pandangan kita tentang sikap yang ada pada diri kita; kemampuan yang kita miliki,
kecakapan yang kita kuasai, dan berbagai karakteristik lainnya yang kita lihat
melekat pada diri kita. Singkatnya, dimensi pengetahuan (kognitif) dari konsep diri
mencakup segala sesuatu yang kita pikirkan tentang diri kita sebagai pribadi,
seperti "saya pintar", "saya cantik", "saya anak baik", dan seterusnya.
2.Harapan .
Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan atau diri yang dicita-citakan
dimasa depan. Ketika kita mempunyai sejumlah pandangan tentang siapa kita
sebenarnya, pada saat yang sama kita juga mempunyai sejumlah pandangan lain
tentang kemungkinan menjadi apa diri kita di masa mendatang. Singkatnya, kita
juga mempunyai pengharapan bagi diri kita sendiri. Pengharapan ini merupakan
diri-ideal (self-ideal) atau diri yang dicita-citakan.
3. PENILAIAN
P enilaian terhadap diri kita sendiri merupakan pandangan kita tentang
atau kewajaran kita sebagai pribadi. Menurut calhoun(1990),setiap hari
kita berperan sebagai penilai diri kita sendiri,menilai apakah kita
bertentangan:
1)pengharapan bagi diri kita sendiri(saya dapat menjadi apa)
2)standar yang kita terapkan bagi diri kita sendiri(saya seharusnya
menjadi apa)
ii. Sistem Utama Tubuh Fungsi yang memadai dari sistem syaraf merupakan
kondisi umum yang diperlukan bagi penyesuaian diri yang baik. Sebaliknya,
penyimpangan pada sistem syaraf akan berpengaruh terhadap kondisi mental
maka penyesuaian diri kurang baik. Gejala psikosomatis (gejala yang menyinggung
proses-proses baik fisik maupun psikis) merupakan salah satu contoh dari tidak
berfungsinya sistem syaraf yang kurang baik sehingga mempengaruhi
penyesuaian diri.
iii. Kesehatan Fisik Kondisi fisik yang sehat dapat menimbulkan penerimaan diri,
percaya diri, harga diri dan lain-lain yang akan menjadi kondisi yang sangat
mempengaruhi bagi proses penyesuaian diri. Sebaliknya, kondisi yang tidak sehat
dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kurang percaya diri bahkan
menyalahkan diri sehingga akan berpengaruh kurang baik bagi proses
penyesuaian diri.
c. Proses belajar
ii. Pengalaman Ada dua jenis pengalaman yang memiliki nilai signifikan terhadap
proses penyesuaian diri, yaitu:
d. Lingkungan
i. Lingkungan keluarga Semua konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan
atau dipecahkan bila individu dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat
keamanan, cinta, respek, toleransi dan kehangatan. Dengan demikian
penyesuaian diri akan menjadi lebih baik bila dalam keluarga individu merasakan
bahwa kehidupannya berarti.
ii. Lingkungan Sekolah Sekolah mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada
masalah pengetahuan dan informasi saja, akan tetapi juga mencakup
tanggungjawab pendidikan secara luas. Demikian pula dengan guru, tugasnya
tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menjadi
pembentuk masa depan, ia adalah langkah pertama dalam pembentukan
kehidupan yang menuntut individu untuk menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan.
iii. Lingkugan Masyarakat Lingkungan masyarakat juga menjadi faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan penyesuaian diri. Konsistensi nilai-nilai, aturan-
aturan, norma, moral dan perilaku masyarakat akan diidentifikasikan oleh individu
yang berada dalam masyarakat tersebut sehingga akan berpengaruh terhadap
proses perkembangan penyesuaian diri.
e. Agama dan Budaya Agama erat kaitannya dengan faktor budaya. Agama
memberikan sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktek-praktek yang memberi
makna mendalam, tujuan, serta kestabilan dan keseimbangan hidup individu.
Proses Penyesuaian Diri Proses penyesuaian diri menurut Scheneider (dalam Ali,
2006) setidaknya melibatkan tiga unsur yaitu:
1. Motivasi Faktor motivasi dapat dikatakan sebagai kunci untuk memahami
proses penyesuaian diri. Motivasi sama halnya dengan kebutuhan, perasaan, dan
emosi merupakan kekuatan internal yang menyebabkan ketegangan dan
ketidakseimbangan dalan organisme.
