Anda di halaman 1dari 6

TEORI HUKUM

Nama : Riki Kurniawan k


NIM : 2120123022
Perodi : Kenotariatan (Mkn)
Kelas :A

Bismillahirohmanirrohim,

Baiklah perkenalkan nama saya Riki Kurniawan, biasa dipanggil Riki. Untuk kali ini saya ingin sedikit
menyampaikan pemikiran saya tentang teori hukum setelah belajar dengan Prof Firman Hasan SH
LLM dan ditambah dengan beberapa sumber buku.

Baiklah, kita mulai dengan apakah itu limu, manusia sebagai makhluk berkesadaran sehingga berfikir,
berkehendak, dan berperasaan. Dengan perfikir manusia mendapat ilmu pengetahuan, dengan
berkehendak manusia dapat mengarahkan prilakunya dan dengan berperasaan manusia dapat
mencapai kesenangan. Dari hal tersebut ilmulah yang mendapat tempat pertama dalam kehidupan
manusia. Ilmu diartikan sebagai kegiatan intelektual manusia, dalam kaitannya kehadiran alam dan
kehidupan sekelilingnya. Menurut Satjipto Rahardjo berpendapat ilmu adalah untuk kenyataan
bukan sebaliknya kenyataan untuk ilmu. Apabila kenyataan untuk ilmu, kenyataan itu akan
dimanipulasi sehingga cocok dengan ilmu dan teori yang ada 1

Menurut saya, ilmu hukum bila dipandang dari segi objek terbagi atas dua, dari sudut sempit kita
dapat sebut ilmu hukum dogmatif ilmu hukum normatif dan sudut luas. Dari pelajaran sebelumnya
terdapat beberapa lapisan ilmu hukum.

Pertama Filasfat Hukum, Filsafat Hukum adalah Filsafat (Bruggink). Atau bisa dikatakan induk dari
semua refleksi teoritis tentang hukum (Lili Rasjidi). Ada beberapa pendapat Filsuf Hukum tentang
Filsafat Hukum.

Gustav Radbruch, mengatakan Filsafat Hukum adalah cabang filsafat yang mempelajari hukum yang
benar. Subekti mengatakan bahwa Filsafat Hukum adalah suatu cabang dari ilmu pengetahuan yang
bukanlah ilmu hukum dan iapun merupakan ranting suatu cabang dari ilmu filsafat yang dinamakan
etika.

1. Filsafat Hukum ada beberapa ruang lingkup :


a) Ontology Hukum
b) Axiology Hukum
c) Ideology Hukum
d) Epistemology Hukum
e) Teleology Hukum
f) Keilmuan Hukum
g) Logika Hukum
2. Dogmatik Hukum, Ilmu hukum dalam arti sempit yaitu memaparkan, mengsistematisasi
dan menginterpretasi hukum yang berlaku atau hukum positif (D.H.M.MEUWISSEN)
Hubungan teori hukum dengan dogmatik hukum

a) Teori Hukum merupakan refleksi pada Teknik hukum, sedangkan dogmatik hukum
mempelajari aturan hukum dari segi teknis

1
Satjipto Rahardjo, 2006, Sisi lain dari hukum di Indonesia
b) Teori Hukum membahas cara yuris bicara tentang hukum, sedangkan dogmatik hukum
berbicara tentang hukum
c) Teori Hukum bicara hukum dari perspektif yuridis kedalam bahasa non yuridis
sedangkan dogmatik hukum bicara hukum dari segi hukum
d) Teori hukum bicara tentang pemberian alasan terhadap hal tersebut sedangkan
dogmatik hukum bicara problem yang kongkrit
3. Praktek Hukum, dua aspek utama :

