MK. KEPEMIMPINAN
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta kesehatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas “Mini riset”.
Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Kepemimpinan”.
Tugas mini riset ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua khusunya dalam hal kepemimpinan peserta didik penulis menyadari bahwa tugas
rekayasa ide ini masih jauh dari kesempurnaan apabila dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, penulis mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman penulis masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman penulis yang
belum seberapa. Karena itu penulis sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Penulis berharap semoga tugas rekayasa
ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya, Atas perhatiannya penulis
mengucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................
B. Identifikasi Masalah .........................................................................................
C. Batasan Masalah ...............................................................................................
D. Rumusan Masalah .............................................................................................
E. Tujuan Survey....................................................................................................
F. Manfaat Survey .................................................................................................
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................................
A. Sejarah etnik karo .............................................................................................
B. Model kepemimpinan etnik karo.......................................................................
C. Struktur kepemimpinan etnik karo....................................................................
BAB III.METODE SURVEY ............................................................................................
A. Tempat dan Waktu Survey .....................................................................................
B. Subject Survey .......................................................................................................
C. Teknik Pengambilan Data ......................................................................................
D. Instrumen Survey (format isian, pedoman wawancara, lembar observasi,dan kuesioner
jika diperlukan) .......................................................................................................
E. Teknik analisis data ................................................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................
A. Hasil Survey............................................................................................................
B. Pembahasan ............................................................................................................
C. Temuan Lapangan .................................................................................................
BAB V. PENUTUP ............................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Batak adalah salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia. Suku Batak tidak hanya satu saja
tetapi terdiri dari beberapa sub suku. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak antara lain
Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing-Angkola, Batak Pakpak, Batak Simalungun (Kozok,
1999:12). Menurut mitos yang masih hidup hingga sekarang, leluhur pertama suku Batak
bernama Siraja Batak (Simanjuntak, 2006 : 78).
Marga dalam suku Batak diambil dari nama Si Raja Batak. Si Raja Batak kemudian
mempunyai keturunan dan nama-nama dari keturunannya inilah yang kelak berkembang menjadi
marga-marga suku Batak (Siahaan: 1964). Turunan leluhur Si Raja Batak mendiami daerah
Sianjur Mula-Mula (daerah Samosir). Kemudian sebagian besar dari mereka kemudian
menyeberangi Danau Toba, lalu berpencar ke segala penjuru mendiami daerah-daerah yang ada
di Sumatera Utara. Persebaran ini kemudian berkembang hingga keluar Sumatera Utara. Pola
imigrasi masyarakat Batak tersebut bermula dari Pusuk Buhit (Sianjur MulaMula) yang terletak
di Pulau Samosir, sampai pada pembukaan lembah-lembah baru yang meluas dan memanjang di
garis pantai selatan Danau Toba (Siahaan :1964).
Seiring berjalannya waktu dan dengan meluasnya persebaran suku Batak, marga dalam suku
Batak kemudian berkembang menjadi beberapa marga dan terdapat sebuah tradisi yang
dilakukan untuk menghubungkan kembali identitas kemargaan mereka.
Mini risetr ini kami tujukan kepada remaja,khususnya pelajar dan generasi muda yang tidak
lain adalah sebagai generasi penerus bangsa agar kita semua mengenal kebudayaan setiap suku
yang ada di Indonesia,khususnya suku Karo.Seiring dengan perkembangan zaman banyak sekali
remaja yang tidak mengenal kebudayaan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu,dengan adanya
makalah ini maka akan mempermudah remaja dalam memahami suku yag ada di
Indonesia,khususnya Suku Karo.
B. Identifikasi Masalah
Masalah kepemimpinan etnik batak simalungun
Maslah struktur kepemimpinan simalungun
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar peneliti membatasi ruang lingkup penelitiannya
secara tegas dan jelas hingga dapat diketahui secara terperinci masalah yang akan diteliti, dan
tidak akan menjadi sedemikian luas dan kabur, tapi akan membantu peneliti mengarahkan
sasaran kerjanya. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ kepemimpinan
etnik batak simalungun“
D. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah yang ada dalam suatu penelitian, perlu ditentukan
rumusan masalah agar memperjelas masalah yang akan diteliti serta memberikan arah dan
pedoman dalam malakukan penelitian maka perlu membuat rumusan masalah. Berdasarkan
uraian dalam latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : masalah kepemimpinan etni batak
simalungun.
E. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian harus
mempunyai tujuan tertentu, dengan berpedoman pada tujuan akan lebih mudah mencapai sasaran
yang diharapkan. Tujuan penelitian ialah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal
yang diperoleh setelah penelitian selesai.
F. Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Sejarah Simalungun
Hampir semua bangsa di dunia ini memiliki mitos atau folklore tentang asal usul mereka;
orang Yunani menghubungkan nenek moyangnya dengan Dewa Zeus, orang Jepang dengan
Dewa Amaterasu dan Orang Batak Toba dengan dengan mitos Siraja Batak yang menurut mitos
diturunkan pada dewata di Pasuk Buhit. Orang Minangkabau percaya bahwa mereka di turunkan
di Bukit Sagunta dari Sang Saputra yang konon adalah keturunan dari Iskandar Zulkarnain.