2.Sikap Terhadap Realitas Berbagai aspek penyesuaian diri ditentukan oleh sikap
dan cara individu bereaksi terhadap manusia sekitarnya, benda-benda, dan
hubungan-hubungan yang membentuk realitas.
BAB VIII
Pada tahap SMA, peserta didik apalagi dizaman globallisasi ini kerap
menggunakan istilah-istilah bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional.
Bahasa inggris dalam kalangan sma juga merupakan ajang “keren-kerenan”. Hal
yang biasa terjadi ialah saat mereka mengungkapkan sesuatu dengan bahasa
inggris yang dipublikasikan ke social media. Sebagian mendapat respon yang
bagus namun peserta didik yang salah dalam pelafalan, arti dsb akan menjadi
cemoohan akibatnya timbul rasa kurang percaya diri dan imbasnya cenderung
tidak menyukai pelajaran bahasa inggris.
Padahal, menurut Yusuf (2005:118), bahasa sangat erat kaitannya dengan
perkembangan berpikir individu. Perkembangan pikiran individu tampak dalam
perkembangan bahasanya, yaitu kemampuan membentuk pengertian, menyusun
pendapat, dan menarik kesimpulan.
Dalam hal ini guru harus dapat meminimalisir ketidaksukaan peserta didik
terhadap pelajaran bahasa, karena pentingnya bahasa dalam perkembangan berfikir
mereka. Meskipun mereka cenderung tidak suka, namun demi kepentingan mereka
kedepannya guru hendaknya mencari cara agar siswa berminat terhadap mata
pelajaran bahasa inggris.
2.3 Implikasi Perilaku Sosial, Moralitas Dan Keagamaan
Dalam kehidupan remaja yang masih mempunyai kelabilan dalam berpikir,
remaja cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang justru bertentangan
dengan norma masyarakat atau agamanya, seperti mengisap ganja, mencuri. Dalam
aspek pemahaman moral, Sugiyo (1995: 106) menegaskan bahwa problematik
dalam diri kaum muda sendiri umumnya berpangkal pada
penampilan psikis dan fisik, mereka berupaya menidentifikasi, mengimitasi diri
mereka dengan tokoh-tokoh idola mereka.
2.4 Implikasi Perilaku Apektif, Konatif, dan Kepribadian
Memasuki usia sekolah menengah, ada lima kebutuhan yang mulai Nampak
yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, afiliasi sosial, penghargaan, dan
perwujudan diri. Reaksi emosional mulai berubah-ubah, kecenderungan arah sikap
mulai Nampak, dan menghadapi masa krisis identitas diri.
2.5 Implikasi Perkembangan Emosi Remaja terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan.
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-organ
seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang dialami
sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih dalam dengan
lawan jenis.
Intervensi pendidikan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat
mengembangkan kecerdasan emosional, salah satu diantaranya ialah dengan
menggunakan intervensi yang dikemukakan oleh W.T. Grant Consortium, yaitu:
1. Pengembangan keterampilan emosional
Cara yang dapat dilakukan adalah:
- Mengidentifikasi dan memberi nama atau label perasaan
- Mengungkapkan perasaan
- Menilai intensitas perasaan
- Mengelola perasaan
- Menunda perasaan
- Mengendalikan dorongan hati
- Mengurangi stress
- Memahami perbedaan
Pengembangan keterampilan kognitif
Cara yang dapat dilakukan adalah:
- Belajar melakukan dialog batin sebagai cara untuk menghadapi dan mengatasi
masalah atau memperkuat perilaku diri sendiri
- Belajar membaca dan menafsirkan isyarat-isyarat sosial
- Belajar menggunakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan mengambil
keputusan
- Belajar memahami sudut pandang orang lain
- Belajar memahami sopan santun
- Belajar bersikap positif
- Belajar mengembangkan kesadaran diri
3. Pengembangan keterampilan perilaku
Cara yang dapat dilakukan adalah:
- Mempelajari komunikasi non verbal
- Mempelajari komunikasi verbal
- Belajar mengembangkan kesadaran diri
- Belajar mengambil keputusan pribadi
- Belajar mengelola perasaan
- Belajar menangani stress
- Belajar merempati
- Belaraj berkomunikasi
- Belajar membuka diri
- Belajar mengembangkan pemahaman
- Belajar menerima diri sendiri
- Belajar mengembangkan tanggung jawab pribadi
- Belajar mengembangkan ketegasan
- Mempelajari dinamika kelompok
- Belajar menyelesaikan kelompok
Implikasi Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri menurut Atwater (1987) adalah keseluruhan gambaran diri, yang
meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang
berhubungan dengan dirinya.
