Anda di halaman 1dari 19

MATERI 2

BAHASA INDONESIA BAKU


DAN TIDAK BAKU

Widya Tri Utomo, M. Pd.


Pengertian Bahasa Indonesia Baku
Menurut KBBI baku adalah pokok, utama, tolok ukur
yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang
ditetapkan berdasarkan kesepakatan, standar.
Bahasa baku ialah bahasa yang menjadi pokok, yang
menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar.
Bahasa baku atau bahasa standar itu harus diterima
atau berterima bagi masyarakat bahasa.
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam
bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah
diterima dan difungsikan atau dipakai sebagai model
oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Bahasa Indonesia baku adalah bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.
Pedoman yang digunakan adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD),
Pedoman Pembentukan Istilah,dan Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia.
Pengertian Bahasa Indonesia Nonbaku
Istilah bahasa nonbaku ini terjemahan dari “nonstandard
language”. Istilah bahasa nonstandar ini sering disinonimkan
dengan istilah “ragam subbaku”, “bahasa nonstandar”,
“ragam takbaku”, bahasa tidak baku”, “ragam nonstandar”.
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah
bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan,
struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa
dipakai oleh mereka yang berpendidikan (1985: 116).
Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau
bahasa tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap
hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam
pemakaian bahasa tidak resmi (1981: 23).
Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam
bahasa Indonesia yang tidak diterima dan tidak
difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia
secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara
khusus.
Bahasa Indonesia nonbaku adalah bahasa Indonesia
yang tidak mengikuti kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
Pelafalan tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah/dialek.
Contoh:
 keterampilan bukan ketrampilan
 Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain
ditulis dengan jelas.
Contoh:
 Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu.
 Kuliah sudah berjalan dengan baik.
Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Contoh:
 Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa
pun, karena semua diangapnya penipu.
Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian
morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas
dan tetap di dalam kalimat.
Contoh:
 Bacalah buku itu sampai selesai!
 Bagaimanakah cara kita memperbaiki kesalahan diri?
 Bagaimanapun kita harus menerima perubahan ini
dengan lapang dada.
Preposisi ditulis dengan jelas.
Contoh:
 Saya bertemu dengan adiknya kemarin.
 Ia benci sekali kepada orang itu.
Bentuk kata ulang atau reduplikasi ditulis dengan jelas.
Contoh:
 Negera-negera maju telah melakukan penelitian ini.
Kata ganti ditulis dengan jelas.
Contoh:
 Saudara memang harus bisa berpengertian yang sama
Fungsi gramatikal (subyek, predikat, obyek sebagai
bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Contoh:
 Mereka mendapat hadiah.
Struktur kalimat baik tunggal maupun majemuk ditulis atau diucapkan
secara jelas.
Contoh:
 Mereka sedang mengikuti perkuliahan dasar-dasar Akuntansi I. 
 Sebelum analisis data dilakukannya, dia mengumpulkan data secara
sungguh-sungguh.
Kosakata bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas
dan tetap dalam kalimat.
Contoh:
 Mengapa, tetapi, bagaimana, memberitahukan, hari ini, bertemu, tertawa,
mengatakan, pergi, tidak begini, begitu, silakan.
Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis
secara jelas dan tetap baik kata, kalimat maupun tanda-tanda baca
sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia baku
dipakai sesuai dengan Pedoman Peristilahan Penulisan Istilah
yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Ciri-ciri Bahasa Indonesia Nonbaku
terpengaruh bahasa daerah;
dipengaruhi bahasa asing;
merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;
pemakaian imbuhannya secara implisit;
pemakaian tidak sesuai dengan konteks kalimat;
terkontaminasi dan rancu/ambigu.
Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Fungsi Pemersatu
Bahasa Indonesia baku berfungsi pemersatu. Bahasa
Indonesia baku mempersatukan atau
memperhubungkan penutur berbagai dialek bahasa
itu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka
menjadi satu masyarakat bahasa Indonesia baku.
Bahasa Indonesia baku mengikat kebhinekaan rumpun
dan bahasa yang ada di Indonesia dengan
mangatasi batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia
baku merupakan wahana ataualat dan pengungkap
kebudayaan nasional yang utama. Fungsi
pemersatu ini ditingkatkan melalui usaha
memberlakukannya sebagai salah satu syarat atau ciri
Fungsi Penanda Kepribadian/Kekhasan
Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda
kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan ciri
khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa
lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat perasaan
kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia
baku. Dengan bahasa Indonesia baku kita menyatakan
identitas kita. BahasaIndonesia baku berbeda dengan
bahasa Malaysia atau bahasa Melayu di Singapura dan
Brunai Darussalam. Bahasa Indonesia baku
dianggap sudah berbeda dengan bahasa Melayu Riau
yang menjadi induknya.
Fungsi Pembawa Kewibawaan
Bahasa Indonesia baku berfungsi pembawa
kewibawaan. Pemilikan bahasa Indonesia baku akan
membawa serta wibawa atau prestise.
Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha
mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang
dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku. Di
samping itu, pemakai bahasa yang mahir berbahasa
Indonesia baku “dengan baik dan benar” memperoleh
wibawa di mata orang lain. Fungsi yang meyangkut
kewibawaan itu juga terlaksana jika bahasa
Indonesia baku dapat dipautkan dengan hasil teknologi
baru dan unsur kebudayaan baru. Warga masyarakat
secara psikologis akan mengidentifikasikan bahasa
Indonesia baku dengan masyarakat dan kebudayaan
Fungsi Kerangka Acuan
Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka
acuan. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka
acuan bagi pemakainya dengan adanya norma atau kaidah
yang dikodifikasi secara jelas. Norma atau kaidah bahasa
Indonesia baku itu menjadi tolok ukur pemakaian bahasa
Indonesia baku secara benar. Oleh karena itu, penilaian
pemakaian bahasa Indonesia baku dapat dilakukan.
Norma atau kaidah bahasa Indonesia baku juga menjadi
acuan umum bagi segala jenis pemakaian bahasa yang
menarik perhatian karena bentuknya yang khas, seperti
bahasa ekonomi, bahasa hukum, bahasa sastra, bahasa
iklan, bahasa media massa, surat-menyurat resmi, bentuk
surat keputusan, undangan, pengumuman, kata-kata
sambutan, ceramah, dan pidato.
Fungsi Bahasa Indonesia Nonbaku
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan
dalam kehidupan santai (tidak resmi) sehari-hari yang
biasanya digunakan pada keluarga, teman, dan di
pasar.
KUIS

Sediakan kertas, tulis nama dan kelas!


Jawablah soal berikut!
Mana yang baku?
analisis analisa
apotik apotek
beacukai bea cukai
azaz asas azas
bonafit bonafide
dirubah diubah
pikir fikir
filefail
fotocopy fotokopi fotokopy
komoditas komoditi
Mana yang baku?
hipotesa hipotesis
hierarki hirarki
hutang utang
ijasah ijazah
ijin izin
kongres konggres
meminimalisir meminimalisasi
cinderamata cenderamata
dahsyat dasyat
kaos kaus
Mana yang baku?
dikir dzikir zikir
ekstrem ekstrim
elite elit
godog godok
hirarki hierarki
hutang utang
inten intens
jemaah jamaah
kemarin kemaren
khitmat hidmat khidmad khidmat

Anda mungkin juga menyukai