Teori Kewenangan
kewenangan ini sehingga F.A.M Stroink dan J.G. Steenbek dalam (Ridwan
HR, 2006: 101), menyebutnya sebagai konsep inti dalam hukum tata
wewenang”.
adanya hak dan kewajiban dari pemerintah dalam melakukan tindakan atau
12
13
implied, (2) jelas maksud dan tujuannya, (3) terikat pada waktu tertentu,
(4) tunduk pada batasan-batasan hukum tertulis dan tidak tertulis dan (5)
dan Terry Woods dalam Aminuddin Ilmar (2014: 108), menyatakan bahwa
14
oleh seluruh anggota masyarakat, dan kedua, setiap keputusan yang dibuat
pelayanan publik.
aspek, yakni selalu terikat pada suatu masa tertentu, selalu tunduk pada
pada hukum tertulis dan tidak tertulis. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, sifat
wewenang yang selalu terikat pada suatu masa tertentu ditentukan secara
maka tindakan atau perbuatan pemerintahan itu bisa dikatakan tidak sah
a. Terikat
Wewenang pemerintahan yang bersifat terikat terjadi apabila
peraturan dasarnya menentukan kapan dan dalam keadaan yang
bagaimana wewenang tersebut dapat digunakan atau peraturan
15
para pegawai atau terhadap badan khusus atau bahkan terhadap badan
hukum privat.
delegasi dan mandat. Hal tersebut salah satunya dijelaskan oleh H.D. van
organ lain, jadi delegasi secara logis selalu didahului oleh atribusi.
penciptaan wewenang dari pejabat yang satu kepada yang lainnya, atau
berikut :
Daftar Pustaka :