Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RUTIN 2

NAMA : YANDIKA PURBA


NIM : 5192431006
KELAS : PTE-B 2019
MATA KULIAH : Pendidikan Bahasa Indonesia
DOSEN PENGAMPU : Fitriani Lubis

Judul : “ Bahasa Baku dan Non Baku ”

PEMBAHASAN
 Bahasa Baku
Fungsi Kata Baku dalam Bahasa Indonesia

Kata baku merupakan kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Adapun
kaidah yang menjadi tolok ukur kata baku adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) serta
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata ini sering dipakai pada kalimat maupun
percakapan resmi seperti pidato, ceramah, ataupun saat melakukan percakapan dengan orang
yang lebih dihormati.

Kata baku juga biasa digunakan untuk hal-hal berikut ini, yaitu:

● Penulisan karya ilmiah.

● Penulisan surat dinas, lamaran kerja, dan surat resmi lainnya.

● Rapat, diskusi, ataupun musyawarah.

● Kegiatan surat menyurat antar organisasi atau lembaga.

kata baku dikatakan mempunyai sejumlah ciri, yaitu:

● Tidak dapat berubah setiap saat.

● Tidak terpengaruh bahasa daerah dan bahasa asing.

●Bukan bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari.

●Penggunaannya sesuai dengan konteks kalimat.

● Tidak bermakna rancu.


● Tidak adanya pleonasme atau penambahan keterangan pada kata baku, serta tidak
mengandung unsur hiperkorek (membetulkan suatu kata secara berlebihan, sehingga
kata tersebut justru salah dan menjadi tidak baku).

● Adanya penggunaan macam-macam imbuhan di dalamnya.

Menurut Waridah (2014:60), fungsi kata baku dalam bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut:

1. Pemersatu

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu. Hal ini telah termaktub dalam salah satu
bunyi Sumpah Pemua, yaitu: "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Adapun bahasa Indonesia yang mesti digunakan adalah bahasa baku yang
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kekhasan dialek setiap daerah di Indonesia dapat
dipersatukan lewat bahasa Indonesia yang baku, sehingga setiap daerah tersebut menyatu
menjadi kesatuan bangsa Indonesia.

2. Pemberi Kekhasan

Penggunaan bahasa baku dapat menjadi ciri khas bagi setiap penggunanya, baik itu
individu maupun kelompok. Dengan digunakannya bahasa baku dalam keseharian, maka
individu ataupun kelompok tersebut akan menjadi pembeda diantara individu atau kelompok
lainnya.

3. Pembawa Kewibawaan

Selain menjadi ciri khas, bahasa baku ternyata bisa menjadi pembawa kewibawaan
bagi penggunanya. Orang atau kelompok yang menggunakan kata baku dalam kesehariannya
akan diangggap sebagai orang yang berwibawa dan patut dihormati. Hal ini dikarenakan
bahasa baku identik dengan formalitas dan kesantunan. Selain itu, orang atau kelompok yang
menggunakan bahasa baku juga identik sebagai orang yang memahami dan menjunjung
tinggi bahasa Indonesia yang baik juga benar. Oleh karenanya, bahasa Indonesia yang baku
dapat membawa kewibawaan bagi siapapun yang menggunakannya, baik individu maupun
kelompok.

4. Kerangka Acuan

Bahasa baku dapat menjadi acuan seseorang dalam berbahasa. Hal ini karena bahasa
baku merupakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga layak untuk
menjadi acuan berbahasa seseorang. Bila seseorang mampu menggunakan bahasa baku
dengan baik, maka orang tersebut dianggap sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Begitu pun sebaliknya, orang yang belum bisa menggunakan bahasa baku dengan
baik, akan dianggap belum menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Kata Non Baku
Pengertian Kata Non Baku
Kata tidak baku merupakan kata yang dipakai tidak sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa yang sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering dipakai pada saat
percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur.

Adapun faktor-faktor yang bisa mengakibatkan munculnya kata tidak baku, yang diantaranya
yaitu sebagai berikut ini:

 Yang memakai bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia maksud.
 Yang memakai bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu kata,
itulah yang mengakibatkan kata tidak baku selalu ada.
 Yang memakai bahasa dapat terpengaruh oleh orang-orang yang terbiasa memakai
kata yang tidak baku.
 Dan yang terakhir, yang mmemakai bahasa dapat terbiasa memakai kata tidak baku.

Contoh Kata Non Baku


Contohnya seperti: praktek, pasip, apotik, efektip, karna, poto, biosfir, bis, obyek,
nasehat, aktip, negri, tekhnik, nopember dan llain sebagainya.

Contoh Kata Baku dan Non Baku Beserta Artinya


abrasi (aberasi) : Penyimpangan dari yang umum; tidak wajar
absorsi (absorpsi) :penyerapan; penghisapan
accu (aki) : alat himpun tenaga listrik
adap (adab) : moral; etika; sopan-santun
adegio (adagio) : waktu perlahan-lahan, tetapi berekspresi tinggi

balance (balans) : keseimbangan; seimbang


baligh (balig) : cukup umur
balsem (balsam) : minyak kental untuk digosokkan
bandrol (banderol) : pita cukai; daftar harga
bangker (bungker) : lubang perlindungan di dalam tanah

cap cai (capcai) : nama jenis masakan Cina


cape/capek (capai) : badan terasa kurang enak; lelah
cendikia (cendekia) : orang cerdik pandai
cengkeh (cengkih) : bunga untuk bahan rokok

dajjal (dajal) : pembohong besar; penghasut; penipu


debet (debit) : uang utangan yang mesti ditagih; piutang; volume air
debitur (debitor) : pihak yang mempunyai utang; penghutang
defiasi (deviasi) : penyimpangan terhadap peraturan
degresi (digresi) : pembicaraan yang menyimpang; lanturan

eksim (eksem) : penyakit kulit yang terasa gatal-gatal


ekstrim (ekstrem) : keras dan teguh pendirian; fanatik
elektroda (elektrode) : kutub baterai listrik; pengalir arus listrik.

Anda mungkin juga menyukai