Anda di halaman 1dari 31

DR. ANDIN RUSMINI, AM.Keb,SH.MH.

CHE

PENGANTAR HUKUM
KEPARIWISATAAN
HP. 0853 4545 2846
ATURAN PENILAIAN

 Komposisi Penilaian :
 Aspek penilaianProsentase
 Ujian Akhir Semester……….35 %
 Ujian Tengah Semester……..25 %
 Tugas Mandiri……………....20 %
 Absensi……………………..20 %
 Total……………………….100 %
ATURAN KULIAH

 Toleransi terlambat 15 menit (bagi mahasiswa dan


dosen
 HP sillent, dilarang menggunakan HP, foto & Selfie saat
Perkuliahan
 Absensi minimal 75% (jika tidak terpenuhi tidak dapat
ikut ujian akhir)
 Pakaian sopan, tidak pakai kaos oblong, sandal jepit
 Jika berhalangan hadir :
sakit (1 hari ijin tertulis), sakit >1 hr (srt ket Dokter),
musibah, hrs dengan bukti tertulis yang relevan
SISTIM PEMBELAJARAN

 Active Learning (pembelajaran Aktif) yaitu:


 1. Active debate (debat aktif)
 2. Everyone is a teacher here (Semua bisa jadi guru)
 3. Information search (mencari info)
 Point counter point (Debat pendapat)
 Index card match (mencari pasangan)
 dll
DAFTAR REFERENSI WAJIB

 CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum


Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka)
 Hartono Hadisuprapto, Pengantar Tata Hukum Indonesia,
(Yogyakarta: Liberty)
 Mudjiono, Sistem Hukum dan Tata Hukum Indonesia
(Yogyakarta: Liberty)
 Ahmad Sanusi, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Indonesia (Bandung: Tarsito)
  
DAFTAR REFERENSI ANJURAN

 HFA Vollmar, Pengantar Studi Hukum Perdata Jilid I dan


II, (Jakarta: Rajawali)
 Soebekti dan Tjitrosudibio, KUHPerdata (BW, (Jakarta:
Pradnya Paramita)
 Bambang Poernomo, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta:
Ghalia).
 JE Sahetapy, Hukum Pidana, (Yogyakarta: Liberty)
 Jimly Assiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara,
(Jakarta: Konstitusi Press)
 Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara (Jakarta: Rajawali)
DAFTAR REFERENSI ANJURAN

 Boedi Harsono, Menuju Penyempurnaan Hukum Tanah


Nasional, (Jakarta: Usakti).
 Maria SW Sumardjono, Kebijakan Pertanahan, (Jakarta:
Kompas)
 Iman Sudiyat, Hukum Adat Sketsa Asas, (Yogyakarta:
Liberty)
 Bushar Muhammad, Asas-asas Hukum Adat, (Jakarta:
Pradnya Paramita).
 Sugeng Istanto, Hukum Internasional, (Yogyakarta:
Liberty)
 J. Starke, Hukum Internasional, (Jakarta : Ghalia)
  
DAFTAR REFERENSI ANJURAN

 SF Marbun dan Moh Mahfud MD, Pokok-pokok Hukum


Administrasi Negara, (Yogyakarta: Liberty).
 Lutfi Effendi, Pokok-pokok Hukum Administrasi Negara,
(Malang: Bayumedia)
 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata,
(Yogyakarta : Liberty)
 Bambang Poernomo, Pokok-pokok Tata Acara Peradilan
Pidana, (Yogyakarta: Liberty)
 UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP
Pengantar HUKUM
KEPARIWISATAAN
Mengapa anda belajar hukum
pariwisata?
 Apa hubungan pariwisata dengan hukum?
 Mengapa belajar hukum pariwisata penting bagi anda?
Mengapa hukum itu penting?

 Apa latar belakang manusia membutuhkan hukum


pariwisata?
 Sebelum ada hukum yang tersistematisasi saat ini
apakah sebelumnya sudah ada hukum tentang
pariwisata?
 Bagaimana situasi hukum pariwisata di Indonesia
dewasa ini?

Utrecht, hukum adalah: Himpunan
Menurut

petunjuk hidup yang berisi perintah dan larangan yang


mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati
oleh seluruh anggota masyarakat oleh karena itu pelanggaran petunjuk
hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah/penguasa itu

peraturan-
Menurut Plato hukum adalah: Merupakan

peraturan yang teratur dan tersusun


baik yang mengikat masyarakat.
• Hugo de Grotius adalah:
Definisi hukum menurut
Peraturan tentang tindakan moral yang menjamin
keadilan pada peraturan hukum tentang kemerdekaan/hak (law is rule of
moral action obligation to that which is right).

Definisi hukum menurut Prof. Soedikno Mertokusumo
adalah: Keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidah-
kaidah dalam suatu kehidupan bersama, keseluruhan peraturan tingkah
dapat
laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang

dipaksakan pelaksanaannya dengan sanksi


 Definisihukum menurut Mochtar
Kusumaatmadja adalah: Pengertian
hukum yang memadai harus tidak hanya
memandang hukum itu sebagai suatu
perangkat kaidah dan asas-asas yang
mengatur kehidupan manusia dalam
masyarakat, tapi harus pula mencakup
lembaga (institusi) dan proses yang
diperlukan untuk mewujudkan hukum itu
dalam kenyataan.
• Utrecht hanya memberikan batasan dalam pengertian
hukum secara umum sebagai berikut:
Hukum adalah himpunan peraturan
(berisi perintah dan larangan) yang
mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan harus ditaati oleh
masyarakat tersebut.
Unsur-unsur hukum

Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia
dalam masyarakat.

ditetapkan oleh lembaga  atau badan
Peraturan hukum
yang berwenang untuk itu.
 Penegakan aturan hukum bersifat memaksa.