Ada tiga bentuk tentang konsep diri menurut Atwater yaitu:
1. Body image, kesadaran tentang tubuhnya, yaitu bagaimana seseorang melihat
dirinya sendiri.
2. Ideal self, yaitu bagaimana cita-cita dan harapan-harapan seseorang mengenai
dirinya.
3. Social self, yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya.
Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan
Menurut R.J.havinghurst tugas-tugas perkembangan diartikan sebagai tugas
yang timbul pada suatu periode atau masa tertentu dalam kehidupan seseorang.
Keberhasilan dalam melaksanakan tugas perkembangan akan menumbuhkan rasa
bahagia, serta memberikan kemudan bagi pemenuhan tugas-tugas selanjutnya.
Sedangkan kegagalan akan menimbulkan ketidakbahagiaan dan membawa
kesukaran dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
Tugas-tugas ini timbul karena adanya 3 kekuatan kerja sama, yaitu:
1. Kematangan fisik, misalnya: si A, belajar berjalan karena kemtangan otot-otot
kaki; dan si B, belajar bertingkah laku,bergaul dengan jenis kelamin yang
berbedapada masa remaja karena kematanganorgan-organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya: belajar membaca, belajar menulis,
belajar berhitung, dan belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya: memilih
pekerjaan, dan memilih teman hidup.
2. Buku 2
Dalam buku Perkembangan Peserta Didik ini terdiri dari 9 bab yang masing-
masing bab membahas tentang hal yang berbeda-beda. Masing-masing judul bab
dalam buku ini, yakni:
BAB I :PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
BAB II :PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BAB III :PERIODISASI PERKEMBANGAN
BAB IV :FASE-FASE PERKEMBANGAN
J.P Pestalozzi (1746 – 1827), dari Swiss, dikenal sebagai pendidik yang
sangat memperhatikan kehidupan anak-anak. Ia ingin meningkatkan
pendidikan
di masyarakat dengan cara mengutamakan pendidikan bagi anak-anak. Ia
mengajurkan agar pendidikan untuk anak disesuaikan dengan
perkembangan
jiwa mereka. Hendaknya proses pembelajaran didasarkan pada
pengalaman,
dimulai dari tingkat yang mudah mengarah pada tingkat yang lebih sulit.
2. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah proses perubahan progresif yang bersifat kualitatif
fungsional dan yang terjadi pada aspek fisik atau psikis. Contoh :
munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, semakin meningkatnya
kemampuan berdiri dan berjalan, semakin meningkatnya kemampuan
berpikir, berimajinasi, dst.
3. Persamaan dan Perbedaan Pertumbuhan dengan Perkembangan
a. Persamaan pertumbuhan dengan perkembangan ialah bahwa keduanya
merupakan proses perubahan progresif.
b. Perbedaannya adalah : (1) sifat perubahan, pada pertumbuhan
perubahan bersifat kuantitatif sedangkan pada perkembangan, perubahan
bersifat kualitatif fungsional; (2) aspek yang berubah, pada pertumbuhan
yang berubah adalah aspek fisik, sedangkan pada perkembangan aspek
fisik dan psikis.
4. Hubungan Pertumbuhan dengan Perkembangan
Perkembangan tidak terpisahkan dengan pertumbuhan. Perkembangan
individu dapat terjadi secara normal bila yang bersangkutan mengalami
pertumbuhan yang normal. Dapat pula dinyatakan bahwa pertumbuhan
merupakan prasyarat perkembangan.
