Anda di halaman 1dari 4

RESUME

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGANTAR ILMU HUKUM

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum / Pengantar Tata Hukum Indonesia merupakan
bagian dari mata kuliah komponen kompetensi utama pada jurusan/program studi Hukum
dan Tata Negara di Fakultas Syariah UIN SMH Banten pada jenjang strata satu (S1). Secara
umum mata kuliah ini menjelaskan tentang ruang lingkup dasar hokum dan Tata Hukum
Indonesia. Dengan mempelajari mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami konsep, dasar
teori dan prosedur hokum serta dapat mengimplemetasikan dalam membedakan kasus-
kasus yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan Hukum Positif
sehingga dapat mengenal jenis Lapangan Hukum dan fungsi Hukum sebagai sarana
perlindungan kepentingan manusia, serta menguasai tentang pengertian daasar pengetahuan
Hukum pada umumnya.

1. Pengertian’ Fungsi, Kedudukan PIH Dan PTHI


PIH mendukung atau menunjang kepada setiap orang yang akan mempelajari
hukum positif Indonesia (Tata Hukum Indonesia).PIH menjadi dasar dari PHI, yang
berarti bahwa, untuk mempelajari PHI (Tata Hukum Indonesia) harus belajar PIH dahulu
karena pengertian-pengertian dasar yang berhubungan dengan hukum diberikan di dalam
PIH. Sebaliknya pokok-pokok bahasan PHI merupakan contoh kongkrit apa yang dibahas
di dalam PIH.
Pengantar Ilmu Hukum (PIH) kerapkali oleh dunia studi hukum dinamakan
“Encyclopaedia Hukum”, yaitu mata kuliah dasar yang merupakan pengantar
(introduction atau inleiding) dalam mempelajari ilmu hukum. Dapat pula dikatakan
bahwa PIH merupakan dasar untuk pelajaran lebih lanjut dalam studi hukum yang
mempelajari pengertian-pengertian dasar, gambaran dasar tentang sendi-sendi utama ilmu
hukum
2. Manusia dan Masyarakat
Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh yang maha kuasa dengan
dibekali dengan akal dan otak untuk berfikir. Selain itu, manusia juga satu-satunya
makhluk yang di ciptakan oleh yang maha kuasa dengan dibekali dengan hak kebebasan
untuk apapun, yakni Hak Asasi Manusia atau bisa disebut dengan HAM. Dengan HAM,
manusia bebas berekspresi sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Manusia juga
merupakan makhluk social dengan artian bahwa manusia merupakan makhluk yang
membutuhkan orang lain.
Kemudian masyarakat, masyarakat mempunyai banyak sekali definisi menurut
para ahli. Salah satu ahli hukum yakni Soejono Soekanto, masyarakat mempunyai ciri
manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangya atas dua orang. Lalu mereka juga
mempunyai keterkaitan satu sama lainnya. Tidak hanya itu, manusia bisa disebut dengan
masyarakat jikalau unsur-unsur yang menjadi keharusan sudah terpenuhi, misalnya hidup
dalam satu wilayah dan mempunyai tujuan bersama

3. Hukum sebagai Kaedah Sosial dan batasannya


Kaidah Hukum. Yaitu hasil dari perundang-undangan atau tertulis yang dibuat
melalui proses yang sah serta tidak tertulis, yang harus ditaati oleh warga masyarakat. Ia
tidak mempersoalkan batin manusia, apakah buruk atau baik. Dan yang menjadi objek
perhatiannya adalah bagaiamana sikap dan perbuatan lahiriah manusia.

4. Teori Hukum dan beberapa Aliran Madzhab Hukum

Timbulnya berbagai aliran dalam filsafat hukum menunjukan pergulatan


pemikiran yang tidak henti-hentinya dalam lapangan ilmu hukum. Apabila pada masa
lalu, filsafat hukum merupakan produk sampingan dari para filsuf, dewasa ini
kedudukannya tidak lagi demikian karena masalah-masalah filsafat hukum telah menjadi
bahan kajian tersendiri bagi para ahli hukum.

a. Menurut sumbernya, aliran hukum alam dapat dibagi dua macam yaitu: Irasional
dan Rasional
1. Pendukung aliran hukum alam irasional antara lain:
a. Thomas Aquinas (1225-1274): yang mengatakan ada 4 macam hukum
yaitu:
b. Lex aeterna (hukum rasio tuhan yang tidak dapat ditangkap oleh panca
indera manusia)
c. Lex devina (hukum rasio tuhan yang dapat ditangkap oleh pancaindera
manusia)
d. Lex naturalis (hukum alam yaitu penjelmaan dari lex aeterna kedalam rasio
manusia)
e. Lex positivis (penerapan lex naturalis dalam kehidupan manusia didunia)

2. . Sedangkan pendukung hukum alam rasional adalah:

a. Hugo de Groot (Grotius) (1583-1643): menurutnya sumber hukum adalah rasio


manusia.

b. Samuel von Pufendorf (1632-1694) dan Cristian Thomasius (1655-1728):

berpendapat bahwa hukum alam adalah aturan yang berasal dari akal
pikiran manusia. Dan Thomasius mengatakan manusia hidup dengan bermacam-
macam naluri yang bertentangan satu dengan lainnya.

c. Imanuel Kant (1724-1804): Melalakukan penyelidikan unsur-unsur mana


dalam pemikiran manusia yang berasal dari rasio (sudah ada terlebih dulu
tanpa dibantu oleh pengalaman) dan yang murni berasal dari empiris
5. Sumber-sumber Hukum
1. Undang-undang
2. Kebiasaan
3. Keputusan-keputusan hakim
4. Traktat
5. Pendapat sarjana hukum
6. Konsep Dasar Hukum (Asas) dan Sistem Hukum

1. Asas-Asas Hukum (Principles Of Legality) Menurut Fuller Adalah Sebagai


berikut :
1. Suatu sistem hukum harus mengandung per-aturan-peraturan yang
dimaksud di sini adalah bahwa ia tidak boleh mengandung sekedar ke-
putusan- keputusan yang bersifat ad hoc;
2. Peraturan-peraturan yang telah dibuat itu ha-rus diumumkan;
3. Tidak boleh ada peraturan yang berlaku surut, oleh karena apabila
yang demikian itu tidak dito-lak, maka peraturan itu tidak bisa dipakai
untuk menjadi pedoman tingkah laku; membolehkan pengaturan yang
berlaku surut berarti merusak integritas peraturan yang ditujukan untuk
berla-ku bagi waktu yang akan datang;
2. Sistem Hukum
Istilah sistem berasal dari perkataan sys-tema, dalam bahasa Latin-Yunani,
artinya keseluruhan yang terdiri bermacam-macam bagian.  Secara umum sistem
didifinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu di dalam lingkungan yang kom-pleks.

Unsur-Unsur Sistem :

1. Elemen-elemen atau bagian-bagian;


2. Adanya interaksi atau hubungan antara elemen-elemen;
3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen (bagian-bagian)
tersebut menjadi suatu kesatuan;
4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir;.
5. Berada dalam suatu lingkungan yang komplek;

Anda mungkin juga menyukai