Hukum memliki sanksi
Sejarah Istilah Pengantar Ilmu Hukum

 Ilmu Hukum berasal dari terjemahan bahasa


Belanda  “inleiding tot de recht
swetenschap”, istilah ini dipakai pada tahun
1920.
 Inleiding tot de recht swetenschap adalah sebagai
pengganti dari istilah  “Encycloperdie der
rechtswetenschap”  yaitu suatu istilah yang
semula dipergunakan di negeri Belanda.
 Inleiding tot de recht swetenschap, sebenarnya merupakan terjemahan
Einfuhrung in die
dari “
Rechtswissenschaft “ suatu istilah yang dipergunakan
di Jerman pada akhir abad 19 dan permulaan abad 20.
 Di Indonesia, inleiding tot de recht swetenschap telah dikenal sejak
tahun 1924 dengan didirikannya Recht Hoge School (sekolah
tinggi hukum) di Batavia (Jakarta) di mana dimasukkan dalam kuriulumnya

pertama
Sedangkan istilah ilmu hukum dipergunakan untuk
kalinya di Universitas Gajah Mada yang berdiri
tanggal 3 Maret 1946.
 Surat keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan tanggal 30 desember 1973 No. 0198/U/1973. untuk
belajar ilmu hukum diwajibkan diawali belajar pengantar ilmu hukum
Batasan Pengertian
Ilmu Hukum
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ilmu adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara tersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan)
itu
• Beberapa ahli menyebut ilmu hukum sebagai the science of
law atau legal science. Salmond menyatakan:” if we use the
term science in its widest permissible sense as including the systematized
knowledge of any subject of intellectual enquiry, we may define
jurisprudence as the science of civil law”
 Keaton yang mengatakan, “ the science of
jurisprudence may be considered as the strictly and
systematic arrangement of the general principles
of law”.

Disisi lain juga mencuat pendapat yang menyatakan bahwa tidak
tepat ilmu hukum menggunakan istilah science of law.
 hal ini dikarenakan baik ilmu-ilmu alamiah maupun ilmu-ilmu sosial
hanya berhubungan dengan gejala yang dapat diamati secara
empiris

Semua gagasan yang bersifat yang memberi petunjuk atau
ketentuan (preskrifptif) tidak masuk bilangan ilmu
sosial maupun ilmiah. Karena ilmu hukum juga besifat preskriftif.

“law” dalam bahasa Inggris
Secara etimologis kata
mempunyai dua pengertian.

serangkaian
Pertama, diartikan sebagai
pedoman untuk mencapai keadilan.
 Kedua, kata law, merujuk kepada
seperangkat aturan tingkah laku untuk
mengatur ketertiban masyarakat
• Pengertian yang pertama dalam bahasa latin disebut
ius, bahasa Perancis droit, bahasa Belanda dan
jerman recht.
• Pengertian yang kedua dalam bahasa latin disebut
dengan lex, dalam bahasa Perancis loi, dalam
bahasa Belanda wet dan dalam bahasa Jerman
Gesetz.
• Law dalam bahasa Ingris secara etimologis suatu kata yang segaris
dengan kata lex, bukan ius yang digunakan untuk menyebut aturan-
aturan yang dikodifikasikan oleh raja-raja Anglo-Saxon.
• Untuk menghindari ketidaktepatan ini maka digunakanlah istilah
“jurisprudence” dalam bahasa Inggris.

jurisprudence berasal dari bahasa latin iuris,
Istilah

yang merupakan bentuk jamak dari ius, yang artinya hukum


yang dibuat oleh masyarakat dan lahir dari kebiasaan-kebiasaan dan atau
perundang-undangan dan prudentia yang artinya kebijaksanaan
atau pengetahuan
 Jurisprudence didefenisikan sebagai suatu pengetahuan yang
sistematis dan terorganisir mengenai gejala hukum, struktur
kekuasaan, norma-norma
 Dengan demikian dapat dipahami bahwa titik tolak untuk mempelajari
ilmu hukum adalah memahami kondisi
intrinsik aturan-aturan hukum, hak-hak dan kewajiban.

hal inilah yangmembedakan ilmu hukum dengan disiplin-disiplin
ilmu lain yang objek kajiannya juga hukum. disiplin-disiplin ilmu lain
tersebut memandang hukum dari luar.
• Dengan melihat kondisi intrinsik aturan hukum, ilmu hukum mempelajari
gagasan-gagasan hukum yang bersifatmendasar,
universal, umum, teoritis serta
landasan pemikiran yang mendasarinya.
• Dengan demikian akan ditemukan juga prinsip-prinsip umum
yang menjelaskan dunia hukum.

Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang objeknya ilmu
hukum.
 Dengan demikian, maka ilmu hukum akan mempelajari semua seluk beluk
mengenai hukum, misalnya mengenai asal mula, wujud, asas-asas,
sistem, macam pembagian, sumber-sumber, perkembangan,
fungsi dan kedudukan hukum di dalam masyarakat

Anda mungkin juga menyukai