Perkembangan terjadi bersamaan atau setelah terjadinya proses
pertumbuhan. Contoh: dalam waktu kurang lebih 12 bulan semenjak
kelahirannya, ukuran kaki anak semakin bertambah besar dan panjang
(pertumbuhan), kemudian kaki tersebut mulai difungsikan untuk berdiri dan
berjalan (perkembangan).
5. Karakteristik Perkembangan
Terjadinya perkembangan pada individu dapat diketahui berdasarkan
karakteristik tertentu yang dialaminya. Karakteristik-karakteristik dimaksud
mudah dikenali, yaitu sebagai berikut.
a. Terjadinya perubahan semua aspek baik aspek fisik maupun aspek
psikis.Perubahan-perubahan yang dimaksud merupakan perubahan
progresif,
kearah kemajuan.
b. Perubahan dalam proporsi fisik dan juga psikis. Perubahan pada
proporsi fisik, tepatnya tubuh jelas sekali terlihat. Semakin bertambah usia
perbandingan dalam ukuran tubuh individu semakin berubah dan pada
masa remaja tubuh individu telah memiliki proporsi tubuh seperti yang
dimiliki orang dewasa.
c. Lenyapnya tanda-tanda yang lama, baik secara fisik maupun kejiwaan.
Tanda-tanda fisik yang hilang misalnya : kelenjar thymus (kelenjar
anakanak)yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian
bawah otak, rambut-rambut halus, dan gigi susu.
d. Diperolehnya tanda-tanda yang baru. Tanda-tanda baru pada aspek fisik
diantaranya adalah : pergantian gigi, munculnya ciri-ciri seks primer dan
juga seks sekunder.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Beberapa individu yang usianya sama ternyata perkembngan mereka baik
secara vertical maupun horizontal tidak selalu sama.
a. Teori Empirisme
Teori empirisme disebut juga teori tabularasa dan environmentalism. Teori
ini dipelopori oleh John Locke (1632 – 1704). Menurut teori empirisme,
perkembangan individu ditentukan oleh lingkungannya.
b. Teori Nativisme
Teori nativisme dengan tokohnya Arthur Schopenhauer (1788 – 1880),
beranggapan bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (pembawaan). Bila individu dilahirkan
dengan pembawaan yang baik dengan sendirinya perkembangannya
akan baik, dan sebaliknya.
c. Teori Konvergensi
Teori konvergensi disebut juga teori interaksionisme. Teori ini
dikemukakan oleh William Stern (1871 – 1939). Menurut Stern,
perkembangan individu merupakan hasil perpaduan atau interaksi antara
faktor pembawaan dengan faktor lingkungan.
Dari ketiga teori tersebut yang dapat diterima kebenarannya adalah teori
kon-vergensi.
6. Prinsip-prinsip Perkembangan.
a. Bahwa perkembangan merupakan perubahan progresif.
Melalui perkembangan segala-sesuatu yang masih bersifat kemungkinan
dapat berubah menjadi kenyataan. Hal demikian dapat digambarkan sebagai
berikut.
POTENSIALITAS AKTUALITAS
BAKAT KECAKAPAN
DEPENDENSI INDEPENDENSI
KAPASITAS ABILITAS
INKOMPETENSI KOMPETENSI
AUTOPLASTIS ALLOPLASTIS
NON PRODUKTIF PRODUKTIF
C. Tugas-tugas Perkembangan
1. Pengertian Tugas-tugas Perkembangan
Berdasarkan definisi yang dekemukakan oleh Havighurst tersebut dapat
diidentifikasi pokok-pokok pengertian mengenai tugas perkembangan
sebagai
berikut.
a. Bahwa tugas perkembangan merupakan suatu tugas, bisa berupa
penguasaan keterampilan, sikap, pola-pola tindakan tertentu, dst., yang
muncul atau harus dikuasai oleh individu pada fase perkembangan
tertentu.
b. Bila individu berhasil melaksanakan tugas-tugas perkembangan maka
dia akan merasakan kebahagiaan dan lebih mudah dalam menghadapi
tugas-tugas perkembangan fase berikutnya.
c. Bila individu gagal dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan
pada suatu fase perkembangan maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan, penolakan masyarakat terhadap dirinya, serta
timbulnya kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan
berikutnya.