a. Pembentukan Hukum
b. Penerapan Hukum :
• Menemukan Hukum
• Menafsirkan Kaedah Hukum
• Menerapkan Kaedah yang telah diputuskan hakim
4. Teori Hukum
a. Bahasa Inggris : JURISPRUDENCE atau LEGAL THEORY
b. Bahasa Belanda : ALLGEMEINE RECHTSLEHRE, yang timbul pada abad ke-
19 ketika minat pada Filsafat Hukum mengalami kelesuan
c. Istilah Allgemeine Rechtslehre ini mulai tergeser oleh istilah Rechtstheorie
Pengertian Teori Hukum
• Ilmu hukum yang dalam perspektif interdisipliner dan Eksternal secara kritis menganalisis
berbagai aspek gejala hukum, baik dalam konsepsi teoritisnya maupun dalam kaitan
keseluruhan.
• Jadi, Teori hukum merupakan Ilmu Eksplanasi Hukum yang sifatnya inter-disipliner
• Sifat Interdisipliner dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. Menggunakan hasil disiplin lain untuk eksplanasi hukum
2. Dengan metode sendiri meneliti bidang-bidang seperti sejarah hukum, sosiologi hukum,
dan sebagainya
Bidang Kajian Teori Hukum
a) Analisis Bahan Hukum
b) Ajaran Metode Hukum
c) Metode Keilmuan Dogmatik
d) Kritik Ideologi Hukum
Teori
• Memahkotai system ilmiah
• Terdiri atas hukum-hukum ilmiah
• Pernyataan-pernyataan umum yang memuat hubungan teratur antar Fakta/Gejala
• Berfungsi untuk memberi Eksplanasi, Prediksi dan Pemahaman terhadap berbagai
Fakta/Gejala
Teori Hukum Alam
• Mengakui adanya norma-norma hukum yang lebih tinggi (Higher Law) atas norma-norma
hukum yang berlaku di berbagai negara (Hukum Positif)
• Norma-Norma Hukum Alam berfungsi sebagai pembenaran maupun penolakan atas norma-
norma hukum positif
• Norma-Norma Hukum Alam berasal dari tuhan, akal budi manusia dan gejala-gejala alam
• Hukum Positif semestinya berasal dari hukum alam
Teori Hukum Alam Klasik dan Modern
• Teori Hukum Klasik : Fokus pada telaahan terhadap muatan moral dari
hukum positi
• Teori Hukum Modern : Fokus pada fungsi-fungsi hukum
• Menurut Lon Fuller : Dua aspek moralitas system norma eksternal
dan internal
ASPEK EKSTERNAL
Memuat / Mengandung nilai-nilai ideal :
• Mewujudkan keadilan
• Mencegah ketidakadilan
ASPEK INTERNAL
Delapan (8) Prasyarat Sistem Norma Hukum
1. Norma Hukum berlaku umum
2. Norma Hukum harus diundangkan
3. Norma Hukum tidak boleh berlaku surut
4. Norma harus dapat dimengerti
5. Dalam sebuah sistem hukum, norma hukum tidak boleh saling bertentangan
6. Tidak memuat perintah atau larangan perilaku yang melampaui kemampuan manusia
7. Norma Hukum bersifat Konstan
8. Konsistensi antara norma hukum dan pelaksanaan/penegakan
Konvergensi civil law dan common law
• Konvergensi : Gerakan saling mendekat diantara dua sistem hukum, menjadi tema
bahasan para sarjana hukum
• Dasar-Dasar Teoritikal Dan Filosofis Konvergensi
1. Sebelum terbentuknya negara bangsa (Nation Stat) di Eropa berlaku satu sistem hukum,
Roman Canonic Jus Commune.
2. Sistem Hukum Sipil lebih berkembang disbanding Common Law
3. Common Law terus mengikuti sistem Hukum Sipil
4. Hukum Alam : Manusia, Individu maupun masyarakat memiliki kesamaan atau
kemiripan yang mendorong terjadinya struktural masyarakat
5. Hukum sebagai suprastruktur
6. Sistem hukum dapat menghambat transaksi internasional
7. Peniadaan perbedaan sistem hukum dapat memfasilitasi perdagangan internasional
8. Di Eropa sering terjadinya Konvergensi Hukum akibat integrasi internasional
9. Kesederhanaan dan Kepastian Hukum
Jenis Jenis Teori Hukum
• Menurut Meuwissen :
a) TEORI SISTEM
b) TEORI HUKUM FUNGSIONAL
c) TEORI HUKUM POLITIK
d) TEORI HUKUM EMPIRIK
e) TEORI HUKUM MARXISTIK
• Menurut Niklas Luhmann Dan M.C Burkens
“Hukum harus dipahami dengan latar belakang masyarakat dalam arti yang seluasnya”.
• Menurut R. Wietholter
Tujuan teori hukum politik adalah untuk membebaskan hukum dari keabstrakan dan
menonjolkan implikasi-implikasi political dari hukum itu.
Aliran hukum positivisme
• Lahir pada abad ke 19