Orang Simalungun sendiri percaya mereka datang dari seberang, atau tepatnya dari suatu tempat
nun jauh dari daratan pulau Sumatera yang dalam cerita rakyat disebutkan datang dari Banua
Holing. Pengaruh Hindu-India yang masuk ke Indonesia merurut Bosch pada bukunya yang
berjudul “Masalah penyebaran Kebudayaan Hindu di Kepulauan Indonesia”, tahun 1974 mula-
mula golongan atas stuktur sosial masyarakat Indonesia yang melibatkan budaya Hindu-India
lebih tinggi tarafnya daripada budaya pribumi Indonesia. Bosch menyebvut prosesnya sebagai
pemasukan dengan jalan damai. Gelar raja-raja Nusantara yang berkaitan dengan warman adalah
khas India. Nama Simalungun merurut sumber lisan turun-temurun berasal dari bahasa
Simalungun sima-sima dan lungun. Sima-sima, artinya peninggalan dan lungun, artinya yang
dirindukan atau sepi. Terdapat berbagai sumber dari mana 43 asal orang atau suku bangsa
Simalungun. M.D. Purba mengatakan dalam bukunya yang berjudul “ Lintas Sejarah
Kebudayaan Simalungun” tahun 1986 berisikan tentang orang Simalungun asli (turunan raja-raja
Simalungun) membantah nenek moyangnya berasal dari keturunan orang Batak Tapanuli seperti
siceritakan dalam tarombo(silsilah) orang Batak Toba. Orang Simalungun sendiri menyakini
bahwa nenek moyangnya berasal dari Tanah India (Banua Holing).
Dalam buku Budi Agustono, dkk berjudul Sejarah Etnis Simalungun hal 110-114
dijelaskan bahwa “mula-mula kerajaan Simalungun ini adalah kekuasaan dari kerajaan Panei
marga Purba Dasuha. Dengan wakil raja Paneinya adalah Tuan Simalobang Purba Dasuba yang
istananya terletak di Pematang Purba. Kekuasaan sebagai yang dituakan pada daerah ini
selanjutnya beralih ke seorang pemburu yang dalam legeda disebutkan datang dari Pakpak di
tanah Dairi. J.Tideman dalam bukunya berjudul Simeloengoen, hal 78-81 menyatakan raja
pertama Purba berasal dari tanah Pakpak. Raja ini bermarga purba dan hidup dari berburu.
Sekitar tahun 1850 muncul pertikaian keluarga di Purba antara tuan Purbasaribu dan tuan
Hinalang dengan penguasa di Pematang Purba perihal pajak yang semestinya dibayarkan
penguasa kedua daerah kepada tuan Purba di Pematang Purba. Pertikaian ini, turunan tuan
Parbasaribu meminta pindah ke Panei. Raja Panei menerima mereka dikerajaannya dan
menempatkan para pengungsi ini di kampung Panombeian. Dari keturunan inilah yang kemudian
diangkat menjadi raja Panei dan dituakan dengan gelar tuan Panambeian.
Adapun silsilah raja-raja Purba yang tepadat pada buku J.D Poerba da D. Kenan Purba
yang berjudul Sejarah dan perkembangan marga Purba Pakpak, adalah sebagai berikut :
2. Tuan Rajiman
3. Tuan Naggar
4. Tuan Batiran
5. Tuan Bangkara
6. Tuan Baringin
8. Tuan Rajaulan
9. Tuan Atian
PEMBAHASAN
Sistem Kekerabatan
Orang Simalungun tidak terlalu mementingkan soal silsilah karena penentu partuturan
(perkerabatan) di Simalungun adalah hasusuran (tempat asal nenek moyang) dan tibalni
parhundul (kedudukan/peran) dalam horja-horja adat (acara-acara adat). Hal ini bisa dilihat saat
orang Simalungun bertemu, bukan langsung bertanya “aha marga ni ham?” (apa marga anda)
tetapi “hunja do hasusuran ni ham (dari mana asal usul anda)?" Hal ini dipertegas oleh pepatah
Simalungun “Sin Raya, sini Purba, sin Dolog, sini Panei. Na ija pe lang na mubah, asal ma
marholong ni atei” (dari Raya, Purba, Dolog, Panei. Yang manapun tak berarti, asal penuh
kasih). Sebagian sumber menuliskan bahwa hal tersebut disebabkan karena seluruh marga raja-
raja Simalungun itu diikat oleh persekutuan adat yang erat oleh karena konsep perkawinan antara
raja dengan “Puang Bolon” (permaisuri) yang adalah puteri raja tetangganya. Seperti raja Tanoh
Djawa dengan puang bolon dari Kerajaan Siantar (Damanik), raja Siantar yang puang bolonnya
dari Partuanan Silappuyang, Raja Panei dari Putri Raja Siantar, Raja Silau dari Putri Raja Raya,
Raja Purba dari Putri Raja Siantar dan Silimakuta dari Putri Raja Raya atau Tongging. Adapun
Perkerabatan dalam masyarakat Simalungun disebut sebagai partuturan.
Tutur Manorus / Langsung Perkerabatan yang langsung terkait dengan diri sendiri.
Tutur Holmouan / Kelompok Melalui tutur Holmouan ini bisa terlihat bagaimana
berjalannya adat Simalungun
Tutur Natipak / Kehormatan Tutur Natipak digunakan sebagai pengganti nama dari
orang yang diajak berbicara sebagai tanda hormat.
• Lingkungan unimed
B. Subjek Survey
• Wawancara .
D. Instrumen survey
• Pedoman wawancara.
• Sistem wawancara.
BAB IV
Hasil survey
B. Pembahasan
NARASUMBER 1
NARASUMBER 2
PENUTUP
KESIMPULAN
Struktur sosial
Suku Simalungun mendiami daerah Simalungun. Dan masuk dalam Kabupaten Simalungun.
SARAN
Diharapkan semua yang membaca laporan miniriset terutama yang berasal dari simalungun
mampu mengetahui sejarah marga nya masing- masing.
LAMPIRAN & DOCUMENTASI
Proses wawancara :