2. Sumber-sumber Tugas- tugas Perkembangan
Faktor apakah yang menyebabkan munculnya tugas-tugas
perkembangan?Menurut Havighurst (Hurlock, 1997 : 9) munculnya tugas-
tugas perkembangan bersumber dari faktor-faktor sebagai berikut.
a. Kematangan fisik, seperti belajar berdiri, berjalan, dst.
b. Tekanan-tekanan budaya atau harapan dari masyarakat, misalnya
belajar membaca, menulis, bersikap hormat pada orang tua, dst.
b. Elizabeth B. Hurlock
1) Fase ke- 1 : konsepsi – lahir : masa prenatal
2) Fase ke- 2 : 0 - 14 hari : masa neonatus
3) Fase ke- 3 : 14 hari - 2 tahun : masa bayi
4) Fase ke- 4 : 2 - 6 tahun : masa kanak-kanak awal
5) Fase ke- 5 : 6 - 12 tahun : masa kanak-kanak akhir
6) Fase ke- 6 : 12 - 13 tahun : masa pubertas
7) Fase ke- 7 : 13 - 15 tahun : masa remaja awal
8) Fase ke- 8 : 15 - 18 tahun : masa remaja akhir
9) Fase ke- 9 : 18 - 40 tahun : masa dewasa awal
10) Fase ke-10 : 40 - 60 tahun : masa usia pertengahan
11) Fase ke-11 : 60 - meninggal : masa lanjut usia
1) Pematangan
Pematangan sel reproduksi merupakan proses persiapan pertama
dalam menentukan apa saja unsur bawaan dari manusia yang baru
dibentuk itu.
Proses ini berupa reduksi kromosom melalui pembelahan sel. Dalam
masing-masing sel reproduksi, apakah spermatozoon atau ovum
terdapat 23 pasang kromosom sebelum proses pematangan terjadi.
2) Ovulasi
Ovulasi dalah proses pelepasan sebuah ovum yang telah matang
selama siklus haid. Proses ini hanya terjadi pada sel reproduksi wanita.
Dalam kelahiran kembar yang tidak identik (kembar fraternal), dua tau
lebih ova matang dilepaskan dari folikel dari sati atau dua ovarium.
3) Pembuahan
Proses ketiga dalam awal pembentukan individu baru adalah
pembuahan ovum oleh spermatozoon. Dalam pembuahan normal, ovum
berada dalam salah satu tabung Fallopi ketiga bergerak dari satu
ovarium ke rahim.
C. Fase Neonatal
1. Ciri-ciri Fase Neonatal
a. Masa neonatal merupakan masa paling singkat.
Dibandingkan masa atau fase perkembangan lainnya, masa neonatal yang
Berlangsung sekitar 14 hari merupakan masa yang paling singkat
.
b. Masa neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Dikatakan penyesuaian yang radikal karena lingkungan yang dihadapi
setelah dia dilahirkan sangat jauh berbeda dengan lingkungan sebelumnya.
3.1 Perbedaan
BUKU I BUKU II
LEBIH LENGKAP MATERINYA FASE- FASE ISI BUKU MATERI YANG DISAJIKAN HANYA
PERKEMBANGAN BAYI,KANAK,REMAJA,DEWASA BERUPA FASE BAYI DAN KANAK YANG DIPERJELAS
DST
Teori teori perkembangan lengkap Teori yang disajikan hanya bebarapa
terkhusukan untuk bayi anak
Terdapat ISBN DIDALAM BUKU Tidak terdapat ISBN DALAM BUKU
BUKU UTAMA BUKU PANDUAN ASLI BUKU PEMBANDINF FORMAT BUKU
UNIMED PRESS PDF
· KELEBIHAN
NO BUKU I BUKU II
1 Dari cara penyajiannya buku ini sama saja Bukunya sangat bagus
dengan buku-buku yang lain dimana terdapat penyajiannya berupa materi
prakarta, daftar isi, daftar pustakaan, bab dan yang sudah diperjelas dan
sub-bab materi yang akan dijelaskan. terprinci
3 Pembahasan pada sub bab spesifik, langsung Pembahasan pada sub bab
pada intinya. spesifik, langsung pada intinya.