• Didorong oleh pengaruh perkembangan masyarakat
• Kaidah hukum itu hanya bersumber dari kekuasan negara yang tertinggi, hukum positif
• Menimbulkan sikap kritis terhadap teori hukum alam
• Pendukung : Jhon Austin, Hans Kelsen, Auguste Comte, Herbert Spencer
Menurut Auguste Comte
 Adanya kepastian hukum dan perkembangan yang menguasai roh manusia dan segala gejala
hidup bersama itu secara mutlak
 Comte memandang hukum itu tampak dalam tiga perkembangan yang dilalui oleh semua
masyarakat, yaitu :
1. Tahap Teleologis
2. Tahap Metafisis
3. Tahap Positif
Menurut Hart
 Hukum merupakan “konten” yang berisi perintah
 Analisis atas konsep konsep hukum adalah usaha usaha yang mempunyai nilai untuk
dilakukan. Analis tersebut berbeda dengan studi sosiologis dan historis dan penilaian kritis
 Keputusan – keputusan dapat didedukasikan secara logis dari peraturan-peraturan yang
sebelumnya sudah ada, tanpa harus menunjuk pada tujuan tujuan sosil, kebijkan dan moral
 Penghukuman (Judgment) secara moral tidak boleh ditegakkan dan dipertahankan oleh
penalaran rasional, atau oleh suatu pembuktian dan pengujian
 Hukum yang diundangkan atau ditetapkan harus senantiasa dipisahkan dari faktor-faktor
luar hukum yang seharusnya diciptakan atau dicita-citakan
Menurut John Austin
 Sumber hukum lain adalah sumber hukum yang lebih rendah (Subordinate Source)
 Teori ini tidak kondusif untuk saat ini, karena teori ini tidak mampu mengejar derasnya
perubahan dalam masyarakat yang seharusnya diatur
Menurut Hans Kelsen
 Memandang ilmu hukum itu adalah ilmu hukum murni, bebas dari pengaruh lain diluar
hukum seperti politik, sosial, ekonomi, sejarah, dan sebagiannya. Dikenal sebagai teori
“Stufenbau”
Beberapa ahli hukum yang menentang teori hukum positivisme :
 Roberto Mangaibera Unger
 Marc Galanter
 Nonet & Selznick
 Jeremy Bentham
Aliran teori hukum utilitarinisme
PENDUKUNG :
 Jeremy Bentham (1748-1832)
Tujuan hukum itu untuk mencapai kemanfaatan yang sebesar besarnya dan sebanyak
banyak orang
 Rudolf Van Jhering
Hukum senantiasa sesuai dengan kepentingan negara yang dikembangkan secara sistematis
dan rasional, serta adanya Teknik hukum (pengolahan hukum)
 John Stuart Mill
Hukum melalui tindakan hukum harus senantiasa ditujukan pada pencapaian kebahagiaan
dan sangat keliru apabila hukum itu menghasilkan kebalikan dari kebahagiaan
Aliran Teori Historis
Menurut
• Friedrich Carl von Savigni
“Hukum itu ditemukan dalam masyarakat dan mengagungkan kejayaan hukum masa lalu,
serta menganggap peranan ahli hukum lebih penting dari pada pembuat undang-undang”
• Pucha
“Hukum itu tumbuh bersama-sama dengan pertumbuhan masyarakat, dan menjadi kuat
bersama-sama dengan kekuatan dari rakyat yang pada akhirnya ia mati apabila bangsa itu
kehilangan bangsanya”
• Menurut aliran historis hukum itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan
sejarah, dan semua bangsa didunia mempunyai jiwa bangsa (volksgest)
Aliran Teori Sosiologis
Pendukung
1. Roscoe Pound
2. Eugen Ehrlich
3. Emil Durkheim
4. Max Weber
Aliran Sosiologis memandang bahwa hukum merupakan kenyataan Sosial dan Hukum tidak dinilai
sebagai kaidah
Aliran Antropologi
• Hukum itu kaidah yang tidak tertulis yang hidup dan tumbuh secara nyata dalam masyarakat
seiring dengan perkembangan kebudayaan.
• Pelopor :
1. Sir Henry Maine
2. Satjipto Rahardjo

Aliran Realis

• Hukum itu apa yang dibuat oleh hakim melalui putusannya, dan hakim lebih banyak disebut
membuat hukum daripada menemukan hukum
• Pelopor :
1. Jerome Frank
2. Oliver Wandell Holmes
Literatur

• VAN PEURESEN : SUSUNAN ILMU PENGETAHUAN


• HARI CHAND : JURISPRUDENCE
• L. FRIEDMANN : LEGAL THEORY
• T. DYE : LEGAL SOURES OF PUBLIC POLICY
• H. L. A. HART : KONSEP HUKUM
• HERMAN BAKIR : KASTIL TEORI HUKUM
• D. BLACK : THEORY OF BEHAVIOR OF LAW

Anda mungkin juga menyukai