4 Bentuk sampul dan kertasnya tebal dan tidak
mudah koyak. Bentuk format file pdf rapi
5 Di setiap awal bab, terdapat tujuan umum dan Terdapat beberapa gambar
tujuan khusus yang mempermudah sehingga
tidak memperbosankan
pembaca
6 Setiap akhir bab terdapat daftar pustaka dari Format buku pdf sehingga
materi yang dibahas. bagus mudah disimpan dihp
dan dilihat tidak bias hancur
dan rusak
7 Setiap bab ada rangkuman dari materi yang Isinya Mudah untuk dipahami
telah di paparkan dalam bab tersebut
KEKURANGAN
N BUKU I BUKU II
O
1 Kurang menarik untuk dibaca karena Manteri hanya diperjelas pada
tidak terdapat warna warni tulisan. masa bayi dan kanak-kanak
BA BUKU I BUKU II
B
I Perkembangan Merupakan perubahan Psiklogi perkembangan
progresif dan Berkesinambungan yang merupakan ilmu yang
dialami individu yang dialami dari akhir mempelajari tingkah laku
hayatnya.prinsip perkembangan yaitu 1. atau aktivitas-aktivitas jiwa
Perkembangan merupakan merupakan (khususnya pada manusia),
proses yang tidakpernah berhenti. 2. baik itu manusia yang
Semua aspek saling normal maupun yangtidak
normal, baik manusia
mempengaruhi.3.mengikuti pola tertentu.
sebagai individu maupun
4. Erjadi tempo berlainan.5.setiap fase
sebagai kelompok, baik
perkembangan mempunyai mepunyai cirri itu aktivitas yang bersifat
khas.6.setiap individu norma mengalami kgnitif, afektif, maupun
fase perkembangan. 7. Perkembangan psikomotorik.
ditentukan oleh kematangan
II Menurut teori Psikoanalisa struktur Pertumbuhan adalah proses
kepribadian manusia terdiri dari tiga perubahan progresif yang
bersifat kuantitatif dan
struktur yaitu id,eo dan super yang terjadi pada aspek fisik.
ego.keidupan remaja dipenuhi ketenangan Perkembangan adalah proses
dan konflik. Remaja berusaha menekan perubahan progresif yang
ketegangan yang dialami dengan cara bersifat kualitatif
fungsional dan yang terjadi pada
meredam konflik tersebut kedalam pikiran aspek fisik atau psikis.
yang tidak sadar.teori perkembangan Perbedaannya adalah : (1) sifat
yaitu;teori kognitiif,pieget,teori perubahan, pada pertumbuhan
behaviorisme dan teori kontekstual perubahan
bersifat kuantitatif sedangkan
ekologis pada perkembangan, perubahan
bersifat
kualitatif fungsional; (2) aspek
yang berubah, pada
pertumbuhan yang
berubah adalah aspek fisik,
sedangkan pada perkembangan
aspek fisik dan
psikis.
III Perkembangan fisik remaja menunjukkan Perkembangan adalah
perkembangannya cepat baik dari segi perubahan progresisif
Yang dimaksud periodisai
tinggi dan berat badan maupun perkembangan perubahan
perkembangan seksual. Perkembangan terhadap pengaruh internal yaitu
intelektual/kognitif remaja berada otak dan segala hal yang
padatahap opersional formal artinya mencakup kemapuan dan setiap
tahunnya semakin
mereka telahdapat berpikir abstrak dan berkembangan
berpikir dengan melihat kemasa depan.
BUKU I
Saran untuk buku Perkembangan Peserta Didik penulis Dra. Rahmulyani, M.Pd.yang saya berikan
mengenai materi “Tugas ringkasan setiap bab dalam buku” haruslah lebih mengembangkan isi materi
serta meningkatkan kreatifitas terhadap isi buku tersebut misalnya penulis menambahkan gambar guna
untuk membuat pembaca tertarik untuk membaca buku tersebut.
BUKU II
Dan saran saya untuk buku Perkembangan Peserta Didik penulis Dr. H. sunarto dan Drs. Kuntjojo M .Pd.
materinya jangan terpusat sama perkembangan bayi dan kanak-kanak tapi harus juga masa remaja lebh
lebih diperjelas lagi